Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

KEBIJAKAN DANA INSENTIF DAERAH


PTSP DAN PERCEPATAN PELAKSANAAN
BERUSAHA
ARAHAN PRESIDEN PADA PERESMIAN OSS
s Senin, 9 Agustus 2021 KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

meningkatkan
Iklim usaha di
kepercayaan investor
negara kita
untuk membuka
berubah makin
lapangan kerja
kondusif
sebanyak-banyaknya

Reformasi kemudahan
menjadi solusi atas
memudahkan usaha layanan perizinan ditujukan
persoalan
mikro, usaha kecil,
pengangguran yang
usaha menengah
bertambah akibat
untuk memulai
dampak pandemi
usaha

*Sumber: Presiedenri.go.id
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2
DUKUNGAN PERBAIKAN KINERJA PTSP & PPB DI DAERAH
MELALUI INSENTIF
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

kepada Pemerintah Daerah dapat diberikan Penghargaan dan/atau dikenai Sanksi, dimana
penghargaan dapat berupa: piagam/tropi Penghargaan; publikasi pada media massa nasional;
dan/atau DID

Perpres
No. 42 Pemberian Penghargaan dan/atau pengenaan Sanksi didasarkan pada hasil penilaian yang
dilaksanakan oleh Kementerian negara lembaga terkait. Pemerintah Daerah dengan hasil penilaian
tahun Kinerja PTSP dan Kinerja PPB dalam kategori sangat baik dapat diusulkan untuk diberikan
2020 Penghargaan

Kinerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha dirumuskan berdasarkan kewajiban Pemerintah Daerah di


bidang percepatan pelaksanaan berusaha dan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik.
Mengenai pelaksanaan pemberian Penghargaan atas Kinerja PTSP dan PPB Pemerintah Daerah
diatur dalam ketentuan lebih lanjut

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3


DANA INSENTIF DAERAH
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Tujuan
Mendorong perbaikan kinerja pemerintahan baik dalam tata kelola keuangan daerah; pelayanan dasar publik; pelayanan
umum pemerintahan; serta dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian reward yang
dialokasikan berdasarkan Kriteria Utama dan Kategori Kinerja.

Prinsip Dasar
Dapat diperbandingkan 0 Keadilan (fairness)
dilaksanakan dengan menggunakan sistem pengukuran
setiap daerah memiliki kesempatan yang
kinerja dan indikator yang sama untuk setiap daerah
0 1 sama untuk memperoleh DID
Terukur
dilaksanakan dengan menggunakan data kuantitatif dan/atau
kualitatif yang dapat dikuantitatifkan dan menggunakan alat
2 0 Objektif
dilaksanakan dengan menggunakan sistem
ukur kuantitatif sehingga hasilnya dapat disajikan secara
kuantitatif
0 3 pengukuran kinerja yang baku dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda
Akuntabel 4 0 Berkesinambungan
dilaksanakan dengan pengolahan data indikator yang
diperoleh dari lembaga statistik pemerintah dan/atau 0 5 dilaksanakan setiap tahun untuk memperoleh hasil
monitoring dan evaluasi kinerja Pemerintahan
kementerian/lembaga teknis yang berwenang menerbitkan
data yang dapat dipertanggungjawabkan 6 Daerah dari waktu ke waktu
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4
DANA INSENTIF DAERAH (DID) TA 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Tujuan: Mendorong kinerja Pemerintah Daerah dalam meningkatkan tata Kelola APBD, peningkatan layanan dasar publik
bidang kesehatan, bidang pendidikan, penyediaan infrastuktur, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta
peningkatan perekonomian daerah.
TKDD &DID TA 2021-2022 KEBIJAKAN TA 2022
Alokasi TKDD TA 2021 -2022
1. Melanjutkan kebijakan DID tahun-tahun sebelumnya meliputi:
780.48  Pengalokasian DID berdasarkan kinerja tahun sebelumnya
770.4 Alokasi DID
dan tahun berjalan dengan menggunakan indikator kinerja
TA 2021 -2022
Daerah.
 Penggunaan DID untuk mendukung pencapaian prioritas
13.5 nasional seperti bidang pendidikan, kesehatan, dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat.
7.0

2. Kebijakan baru meliputi:


 Mengalokasian DID sebesar Rp4,00 triliun berdasarkan
2021 2022 2021 2022 kinerja tahun sebelumnya dan Rp3,00 triliun berdasarkan
kinerja tahun berjalan.
TKDD 2022 dianggarkan lebih rendah dibanding dengan TKDD  Pembagian alokasi berdasarkan 3 klaster daerah yang
2021 (PMK 17 2021), sama halnya dengan DID yang dianggarkan diukur dengan indikator kapasitas fiskal daerah.
lebih rendah menjadi Rp7 T

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5


PENILAIAN DID 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Kinerja Daerah Tahun sebelumnya (Rp4,0 triliun)


Kategori Kinerja
Alur Perhitungan 1. Tata Kelola Keuangan Daerah Manusia (IPM)
a. Kemandirian Daerah d.Pengendalian Inflasi Daerah
Tidak Layak
(ineligible) b. Interkoneksi Sistem 4. Pelayanan Umum
Kriteria Utama Informasi Keuangan Daerah Pemerintahan
(Klater A dan B)
Layak (eligible) 2. Pelayanan Dasar Publik a. Penyelenggaraan
Penilaian Kategori a. Angka Partisipasi Murni Pemerintahan Daerah
Klaster C b. Peta Mutu Pendidikan b. Sistem Akuntabilitas Kinerja
Kinerja
c. Balita yang mendapatkan Instansi Pemerintah (SAKIP)
imunisasi lengkap c. Inovasi dan Penghargaan
d. Persalinan di fasilitas Pembangunan Daerah
1. Pemerintah daerah yang memiliki nilai kinerja di atas batas nilai kesehatan d. Kinerja PTSP dan PPB
yang ditentukan dari hasil penilaian peningkatan kinerja 2 tahun
terakhir dan capaian kinerja tahun terakhir e. Akses sanitasi Layak e. Pengelolaan Lingkungan
f. Pengelolaan air minum layak Hidup
2. Pemerintah daerah yang mendapatkan penghargaan/diusulkan
dari Kementerian/Lembaga Negara 3. Kesejahteraan Masyarakat f. Indeks Pencegahan Korupsi
a.Tingkat Pengangguran
3. Pemerintah daerah yang mendapatkan skor minimal 95 untuk
penilaian atas interkoneksi SIKD yang meliputi registrasi, status Terbuka
koneksi agen SIKD, dan penyampaian data. b.Penurunan penduduk miskin
c. Indeks Pembangunan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6


SUMBER DATA DID 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
DID Kinerja Tahun Sebelumnya
No Nama Indikator Tahun Data Sumber Data No Nama Indikator Tahun Data Sumber Data
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
KATEGORI KINERJA
Peta Kapasitas Fiskal Daerah 2021 Kemenkeu
KRITERIA UTAMA
1 Kemandirian Daerah
- Realisasi APBD 2019-2020 Pemda
1 Opini BPK atas LKPD 2020 BPK - PDRB Non Migas 2019-2020 BPS
2 Penetapan Perda APBD 2021 Pemda 2 Interkoneksi SIKD 2021 Kemenkeu
3 e-procurement 2020 LKPP 3 Angka Partisipasi Murni 2019-2020 BPS
4 e-budgeting 2021 Kemendagri 4 Peta Mutu Pendidikan 2019-2020 Kemendikbud
5 Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap 2019-2020 BPS
5 Ketersediaan PTSP 2021 Kementerian Investasi
6 Persalinan di Fasilitas Kesehatan 2019-2020 BPS
7 Pengelolaan Air Minum 2019-2020 Kementerian PUPR
8 Akses sanitasi layak 2019-2020 BPS
9 Penyelenggaraan pemerintahan daerah 2019-2020 Kemendagri
10 Inovasi dan PPD
- Inovasi Daerah 2020 Kemendagri
- Inovasi Pelayanan Publik 2021 KemenpanRB
- Penghargaan Pembangunan Daerah 2021 Bappenas
11 Lingkungan Hidup 2019-2020 KLHK
12 Kinerja PTSP dan PPB 2021 Kementerian Investasi
13 SAKIP 2019-2020 KemenpanRB
14 Indeks Pencegahan Korupsi 2019-2020 KPK
15 IPM 2019-2020 BPS
16 Pengendalian Inflasi Daerah 2021 Kemenko Perekonomian
17 Penurunan Penduduk Miskin 2019-2020 BPS
18 Penurunan Angka Pengangguran 2019-2020 BPS
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7
MEKANISME PENGALOKASIAN DID 2022 #2
(Kinerja tahun Sebelumnya)
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Menghitung nilai kategori kinerja daerah

1. Pemerintah daerah yang memiliki nilai kinerja di atas passing grade, atas penilaian peningkatan kinerja 2 tahun
terakhir dan capaian kinerja tahun terakhir yang dihitung per klaster.
Kategori Kinerja
1. Kemandirian Daerah; 9. Penurunan Penduduk
2. Angka Partisipasi Murni; Miskin
3. Peta Mutu Pendidikan; 10. IPM;
4. imunisasi lengkap; 11. EPPD;
5. Persalinan di faskes; 12. SAKIP;
6. Akses sanitasi layak; 13. Pengelolaan Lingkungan
7. Pengelolaan air minum; Hidup
8. Tingkat Pengangguran 14. Indeks Pencegahan
Terbuka; Korupsi

2. Pemerintah daerah yang mendapatkan penghargaan/diusulkan dari Kementerian/ Lembaga Negara


1. Inovasi dan Penghargaan Pembangunan Daerah;
2. Kinerja PTSP dan PPB;
3. Pengendalian Inflasi Daerah
3. Pemerintah daerah yang mendapatkan skor minimal 95 untuk penilaian atas interkoneksi SIKD yang meliputi
registrasi, status koneksi agen SIKD, dan penyampaian data.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8


MEKANISME PENGALOKASIAN DID 2022 #1
(Kinerja tahun sebelumnya)
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Klaster daerah menggunakan indikator kapasitas Kabapaten/kota/provinsi diklaster menjadi


Penentuan fiskal (PMK 116 Tahun 2021) Klastering Keterangan
Kemampuan keuangan daerah yang dihitung dari Klaster A Kafis Sangat Tinggi + Tinggi
Klaster
pendapatan daerah dikurangi pendapatan yang Klaster B Kafis sedang + rendah
penggunaannya sudah ditentukan dan belanja tertentu Klaster C Kafis Sangat Rendah

Pagu per Klaster


Layak  Klaster A: 50%
Klaster A (eligible)  Klaster B: 35%
1. Opini BPK WTP untuk 5 tahun terakhir secara  Klaster C: 15%
berturut-turut,
2. APBD tepat waktu
3. e-procurement min bernilai B,
4. e-budgeting, dan
Kriteria Utama 5. Ketersediaan PTSP Menghitung nilai kategori
Alokasi Per Kategori per
(Sesuai Klaster kinerja per kab/kota/provinsi
Pemda) (per Klaster) Daerah
Klaster B
1. Opini BPK WTP untuk tahun terakhir
2. APBD tepat waktu
3. e-procurement min bernilai B,
4. e-budgeting, dan Alokasi DID Per Daerah
5. Ketersediaan PTSP
(perpres rincian)
Klaster C
Tidak menggunakan kriteria utama

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9


DID TA 2022 Kategori Kinerja PTSP dan PPB
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Alur Pengalokasian DID Daerah


Claster C
Penetapan Hasil
Penilaian Kinerja Nilai
Sangat Baik Daerah Memenuhi
PTSP dan PPB Mendapat
(Keputusan Menteri Claster Kriteria
Investasi nomor 139 Utama DID
A dan B
tahun 2021)

Nilai: Tidak Memenuhi


- Baik Kriteria Utama
- Kurang Baik
Tidak Mendapat
DID

11 21
Sesuai dengan Kempen Daerah yang memenuhi kriteria utama
Investasi No. 139 tahun dan mendapat DID sebanyak 95 daerah
2021 terdapat 115 daerah 13 provinsi, 60 Kabupaten, dan 22 Kota
yang mendapat nilai yang memenuhi kriteria poin diatas dan
sangat baik mendapat alokasi DID
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10
DISTRIBUSI ALOKASI DID 2022 KINERJA PTSP & PPB
KEMENTERIAN KEUANGAN
(alokasi dalam miliar rupiah) REPUBLIK INDONESIA
2022
95 daerah Penerima: Sulawesi
2022 Daerah Alokasi
Kalimantan
 13 Provinsi, Daerah Alokasi Sulut 0 0
 60 Kabupaten, dan Kalbar 1 1.83 Gorontalo 4 6.09
Kalteng 2 3.52 Sulteng 1 1.94 2022
 22 Kota Kalsel 1 2.01 Sulsel 6 10.65 Maluku dan Papua
Daerah Alokasi
Kaltim 1 5.10 Sulbar 1 1.83 Maluku 3 3.77
Kaltara 1 1.73 Sultra 1 5.09 Maluku Utara 0 0
Jumlah 6 14.18 Jumlah 13 25.59 Papua 0 0
Papua Barat 0 0
Jumlah 3 3.77
2022
Sumatera
Daerah Alokasi
Aceh 2 6.62
Sumut 1 1.74
Sumbar 5 7.17
Riau 4 11.05
Kepri 3 5.59
Jambi 1 1.81
Sumsel 4 17.11
Babel 2 3.15
Bengkulu 2 2.55 2022
Jawa
Lampung 0 0 Daerah Alokasi
Jumlah 24 56.78 Jakarta 0 0
Jabar 9 42.87 Bali dan 2022
Banten 2 10.04 Nusra Daerah Alokasi
Jateng 19 69.67 Bali 4 14.37
Yogya 3 4.92 NTB 1 5.06
Jatim 11 45.19 NTT 0 0
Jumlah 44 172.68 Jumlah 5 19.44
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11
95 Daerah Penerima Alokasi (13 Prov, 60 Kab, dan 22 Kota)
Dengan Nilai Alokasi Sebesar Rp292,44 Miliar
KEMENTERIAN KEUANGAN
No Nama Daerah Alokasi No Nama Daerah REPUBLIK INDONESIA
Alokasi
No Nama Daerah Alokasi
1 Kab. Aceh Besar 1.74 32 Kota Bogor 4.99 64 Kab. Madiun 1.83
2 Kota Banda Aceh 4.88 33 Kota Cimahi 1.92 65 Kab. Magetan 1.77
3 Kab. Tapanuli Selatan 1.74 34 Provinsi Banten 4.96 66 Kab. Probolinggo 4.86
4 Kab. Padang Pariaman 1.32 35 Kab. Pandeglang 5.08 67 Kota Kediri 1.84
5 Kota Padang Panjang 1.34 36 Provinsi Jawa Tengah 5.42 68 Kota Surabaya 4.63
6 Kota Payakumbuh 1.95 37 Kab. Banyumas 5.24 69 Kab. Kubu Raya 1.83
7 Kota Pariaman 1.20 38 Kab. Cilacap 4.68 70 Kota Palangkaraya 1.73
8 Kab. Dharmasraya 1.37 39 Kab. Demak 4.67 71 Kab. Seruyan 1.79
9 Kab. Indragiri Hilir 1.79 40 Kab. Grobogan 5.05 72 Kab. Balangan 2.01
10 Kab. Indragiri Hulu 1.77 41 Kab. Jepara 4.90 73 Kota Balikpapan 5.10
11 Kab. Rokan Hulu 1.95 42 Kab. Karanganyar 1.99 74 Provinsi Kalimantan Utara 1.73
43 Kab. Magelang 4.69 75 Provinsi Gorontalo 1.26
12 Kab. Siak 5.55
44 Kab. Purworejo 4.64 76 Kota Gorontalo 1.79
13 Provinsi Kepulauan Riau 1.91
45 Kab. Semarang 5.25
14 Kab. Bintan 1.83 77 Kab. Bone Bolango 1.77
46 Kab. Sragen 1.96
15 Kab. Karimun 1.85 78 Kab. Gorontalo Utara 1.27
47 Kab. Temanggung 1.72
16 Kab. Batang Hari 1.81 79 Kota Palu 1.94
48 Kab. Wonogiri 2.01
17 Provinsi Sumatera Selatan 5.28 80 Kab. Bantaeng 1.90
49 Kota Magelang 1.77
18 Kab. Musi Banyuasin 5.06 81 Kab. Pinrang 2.05
50 Kota Pekalongan 1.85
19 Kab. Muara Enim 5.00 51 Kota Salatiga 1.86
82 Kab. Sinjai 1.92
20 Kab. Ogan Komering Ulu 1.77 52 Kota Semarang 5.27 83 Kab. Soppeng 1.21
21 Provinsi Bangka Belitung 1.21 53 Kota Surakarta 4.75 84 Kota Pare-pare 1.79
22 Kab. Bangka Tengah 1.94 54 Kota Tegal 1.94 85 Kota Palopo 1.78
23 Provinsi Bengkulu 1.31 55 Provinsi DI Yogyakarta 1.20 86 Kab. Mamuju 1.83
24 Kab. Kepahiang 1.24 56 Kab. Gunung Kidul 1.80 87 Kota Kendari 5.09
25 Provinsi Jawa Barat 5.32 57 Kab. Kulon Progo 1.92 88 Provinsi Bali 1.86
26 Kab. Bandung 5.21 58 Provinsi Jawa Timur 5.27 89 Kab. Badung 5.36
27 Kab. Bekasi 4.98 59 Kab. Banyuwangi 4.72 90 Kab. Gianyar 5.24
28 Kab. Bogor 4.74 60 Kab. Blitar 5.12 91 Kab. Tabanan 1.91
29 Kab. Purwakarta 5.34 61 Kab. Gresik 5.31 92 Kab. Lombok Timur 5.06
30 Kab. Sumedang 5.11 62 Kab. Kediri 4.62 93 Provinsi Maluku 1.23
31 Kota Bekasi 5.26 63 Kab. Lamongan 5.20 94 Kab. Maluku Tenggara 1.25
95 Kab. Buru 1.29
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 12
TERIMA KASIH

13
Penerima DID Berdasar Jenis Pemda
 Penerima DID tingkat Provinsi meningkat signifikan
dari 10 Prov (2012) menjadi 30 Prov (2021), tingkat
473 Kabupaten meningkat dari 16 Kab (20112) menjadi
426 312 Kab (2021), dan tingkat Kota meningkat dari 40
Kota (2010) menjadi 84 Kota (2021).
336 352  Total penerima DID tahun 2021 = 426 daerah (78%
317 313 312 dari 542 daerah) yang terdiri dari: •
271  Tingkat Provinsi = 30 Prov (88% dari 34 Prov)
232 235 237
 Tingkat Kabupaten = 312 Kab (75% dari 415
187 Kab), dan
135  Tingkat Kota = 84 Kota (90% dari 93 Kota).
99
92 90 84
 Kriteria dalam penilaian daerah untuk memperoleh
66 74 74
63 56 64 60 DID mengalami perubahan dari waktu ke waktu
40
24 23 13 30
13
28 21 18 25 31 30 agar peran DID sebagai insentif kepada daerah atas
16 40 10 10
kinerja pemerintah daerah semakin kuat. Kriteria
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 tersebut terdiri dari kriteria utama dan kriteria
Kota Kabupaten Provinsi Total kinerja.

14

Anda mungkin juga menyukai