PENGUKURAN
INDEKS KUALITAS
KEBIJAKAN | IKK
WGI (2017):
100,00 Singapore; 100,00 1) Voice and Accountability:
2) Political Stability and
90,00 Absence of Violence;
3) Government
80,00 Effectiveness;
Malaysia; 73,56 4) Regulatory Quality;
Brunei; 73,08 5) Rule of Law;
70,00 6) Control of Corruption
50,00
30,00
10,00
0,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Percentile rank countries (ranges from 0 (lowest) to 100 (highest) rank)
IKK
kebijakan
Pengukuran IKK dilakukan terhadap seluruh kebijakan K/L/D yang telah berusia ≥ 2 thn
Pengukuran dilakukan setiap 2 tahun sekali, dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi
serta untuk memberikan kesempatan bagi K/L/D dilakukannya perbaikan-perbaikan
terhadap hasil pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sampling (stratified random sampling)
Pengukuran dilakukan dengan bantuan menggunakan Sistem Informasi
Pengukuran IKK akan menghasilkan profil kualitas kebijakan seluruh instansi pemerintah
Berdasarkan hasil pengukuran akan disampaikan rekomendasi peningkatan kualitas
kebijakan kepada setiap K/L/D
Hasil pengukuran secara nasional dapat digunakan sebagai strategi pembinaan JFAK
Pengukuran IKK juga untuk memberikan penghargaan kepada K/L/D berdasarkan ketegori
yang telah ditetapkan
a. Identifikasi Masalah
AGENDA a. Identifikasi dan Validasi Isu
40 SETTING
b. Kajian Terhadap Isu – Isu Aktual
c. Konsultasi Publik Terhadap Isu
b. Penyaringan dan Konsultasi
Publik terhadap Isu
dan Assesment yang Dilakukan
PERENCANAAN
50 KEBIJAKAN
EKSISTING REVISI
DIMENSI IKK
PELAKSANAAN
50 KEBIJAKAN a. Pengorganisasian
a. Pengorganisasian
b. Komunikasi Kebijakan b. Komunikasi Kebijakan
IMPLEMENTASI
60 KEBIJAKAN
c. Pelaksanaan Monitoring c. Monitoring Kebijakan
a. Efektivitas a. Efektivitas
EVALUASI
40
* bobot akan dilihat
kembali bersama para b. Efisiensi b. Efisiensi
pakar dan praktisi dg AHP KEBIJAKAN c. Dampak c. Dampak dan Kemanfaatan
d. Kesesuaian nilai d. Kesesuaian Nilai (Keadilan)
Proses Pengukuran IKK
Validasi
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
15
Ikk.lan.go.id
TIM IKK
LAN
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
BOARD MEMBER
1 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
* Board Member
akan ditinjau ulang INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
IKK ASSESSMENT 2017-2018
113 Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Peserta IKK
Daerah mendaftar dalam sistem IKK
ikk.lan.go.id
• 6 Ministries
M
• 35 Local Governments
LG
25,00
20,00
NILAI RATA-RATA
15,00 KKP
BAPPENAS
KEMENKEU
10,00 PUSAT
LKPP
Basarnas
5,00
0,00
AGENDA SETTING FORMULASI IMPLEMENTASI EVALUASI
INTEGRITY PROFESSIONAL INNOVATIVE CARING
2018 PQI MEASUREMENT IN LOCAL GOVERNMENT
25,00
20,00
Surabaya
Tulung Agung
15,00
NILAI RATA-RATA
Daerah
Salatiga
Tabanan
Oku Selatan
10,00
Pematang Siantar
5,00
0,00
AGENDA SETTING FORMULASI IMPLEMENTASI EVALUASI
IDENTIFIKASI MASALAH
Apa yang menjadi dasar perumusan kebijakan (sumber permasalahan kebijakan atau policy problem)?
kepentingan?
25% | Apakah masalah kebijakan yang diidentifikasi berkaitan langsung dengan tanggung jawab K/L/Pemda? 1.75
KEBIJAKAN
25% | Apakah masalah kebijakan yang diidentifikasi merupakan agenda kebijakan instansi atau pemerintah? 1.75
25% | Apakah masalah kebijakan yang diidentifikasi mengandung penafsiran yang dapat mendiskriminasikan 1.75
kelompok tertentu (perempuan, difabel, anak, minoritas- GESI) didasarkan prasangka negatif terhadap
mereka atau pandangan yang bias?
50% | Apakah hasil assessment/analisis menunjukkan bahwa issue memiliki dampak kepada
1.5
ASSESMENT
masyarakat/organisasi?
30% |
50% | Apakah hasil assessment memuat jenis intervensi atau kebijakan yang dipilih? 1.5
30% | Apakah dilakukan konsultasi atau penginformasian hasil pemilihan isu dan assesment? 3
20% | Apakah tujuan kebijakan selaras dengan tujuan jangka menengah instansi? 1.2
15% | Apakah tujuan kebijakan tidak mengeliminasi kepentingan kelompok rentan (perempuan, 0.9
anak, difable, minoritas- GESI) ?
15% | Apakah kebijakan adaptif terhadap dinamika lingkungan (di masa depan)? 0.9
25% | Apakah dilakukan konsultasi rancangan kebijakan kepada pemangku kepentingan (termasuk 1.5
instansi lain dan masyarakat)?
25% | Apakah masyarakat yang diajak berkonsultasi telah secara representatif mengakomodasi 1.5
keragaman kelompok dari sisi umur, jenis kelamin/gender, keadaan fisik, latar belakang
sosial ekonomi dan suku, ras/agama (pertanyaan disesuaikan, sdm bersertifikasi)
10% | Apakah data yang diambil telah menimbang data terpilah secara gender dan menggunakan 0.6
metode yang dapat memastikan suara kelompok rentan terakomodasi?
20% | Apakah tersedia alternatif kebijakan dari riset yg dilakukan, evaluasi, dan/atau ujicoba 1.2
dalam perumusan kebijakan?
10% | Apakah hasil evaluasi atas masalah dan/atau hasil kebijakan terdahulu digunakan sebagai 0.6
pertimbangan dalam pembuatan keputusan?
15% | Apakah terdapat mekanisme monitoring dan evaluasi dalam rumusan kebijakan? 0.9
20% | Apakah terdapat kelengkapan dokumentasi penyusunan kebijakan (termasuk risalah, hasil 1.2
analisis, hasil konsultasi, dll) untuk bahan pembelajaran di masa depan?
20% | INOVATIF 6
100% | Apakah ada aspek kebaruan, nilai tambah dan manfaat dalam rumusan dan/atau 6
implementasi kebijakan?
20% | COMPLIANCE 6
25% | Apakah ada proses harmonisasi dalam penyusunan kebijakan? 1.5
25% | Apakah substansi kebijakan tidak tumpang tindih, duplikasi dan/atau kontradiktif dengan 1.5
kebijakan yang sudah ada?
25% | Apakah jangkauan kebijakan sesuai dengan kewenangan pembuat kebijakan? 1.5
10% | Apakah disusun rencana alokasi sumber daya manusia dan (dengan sertifikasi) kompetensi yang dibutuhkan 1.05
(bentuk alokasi SDM)?
10% | Terdapat organisasi/unit kerja atau dibentuk Tim/Pokja yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap 1.05
implementasi kebijakan.
10% | Terdapat dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai tugas dan fungsi Organisasi/Unit kerja 1.05
atau Tim/Pokja dalam implementasi kebijakan.
20% | Media komunikasi apa yang digunakan dalam berinteraksi dengan pemangku 2.4
kepentingan?
20% | Apakah komunikasi kebijakan memberikan dampak terhadap efektifitas implementasi 2.4
kebijakan?
20% | Apakah komunikasi kebijakan memberikan input bagi perbaikan implementasi kebijakan? 2.4
20% | Bagaimana implementasi dari rencana alokasi SDM (instansi yang menetapkan atau sasaran 1.5
kebijakan) yang telah disusun?
10% | Bagaimana implementasi dari rencana alokasi anggaran yang telah disusun? (membandingkan biaya 0.75
penyelenggaraan atau biaya pendukung, pertimbangan dengan melihat pembiayaan di daerah)
20% | Apakah terjadi masalah dalam implementasi kebijakan misalnya dalam bentuk aduan, konflik, 1.5
kendala, masalah, tantangan?
10% | Apakah terdapat kendala dalam melakukan monitoring terhadap implementasi kebijakan? 0.75
40% | EFEKTIVITAS 8
30% | Apakah tujuan yang direncanakan telah tercapai? 2.4
40% | Jika tujuan tidak tercapai, apakah terdapat mitigasi risiko? 3.2
30% | Apakah tujuan yang dicapai sebanding dengan sumber daya yang telah dialokasikan? 2.4
20% | EFISIENSI 4
100% | Apakah input (semua sumber daya) yang digunakan telah menghasilkan output yang 4
diharapkan?
20% | DAMPAK 4
50% | Apakah ada nilai tambah lain terhadap pencapaian misi organisasi 2
50% | Apakah kebijakan memberikan manfaat kepada kelompok rentan seperti difable, anak, 2
perempuan?
50% | Apakah kebijakan telah mencerminkan kemudahan akses bagi kelompok rentan? 2