Anda di halaman 1dari 42

PENERAPAN KEUANGAN

BERKELANJUTAN BAGI
EFFECTIVE WAYSLEMBAGA JASA KEUANGAN,
OF STUDYING EMITEN, DAN PERUSAHAAN
PUBLIK
B E F OPOJK
RNo.
E 51E/POJK.03/2017
XAMS
TUJUAN PRINSIP KEUANGAN BERKELANJUTAN

1. Investasi Bertanggung Jawab


Mewujudkan pembangunan
2. Strategi dan Praktik Bisnis
berkelanjutan yang mampu menjaga
Berkelanjutan
stabilitas ekonomi serta bersifat inklusif
3. Pengelolaan Risiko Sosial dan
Lingkungan Hidup
SASARAN 4. Tata Kelola
5. Komunikasi yang Informatif
6. Inklusif
7. Pengembangan Sektor Unggulan
Perusahaan Prioritas
LJK Emiten
Publik 8. Koordinasi dan Kolaborasi

TANGGAL PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN


BUKU 3, BUKU 4, Bank Asing 01 Januari 2019
BANK UMUM
BUKU 1, BUKU 2 01 Januari 2020

BPRKU 3, BPRS Modal setara 01 Januari 2020


Lembaga Jasa BPRKU 3
Keuangan BPR
BPRKU 1, BPRKU 2, BPRS
01 Januari 2024
Modal setara BPRKU 1 & 2

Dana Pensiun Total Aset ≥ 1 Triliun Rupiah 01 Januari 2025

Emiten
Berlaku pada tanggal penerapan Keuangan Berkelanjutan yang
Perusahaan Publik
lebih awal

Penerapan Rencana Aksi Keuangan wajib disampaikan setiap tahun


Berkelanjutan

wajib disampaikan setiap tahun LJK, Emiten dan Perusahaan Publik yang
wajib menyampaikan rencana bisnis :
wajib disusun oleh Direksi dan waktu yang sama dengan
disetujui oleh Dewan Komisaris OJK penyampaian rencana bisnis
harus diketahui pemegang saham LJK, Emiten dan Perusahaan Publik tidak
dan seluruh jenjang organisasi wajib menyampaikan rencana bisnis :
paling lambat 31 Januari

Ketentuan Penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan


Disusun berdasarkan prioritas masing-masing LJK, paling sedikit:

Pengembangan produk atau jasa keuangan berkelanjutan tidak diwajibkan : disertai


paling lam
Januari dengan target
Pengembangan kapasitas intern
waktu
Penyesuaian organisasi, manajemen risiko, tata kelola,
penerapan
dan/atau standar prosedur operasional

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dimasukan Rencana


Aksi
LJK wajib wajib mengalokasikan dana untuk kegiatan penerapan Keuangan
TJSL keuangan berkelanjutan Berkelanjutan

Emiten & Perusahan dapat mengalokasikan sebagian dana


untuk kegiatan penerapan keuangan dimasukan Laporan
Publik yang bukan LJK
berkelanjutan Keberlanjutan

Penyampaian Laporan Keberlanjutan

Laporan Keberlanjutan
Perusahaan
LJK Emiten
Publik
Tidak terpisah dari Terpisah dari
laporan tahunan laporan tahunan

paling lambat sesuai dengan


paling lambat pada tanggal
batas waktu penyampaian
30 April tahun berikutnya
laporan tahunan

REWARD dari OJK


atas penerapan keuangan berkelanjutan secara efektif

Program Penganugerahan
pengembangan Sustainable Insentif lain
kompetensi SDM Finance Award

SANKSI
Teguran Peringatan Tertulis
TERIMA KASIH
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 51 /POJK.03/2017
TENTANG
PENERAPAN KEUANGAN
Website BERKELANJUTAN
Keuangan
BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN
Berkelanjutan
PERUSAHAAN PUBLIK
www.ojk.go.id/sustainable-finance

Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan


2017
Outline

1. Batang Tubuh Dan Penjelasan

2. Lampiran I

3. Lampiran II

2
Batang Tubuh dan Penjelasan
POJK terdiri dari 6 (enam) BAB, 14 (empat belas) Pasal, dan 2 (dua) Lampiran POJK

I. Ketentuan Umum

II. Penerapan Keuangan Berkelanjutan

III. Pemberian Insentif

IV. Penyampaian Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan,


Laporan Keberlanjutan dan Publikasi

V. Sanksi

VI. Ketentuan Penutup

3
I. Ketentuan Umum
Definisi

Keuangan Berkelanjutan adalah dukungan menyeluruh dari sektor jasa keuangan untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan
ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Produk dan/atau Jasa Keuangan Berkelanjutan adalah produk dan/atau jasa keuangan
yang mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan Lingkungan Hidup, serta tata kelola
dalam fitur-fiturnya.

Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) adalah laporan yang diumumkan kepada


masyarakat yang memuat kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan Lingkungan Hidup suatu
LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.

Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) adalah dokumen tertulis yang


menggambarkan rencana kegiatan usaha dan program kerja LJK jangka pendek (satu
tahun) dan jangka panjang (lima tahun) yang sesuai dengan prinsip yang digunakan untuk
menerapkan Keuangan Berkelanjutan, termasuk strategi untuk merealisasi rencana dan
program kerja tersebut sesuai dengan target dan waktu yang ditetapkan, dengan tetap
memperhatikan pemenuhan ketentuan kehati-hatian dan penerapan manajemen risiko

4
I. Ketentuan Umum (lanj.)

a. Prinsip
investasi
bertanggung
jawab

Pasal 2
LJK, Emiten, dan
Perusahaan Publik wajib Prinsip Penerapan
menerapkan Keuangan g. prinsip
pengembangan sektor Keuangan c. prinsip pengelolaan
risiko sosial dan
Berkelanjutan dalam unggulan prioritas
Berkelanjutan Lingkungan Hidup

kegiatan usaha LJK,


Emiten, dan Perusahaan
Publik

e. prinsip
komunikasi
yang
informatif

5
II. Penerapan Keuangan Berkelanjutan

LJK wajib menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan


sebagaimana tercantum dalam Lampiran I

• LJK wajib menyusun dan menyampaikan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan


(RAKB) kepada OJK sebagaimana tercantum dalam Lampiran I. (Pasal 4)
• LJK wajib melaksanakan RAKB secara efektif. (Pasal 5)
• LJK wajib mengkomunikasikan RAKB kepada: pemegang saham dan seluruh jenjang
organisasi yang ada pada LJK. (Pasal 6)
• RAKB wajib disertai target waktu penerapan dan disusun berdasarkan prioritas
masing-masing LJK paling sedikit:
• pengembangan Produk dan/atau Jasa Keuangan Berkelanjutan termasuk
peningkatan portofolio pembiayaan, investasi atau penempatan pada
instrumen keuangan atau proyek yang sejalan dengan penerapan Keuangan
Berkelanjutan;
• pengembangan kapasitas intern LJK; atau
• penyesuaian organisasi, manajemen risiko, tata kelola, dan/atau standar
prosedur operasional (standard operating procedure) LJK yang sesuai dengan
prinsip penerapan Keuangan Berkelanjutan. (Pasal 6)

6
II. Penerapan Keuangan Berkelanjutan
(lanj.)
Contoh Prioritas penyusunan RAKB:
Prioritas Rencana Aksi Pelaksanaan

Pengembangan Produk Pembiayaan kepada proyek energi terbarukan, efisiensi energi, pertanian
dan/atau Jasa Keuangan berkelanjutan , perikanan berkelanjutan , proyek bangunan hijau dan pariwisata
Berkelanjutan ramah lingkungan (wisata untuk memperbaiki keanekaragaman hayati, konservasi
fauna, dan sumber daya alam lainnya).

Pengembangan Pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya
kapasitas intern LJK manusia LJK dalam penerapan Keuangan Berkelanjutan.

Penyesuaian organisasi Adanya fungsi keberlanjutan dalam organisasi.

Penyesuaian manajemen LJK mempertimbangkan dan memperhitungkan risiko sosial dan Lingkungan Hidup
risiko dalam setiap pengambilan keputusan.

Penyesuaian tata kelola Menambahkan komponen keberlanjutan dalam struktur dan proses tata kelola LJK.
LJK

Penyesuaian standar Mempertimbangkan dan memperhitungkan aspek sosial dan Lingkungan Hidup
prosedur operasional LJK dalam setiap standar prosedur operasional LJK.

7
II. Penerapan Keuangan Berkelanjutan
(lanj.)

Kewajiban melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan


Lingkungan - TJSL

• LJK yang diwajibkan melaksanakan TJSL wajib mengalokasikan sebagian dana TJSL
untuk mendukung kegiatan penerapan Keuangan Berkelanjutan.
• Emiten yang bukan merupakan LJK dan Perusahaan Publik yang bukan merupakan LJK
namun diwajibkan melaksanakan TJSL dapat mengalokasikan sebagian dana TJSL
untuk mendukung kegiatan penerapan Keuangan Berkelanjutan
• Alokasi dana TJSL bagi LJK dituangkan dalam RAKB
• Penggunaan dana TJSL tersebut dituangkan dalam Laporan Berkelanjutan

8
II. Penerapan Keuangan Berkelanjutan
(lanj.)

Contoh alokasi dana TJSL yang mendukung kegiatan penerapan Keuangan


Berkelanjutan

Penyaluran pembiayaan kepada usaha


mikro yang layak (feasible) namun
belum memiliki akses terhadap Pelatihan bagi calon nasabah
pendanaan dari LJK yang diarahkan mengenai bisnis berkelanjutan
untuk pengembangan bisnis
berkelanjutan.

Pelaksanaan kampanye pola produksi Subsidi premi asuransi bagi petani,


dan konsumsi yang berkelanjutan nelayan dan masyarakat miskin
(sustainable production and dan/atau berpenghasilan rendah
consumption), dan yang rentan terhadap bencana.

9
III. Pemberian Insentif

OJK memberikan insentif kepada LJK, Emiten dan Perusahaan Publik yang
dinilai menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan secara baik.

• mengikutsertakan LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik dalam program


pengembangan kompetensi sumber daya manusia;
• Penganugerahan Sustainable Finance Award; dan/atau
• Insentif lain.

10
IV. Penyampaian Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan,
Laporan Keberlanjutan dan Publikasi

Penyampaian RAKB
- Disampaikan secara luring (offline) kepada Otoritas Jasa Keuangan

LJK Penyampaian
Bank yang berkantor pusat atau memiliki kantor cabang dari 1. Departemen Pengawasan Bank terkait atau
bank yang berkedudukan di luar negeri yang berada di Departemen Perbankan Syariah bagi; atau
wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Kantor Regional Otoritas Jasa Keuangan
atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan yang
membawahkan wilayah kantor pusat bank

LJK berupa Perusahaan Efek, Emiten yang bukan merupakan Departemen Pengawasan Pasar Modal terkait.
LJK, dan Perusahaan Publik.

LJK berupa perusahaan pembiayaan, perusahaan Departemen Pengawasan Industri


pembiayaan syariah, perusahaan modal ventura, perusahaan Keuangan Nonbank terkait.
modal ventura syariah, perusahaan pembiayaan
infrastruktur, perusahaan asuransi, perusahaan asuransi
syariah, perusahaan reasuransi, perusahaan reasuransi
syariah, dan dana pensiun.
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. Departemen yang mengawasi masing-masing
LJK Lainnya.

11
IV. Penyampaian Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan,
Laporan Keberlanjutan dan Publikasi

Penyampaian Laporan Keberlanjutan


1. LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik wajib menyusun Laporan Keberlanjutan
2. Disusun secara terpisah dari laporan tahunan atau sebagai bagian yang tidak terpisah
dari laporan tahunan. Dalam hal terpisah, wajib disampaikan kepada OJK setiap tahun
paling lambat pada tanggal 30 April tahun berikutnya.
3. Wajib dipublikasikan melalui situs web paling lambat pada tanggal 30 April tahun
berikutnya.
4. Bagi LJK yang belum memiliki situs web, Laporan Keberlanjutan wajib dipublikasikan
melalui media cetak atau media pengumuman lain yang mudah terbaca oleh publik
paling lambat pada tanggal 30 April tahun berikutnya.

12
Timeline Implementasi POJK Keuangan Berkelanjutan
1 JAN 1 JAN 1 JAN 1 JAN 1 JAN
CAKUPAN
2019 2020 2022 2024 2025
PERBANKAN
13
Bank Umum
Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 3, BUKU 4, dan Bank Asing
BUKU 1 dan BUKU 2, BUKU 1 dan BUKU 2
BPR
BPR berdasarkan Kegiatan Usaha (BPRKU) 3 termasuk BPRS yang memiliki modal inti yang setara
dengan BPRKU 3,
BPRKU 1 dan BPRKU 2 serta BPRS yang memiliki modal inti yang setara dengan BPRKU 1 atau
BPRKU 2
PASAR MODAL
Emiten selain Emiten dengan aset skala kecil dan Emiten dengan aset skala menengah, serta
Perusahaan Publik
Perusahaan efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, dan Emiten dengan aset skala
menengah;
Emiten dengan aset skala kecil, perusahaan efek yang tidak mengadministrasikan rekening efek
nasabah
IKNB
Perusahaan pembiayaan, perusahaan pembiayaan syariah, perusahaan modal ventura, perusahaan
modal ventura syariah, perusahaan pembiayaan infrastruktur, perusahaan asuransi, perusahaan
asuransi syariah, perusahaan reasuransi, perusahaan reasuransi syariah, Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial,
Perusahaan pergadaian, perusahaan penjaminan, dan perusahaan penjaminan syariah; dan
Dana pensiun dengan total aset paling sedikit Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah)
V. Sanksi

LJK
•Sanksi administratif berupa teguran tertulis apabila:
• Tidak/terlambat menyampaikan rencana dan program aksi penerapan prinsip-
prinsip keuangan berkelanjutan.
• Tidak melaksanakan RAKB secara efektif.
• Rencana aksi keuangan berkelanjutan dilaksanakan secara efektif apabila
antara realisasi dengan rencana dan program aksi terdapat: a) deviasi tidak
material; atau b) deviasi material namun LJK telah melaksanakan upaya maksimal
untuk memenuhinya disertai dengan penjelasan yang memadai dan dapat diterima
(reasonable).
• Tidak/ terlambat menyampaikan Laporan Keberlanjutan.

EMITEN DAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG BUKAN MERUPAKAN LJK


• Sanksi administratif berupa teguran tertulis apabila:
• Tidak/ terlambat menyampaikan dan mempublikasikan Laporan Keberlanjutan.

14
TERIMA KASIH

Website Keuangan Berkelanjutan


www.ojk.go.id/sustainable-finance
LAMPIRAN

16
LAMPIRAN I
Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB)

17
RAKB Paling Sedikit memuat:

1. Ringkasan
Eksekutif

2. Proses
5. Tindak lanjut
Penyusunan
RAKB
RAKB

4. Prioritas dan 3. Faktor Penentu


Uraian RAKB RAKB

18
I. Ringkasan Eksekutif

Penjelasan RAKB paling banyak 3 (tiga) halaman yang paling sedikit memuat:

1. Pencapaian RAKB

2. Visi dan Misi

3. Tujuan RAKB

4. Program yang dilaksanakan dalam Rencana Aksi Keuangan


Berkelanjutan dalam jangka waktu 1 tahun dan 5 tahun. Program 5
tahun disampaikan sekali dalam 5 tahun

5. Alokasi sumber daya (dana, manusia dan mitra kerja sama) untuk
melaksanakan RAKB

6. Pegawai, pejabat atau unit kerja yang menjadi penanggung jawab


pelaksanaan RAKB

19
2. Proses Penyusunan RAKB

Proses penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan diisi


dengan pernyataan paling sedikit mengenai keterlibatan pihak
dalam menyusun RAKB dan rujukan penyusunan RAKB.

20
3. Faktor Penentu RAKB

Faktor penentu yang menjadi dasar penetapan tujuan dan prioritas


RAKB paling sedikit:

Rencana strategis bisnis

Kapasitas organisasi

Kondisi keuangan dan kapasitas teknis

Kerjasama dengan pihak eksternal

Strategi komunikasi

Sistem monitoring, evaluasi, dan mitigasi; dan

Kebijakan pemerintah.

21
4. Prioritas dan Uraian RAKB
LJK menentukan prioritas penerapan Rencana Aksi
Keuangan Berkelanjutan

Contoh Program Aksi untuk penerapan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan:

a. Dasar Pemikran:
1) LJK memilih prioritas pertama;
2) LJK menjelaskan alasan pemilihan prioritas pertama tersebut; dan
3) LJK menguraikan aktivitas yang akan dilakukan terhadap prioritas pertama
tersebut dan tujuannya.

b. Kegiatan:
Melengkapi tabel dengan kegiatan, periode pelaksanaan, sumber daya yang
dibutuhkan dan penanggung jawab kegiatan. Uraian kegiatan dibuat spesifik dan
realistis

22
Lanjutan …

c. Sumber Dana:
Diisi dengan penjelasan secara rinci terkait sumber daya yang diperlukan untuk
pelaksanaan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan, meliputi:
1) sumber dana;
2) sumber daya manusia; dan
3) mitra kerja sama.

d. Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program :


LJK menguraikan mekanisme monitoring dan evaluasi untuk setiap program aksi,
termasuk metode dan tahapan monitoring dan evaluasi, serta tindakan yang dilakukan
dalam hal terdapat deviasi antara realisasi dan program aksi.

e. Tantangan dan Rencana ke Depan:


Diisi dengan penjelasan mengenai identifikasi tantangan dan hambatan yang mungkin
dihadapi dalam pelaksanaan program aksi serta rencana yang akan dilakukan untuk
mengatasi tantangan dan hambatan tersebut.

23
5. Tindak Lanjut RAKB

LJK menguraikan proses yang digunakan dalam mengkaji ulang Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan untuk kemudian menetapkan tindak lanjut dari RAKB.

Sistem monitoring dan evaluasi untuk menilai kemajuan secara


keseluruhan, meliputi:
1. Pegawai, pejabat, dan/atau unit kerja yang bertanggung jawab terhadap
monitoring dan evaluasi;
2. Penentuan waktu untuk mengukur realisasi Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan;
3. Tindak lanjut dari Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan; dan
4. Mitigasi risiko dalam hal Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan tidak dapat
dilaksanakan dengan baik atau tidak mencapai tujuan yang diinginkan.

24
L A M P I R A N II
Laporan Keberlanjutan
(Sustainability Report)

25
Laporan Keberlanjutan

1. Dapat disusun secara terpisah dengan laporan tahunan atau sebagai bagian yang
tidak terpisah dari laporan tahunan.

2. Dibuat dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal diperlukan, Laporan Keberlanjutan dapat
dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris secara berdampingan.

3. Dapat disertai dengan gambar, grafik, tabel, dan/atau diagram dengan keterangan
yang jelas dan mudah dipahami pembaca.

26
Lanjutan …
4. Dalam hal Laporan Keberlanjutan disusun secara terpisah dari
laporan tahunan, harus memuat informasi paling sedikit:

1. Penjelasan strategi 2. Ikhtisar aspek keberlanjutan


3. Profil singkat LJK, Emiten
keberlanjutan; (ekonomi, sosial, dan
dan Perusahaan Publik;
Lingkungan Hidup);

4. Penjelasan Direksi; 5. Tata kelola keberlanjutan 6. Kinerja keberlanjutan;

9. Tanggapan LJK, Emiten,


7. Verifikasi tertulis dari 8. Lembar umpan balik
atau Perusahaan Publik
pihak independen, jika (feedback) untuk pembaca,
terhadap umpan balik
ada; jika ada;
laporan tahun sebelumnya.

Dalam hal Laporan Keberlanjutan disusun sebagai bagian yang


tidak terpisah dari laporan tahunan, Laporan Keberlanjutan harus memuat
informasi di atas 27
Informasi Pada Laporan Keberlanjutan
1. Penjelasan Strategi keberlanjutan
Bagian ini berisi penjelasan mengenai strategi keberlanjutan LJK,
Emiten, dan Perusahaan Publik
2. Ikhtisar Kinerja Aspek Keberlanjutan
Diisi dengan perbandingan kinerja 3 (tiga) tahun terakhir (bagi LJK,
Emiten, dan Perusahaan Publik yang telah beroperasi lebih dari 3 (tiga)
tahun sebagai berikut:

Aspek Lingkungan Hidup, paling


sedikit meliputi:
1) penggunaan energi (antara lain
listrik dan air);
2) pengurangan emisi yang
Aspek Ekonomi, paling sedikit
dihasilkan (bagi LJK, Emiten, dan Aspek sosial yang merupakan uraian
meliputi:
Perusahaan Publik yang proses mengenai dampak positif dan negatif
1) kuantitas produksi atau
bisnisnya berkaitan langsung dari penerapan Keuangan
jasa yang dijual;
dengan Lingkungan Hidup); Berkelanjutan bagi masyarakat dan
2) pendapatan atau
3) pengurangan limbah dan efluen lingkungan (termasuk orang, daerah,
penjualan;
(limbah yang telah memasuki dan dana).
3) laba atau rugi bersih;
lingkungan) yang dihasilkan
4) produk ramah lingkungan;
(bagi LJK, Emiten, dan
dan
Perusahaan Publik yang proses
5) pelibatan pihak lokal yang
bisnisnya berkaitan langsung
berkaitan dengan proses
dengan Lingkungan Hidup); atau
bisnis Keuangan
4) pelestarian keanekaragaman
Berkelanjutan.
hayati (bagi LJK, Emiten, dan
Perusahaan Publik yang proses
bisnisnya berkaitan langsung
dengan Lingkungan Hidup). 28
Lanjutan …
Informasi Pada Laporan Keberlanjutan

3. Profil singkat LJK, Emiten dan Perusahaan Publik


Menyajikan gambaran keseluruhan mengenai karakteristik LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik,
paling sedikit memuat:

a. Visi, misi, dan nilai keberlanjutan LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik

b. Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimil, alamat surat elektronik (email), dan situs
web LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik, serta kantor cabang dan/atau kantor perwakilan
LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik

c. Skala usaha LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik secara singkat, meliputi:
1) total aset atau kapitalisasi aset, dan total kewajiban (dalam jutaan rupiah);
2) jumlah karyawan yang dibagi menurut jenis kelamin, jabatan, usia, pendidikan, dan
status ketenagakerjaan;
3) persentase kepemilikan saham (publik dan pemerintah); dan
4) wilayah operasional.

29
Lanjutan …
Profil singkat LJK, Emiten dan Perusahaan Publik

d. Penjelasan singkat mengenai produk, layanan, dan kegiatan usaha yang


dijalankan

e. Keanggotaan pada asosiasi

f. perubahan LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik yang bersifat signifikan, antara
lain terkait dengan penutupan atau pembukaan cabang, dan struktur
kepemilikan

30
Lanjutan Informasi Pada Laporan Keberlanjutan
4. Penjelasan Direksi memuat:

a. Kebijakan untuk merespon


b. Penerapan Keuangan
tantangan dalam pemenuhan c. Strategi pencapaian target,
Berkelanjutan, paling
strategi keberlanjutan, paling paling sedikit meliputi:
sedikit meliputi:
sedikit meliputi:

1. Penjelasan nilai keberlanjutan bagi


1. Pencapaian kinerja 1. Pengelolaan risiko atas
LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik;
penerapan Keuangan penerapan Keuangan
2. Penjelasan respon LJK, Emiten, dan
Berkelanjutan (ekonomi, Berkelanjutan terkait aspek
Perusahaan Publik terhadap isu
sosial, dan Lingkungan ekonomi, sosial, dan
terkait penerapan Keuangan
Hidup) dibandingkan Lingkungan Hidup;
Berkelanjutan;
dengan target; dan 2. Pemanfaatan peluang dan
3. Penjelasan komitmen pimpinan LJK,
2. Penjelasan prestasi dan prospek usaha; dan
Emiten, dan Perusahaan Publik
tantangan termasuk 3. Penjelasan situasi eksternal
dalam pencapaian penerapan
peristiwa penting selama ekonomi, sosial, dan
Keuangan Berkelanjutan;
periode pelaporan (bagi Lingkungan Hidup yang
4. Pencapaian kinerja penerapan
LJK yang diwajibkan berpotensi mempengaruhi
Keuangan Berkelanjutan; dan
membuat Rencana Aksi keberlanjutan LJK, Emiten, dan
5. Tantangan pencapaian kinerja
Keuangan Berkelanjutan). Perusahaan Publik.
penerapan Keuangan Berkelanjutan.

31
Lanjutan …
Informasi Pada Laporan Keberlanjutan

5. Tata Kelola Keberlanjutan

1. Uraian mengenai tugas dan Penjelasan mengenai pengembangan kompetensi yang


dilaksanakan terhadap anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, pegawai,
pejabat dan/atau unit kerja yang menjadi penanggung jawab penerapan Keuangan
Berkelanjutan

2. Penjelasan mengenai pengembangan kompetensi yang dilaksanakan terhadap


anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, pegawai, pejabat dan/atau unit kerja
yang menjadi penanggung jawab penerapan Keuangan Berkelanjutan.

3. Penjelasan mengenai prosedur LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik dalam


mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko atas penerapan
Keuangan Berkelanjutan terkait aspek ekonomi, sosial, dan Lingkungan Hidup,
termasuk peran Direksi dan Dewan Komisaris dalam mengelola, melakukan telaah
berkala, dan meninjau efektivitas proses manajemen risiko LJK, Emiten, dan
Perusahaan Publik.

32
Lanjutan …
Tata Kelola Keberlanjutan

4. Penjelasan mengenai pemangku kepentingan yang meliputi:


1) keterlibatan pemangku kepentingan berdasarkan hasil penilaian (assessment)
manajemen, RUPS, surat keputusan atau lainnya; dan
2) pendekatan yang digunakan LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik dalam
melibatkan pemangku kepentingan dalam penerapan Keuangan Berkelanjutan,
antara lain dalam bentuk dialog, survei, dan seminar.

5. Permasalahan yang dihadapi, perkembangan, dan pengaruh terhadap penerapan


Keuangan Berkelanjutan.

33
Lanjutan …
Informasi Pada Laporan Keberlanjutan

5. Kinerja Keberlanjutan

Penjelasan mengenai kegiatan membangun budaya keberlanjutan di internal LJK, Emiten,


dan Perusahaan Publik paling sedikit memuat:

a. Kinerja Ekonomi

Uraian mengenai kinerja ekonomi dalam 3 (tiga) tahun terakhir meliputi


perbandingan Target dan Kinerja:
a. Produksi, portofolio, target pembiayaan, atau investasi, pendapatan dan laba
rugi dalam hal Laporan Keberlanjutan disusun secara terpisah dengan Laporan
Tahunan.
b. Portofolio, target pembiayaan, atau investasi pada instrumen keuangan atau
proyek yang sejalan dengan penerapan Keuangan Berkelanjutan.

34
Lanjutan …
Kinerja Keberlanjutan

b. Kinerja Sosial

1) Komitmen LJK, Emiten, atau Perusahaan Publik untuk memberikan layanan atas produk
dan/atau jasa yang setara kepada konsumen.
2) Ketenagakerjaan, paling sedikit memuat:
a) pernyataan kesetaraan kesempatan bekerja dan ada atau tidaknya tenaga kerja paksa dan
tenaga kerja anak;
b) persentase remunerasi pegawai tetap di tingkat terendah terhadap upah minimum regional;
c) lingkungan bekerja yang layak dan aman;dan
d) pelatihan dan pengembangan kemampuan pegawai.
3) Masyarakat, paling sedikit memuat:
a) informasi kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak positif dan dampak
negatif terhadap masyarakat sekitar termasuk literasi dan inklusi keuangan;
b) mekanisme pengaduan masyarakat serta jumlah pengaduan masyarakat yang diterima dan
ditindaklanjuti; dan
c) TJSL yang dapat dikaitkan dengan dukungan pada tujuan pembangunan berkelanjutan
meliputi jenis dan capaian kegiatan program pemberdayaan masyarakat.

35
Lanjutan …
Kinerja Keberlanjutan

d. Kinerja Lingkungan Hidup

1) Biaya Lingkungan Hidup yang dikeluarkan;


2) Uraian mengenai penggunaan material yang ramah lingkungan, misalnya
penggunaan jenis material daur ulang; dan
3) Uraian mengenai penggunaan energi, paling sedikit memuat:
a) jumlah dan intensitas energi yang digunakan; dan
b) upaya dan pencapaian efisiensi energi yang dilakukan termasuk
penggunaan sumber energi terbarukan;

36
Lanjutan …
Kinerja Keberlanjutan

Kinerja Lingkungan Hidup bagi LJK, Emiten, dan Perusahaan Publik yang
e.
proses bisnisnya berkaitan langsung dengan Lingkungan Hidup

1) Kinerja lingkungan hidup;


2) Informasi kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak positif dan dampak
negatif terhadap Lingkungan Hidup sekitar terutama upaya peningkatan daya dukung
ekosistem;
3) Keanekaragaman hayati, paling sedikit memuat:
a) dampak dari wilayah operasional yang dekat atau berada di daerah konservasi atau
memiliki keanekaragaman hayati; dan
b) usaha konservasi keanekaragaman hayati yang dilakukan, mencakup perlindungan
spesies flora atau fauna;
4) Emisi, paling sedikit memuat:
a) jumlah dan intensitas emisi yang dihasilkan berdasarkan jenisnya; dan
b) upaya dan pencapaian pengurangan emisi yang dilakukan;
5) Limbah dan efluen, paling sedikit memuat:
a) jumlah limbah dan efluen yang dihasilkan berdasarkan jenis;
b) mekanisme pengelolaan limbah dan efluen; dan tumpahan yang terjadi (jika ada);
6) Jumlah dan materi pengaduan Lingkungan Hidup yang diterima dan diselesaikan.

37
Lanjutan …
Kinerja Keberlanjutan

Tanggung jawab pengembangan Produk dan/atau Jasa


f.
Keuangan Berkelanjutan

1) inovasi dan pengembangan Produk dan/atau Jasa Keuangan Berkelanjutan;


2) jumlah dan persentase produk dan jasa yang sudah dievaluasi keamanannya bagi
pelanggan;
3) dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dari Produk dan/atau Jasa
Keuangan Berkelanjutan dan proses distribusi, serta mitigasi yang dilakukan untuk
menanggulangi dampak negatif;
4) jumlah produk yang ditarik kembali dan alasannya; atau
5) survei kepuasan pelanggan terhadap Produk dan/atau Jasa Keuangan Berkelanjutan

38
Lanjutan …
Informasi Pada Laporan Keberlanjutan

7. Verifikasi tertulis dari pihak independen, jika ada;

8. Lembar umpan balik (feedback) untuk pembaca, jika ada; dan

9. Tanggapan LJK, Emiten, atau Perusahaan Publik terhadap


umpan balik laporan tahun sebelumnya.

39
CONTOH PRODUK/JASA SJK YANG PEDULI SOSIAL DAN LINGKUNGAN HIDUP

Perbankan Pasar Modal Asuransi Dana Pensiun Lembaga


Pembiayaan
Green credit
housing, EE Reksadana Produk asuransi
Investasi di
Loan, green saham hijau hijau (bencana Pembiayaan hijau
sektor hijau
building alam) kepada UMKM yang
(infrastruktur,
building, dsb) ramah LH
Green credit Asuransi yang
card Obligasi hutan menanggung
kerusakan Pembiayaan untuk
lingkungan hidup studi kelayakan
Deposito hijau
UMKM (UKL/UPL)
Obligasi
Organic farming bencana Green building
loan, insurance
sustainable Leasing mesin yang
fishery loan memiliki efisiensi
Asuransi pertanian tinggi

Pemberian discount
premi untuk proyek
hijau

40
LANJUTAN…

Lembaga Jasa Lembaga Keuangan


Penunjang Khusus IKNB Syariah Emiten Perusahaan Publik
Mikro (LKM)

LPEI: Menjual surat- Produk/jasa


Pembiayaan hijau Mengembangkan yang peduli
Pembiayaan surat berharga
kepada UMKM skema sosial dan
hijau dan label seperti green
yang ramah LH pembiayaan untuk ramah
ekspor hijau bond
pertanian organik lingkungan
Fasilitas hidup
pembiayaan Mengembangkan Masuk dalam
Pembiayaan daftar green
pertanian kepada kelompok skema
organik, daur pembiayaan index
petani organik, dsb
ulang limbah untuk petani
kelapa sawit,
nelayan, dsb
Penjaminan Pemberian jasa
usaha hijau konsultasi hijau

KPR Hijau

41

Anda mungkin juga menyukai