Anda di halaman 1dari 4

NAMA : LIS INDRIYAH PUTRI (181191001)

NURUL AINI (181191003)

KELOMPOK : 1

MATERI : APBN DAN APBD

1. Apakah APBD dapat dirubah?  (Eni Priana)

Jawab : Bisa Ya dan bisa tidak. Ya jika persyaratan terpenuhi dan berlaku sebaliknya. Secara
regulasi jawabnya ternyata ya. Perubahan dapat dilakukan jika memenuhi kriteria dan syarat
syarat tertentu. Menurut Undang undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Syarat
perubahan APBD adalah jika terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA,
keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antarunit organisasi, antar
kegiatan, dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran
tahun sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan;
keadaan darurat; dan/atau keadaan luar biasa. Selanjutnya disebutkan juga bahwa Perubahan
APBD hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaan
luar biasa. Dengan mendasarkan pada uraian tersebut di atas maka jawabnya jelas bahwa APBD
dapat dirubah asalkan memenuhi persyaratan.

2. Belanja daerah meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana otonomi khusus. Jelaskan
maksud dari ketiga dana tersebut! (Dwi Indarti)

Jawab :

 Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi.
 Dana Alokasi Khusus (DAK), adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
 Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan otonomi
khusus suatu daerah

3. Dapatkah suatu kegiatan atau pembangunan dibiayai oleh 1/2 dana APBD dan 1/2 oleh dana
APBN sekaligus,? Tolong jelaskan (Adit Herdiyanto)
Jawab : Tidak bisa. Misal contohnya dana desa dan alokasi dana desa. Meskipun keduanya sama-
sama diperuntukan untuk desa dan menjadi sumber pendapatan desa. Tetapi , Dana Desa
merupakan kewajiban dari Pemerintah Pusat yang dialokasikan dalam APBN kemudian
ditransfer Rekening Kas Desa (RKD) melalui Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) sebagai
penyimpanan sementara Dana Desa.
Dan seperti yang telah sebutkan diatas, untuk arah penggunaan Dana Desa itu sendiri akan diatur
melalui Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Sedangkan, untuk Alokasi Dana Desa merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten/Kota
mengalokasikan kedalam APBD melalui dana perimbangan setelah dikurangi Dana Alokasi
Khusus (DAK) untuk kemudian ditransfer ke Rekening Kas Desa (RKD).

4. APBD memiliki beberapa fungsi salah satunya fungsi Distribusi, berikan contoh yg dimaksud
dengan didistribusikan secara merata dan adil!! (Khazinatul Mardiyah)
Jawab : Contohnya yaitu APBD termasuk ‘uang rakyat’, maka penggunaannya pun harus
digunakan untuk memakmurkan dan menyejahterakan rakyat di daerah yang bersangkutan.
Penyusunan APBD ini harus bisa mendukung berbagai aktivitas daerah yang menjadi contoh
kegiatan memajukan kesejahteraan umum daerah yang bersangkutan.

5. Jelaskan hubungan APBN dan APBD dalam proses pembangunan ekonomi ! (Danang Asmoro)
Jawab : APBN dan APBD merupakan daftar yang berisi rencana-rencana pemerintah selama satu
tahun, APBN dan APBD ini digunakan sebgaai alat untuk mencapai pembangunan ekonomi,
karena dana yang ada pada APBN dan APBD dialokasikan keseluruh sektor mulai dari
pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya. Dengan APBD dan
APBN maka pemerintah dapat memprioritaskan anggarannya sesuai dengan skala prioritas, yang
menjadikan dasar perencanaan bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan ekonomi.
6. APBD itu kan dari APBN, jadi mengapa banyak sekali terjadi pemerintahan daerah yang
korupsi. apa pemerintah tidak menyalurkannya dengan pengawasan yang ketat. jelaskan secara
detail. (Puput Priyamanda)
Jawab : Dalam APBD banyak sekali terjadi pemerintah daerah yang korupsi hal ini
dikarenakan proses distribusi yang panjang, sehingga terdapat peluang untuk korupsi, ditambah
lagi laporan yang dibuat dimanipulasi, sehingga fakta dilapangan dan yang ada pada laporan jauh
berbeda, belum lagi pihak-pihak yang harusnya mengawasi ikut terlibat dalam korupsi tersebut.
7. Jelaskan apa yg di maksud pembiayaan privatisasi, dan berikan contohnya! (Isna Nur Amalia)

Jawab :Privatisasi adalah pelibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan Publik,
sehingga kinerja finansial dapat dipengaruhi secara langsung oleh investor melalui mekanime
pasar uang.

Pembiayaan privatisasi merupakan kebijakan publik yang mengarahkan bahwa tidak ada
alternatif lain selain pasar yang dapat mengendalikan ekonomi secara efisien, serta menyadari
bahwa sebagian besar kegiatan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selama ini seharusnya
diserahkan kepada sektor swasta. Contoh perusahaan yang mengalami privatisasi adalah Telkom
dan Semen Gresik

8. Sebutkan klasifikasi pengeluaran APBN berdasarkan oranisasi ? (Ratna Asti Aditya)

Jawab :

 Pengeluaran pemerintah pusat, contohnya belanja pegawai, belanja barang, belanja modal,
pembayaran bunga utang, subsidi, belanjahibah, bantuan sosial serta dana yang dialokasikan
dan didistribusikan ke daerah-daerah untuk pemerataan.
 Pemerintah daerah, contohnya belanja operasional seperti belanja pegawai, belanja barang
dan jasa serta belanja pemeliharaan dan belanja modal seperti belanja aset tetap dan belanja
aset lain-lain.
 Pemerintah kabupaten kota. contohnya bagi hasil pendapatan desa, bagi hasil pajak, serta
pengeluaran untuk pembiayaan.
9. Apa saja syarat yang harus dilaksanakan jika ada perubahan APBD ? (Citra Rentika Putri)

Jawab : Perubahan APBD dapat diartikan sebagai upaya pemerintah daerah untuk menyesuaikan
rencana keuangannya dengan perkembangan yang terjadi. Perubahan atas setiap komponen
APBD memiliki latar belakang dan alasan berbeda. Ada perbedaan alasan untuk perubahan
anggaran pendapatan dan perubahan anggaran belanja. Begitu juga untuk alasan perubahan atas
anggaran pembiayaan, kecuali untuk penerimaan pembiayaan berupa SiLPA (Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Lalu), yang memang menjadi salah satu alasan utama merngapa
perubahan APBD dilakukan. Jadi untuk merubah APBD harus mengajukan alasan dan
mengajukan RAPBD ke DPR.

10. Bagaimana langkah pemerintah Pusat untuk mempercepat penyerapan belanja daerah? (Laila
Fitria Wulandari)
Jawab :
 Menerapkan kebijakan pelaksanaan transfer ke daerah berdasarkan kinerja penyerapan
anggaran dan output di daerah,
 Melakukan monitoring posisi kas dan simpanan pemda di perbankan,
 Memberlakukan sistem reward/punishment. Reward diberlakukan antara lain melalui Dana
Insentif Daerah yang diberikan kepada daerah berprestasi berdasarkan beberapa kriteria
diantaranya adalah kriteria kinerja keuangan daerah, kinerja keuangan daerah tersebut
termasuk total penyerapan (realisasi) belanja. Punishment diberlakukan melalui kebijakan
konversi Dana Bagi Hasil dan/atau Dana Alokasi Umum terhadap daerah dengan jumlah
simpanan tidak wajar.

Anda mungkin juga menyukai