Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM TANGGUNG JAWAB

SOSIAL & LINGKUNGAN


BUMN
(PER-05/MBU/04/2021)
Program TJSL BUMN

“…adalah kegiatan yang merupakan komitmen


perusahaan terhadap pembangunan yang
berkelanjutan dengan memberikan manfaat
pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum
dan tata kelola dengan prinsip yang lebih
terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta
dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan
bagian dari pendekatan bisnis perusahaan.”

2
Review kata-kata kunci

Pembangunan Manfaat Tata Kelola


Berkelanjutan Ekonomi, sosial dan lingkungan Penerapan tata kelola yang baik
terintegrasi, saling melengkapi. (good governance) dalam BUMN
Rujukan: Sustainable Development
Bukan trade off dan pelaksanaan oleh penerima
Goals.
manfaat dan mitra

Dampak Terukur Dipertanggung- Pendekatan Bisnis


Sejak awal perlu didesain ukuran jawabkan Bukan karitatif dan donasi. Perlu
atas dampak, indikator, dan cara terintegrasi dengan proses bisnis
Dana yang dikelola adalah dana
pengukuran. dan didesain agar mandiri secara
negara sehingga harus akuntabel.
bisnis.

3
4
Tujuan

◈ Memberikan kemanfaatan bagi pembangunan


ekonomi, pembangunan sosial, pembangunan
lingkungan serta pembangunan hukum dan tata
kelola bagi perusahaan
◈ Berkontribusi pada penciptaan nilai tambah bagi
perusahaan dengan prinsip yang terintegrasi,
terarah dan terukur dampaknya serta akuntabel.
◈ Membina usaha mikro dan usaha kecil agar lebih
tangguh dan mandiri serta masyarakat sekitar
perusahaan.
5
Generic Competitive
Value Chain Impacts
Social Issues Context

• Good citizenship • Mitigate harm from • Strategic social


value chain activities investment that
leverages activities and
capabilities to improve
salient areas of context

• Transform value chain


activities to benefit
society while
reinforcing strategy
Responsive CSR Strategic CSR

6
Prinsip

◈ Terintegrasi, yaitu berdasarkan analisa risiko dan


proses bisnis yang memiliki keterkaitan dengan
pemangku kepentingan.
◈ Terarah, yaitu memiliki arah yang jelas untuk mencapai
tujuan perusahaan.
◈ Terukur dampaknya, yaitu memiliki kontribusi dan
memberikan manfaat yang menghasilkan perubahan atau
nilai tambah bagi pemangku kepentingan dan
perusahaan.
◈ Akuntabilitas, yaitu dapat dipertanggungjawabkan
sehingga menjauhkan dari potensi penyalahgunaan dan
penyimpangan
7
Supplier Input Process Output Customer

Risk Assessment – Analysis – Evaluation – Treatment


(ISO 31000)

8
Pilar Utama

◈ Sosial, untuk tercapainya pemenuhan hak dasar manusia yang


berkualitas secara adil dan setara untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
◈ Lingkungan, untuk pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan yang berkelanjutan sebagai penyangga seluruh
kehidupan.
◈ Ekonomi, untuk tercapainya pertumbuhan ekonomi berkualitas
melalui keberlanjutan peluang kerja dan usaha, inovasi, industri
inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih yang terjangkau dan
didukung kemitraan.
◈ Hukum dan tata kelola, untuk terwujudnya kepastian hukum dan
tata kelola yang efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif untuk
menciptakan stabilitas keamanan dan mencapai negara berdasarkan
hukum.

9
1. 2.
Perencanaan Pelaksanaan
Tahapan
◈ Program TJSL BUMN dilakukan 3.
secara sistematis dan terpadu 4. Evaluasi
Monitoring
◈ sesuai dengan prioritas
dan/atau pencapaian dari
tujuan 5.
◈ berpedoman pada rencana Pengawasan
kerja.

10
Perencanaan

Memuat Memperhatikan Format


◈ prognosa pelaksanaan a. dampak dan risiko dari ◈ dokumen rencana kerja
tahun sebelumnya. aktivitas BUMN; dan anggaran Program
◈ proyeksi rencana program b. kebutuhan dan potensi yang TJSL BUMN
dan anggaran timbul; ◈ bagian dari rencana kerja
◈ penetapan prioritas tujuan c. keunggulan dan kearifan dan anggaran perusahaan
pembangunan lokal; yang disahkan oleh
berkelanjutan RUPS/Menteri.
d. orientasi keberlangsungan
◈ target kinerja dan dampak yang ingin
diharapkan;
e. fokus dan arah
pembangunan berkelanjutan
11
Pelaksanaan

Menyusun standar operasional prosedur (SOP) pedoman


pelaksanaan Program TJSL BUMN yang mendapatkan
persetujuan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN

Bentuk pelaksanaan
◈ pembiayaan dan pembinaan usaha mikro dan usaha kecil
(satu paket), dapat dibentuk Program Pendanaan UMK
◈ bantuan dan/atau kegiatan lainnya (perhatikan tujuan dan
pilar)
12
Kriteria UMK

1. Milik Warga Negara Indonesia;


2. Usaha mikro dan usaha kecil yang belum memenuhi kriteria atau
memiliki akses pinjaman kepada lembaga Pendanaan atau perbankan;
3. Usaha mikro dan usaha kecil dengan jenis usaha yang sejalan dibidang
dan/atau mendukung bisnis inti Perusahaan/BUMN;
4. Diutamakan usaha mikro dan usaha kecil yang berlokasi di wilayah kerja
BUMN;
5. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi, secara langsung maupun
tidak langsung, dengan usaha menengah atau usaha besar;
6. Berbentuk usaha orang perseorangan dan/atau sekelompok orang, badan
usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan
hukum, termasuk usaha mikro dan koperasi;
7. mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan

13
Program Pendanaan UMK

◈ Pemberian modal kerja dalam bentuk pinjaman dan/atau


pembiayaan, paling banyak Rp250.000.000,00;
◈ Pinjaman tambahan dalam bentuk pinjaman dan/atau pembiayaan,
bersifat jangka pendek maksimal 1 tahun, paling banyak
Rp100.000.000,00;
◈ Besaran jasa administrasi sebesar 6% (enam persen) per tahun
dengan jangka waktu/tenor pinjaman maksimal selama 3 (tiga)
tahun;
◈ Apabila pembiayaan dalam bentuk syariah;
○ prinsip jual beli maka proyeksi marjin yang dihasilkan
disetarakan dengan marjin sebesar jasa administrasi;
○ prinsip bagi hasil maka rasio bagi hasilnya untuk BUMN adalah
mulai dari 10% sampai dengan paling banyak 50%
14
Calon usaha mikro dan usaha kecil
binaan menyampaikan rencana
dan/atau proposal kegiatan

Penyaluran pinjaman BUMN melaksanakan seleksi dan


dan/atau pembiayaan evaluasi

dapat bekerjasama dengan BUMN


lain, Anak Perusahaan BUMN atau
Perusahaan Terafiliasi BUMN yang Calon usaha mikro dan usaha kecil
menyelesaikan proses administrasi
memiliki bisnis sebagai lembaga
pembiayaan dan perbankan atau
memiliki kemampuan dalam Pemberian modal kerja dituangkan
menyalurkan pinjaman. dalam surat perjanjian dan/atau
kontrak

15
Kualitas Pinjaman UMK

◈ Kualitas pinjaman Program Pendanaan UMK dinilai berdasarkan


pada ketepatan waktu pengembalian pokok pinjaman dan jasa
administrasi pinjaman;
◈ Penggolongan kualitas pinjaman modal kerja;
○ Lancar, paling lambat 30 hari dari tanggal jatuh tempo;
○ kurang lancar, melampaui 30 hari sampai dengan 180 hari;
○ Diragukan, melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari;
○ Macet, telah melampaui 270 hari
◈ Penanganan: penjadwalan kembali (rescheduling) atau penyesuaian
persyaratan (reconditioning) apabila memenuhi kriteria
◈ Pinjaman macet dikelompokkan dalam aktiva lain-lain dengan pos
pinjaman bermasalah.
16
Sumber Dana

Program TJSL BUMN Program Pendanaan UMK


• Anggaran kegiatan yang • Sama dengan Program TJSL;
diperhitungkan sebagai biaya • saldo dana Program Kemitraan
pada BUMN dalam tahun yang teralokasi sampai dengan
anggaran berjalan; akhir tahun 2015;
• Penyisihan sebagian laba • jasa administrasi pinjaman/
bersih BUMN pada tahun marjin/bagi hasil, bunga deposito
anggaran sebelumnya; dan/atau jasa giro dari dana
• Sumber lain yang sah. program kemitraan.

➢ Beban operasional Program TJSL BUMN menjadi beban BUMN.


➢ Beban pembinaan kepada usaha mikro dan usaha kecil menjadi bagian dari biaya
Program TJSL BUMN.

17
Monitoring & Evaluasi

Direksi & Komisaris Laporan


a. Direksi bertanggung jawab a. BUMN wajib menyusun
laporan keuangan dan
penuh atas pelaksanaan, pelaksanaan;
melaksanakan monitoring &
b. Satu kesatuan dengan dan
evaluasi serta mengukur dilaporkan dalam laporan
kinerja & capaian manfaat; berkala dan laporan tahunan;
b. Komisaris/pengawas c. diaudit oleh kantor akuntan
melakukan pengawasan. publik secara terpisah dari
audit laporan keuangan
BUMN.
18
Komite TJSL BUMN

◈ Melakukan pemetaan dan penyusunan Program TJSL BUMN.


◈ Dibentuk pada tingkat perusahaan induk
◈ Fungsi:
◈ Melakukan koordinasi antar unit/direktorat untuk merumuskan
tujuan dan petunjuk pelaksanaan Program TJSL BUMN;
◈ Pemetaan dan penyusunan Program TJSL BUMN; dan
◈ Membantu Direksi dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi
atas pelaksanaan Program TJSL BUMN.

19
•Mapping &
Pelaksanaan •Oleh Direksi, dibantu
Evaluasi
Programming oleh Komite TJSL
Komite TJSL •Pembiayaan & •Oleh Direksi, dibantu
•Pengukuran kinerja
pembinaan UMK Komite TJSL
•Rencana kerja disetujui
Komisaris/ pengawas •Sosial, ekonomi, •Pengukuran manfaat
lingkungan •Laporan keuangan &
pelaksanaan
Perencanaan Monitoring

Pengawasan
Oleh Komisaris/Pengawas, dilakukan audit khusus

20
Pengukuran kinerja Publikasi atas Fokus publikasi:
(kontrak pelaksanaan, dampak pada
manajemen & IKU) internal & eksternal penerima manfaat

Program yang
SOP yang ada bisa
berjalan hanya
PKBL diakhiri dipakai sejauh tidak
sampai akhir
bertentangan
periode

Kinerja, Komunikasi, & Peralihan


21
Kunci Pelaksanaan TJSL BUMN

1. Social mapping
2. Business process mapping
3. Risk management
4. Sound programming (LFA)
5. Networking & collaboration with reliable
partners
6. Social audit & SROI
7. Sustainable reporting & communicating
22
Social
Mapping

AMERTA is a network of CSR and


sustainability management Sustainable
Reporting
Capacity
Building
practitioners that develop know-
AMERTA’s
how and best practices in the competencies
respected fields.
AMERTA dedicates itself to
support organizations and
corporations becoming inclusive
Consultancy Program
and sustainable entities. Services Management

23
Terima Kasih
www.amerta.id

24
AMERTA PIJAR INDONESIA
V Office Business Centre
Jl. Perserikatan No. 1 Blok A RT02/RW08
Pulogadung, Jakarta Timur 13220
Tel: 021-29222999
info@amerta.id
www.amerta.id

25

Anda mungkin juga menyukai