Anda di halaman 1dari 13

Bentuk-Bentuk Badan

Penyelenggara Asuransi
Kesehatan, dan Model Badan
Penyelenggara Asuransi
Kesehatan
 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
mulai didengar oleh masyarakat di Tahun
2014 karena para pimpinan BPJS (Kesehatan
maupun Ketenagakerjaan) lebih
mengiklankan badannya, bukan
programnya yaitu SJSN (Sistem Jaminan
Sosial Nasional) atau JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional).
BPJS KESEHATAN
 Untuk mencapai tujuan JKN maka BPJS Kesehatan mempunyai kepentingan
untuk menjalin hubungan baik dan saling membutuhkan di dalam pola
koordinasi, komunikasi dan kerjasama yang harmonis dengan para stakeholder
JKN terutama jaringan faskes, peserta JKN, Kemenkes, Kemenkeu, jaringan
faskes dan organisasinya, organisasi2 profesi kesehatan, Gubernur, Bupati/
Walikota (Dinas Kesehatan), DPR dan DPRD, Perguruan Tinggi dan LSM.
WEWENANG BPJS
KESEHATAN
 Menagih pembayaran iuran.
 Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan
jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas,
solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai.
 Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta
dan pemberi kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional.
 Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar
pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif
yang ditetapkan oleh Pemerintah.
 Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan.
WEWENANG BPJS KESEHATAN

 Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja


yang tidak memenuhi kewajibannya.
 Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai
ketidakpatuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi
kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka
penyelenggaraan program jaminan sosial.
TUGAS BPJS KESEHATAN

 Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta.


 Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi
kerja.
 Menerima bantuan iuran dari Pemerintah.
 Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta.
 Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan
sosial.
 Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan
kesehatan sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial.
 Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program
jaminan sosial kepada peserta dan masyarakat.
DEWAN JAMINAN SOSIAL
NASIONAL (DJSN)
 Membantu Presiden dalam perumusan kebijakan umum dan sinkronisasi
penyelenggaraan sistem jaminan sosial nasional.
 Melakukan kajian dan penelitian yang berkaitan dengan
penyelenggaraan jaminan sosial;
 Mengusulkan kebijakan investasi dana jaminan sosial nasional; dan
 Mengusulkan anggaran jaminan sosial bagi penerima bantuan iuran dan
tersedianya anggaran operasional kepada Pemerintah.
JARINGAN FASKES &
0RGANISASINYA
 Sebagai mitra utama BPJS Kesehatan maka jaringan faskes (primer
dan rujukan) berkepentingan pada pemberian layanan kesehatan
(khususnya kuratif) kepada peserta BPJS Kesehatan.
 Untuk pemberian layanan tersebut maka jaringan faskes
mendapatkan imbal jasa (kapitas dan Ina CBG) dari BPJS
Kesehatan. Diharapkan imbal jasa ini diterima dalam jumlah yang
memadai (setimpal dengan jasa yang telah diberikan pada
peserta) serta lancar tepat waktu pembayarannya
 Jaringan faskes mempunyai harapan untuk didengar masalahnya
(terkait JKN), dipecahkan bersama dalam hubungan kesetaraan
karena mereka adalah mitra utama BPJS Kesehatan.
 Organisasi fasilitas kesehatan (PERSI dsb) mempunyai interest pada
fasilitasi, menyalurkan aspirasi serta negosiasi terkait JKN
KEMENTERIAN KESEHATAN
Kementerian Kesehatan RI mempunyai tugas membantu Presiden dalam
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2016, pasal 3 dalam melaksanakan tugas,
Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan fungsi :
 perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan, dan kefarmasian dan alat kesehatan;
 koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organsisasi di lingkungan Kementerian
Kesehatan;
KEMENTERIAN KESEHATAN
 Memastikan Sistem kendali mutu pelayanan Jaminan Kesehatan
dilakukan secara menyeluruh meliputi pemenuhan standar mutu Fasilitas
Kesehatan, memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai
standar yang ditetapkan, serta pemantauan terhadap luaran kesehatan
Peserta.
 Untuk itu Kemenkes berfungsi sebagai lembaga penyusun regulasi
kesehatan, stewardship tetapi juga sekaligus penyedia fasilitas dan
pelayanan kesehatan
BUPATI/ WALIKOTA (DINKES)

 Kepala Daerah (Bupati/ walikota) berkepentingan dengan


kesejahteraan masyarakat termasuk kesehatan dan
jaminan kesehatan
 Memastikan semua anggota masyarakat tercakup dalam
JKN dan mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan di dalam prosedur administrasi dan
manajemen yang tepat dan tidak menyulitkan.
 Memberikan dukungan dan fasilitasi terhadap lancar dan
berjalannya hubungan kemitraan antar stakeholder JKN di
wilayahnya.

Anda mungkin juga menyukai