NIM : 14020120420030
2021
Ilmu Kebijakan dan Siklus Kebijakan
Dalam konteks perubahan dan assesmen (kondisi pasca perang), terdapat beberapa
pendekatan baru (behaviousime/berdasarkan perilaku) tentang studi fenomena
politik yang berfokus pada struktur pemerintahan, perilaku para pelaku politik, atau
pada apa yang harus dilakukan pemerintah. Studi fenomena politik terbagi dalam :
• fenomena politik yang berfokus pada mikro tingkat perilaku manusia dan
psikologi warga negara, para pemilih, dan para pemimpin
• fenomena politik yang berkonsentrasi pada karakteristik masyarakat dan
kebudayaan nasional
• fenomena politik yang berfokus pada sifat sistem politik nasional dan global.
Terdapat pendekatan lain dengan fokus ilmu kebijakan, yaitu fokus pada
kebijakan publik dan pembuatan kebijakan public (apa yang benar-benar dilakukan
pemerintah). Diprakarsai oleh Harold Lasswell dan orang-orang lain di Amerika
Serikat dan Inggris, ilmu kebijakan diharapkan menggantikan studi-studi politik
tradisional, mengintegrasikan teori politik dan praktik politik yang legal (Lasswell,
1951; Torgerson, 1990).
Terdapat kesepahaman bahwa kebijakan publik hasil dari keputusan yang dibuat
oleh pemerintah dan bahwa keputusan oleh pemerintah untuk mempertahankan
status quo sama banyaknya dengan keputusan untuk mengubahnya. Definisi yang
umum digunakan untuk menyampaikan perbedaan ini antara lain :
• tahap awal : akan dicirikan oleh definisi yang keliru tentang masalah dan
menyarankan solusi untuk itu
• Tahap kedua : perhitungan-perhitungan berkenaan dengan risiko, biaya, dan
manfaat yang terkait dengan masing-masing dari berbagai solusi yang diajukan
pada tahap awal. Tujuan nya mempersempit jangkauan pilihan yang masuk akal
dengan mengesampingkan yang tidak layak, dan entah bagaimana
memperkirakann pilihan.
• Tahap ketiga : mengadopsi satu atau beberapa kombinasi dari solusi yang tersisa
di akhir tahap estimasi.
• Tiga tahap sisanya : menerapkan pilihan yang dipilih, mengevaluasi hasil dari
seluruh professional dan mengakhiri kebijakan sesuai dengan kesimpulan yang
didapat dari evaluasinya.
Versi Brewer tentang proses kebijakan berkembang dari Lasswell. Hal ini
membuktikan bahwa sebagian besar kebijakan tidak memiliki siklus kehidupan-
bergerak dari lahir ke mati tetapi tampaknya ulangi, dalam wajah yang sedikit
berbeda, karena satu kebijakan berhasil lainnya dengan sedikit modifikasi (Brewer
dan DeLeon, 1983). Prinsip operasi di balik gagasan siklus kebijakan adalah logika
solusi pemecahan masalah yang diterapkan. Tahap-tahap dalam pemecahan
masalah yang diterapkan dan tahap-tahap yang sesuai dalam proses kebijakan
adalah sebagai berikut :
Secara metodologi, penelitian ini memiliki fokus yang sama pada proses
yang ada pada tingkat meso atau sektoral yang mencakup analisis sektor atau
bidang atau wilayah (Burstein, 1991; (Knoke dan Laumann, 1982). Artinya,
daripada mencoba untuk menjelaskan semua kebijakan pemerintah pada tingkat
teritorial atau negara, atau dalam 'sistem politik ', mereka telah berfokus pada
tingkat fungsional kegiatan negara. Sebagaimana dinyatakan oleh Benson (1982:
147-8)
Memahami kegiatan dan interaksi para aktor kebijakan adalah kunci dari
memahami proses kebijakan, syarat dan konsep-konsep yang dikembangkan dalam
banyak kasus perilaku para pelaku yang memiliki gagasan bahwa pelaku kebijakan
dapat dikelompokkan bersama di unit-unit konseptual yang aktif di tingkat sektoral
dan subsektoral dalam pembentukan kebijakan, dengan sebutan sub pemerintahan,
koalisi advokasi, jaringan kebijakan dan komunitas kebijakan di antara yang lain
(Jordan, 1981; Schubert, 1992).
Lima tahap dalam proses kebijakan publik dapat dianalisis dengan
menjawab serangkaian pertanyaan tentang pelaku, institusi, instrumen, dan gagasan
yang berbeda-beda sesuai garis-garis yang diuraikan di atas (DeLeon, 1994, 1999b;
Dudley;2000). Dengan cara ini, model yang lebih baik dari proses kebijakan dapat
muncul dimana analisis dari setiap tahap akan berisi bukan hanya deskripsi dari
aktivitas yang terjadi pada setiap titik dalam proses, tetapi juga garis besar set
variabel yang mempengaruhi aktivitas pada tahap itu dan hipotesis tentang
hubungan yang ada antara setiap variabel dan sifat perilaku pelaku (Skok, 1995).
Buku terdiri dari banyak untaian dalam literatur dan memungkinkan siswa
untuk mencakup beragam materi, untuk membantu mengidentifikasi variabel kunci
yang umumnya mempengaruhi setiap tahap pembuatan kebijakan publik.