3
1. Pasien lansia yang dengan dehidrasi dirawat di RS lebih
lama
2. Dehidrasi pada lansia meningkatkan mortalitas saat dirawat
hingga 2x lipat
3. Dehidrasi (sebagai diagnosis sekunder) pada pasien lansia
berkaitan dengan angka mortalitas setelah dirawat yang
lebih tinggi
Sumber:
El-Sharkawy, A. M., et. al. (2017). Dehydration and clinical outcome in hospitalised
older adults: A cohort study. European Geriatric Medicine, 8(1), 22–29.
Resiko pada lansia
• Identifikasi dehidrasi pada lansia berbeda dengan kelompok
usia yang lebih muda
• Tidak bisa dilihat dari urine specific gravity, osmolalitas,
maupun warna urin
• Tanda dan gejala dehidrasi pada lansia
• Lemas pada tubuh bagian atas
• Sulit berbicara
• Linglung
• Lidah, rongga hidung dan mulut kering
Biomarker dehidrasi pada lansia
Sumber:
Fortes, M. B., et. al. (2015). Is This Elderly
Patient Dehydrated? Diagnostic Accuracy of
Hydration Assessment Using Physical Signs, Urine,
and Saliva Markers. Journal of the American
Medical Directors Association, 16(3), 221–228.
Strategi mengatasi
dehidrasi pada lansia
Mencegah dehidrasi pada lansia
• Mengidentifikasi lansia yang beresiko
• Adanya faktor morbiditas
(diabetes, diare, demam)
meningkatkan kebutuhan cairan
• Mengalami disfagia, anorexia,
sehingga membutuhkan bantuan
• Lansia dengan inkontinesia urin
atau alvi biasanya akan malas
minum
Mencegah dehidrasi pada lansia
• Mengingatkan pada lansia pentingnya hidrasi
• Sehari minum 6-8 gelas air