Almujadi, MDSc A. Pengertian pendidikan budi pekerti.
⚫Pengertian budi pekerti mengacu pd pengertian dalam
bhs Inggris sebagai moralitas. Moralitas mengandung pengertian antara lain: (a) adat istiadat, (b) sopan santun dan (c) perilaku. ⚫Pengertian budi pekerti secara hakiki adalah perilaku. ⚫Budi pekerti berisi nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur menurut kebaikan dan keburukannya melalui norma agama, norma hukum, tata krama dan sopan santun, norma budaya dan adat istiadat masyarakat. ⚫Budi pekerti akan mengidentifikasi perilaku positif yang diharapkan dapat terwujud dalam perbuatan, perkataan, pikiran, sikap, perasaan, dan kepribadian. ⚫Budi pekerti berinduk pada etika atau filsafat moral. ⚫Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat kebiasaan. Moral berasal dari bahasa latin “mos” yang mengandung arti adat kebiasaan. ⚫Etika ialah studi tentang cara penerapan hal yang baik bagi hidup manusia, menurut Solomon mencakup dua aspek, yaitu: 1. disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai dan pembenarannya. 2. tingkah laku manusia yang menopang nilai-nilai tersebut. ⚫ Bertens mengartikan etika sebagai ilmu yang mempelajari adat kebiasaan, termasuk di dalamnya moral yang mengandung nilai dan norma yang menjadi pegangan hidup seseorang atau sekelompok orang bagi pengaturan tingkah lakunya. ⚫ Berkaitan dengan budi pekerti, etika membahasnya sebagai kesadaran seseorang untuk membuat pertimbangan moral yang rasional mengenai kewajiban memutuskan pilihan yang terbaik dalam menghadapi masalah. Keputusan yang diambil seseorang wajib dapat dipertanggungjawabkan secara moral terhadap diri dan lingkungannya. Konsep utama budi pekerti dapat dikemukakan melalui batasan pengertian dilihat dari 3 pendekatan utama, yaitu: 1. Pendekatan etika. ⚫Budi pekerti adalah watak atau tabiat khusus seseorang untuk berbuat sopan dan menghargai pihak lain yang tercermin dalam perilaku dan kehidupannya. ⚫Sedangkan watak itu merupakan keseluruhan dorongan, sikap, keputusan, kebiasaan, dan nilai moral seseorang yang baik, yang dicakup dalam istilah kebajikan. 2. Pendekatan psikologi. ⚫Budi pekerti mengandung watak moral yang baku melibatkan keputusan berdasarkan nilai-nilai hidup. Watak seseorang dapat dilihat pada perilakunya yang diatur oleh usaha dan kehendak berdasarkan hati nurani sebagai pengendali bagi penyesuaian diri dalam hidup bermasyarakat. 3. Pendekatan pendidikan. ⚫Pendidikan budi pekerti merupakan program pengajaran yang bertujuan mengembangkan watak atau tabiat peserta didik dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinannya sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin dan kerjasama. Pengertian pendidikan budi pekerti dapat ditinjau secara konsepsional dan secara operasional. a. Pengertian pendidikan budi pekerti secara konsepsional. ⚫Mencakup hal-hal sebagai berikut: (1) Usaha sadar untuk menyiapkan seseorang (peserta didik) menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur dalam segenap peranannya sekarang dan masa yang akan datang. (2) Upaya pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan dan tugas-tugas hidupnya secara selaras, serasi, seimbang (lahir batin, material spiritual, dan individual sosial). (3) Upaya pendidikan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi seutuhnya yang berbudi pekerti luhur melalui kegiatan bimbingan, pembiasaan, pengajaran dan latihan dan keteladanan. b. Pengertian pendidikan budi pekerti secara operasional. ⚫Pendidikan budi pekerti secara operasional adalah upaya untuk membekali seseorang (peserta didik) melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan selama pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal masa depannya, agar memiliki hati nurani yang bersih, berperangai baik, serta dapat menjaga kesusilaan dalam melaksanakan. B. Siapa penanggungjawab pendidikan moral?.
⚫Pendidikan moral sangatlah luas, sehingga sesuatu
yang tidak mungkin manakala moral hanya menjadi tanggung jawab guru. Sehingga seluruh kegiatan guru, orang tua, masyarakat dan negara diharapkan untuk membantu dan melakukan pelayanan ekstra dalam membantu pencapaian tujuan pendidikan moral. C. Ruang lingkup materi dan substansi pendidikan budi pekerti.
⚫Milan Rianto (2001) menjelaskan secara garis besar
ruang lingkup materi budi pekerti dalam 3 hal nilai akhlak, yaitu: 1. Akhlak terhadap Tuhan Yang Maha Esa. a. Mengenal Tuhan 1). Tuhan sebagai pencipta. ⚫Manusia, hewan, tumbuhan, dan semua benda yang ada di sekeliling kita adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. ⚫ Kita harus percaya kepada Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, artinya kita harus wajib mengakui dan meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu memang ada. Kita harus beriman dan bertakwa kepada-Nya dengan yakin dan patuh serta taat dalam menjalankan perintah- Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. ⚫ Semua agama mempunyai pengertian tentang ketakwaan, taat menjalankan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Jadi kita harus ingat dan waspada serta hati- hati jangan sampai melanggar perintah-Nya. 2). Tuhan sebagai pemberi (pengasih, penyayang). ⚫ Tuhan Yang Maha Esa adalah maha pemberi, pengasih, dan penyayang. Asalkan kita meyakini akan keberadaannya dan akan kekuasaan dan kebesaran-Nya, maka Tuhan akan memberikan apapun yang kita minta. ⚫ Dalam ajaran agama disebutkan “Mintalah kepada-Ku, niscaya aku akan memberinya”. ⚫ Agar dalam kegiatan sehari-harinya barokah, maka mulailah dalam melakukan pekerjaan dengan menyebut nama Tuhan dengan mengucap “Bismillaa hirrokhmaa nirrohiim”. Dan setelah selesai sampaikan rasa syukur kita, misalkan dengan mengucap “Alhamdulillaa hi robbil’alamiin. 3). Tuhan sebagai pemberi balasan (baik dan buruk). ⚫Selain Tuhan maha pemberi, juga akan selalu memberi balasan terhadap apa yang kita kerjakan. Jika kita berbuat baik, pasti Tuhan akan membalas dengan kebaikan; tetapi sebaliknya jika kita berbuat buruk/jahat, maka Tuhan akan membalas dengan siksa. ⚫Oleh karena itu, maka marilah kita berbuat baik dan beribadah sesuai dengan ajaran kita masing-masing. Sikap ini sangat baik bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. b. Hubungan akhlak kepada Tuhan Yang Maha Esa. 1). Ibadah/menyembah: a). Ibadah Umum ⚫ Kita mengenal pencipta dan yang diciptakan. Manusia sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan, mempunyai kewajiban terhadap Sang Pencipta dan kewajiban terhadap sesama manusia. ⚫ Perbuatan baik yang kita lakukan merupakan ibadah, tentu saja yang berada dalam bingkai perintah-Nya. ⚫ Banyak perbuatan baik yang merupakan amal ibadah yang bersifat umum yang diajarkan oleh agama, seperti tolong menolong dalam kebaikan, kasih sayang, bersikap ramah dan sopan, dsb. b). Ibadah Khusus. ⚫Ibadah yang bersifat khusus adalah ibadah yang dalam pelaksanaannya mempunyai tata cara tertentu. Dalam ajaran Islam misalkan: shalat, puasa, zakat, haji. ⚫Ibadah khusus ini pelaksanaannya harus sesuai dengan petunjuk Alloh SWT. Kita tidak boleh melakukan semau kita, walaupun merasa modern seperti apapun yang namanya shalat harus seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. 2). Meminta tolong kepada Tuhan. a). Usaha atau upaya. ⚫ Tuhan tidak akan menurunkan sesuatu kepada manusia, misalkan menjatuhkan uang berkarung-karung dari langit, karena kita dituntut berusaha untuk mendapatkan sesuatu. ⚫ Ajaran agama menyebutkan bahwa: Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kalau kaum itu tidak mengubahnya. ⚫ Melaksanakan perubahan harus sesuai dengan cara-cara yang benar, tidak korupsi, jujur, ikhlas dalam bekerja, serta berdo’a. ⚫b). Doa ⚫Dalam kitab suci Alqur’an menyebutkan: “Ingatlah pada-Ku maka Aku akan ingat padamu”. “Mintalah pada-Ku, maka Aku akan kabulkan”. ⚫Jadi berdo’a kepada Tuhan merupakan ibadah, sehingga dikatakan bahwa orang yang tidak pernah berdoa kepada Tuhan adalah orang sombong. 2. Akhlak terhadap sesama manusia: a. Terhadap diri sendiri. ⚫Setiap manusia harus mempunyai jati diri. Dengan jati diri manusia dapat menghargai diri sendiri; mengetahui kemampuannya, kelebihan dan kekurangannya. ⚫Kita sebaiknya dapat menjawab pertanyaan: Siapakah saya ini?. Apakah saya berguna atau tidak bagi orang lain?. Mengapa saya harus berbuat lebih baik?. Bagaimana caranya agar berguna bagi diri sendiri atau orang lain dan masyarakat?. b. Terhadap orang tua. ⚫Orang tua adalah pribadi yang ditugasi Tuhan untuk melahirkan, membesarkan, memelihara dan mendidik kita, maka sudah sepatutnya seorang anak menghormatidan mencintai orang tua serta taat dan patuh kepadanya. ⚫Beberapa sikap yang perlu kita perhatikan dan lakukan kepada orang tua adalah sebagai berikut: (1). Memohon izin, memberi salam pada waktu mau pergi dan pulang, lebih baik lagi jika mencium tangannya. (2). Memberitahukan jika kita mau pergi kemana dan berapa lamanya. (3). Gunakan dan peliharalah perabot atau barang-barang yang ada di rumah kita. (4). Tidak meminta uang yang berlebihan dan tidak boros. (5). Harus membantu pekerjaan yang ada di rumah, misalnya: membersihkan rumah, nenasak dan mengurus tanaman. (6). Kalau ada pembantu di rumah, kita harus memperlakukannya sebagai sesama manusia yang sederajad dengan kita. c. Terhadap orang yang lebih tua. ⚫Bersikaplah hormat, menghargai, dan mintalah saran, pendapat, petunjuk dan bimbingannya. ⚫Dimanapun kita berjumpa berikan salam. ⚫Jika kita mempunyai saran dan pendapat maka sampaikanlah dengan tenang, tertib dan tidak menyinggung perasaannya. d. Terhadap sesama. ⚫Melakukan tata krama dengan teman sebaya memang agak sulit karena mereka merupakan teman sederajad dan sehari-hari berjumpa, sehingga sering lupa memperlakukan mereka menurut tata cara dan sopan santun yang baik. ⚫Sikap yang perlu diperhatikan, antara lain: (1). Menyapa jika bertemu. (2). Tidak mengolok-olok sampai melewati batas. (3). Tidak berprasangka buruk. (4). Tidak menyinggung perasaannya. (5). Tidak memfitnah tanpa bukti. (6). Selalu menjaga nama baiknya. (7). Menolongnya jika mendapat kesulitan. ⚫Selain itu kita pun harus bergaul dengan semua teman tanpa memandang asal-usul keturunan, suku bangsa, keturunan, agama, maupun status sosial. e. Terhadap orang yang lebih muda. ⚫Janganlah karena lebih tua lalu kita seenaknya saja memperlakukan teman kita yang lebih muda. Justru kita yang lebih tua seharusnya melindungi, menjaga, dan membimbingnya. ⚫Berilah mereka bimbingan, nasehat atau saran yang baik sehingga akan berguna untuk masa depannya. 3. Akhlak terhadap lingkungan. a. Alam: (1). Flora. ⚫Manusia tidak mungkin bertahan hidup tanpa adanya dukungan lingkungan alam yang sesuai, serasi seperti yang dibutuhkan. ⚫Kita harus mematuhi aturan dan norma demi menjaga kelestarian dan keserasian hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya. ⚫Tumbuh-tumbuhan (flora) sangat berguna bagi kehidupan manusia, misalnya: buah-buahan, sayuran, padi, dsb. ⚫Tidak sedikit tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat. (2). Fauna. ⚫Bumi Indonesia dikaruniai Tuhan berbagai fauna. Hal ini memperkaya keindahan dan kemakmuran penduduk. Hewan-hewan ada yang dipelihara, diternakkan, dan juga yang masih liar. ⚫Kita tidak boleh melakukan penyiksaan terhadap hewan. ⚫Flora dan fauna adalah ciptaan Tuhan. Oleh karena itu wajib kita lestarikan. b. Sosial-Masyarakat-Kelompok. ⚫Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain.bagaimanapun keadaannya atau kemampuannya pasti memerlukan bantuan orang lain, mislnya: peristiwa melahirkan, perkawinan, kematian, dsb. ⚫Hubungan antara manusia dengan manusia dalam masyarakat atau kelompok harus selaras, serasi dan seimbang. Kita harus saling menghormati, menghargai dan saling tolong menolong untuk mencapai kebaikan. ⚫Jika mampu, bantulah orang miskin dan yatim piatu. ⚫Jika masyarakat membangun sarana umum, bantulah dengan gotong royong dan dengan ikhlas.