BERKELANJUTAN BAGI
EFFECTIVE WAYSLEMBAGA JASA KEUANGAN,
OF STUDYING EMITEN, DAN PERUSAHAAN
PUBLIK
B E F OPOJK
RNo.
E 51E/POJK.03/2017
XAMS
TUJUAN PRINSIP KEUANGAN BERKELANJUTAN
Emiten
Berlaku pada tanggal penerapan Keuangan Berkelanjutan yang
Perusahaan Publik
lebih awal
wajib disampaikan setiap tahun LJK, Emiten dan Perusahaan Publik yang
wajib menyampaikan rencana bisnis :
wajib disusun oleh Direksi dan waktu yang sama dengan
disetujui oleh Dewan Komisaris OJK penyampaian rencana bisnis
harus diketahui pemegang saham LJK, Emiten dan Perusahaan Publik tidak
dan seluruh jenjang organisasi wajib menyampaikan rencana bisnis :
paling lambat 31 Januari
Laporan Keberlanjutan
Perusahaan
LJK Emiten
Publik
Tidak terpisah dari Terpisah dari
laporan tahunan laporan tahunan
Program Penganugerahan
pengembangan Sustainable Insentif lain
kompetensi SDM Finance Award
SANKSI
Teguran Peringatan Tertulis
TERIMA KASIH
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 51 /POJK.03/2017
TENTANG
PENERAPAN KEUANGAN
Website BERKELANJUTAN
Keuangan
BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN
Berkelanjutan
PERUSAHAAN PUBLIK
www.ojk.go.id/sustainable-finance
2. Lampiran I
3. Lampiran II
2
Batang Tubuh dan Penjelasan
POJK terdiri dari 6 (enam) BAB, 14 (empat belas) Pasal, dan 2 (dua) Lampiran POJK
I. Ketentuan Umum
V. Sanksi
3
I. Ketentuan Umum
Definisi
Keuangan Berkelanjutan adalah dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan
ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Produk dan/atau Jasa Keuangan Berkelanjutan adalah produk dan/atau jasa keuangan
yang mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan Lingkungan Hidup, serta tata kelola
dalam fitur-fiturnya.
4
I. Ketentuan Umum (lanj.)
a. Prinsip
investasi
bertanggung
jawab
Pasal 2
LJK, Emiten, dan
Perusahaan Publik wajib Prinsip Penerapan
menerapkan Keuangan g. prinsip
pengembangan sektor Keuangan c. prinsip pengelolaan
risiko sosial dan
Berkelanjutan dalam unggulan prioritas
Berkelanjutan Lingkungan Hidup
e. prinsip
komunikasi
yang
informatif
5
II. Penerapan Keuangan Berkelanjutan
6
II. Penerapan Keuangan Berkelanjutan
(lanj.)
Contoh Prioritas penyusunan RAKB:
Prioritas Rencana Aksi Pelaksanaan
Pengembangan Produk Pembiayaan kepada proyek energi terbarukan, efisiensi energi, pertanian
dan/atau Jasa Keuangan berkelanjutan , perikanan berkelanjutan , proyek bangunan hijau dan pariwisata
Berkelanjutan ramah lingkungan (wisata untuk memperbaiki keanekaragaman hayati, konservasi
fauna, dan sumber daya alam lainnya).
Pengembangan Pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya
kapasitas intern LJK manusia LJK dalam penerapan Keuangan Berkelanjutan.
Penyesuaian manajemen LJK mempertimbangkan dan memperhitungkan risiko sosial dan Lingkungan Hidup
risiko dalam setiap pengambilan keputusan.
Penyesuaian tata kelola Menambahkan komponen keberlanjutan dalam struktur dan proses tata kelola LJK.
LJK
Penyesuaian standar Mempertimbangkan dan memperhitungkan aspek sosial dan Lingkungan Hidup
prosedur operasional LJK dalam setiap standar prosedur operasional LJK.
7
II. Penerapan Keuangan Berkelanjutan
(lanj.)
• LJK yang diwajibkan melaksanakan TJSL wajib mengalokasikan sebagian dana TJSL
untuk mendukung kegiatan penerapan Keuangan Berkelanjutan.
• Emiten yang bukan merupakan LJK dan Perusahaan Publik yang bukan merupakan LJK
namun diwajibkan melaksanakan TJSL dapat mengalokasikan sebagian dana TJSL
untuk mendukung kegiatan penerapan Keuangan Berkelanjutan
• Alokasi dana TJSL bagi LJK dituangkan dalam RAKB
• Penggunaan dana TJSL tersebut dituangkan dalam Laporan Berkelanjutan
8
II. Penerapan Keuangan Berkelanjutan
(lanj.)
9
III. Pemberian Insentif
OJK memberikan insentif kepada LJK, Emiten dan Perusahaan Publik yang
dinilai menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan secara baik.
10
IV. Penyampaian Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan,
Laporan Keberlanjutan dan Publikasi
Penyampaian RAKB
- Disampaikan secara luring (offline) kepada Otoritas Jasa Keuangan
LJK Penyampaian
Bank yang berkantor pusat atau memiliki kantor cabang dari 1. Departemen Pengawasan Bank terkait atau
bank yang berkedudukan di luar negeri yang berada di Departemen Perbankan Syariah bagi; atau
wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Kantor Regional Otoritas Jasa Keuangan
atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan yang
membawahkan wilayah kantor pusat bank
LJK berupa Perusahaan Efek, Emiten yang bukan merupakan Departemen Pengawasan Pasar Modal terkait.
LJK, dan Perusahaan Publik.
11
IV. Penyampaian Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan,
Laporan Keberlanjutan dan Publikasi
12
Timeline Implementasi POJK Keuangan Berkelanjutan
1 JAN 1 JAN 1 JAN 1 JAN 1 JAN
CAKUPAN
2019 2020 2022 2024 2025
PERBANKAN
13
Bank Umum
Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 3, BUKU 4, dan Bank Asing
BUKU 1 dan BUKU 2, BUKU 1 dan BUKU 2
BPR
BPR berdasarkan Kegiatan Usaha (BPRKU) 3 termasuk BPRS yang memiliki modal inti yang setara
dengan BPRKU 3,
BPRKU 1 dan BPRKU 2 serta BPRS yang memiliki modal inti yang setara dengan BPRKU 1 atau
BPRKU 2
PASAR MODAL
Emiten selain Emiten dengan aset skala kecil dan Emiten dengan aset skala menengah, serta
Perusahaan Publik
Perusahaan efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, dan Emiten dengan aset skala
menengah;
Emiten dengan aset skala kecil, perusahaan efek yang tidak mengadministrasikan rekening efek
nasabah
IKNB
Perusahaan pembiayaan, perusahaan pembiayaan syariah, perusahaan modal ventura, perusahaan
modal ventura syariah, perusahaan pembiayaan infrastruktur, perusahaan asuransi, perusahaan
asuransi syariah, perusahaan reasuransi, perusahaan reasuransi syariah, Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial,
Perusahaan pergadaian, perusahaan penjaminan, dan perusahaan penjaminan syariah; dan
Dana pensiun dengan total aset paling sedikit Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah)
V. Sanksi
LJK
•Sanksi administratif berupa teguran tertulis apabila:
• Tidak/terlambat menyampaikan rencana dan program aksi penerapan prinsip-
prinsip keuangan berkelanjutan.
• Tidak melaksanakan RAKB secara efektif.
• Rencana aksi keuangan berkelanjutan dilaksanakan secara efektif apabila
antara realisasi dengan rencana dan program aksi terdapat: a) deviasi tidak
material; atau b) deviasi material namun LJK telah melaksanakan upaya maksimal
untuk memenuhinya disertai dengan penjelasan yang memadai dan dapat diterima
(reasonable).
• Tidak/ terlambat menyampaikan Laporan Keberlanjutan.
14
TERIMA KASIH
16
LAMPIRAN I
Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB)
17
RAKB Paling Sedikit memuat:
1. Ringkasan
Eksekutif
2. Proses
5. Tindak lanjut
Penyusunan
RAKB
RAKB
18
I. Ringkasan Eksekutif
Penjelasan RAKB paling banyak 3 (tiga) halaman yang paling sedikit memuat:
1. Pencapaian RAKB
3. Tujuan RAKB
5. Alokasi sumber daya (dana, manusia dan mitra kerja sama) untuk
melaksanakan RAKB
19
2. Proses Penyusunan RAKB
20
3. Faktor Penentu RAKB
Kapasitas organisasi
Strategi komunikasi
Kebijakan pemerintah.
21
4. Prioritas dan Uraian RAKB
LJK menentukan prioritas penerapan Rencana Aksi
Keuangan Berkelanjutan
a. Dasar Pemikran:
1) LJK memilih prioritas pertama;
2) LJK menjelaskan alasan pemilihan prioritas pertama tersebut; dan
3) LJK menguraikan aktivitas yang akan dilakukan terhadap prioritas pertama
tersebut dan tujuannya.
b. Kegiatan:
Melengkapi tabel dengan kegiatan, periode pelaksanaan, sumber daya yang
dibutuhkan dan penanggung jawab kegiatan. Uraian kegiatan dibuat spesifik dan
realistis
22
Lanjutan …
c. Sumber Dana:
Diisi dengan penjelasan secara rinci terkait sumber daya yang diperlukan untuk
pelaksanaan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan, meliputi:
1) sumber dana;
2) sumber daya manusia; dan
3) mitra kerja sama.
23
5. Tindak Lanjut RAKB
LJK menguraikan proses yang digunakan dalam mengkaji ulang Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan untuk kemudian menetapkan tindak lanjut dari RAKB.
24
L A M P I R A N II
Laporan Keberlanjutan
(Sustainability Report)
25
Laporan Keberlanjutan
1. Dapat disusun secara terpisah dengan laporan tahunan atau sebagai bagian yang
tidak terpisah dari laporan tahunan.
2. Dibuat dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal diperlukan, Laporan Keberlanjutan dapat
dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris secara berdampingan.
3. Dapat disertai dengan gambar, grafik, tabel, dan/atau diagram dengan keterangan
yang jelas dan mudah dipahami pembaca.
26
Lanjutan …
4. Dalam hal Laporan Keberlanjutan disusun secara terpisah dari
laporan tahunan, harus memuat informasi paling sedikit:
a. Visi, misi, dan nilai keberlanjutan LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik
b. Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimil, alamat surat elektronik (email), dan situs
web LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik, serta kantor cabang dan/atau kantor perwakilan
LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik
c. Skala usaha LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik secara singkat, meliputi:
1) total aset atau kapitalisasi aset, dan total kewajiban (dalam jutaan rupiah);
2) jumlah karyawan yang dibagi menurut jenis kelamin, jabatan, usia, pendidikan, dan
status ketenagakerjaan;
3) persentase kepemilikan saham (publik dan pemerintah); dan
4) wilayah operasional.
29
Lanjutan …
Profil singkat LJK, Emiten dan Perusahaan Publik
f. perubahan LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik yang bersifat signifikan, antara
lain terkait dengan penutupan atau pembukaan cabang, dan struktur
kepemilikan
30
Lanjutan Informasi Pada Laporan Keberlanjutan
4. Penjelasan Direksi memuat:
31
Lanjutan …
Informasi Pada Laporan Keberlanjutan
32
Lanjutan …
Tata Kelola Keberlanjutan
33
Lanjutan …
Informasi Pada Laporan Keberlanjutan
5. Kinerja Keberlanjutan
a. Kinerja Ekonomi
34
Lanjutan …
Kinerja Keberlanjutan
b. Kinerja Sosial
1) Komitmen LJK, Emiten, atau Perusahaan Publik untuk memberikan layanan atas produk
dan/atau jasa yang setara kepada konsumen.
2) Ketenagakerjaan, paling sedikit memuat:
a) pernyataan kesetaraan kesempatan bekerja dan ada atau tidaknya tenaga kerja paksa dan
tenaga kerja anak;
b) persentase remunerasi pegawai tetap di tingkat terendah terhadap upah minimum regional;
c) lingkungan bekerja yang layak dan aman;dan
d) pelatihan dan pengembangan kemampuan pegawai.
3) Masyarakat, paling sedikit memuat:
a) informasi kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak positif dan dampak
negatif terhadap masyarakat sekitar termasuk literasi dan inklusi keuangan;
b) mekanisme pengaduan masyarakat serta jumlah pengaduan masyarakat yang diterima dan
ditindaklanjuti; dan
c) TJSL yang dapat dikaitkan dengan dukungan pada tujuan pembangunan berkelanjutan
meliputi jenis dan capaian kegiatan program pemberdayaan masyarakat.
35
Lanjutan …
Kinerja Keberlanjutan
36
Lanjutan …
Kinerja Keberlanjutan
Kinerja Lingkungan Hidup bagi LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik yang
e.
proses bisnisnya berkaitan langsung dengan Lingkungan Hidup
37
Lanjutan …
Kinerja Keberlanjutan
38
Lanjutan …
Informasi Pada Laporan Keberlanjutan
39
CONTOH PRODUK/JASA SJK YANG PEDULI SOSIAL DAN LINGKUNGAN HIDUP
Pemberian discount
premi untuk proyek
hijau
40
LANJUTAN…
KPR Hijau
41