Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok :

1. Laila Fitria Wulandari (181191012)

2. Citra Rentika Putri (181191013)

PERTANYAAN DAN JAWABAN KELOMPOK 5

1. Apa fungsi dan tujuan dari audit sektor publik? (Danang)

Jawab :

(-) Fungsi Audit sektor publik dimaksudkan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan yang diperiksa telah mematuhi prinsip akuntansi berterima umum, peraturan perundang-
undangan dan pengendalian intern serta kegiatan operasi entitas sektor publik dilaksanakan secara
efisien, ekonomis, dan efektif.

(-) Tujuan Audit Sektor Publik yaitu untuk membandingkan antara kondisi yang ditemukan dan kriteria
yang ditetapkan.

2. Mengapa Perencanaan merupakan tahap yang cukup sulit dan menentukan keberhasilan penugasan
audit ? (Lis Indriyah)

Jawab : Karena perencanaan sangat penting untuk

(-) Memperoleh bukti kompeten yang mencakupi dalam situasinya pada saat itu

(-) Menekan biaya audit

(-) Menghindari salah pengertian dengan klien

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang
diharapkan. Auditor harus merencanakan audit dengan sikap skeptis profesional tentang berbagai hal
seperti integritas manajemen, kekeliruan dan ketidakberesan, dan tindakan melawan hukum. Supervisi
mencakup pengarahan asisten yang tergabung dalam tim audit yang berhubungan dengan pencapaian
tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut telah tercapai. Dalam membuat perencanaan audit,
supervisi harus lebih ditingkatkan apabila banyak anggota tim audit belum berpengalaman,
dibandingkan dengan jika mereka telah berpengalaman

3. Mengapa diperlukan audit sektor publik? (Eni)


Jawab : Untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan yang diperiksa telah
mematuhi prinsip akuntansi berterima umum, peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern
serta kegiatan operasi entitas sektor publik dilaksanakan secara efisien, ekonomis, dan efektif.

4. Bagaimana cara kita mengetahui perkiraan auditor atas terjadinya kekeliruan dan ke efektifitas
struktur pengendalian intren? (Ratna)

Jawab :

(-) Untuk mengetahui kekeliruan, dilihat dari laporan keuangan yang diaudit dengan bukti audit apakah
saldo perkiraan dilaporan keuangan sesuai dengan yang tertera di bukti audit.

(-) Untuk mengetahui keefektifitas struktur pengendalian intern dilihat dari bagai mana perusahaan
tersebut menyusun laporan keuangannya beserta catatan-catatan. Jika laporan keuangan disusun
dengan rapi dan catatan yang lengkap, maka akan meningkatkan keefektifitas pengendalian intern
perusahaan tersebut.

5. Apakah audit laporan keuangan pada perusahaan wajib? Bagaimana jika laporan keuangan tersebut
tidak diaudit? (Dwi)

Jawab : Laporan keuangan perlu diaudit untuk memberikan informasi tentang perusahaan. Untuk
memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak akan informasi keuangan, dibutuhkan pengujian
kesesuaian antara praktek akuntansi dalam laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Proses pengujian tersebut dikenal dengan istilah auditing yang dilakukan oleh akuntan publik
sebagai pihak yang independen.

Kewajiban untuk menyerahkan laporan keuangan kepada pengawasan ekstern dibenarkan dengan
asumsi bahwa kepercayaan masyarakat tidak boleh dikecewakan. Jika tidak diaudit maka ada
kemungkinan laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja, oleh karena itu laporan keuangan yang belum di audit kurang dipercaya kewajarannya
oleh pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.

6. Apa saja yang menentukan kecukupan bahan bukti audit? (Puput)

Jawab : Kecukupan bahan audit lebih berkaitan dengan kuantitas bahan audit. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecukupan bahan audit adalah:

1. Materialitas

Auditor harus memberikan pendapat pendahuluan atas tingkat materialitas laporan keuangan. Karena
tingkat materialitas dan kuantitas bukti audit memiliki hubungan terbalik, maka semakin rendah tingkat
materialitas, semakin banyak kuantitas bukti yang diperlukan. Sebaliknya, jika tingkat materialitas tinggi,
maka kuantitas bukti yang diperlukan pun akan semakin sedikit.

2. Risiko Audit
Risiko audit dengan jumlah bukti audit yang diperlukan memilki hubungan yang terbalik. Rendahnya
resiko audit berarti tingkat kepastian yang diyakini auditor mengenai ketepatan pendapatnya adalah
tinggi. Tingginya tingkat kepastian tersebut menuntut auditor untuk menghimpun bukti audit yang lebih
banyak.

7. Apa saja dasar peraturan perundang-undangan tentang adanya audit harus di laksanakan? (Isna)

Jawab : Pasal 30 dan Pasal 31 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang
menetapkan bahwa audit atas Laporan Keuangan Pemerintah harus diselesaikan selambat-lambatnya 2
(dua) bulan setelah Laporan Keuangan tersebut diterima oleh BPK dari Pemerintah. Selama ini, menurut
Pasal 70 ICW, BPK diberikan batas waktu 4 (empat) bulan untuk menyelesaikan tugas tersebut.

8. Jelaskan apa itu siklus belanja, siklus investasi dan siklus jasa personalia. (Pauline)

Jawab :

(-) Siklus Belanja adalah serangkaian kegiatan yang terkait dengan perolehan dan pembayaran barang
dan jasa. Kegiatan-kegiatan ini meliputi penentuan apa yang perlu dibeli, kegiatan pembelian,
penerimaan barang, dan pembayaran kepada pemasok.

(-) Siklus Investasi adalah Suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.

(-) Siklus Jasa Personalia adalah suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan
yang bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan. Jenis-
jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam, dan insetif, komisi, bonus, opsi saham, dan tunjangan
karyawan.

9. Apakah yang dimaksud dengan audit kepatuhan? Apakah yang diaudit? (Adit)

Jawab : Audit Compliance (Kepatuhan) adalah program kerja yang menentukan apakah pihak yang
diaudit telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh yang berwenang.
Audit jenis ini sebagian besar dilaksanakan oleh auditor yang dipekerjakan pada unit organisasi itu
sendiri.

10. Berikan gambaran dari jenis pengujian pengendalian! (Diah)

Jawab : Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan


pelaksanaan suatu kebijakan atau prosedur struktur pengendalian internal. Pengujian pengendalian ini,
dilaksanakan auditor untuk menilai efektifitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk mendeteksi
dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.

11. Informasi dari hasil audit sektor public dapat digunakan oleh baik pihak internal (entitas yang
diaudit) maupun pihak eksternal (di luar entitas yang diaudit). Sebutkan kegunaan hasil audit bagi pihak
eksternal terkait dengan mengevaluasi!
Jawab :

Hasil audit juga bagi pihak eksternal (di luar entitas yang diaudit) yaitu untuk mengevaluasi apakah:

a. sektor publik mengelola sumber daya publik dan menggunakan kewenangannya dengan tepat dan
sesuai dengan ketentuan dan peraturan,

b. program yang dilaksanakan mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan,

c. pelayanan publik diselenggarakan secara efektif, efisien, ekonomi, etis, dan berkeadilan.

12. untuk teknik audit apakah harus persis seperti yang ada?atau ada landasan pengerjaannya?

Jawab : Menurut kelompok kami , Teknik-teknik audit yang dapat digunakan untuk menguji fisik adalah :

(-) Observasi / observasi adalah peninjauan dan pengamatan atas suatu objek dengan hati-hati, ilmiah,
dan berkesinambungan selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan suatu keadaan atau masalah.

(-) Inventarisasi / opname adalah pemeriksaan fisik dengan menghitung fisik barang, menilai kondisinya
dan membandingkan dengan saldo menurut buku, kemudian mencari sebab-sebab keberagaman. hasil
opname biasanya dituangkan dalam suatu berita acara.

(-) Inspeksi adalah diteliti secara langsung ketempat kejadian, yang disebut juga pada inspeksi di tempat,
yang dilakukan secara rinci dan teliti.

Anda mungkin juga menyukai