data. Tetapi pada buku ini hanya akan membahas teknik Entity Relationship Diagram (ERD),
Entity Diagram, Bubble Chart dan Normalisasi.
Teknik Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik perancangan basis data yang
mempresentasikan seluruh entitas, relasi dan atribut-atribut secara lengkap dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu.
Notasi-notasi atau simbol-simbol yang digunakan dalam teknik ERD adalah sebagai berikut.
Nama Entity
Relasi
4) Garis, sebagai penghubung antara Entitas dengan atribut dan antara entitas dengan
relasi
Relasi
5) Derajat relasi, dapat dinyatakan dengan simbol derajat relasi atau dengan
pemakaian angka (angka 1 untuk relasi satu (one) atau simbol / ,
dan huruf N/M untuk relasi many atau simbol atau )
Langkah-langkah teknis yang dapat kita lakukan untuk menghasilkan ER-Digram adalah
sebagai berikut.
1) Mengidentikasi dan menetapkan seluruh file/entitas yang akan terlibat.
2) Menentukan primary key untuk setiap file/entitas
3) Melengkapi atribut bukan kunci sesuai dengan ketergantungan fungsional pada
file/entitas masing-masing
4) Menentukan derajat relasi antar file/entitas
5) Memasangkan kunci relasi
6) Melengkapi file/entitas/relasi dengan atribut sisa (jika ada)
Contoh
Dengan menggunakan teknik ER-Diagram buatlah rancangan basis data
“Perkuliahan” dari kumpulan atribut berikut.
Atribut Keterangan
1) Mengidentikasi dan menetapkan seluruh file/entitas yang akan terlibat. Entitas yang
terlibat adalah Mahasiswa, Jurusan, MataKuliah dan Dosen.
Jurusan Mahasiswa
NIK-D
Kode-MK Nm-MK SKS
Nm-D
Dosen MataKuliah
4) Menentukan derajat relasi antar file/entitas
5) Memasangkan kunci relasi
6) Melengkapi file/entitas/relasi dengan atribut sisa (jika ada)
Derajat relasi antara Jurusan dengan Mahasiswa adalah one to many (1:N), sehinnga
primary key entitas Jurusan diletakkan pada entitas Mahasiswa. Antara Mahasiswa
dengan MataKuliah adalah many to many (N:N), sehingga akan membentuk entitas baru
yang isinya adalah primary key entitas Mahasiswa dan MataKuliah. Dan antara
MataKuliah dengan Dosen adalah many to one (N:1), sehingga primary key dari entitas
Dosen diletakkan pada entitas MataKuliah. Atraibut yang tersisa adalah nilai. Nilai
mempunyai ketergantungan fungsioanl terhadap NPM dan Kode-MK, maka atribut nilai
diletakkan pada entitas baru hasil relasi Mahsiswa dengan MataKuliah.
(Untuk beberapa kasus bisa saja relasi antara MataKuliah dengan Dosen adalah
1:1, 1:N/N:1, atau bahkan N:N, sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada
Institusi).
Hasil akhir rancangan basis data “Perkuliahan” dalam bentuk ER-Diagram adalah sebagai
berikut.
Kode-J
Kode-J
Nm-J NPM Nm-Mhs
Jurusan 1 N Mahasiswa
R1
N
NPM Kode-MK
R2
Nilai
N
1 N
R3 MataKuliah
Dosen
NIK-D
Jurusan 1 N Mahasiswa
R1
R2
N
1 N
Dosen MataKuliah
R3
Kamus Data :
Jurusan [Kode-J, Nm-J]
Mahasiswa [NPM, Kode-J, Nm-Mhs]
R2 [NPM, Kode-MK, Nilai]
MataKuliah [Kode-MK, NIK-D, Nm-Mk, SKS]
Dosen [NIK-D, Nm-D]
Bentuk entity diagram hampir serupa dengan ER-Diagram, tetapi bentuk ini hanya
menggambarkan relasi antar file/entitas tanpa memperlihatkan atribut. Relasi antar entitas
diwakili dengan garis dengan panah tunggal dan panah ganda sebagai pengganti 1 dan N/M.
Contoh : Dari ER-Diagram pada gambar 3.1 dapat kita buat dalam bentuk entity diagram
sebagai berikut.
Dosen MataKuliah
Bubble chart merupakan alat dalam bentuk diagram yang digunakan untuk menganalisa data
dalam perancangan model data. Bubble chart menggambarkan hubungan antar entitas melalui
atrributnya saja tanpa memperlihatkan nama entitasnya.
Simbol yang digunakan dalam bubble chart adalah simbol atraibut pada ER-Diagram dan
garis yang disertai dengan satu anak panah tunggal atau panah ganda sebagai penghubung
antar bubble/atribut.
Pada bubble chart, sebuah primary key adalah sebuah bubble yang ditinggalkan oleh garis
dengan satu panah tunggal atau ganda.
Contoh : Dari ER-Diagram pada gambar 3.1 dapat kita buat dalam bentuk bubble Chart
sebagai berikut.
Kode-J Nm-J
NIK-D Nm-D
3.4.1 Definisi
Kroenke {4} mendefinisikan normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu tabel yang
memiliki masalah tertentu kedalam dua buah tabel atau lebih yang tidak mememiki masalah
tersebut. Masalah yang terdapat pada tabel tersebut disebut dengan isitilah anomali.
Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping ayng tidak
diharapkan. Ada tiga macam anomali yaitu anomali peremajaan, anomali penyisipan dan
anomali penghapusan.
a) Anomali Peremajaan
Anomali ini terjadi bila perubahan pada sejumlah data yang redudan, tetapi tidak
seluruhnya dirubah. Contoh.
Dari tabel 3.1 tersebut, seandainya distributor Motorola pindah alamat ke “Bogor 89” dan
pengubahan hanya dilakukan satu kali pada baris kedua, maka akan terjadi
ketidakkonsistenan data, yaitu adanya perbedaan alamat distributor Motorola di Bandung
99 dan di Bogor 89. Mana yang benar ?
b) Anomali Penyisipan
Anomali penyisipan terjadi jika pada saat penambahan data hendak dilakukan ternyata ada
elemen data yang masih kosong, dan elemen data tersebut justru menjadi kunci. Contoh.
Relasi di atas menyatakan bahwa Kuliah menggunakan Ruang tertentu dan Ruang
menggunakan Tempat tertentu.
Dari tabel 3.2 tersebut, masalahnya adalah kita tidak dapat menyisipkan nama ruang yang
baru jika tidak diketahui lebih dulu Kuliah apa yang akan menempati ruang baru tersebut.
c) Anomali Penghapusan
Anomali penghapusan terjadi jika ada suatu elemen data yang tidak diperlukan lagi
dihapus dan sebagai akiibatnya terdapat elemen data lain yang hilang. (pada hal elemen
data lain tersebut masih diperlukan). Dengan mengambil contoh relasi Kuliah pada tabel
3.2, apa yang terjadi seandainya elemen data Aljabar Vektor dihapus? Elemen data yang
menyatakan Sadewa dan Gedung Timur juga akan terhapus, pada hal elemen data
tersebut masing diperlukan.
3.4.2 Bentuk Normal
Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah
suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel/relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi
oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Suatu tabel dikatakan berada dalam
bentuk normal tertentu jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.
Perancangan basis data biasanya dapat diselesaikan sampai bentuk normal kedua atau ketiga
saja.
Perkuliahan
Kode-J Nm-J NPM Nm-Mhs Kode-MK Nm-MK SKS Nilai
MI Manaj.Infor 04101 Irene MI-12345 Pancasila 2 A
04102 Murtono B
KA Komp.Akt. 04201 Feby KA-4567 Auditing 4 B
04202 Jacky C
Jika tabel 3.3 dapat dirubah kedalam bentuk normal kesatu dengan cara melengkapi seluruh
baris record.
Tabel Perkuliahan
Kode-J Nm-J NPM Nm-Mhs Kode-MK Nm-MK SKS Nilai
MI Manaj.Infor 04101 Irene MI-12345 Pancasila 2 A
MI Manaj.Infor 04102 Murtono MI-12345 Pancasila 2 B
KA Komp.Akt. 04201 Feby KA-4567 Auditing 4 B
KA Komp.Akt. 04202 Jacky KA-4567 Auditing 4 C
Hasil normal kesatu seperti pada tabel 3.4 masih menimbulkan masalah anomali penyisipan,
penghapusan dan masih terdapat redudansi. Langkah berikutnya adalah merubah tabel
dalam bentuk normal kesatu menjadi bentuk normal kedua dengan cara memisah atribut-
atribut yang ada menjadi lebih dari satu tabel berdasarkan atraibut kunci.
Dari tabel 3.4 kita dapat menemukan tiga primary key sehingga akan terbentuk tiga tabel
pada normal kedua.
Langkah selanjutnya adalah membentuk tabel dalam bentuk normal kedua (tabel 3.5)
menjadi bentuk normal ketiga dengan cara melihat apakah masih terdapat ketergantungan
transitif pada masing-masing tabel atau tidak. Pada tabel 3.5 sudah tidak terdapat
ketergantungan transitif lagi, karena seluruh atribut bukan kunci sudah bergantung penuh
pada primary key. (Tabel 3.5 sudah berada dalam bentuk normal ketiga).
Selanjutnya kita tinggal menentukan derajat relasi antar tabel dan memasang kunci relasinya.
Dan hasil akhir dari normalisasi adalah sebagai berikut.
**
Mahasiswa MK-Mhs
./ NPM * NPM *
Nm-Mhs Kode-J Kode-MK* Nilai
**
NP Nomor Pasien
NM Nama Pasien
UM Umur Pasien
Kode – P Kode Penyakit
Nm-P Nama Penyakit
Kode-O Kode Obat
Nama-O Nama Obat
Harga-O Harga Obat
No-K Nomor Kamar
Biaya Biaya kamar per hari
Lama Lama inap pasien pada kamar tertentu
Kode-Dr Kode Dokter
Nama-Dr Nama Dokter
Total-Byr Total Biaya yang harus dibayar pasien setelah
diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit
Ketentuan relasi :
Satu pasien hanya boleh menempati satu nomor kamar tetapi tidak
sebalikmya
Satu pasien ditangani oleh satu dokter tetapi satu dokter boleh menangani lebih
dari satu pasien
Satu pasien dimungkinkan memakai lebih dari satu jenis obat dan
sebaliknya
Satu pasien hanya menderita satu jenis penyakit tetapi tidak sebaliknya
Jawab
a) ER-Diagram
b) Entity Diagram
c) Bubble Chart
d) Normalisasi
2. Basis data “Biro Perjalanan”
Ketentuan relasi :
Satu mobil hanya menuju ke satu kota tujuan tetapi satu kota tujuan boleh dituju
oleh lebih dari satu mobil
Satu Supir hanya dapat mengendarai satu mobil dan sebaliknya
Satu Penumpang boleh memesan lebih dari satu tiket untuk ke kota tujuan yang
sama dan satu kota tujuan yang sama boleh dipesan oleh lebih dari satu
Penumpang.
Jawab
a) ER-Diagram
b) Entity Diagram
c) Bubble Chart
d) Normalisasi
3. Basis Data “Nilai Siswa”
Field Keterangan
Ketentuan relasi
Dalam satu kelas terdapat banyak siswa tetapi tidak sebaliknya
Satu Guru Pelajaran hanya mengajar satu Pelajaran tetapi satu pelajaran diajar
oleh banyak Guru
Satu siswa mengambil banyak Pelajaran dan sebaliknya
Satu Wali Kelas hanya bertanggung jawab terhadap satu Kelas dan
sebaliknya.
Jawab
a) ER-Diagram
b) Entity Diagram
c) Bubble Chart
d) Normalisasi
4. Basis data “Pembayaran Royalti”
Jawab
a) ER-Diagram
b) Entity Diagram
c) Bubble Chart
d) Normalisasi
5. Basis data “Order Penjualan”
No.Order 0604105
Tanggal : 15 April 2006
No.Pelanggan 0205450
Nama Pelanggan : PT. Prima Jaya
Alamat Pelanggan : Jl. Kelinci No. 56 Metro
Pengirim Penerima
(………..……) (………………..)
Jawab
a) ER-Diagram
b) Entity Diagram
c) Bubble Chart
d) Normalisasi
6. Basis data “Tabungan”
No.Rekening : 05-1234-567
Nama Tabungan : Super Saving
No.Identitas : 098.123.456.01
Nama Nasabah : Adinda Rafi
Alamat Nasabah : Jl. Wortel 25 B.Lampung
Jawab
a) ER-Diagram
b) Entity Diagram
c) Bubble Chart
d) Normalisasi
7. Buatlah rancangan basis data dengan menggunakan teknik ERD dan
Normalisasi untuk studi kasus-studi kasus berikut!
9. Buatlah rancangan basis data dengan menggunakan teknik ERD dan Normalisasi
untuk studi kasus “Asuransi” yang berisi file Nasabah, Premi/Polis, Klaim dan Klaim-
Premi
10. Buatlah rancangan basis data dengan menggunakan teknik ERD dan Normalisasi
untuk studi kasus “Akademik” yang berisi file Tahun-akademik, Semester, Kelas,
Mahasiswa, Dosen-PA, Program-Studi, Dosen-Matkul, Mata-Kuliah, FRS dan KHS.
Didalam merancang sebuah sistem informasi, rancangan basis data harus dilengkapi dengan
struktur basis data. Struktur basis data berisi informasi mengenai nama basis data, nama
tabel/file, atribut kunci dan atribut lainnya yang terlibat dalam sebuah basis data. Dan juga
terdapat informasi mengenai struktur dari atribut-atribut yang digunakan seperti tipe data,
lebar karakter (jumlah digit), dan keterangan dari nama atribut yang digunakan.
Contoh.
Diketahui rancangan basis data “Perkuliahan” sebagai berikut.
Nilai
NPM *
Kode-MK* Nilai
Tabel 3.7. Basis data “Perkuliahan”
Basis data “Perkuliahan tersebut harus dilengkapi dengan struktur basis data sebagai
berikut.