Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dina Lorenza

Nim : PO7124121063

Kelas : 1B

Prodi : D-III Kebidanan Palembang

TAHAPAN MEKANISME PERNAPASAN

A.Respirasi
Respirasi adalah seluruh rangkaian proses sejak pengambilan oksigen serta
pengeluaran karbondioksida dan uap air. Proses respirasi terdiri dari empat mekanisme,
yaitu:
1. Ventilasi paru-paru
Yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan alveoli
(gelembung paru-paru). Udara luar masuk ke dalam tubuh dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah.

2. Pertukaran Gas Melalui Proses Difusi


Setelah udara masuk ke saluran pernapasan dan sampai ke alveoli, kemudian
terjadi proses difusi dari alveoli ke pembuluh kapiler paru, dan difusi
karbondioksida dari kapiler darah ke alveoli. Terjadinya difusi antara lain karena
adanya perbedaan konsentrasi atau perbedaan tekanan dari gas oksigen dan
karbondioksida diantara kapiler darah dan alveoli. Difusi terjadi di daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.

3. Transportasi Oksigen (O2) dan Karbondioksida (CO2)

a. Transportasi Oksigen (O2)

Pada keadaan normal, pengangkutan oksigen dari paru-paru ke jaringan


dibawa oleh oksihemoglobin (97%) dan sisanya (3%) dibawa sisanya (terlarut)
dibawa dalam bentuk cairan plasma eritrosit. Pada orang normal tiap-tiap 100
garam aterial mengandung hampir 15 gram hemoglobin (Hb), dan tiap gram
hemoglobin (Hg) dapat berikatan maksimal kira-kira 1,34 ml oksigen. Jika
seseorang kekurangan hemoglobin (Hb), berarti jumlah oksigen yang diangkut
ke sel dan jaringan tubuh berkurang sehingga dapat menimbulkan hipoksia pada
jaringan (jaringan kekurangan oksigen).

b. Transportasi Karbondioksida (CO2)

Pada orang normal, dalam keadaan istirahat rata-rata 4 ml


karbondioksida diangkut dari jaringan ke paru-paru pada setiap 100 ml.
Pengangkutan karbondioksida dalam darah dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1) Pengangkutan karbondioksida dalam bentuk terlarut. Kira-kira 7%


karbondioksida diangkut dalam bentuk terlarut dalam cairan darah.

2) Pengangkutan karbondioksida dalam bentuk ion dikarbonat. Karbondioksida


yang larut dalam plasma eritrosit bereaksi dengan air untuk membentuk asam
karbonat.

3) Pengangkutan karbondioksida dengan karbaminohemoglobin. Kurang lebih


23% karbondioksida juga diangkat dengan hemoglobin yang disebut
karbaminohemoglobin.

4. Kontrol Respirasi Sistem

Kontrol respirasi diatur oleh kerja sistem saraf pusat, yang meliputi
pengontrolan secara sadar (volunter) dan secara tidak sadar (involunteer).

a. Secara sadar, pusat pengontrolan respirasi berada di pusat kesadaran pada


korteks.

b. Secara tidak sadar, pusat pengontrolan respirasi berada di medulla oblongata


dan pons varolli.

Dalam proses respirasi, terdapat dua siklus yaitu inspirasi (proses masuknya
udara ke dalam tubuh) dan ekspirasi (proses pengeluaran udara dari dalam tubuh).

Proses inspirasi merupakan proses aktif yang dilakukan oleh kerja otot
(memerlukan kontraksi otot. Pada proses inspirasi, bila rongga dada mengembang
volume paru akan meningkat dan tekanan udara pada paru akan turun maka udara luar
akan masuk ke dalam paru. Sedangkan proses ekspirasi merupakan proses pasif karena
tidak memerlukan kontraksi otot). Pada proses ekspirasi, bila volume thorax menurun,
volume paru juga menurun dan tekanannya meningkat sehingga udara keluar dari paru
Terdapat dua mekanisme pernapasan pada manusia, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.

1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada merupakan proses naik (elevasi) dan turun (depresi) tulang rusuk yang
memperbesar atau memperkecil diameter anteroposterior rongga dada.
a. Proses Inspirasi
Pada fase inspirasi pernapasan dada, terdapat kontraksi otot antar tulang rusuk (otot
interkostalis eksternal). Kontraksi ini membuat rusuk naik terangkat. Mekanisme inspirasi
pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot interkostalis eksternal berkontraksi → tulang rusuk terangkat (elevasi) → volume
rongga dada membesar → paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dari tekanan udara di luar → udara luar masuk ke paru-paru.
b. Proses Ekspirasi
Proses ekspirasi merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antar
tulang rusuk (otot interkostalis eksternal) ke posisi semula. Pada fase ini, tulang
rusuk menurun sehingga rongga dada menjadi kecil. Mekanisme ekspirasi
pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot interkostalis eksternal relaksasi → tulang rusuk menurun (depresi) →
volume rongga dada mengecil → paru-paru menyusut → tekanan udara dalam
paru-paru lebih besar dari tekanan udara di luar → udara keluar dari paru-paru.

2. Pernapasan Perut
Mekanisme pernapasan perut melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang
membatasi rongga perut dan rongga dada.
a. Proses Inspirasi
Pada fase ini terjadi kontraksi otot diafragma sehingga rongga dada
membesar. Kontraksi otot diafragma mengakibatkan tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan di luar, sehingga udara luar
yang kaya oksigen masuk ke dalam tubuh. Mekanisme inspirasi pernapasan
perut adalah sebagai berikut:
Otot diafragma berkontraksi → otot diafragma yang melengkung menjadi
mendatar → volume rongga dada membesar → paru-paru mengembang →
tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dari tekanan udara di luar →
udara masuk.

b. Proses Ekspirasi
Fase ekspirasi merupakan fase relaksasi otot diafragma (kembali ke
bentuk semula), yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai
berikut:
Otot diafragma relaksasi → otot diafragma yang mendatar kembali
melengkung → volume rongga dada mengecil → paru-paru mengempis→
tekanan udara di paru-paru lebih besar dari tekanan udara di luar → udara
keluar dari paru-paru.

Mekanisme Perjalanan Udara dalam Sistem Pernapasan

Udara akan masuk melalui rongga hidung atau mulut. Di dalam hidung terdapat bulu
hidung yang berfungsi menjaga keamanan yang dapat mencegah masuknya debu, kotoran,
kuman dan partikel lainnya masuk ke dalam paru-paru. Di ujung rambut hidung terdapat benda
berkilap yang disebut lapisan tipis mukus yang bertugas menjaga kelembaban di lapisan
hidung dan menyaring kotoran yang menumpuk di rambut hidung. Lebih jauh dari rongga
hidung terdapat rambut hidung kecil yang disebut silia dan hanya dapat dilihat dengan
menggunakan miskroskop. Silia berfungsi mengeluarkan mukus dan partikel kecil lain dari
saluran pernapasan.

Kemudian sampai pada rongga hidung yang berfungsi melembabkan, menghangatkan


dan menyaring udara sebelum mencapai ke paru-paru. Di dalam rongga hidung terdapat tiga
bagian di setiap sisinya yang disebut Turbinate di setiap sisi yang beerbentuk seperti hotdog
dan juga berfungsi menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup serta menyaring
partikel.

Selanjutnya udara akan masuk ke dalam tenggorokan (faring) yang memiliki panjag
saluran sekitar 12,5 cm. Setelah dari faring, udara akan masuk ke laring. Di bagian atas laring
terdapat penutup yang seperti daun yaitu epiglotis. Epiglotis ini akan menutup setiap kali
menelan makanan agar makanan tidak masuk ke dalam paru-paru. Di dalam laring terdapat
bukaan yang berbentuk segitiga yang dinamakan dengan pita suara. Pita suara ini akan bergetar
setiap kali berbicara dan memungkinkan udara melewatinya dalam intensitas dan jumlah yang
berbeda.

Setelah melewati laring, udara akan menuju batang tenggorok (trakea) yang memiliki
diameter 0,25 cm. Di dalam batang tenggorok terdapat cincin bergelombang yang mirip
dengan terowongan yang terbuat dari tulang rawan. Saat kita menarik napas batang tenggorok
akan memanjang, dan melebar seperti balon. Saat menghembuskan napas ia akan kembali ke
ukuran normal. Batang tenggorok terbagi menjadi dua tabung lebih kecil yaitu bronkus kanan
dan bronkus kiri. Tampilan luar paru-paru memiliki warna merah muda yang terbuat dari
jaringan yang lembut, elastis dan seperti spons. Paru-paru berada di dalam kantung jaringan
dan melekat pada kantng itu oleh selaput tipis cairan seperti lem encer. Kantung itu
menciptakan permukaan yang halus dan memungkinkan paru-paru mengembang setiap
menarik napas. Paru-paru juga memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda. Paru-paru kanan
lebih pendek daripada paru-paru kiri dikarenakan perlu memberi ruang pada hati. Tapi paru-
paru kanan juga lebih besar daripada paru-paru kiri. Di sebelah kanan terdapat tiga lobus yaitu
lobus atas, tenfah dan bawah. Sedangkan di sebelah kiri hanya terdapat lobus atas dan lobus
bawah. Di paru-paru kiri terdapat lekukan dimana tempat jantung berada. Tepat di bawah paru-
paru terdapat diafragma yang bertindak sebagai tempat istirahat paru-paru dan jantung. Di
sekitar paru-paru terdapat tulang rusuk yang bertindak sebagai pelindung. Ruang tertutup
tempat paru-paru berada disebut Toraks.

Tempat bronkus mulai masuk ke paru-paru disebut hilus. Begitu masuk, bronkus
memiliki banyak percabangan dan kemudian bercabang menjadi kecil. Cabang-cabang kecil
ini bisa menjadi sangat kecil sehingga disebut bronkiolus. Di ujung cabang ini terdapat
sekumpulan balon yang bernama kantong alveolar. Di ujung kantong itu masing-masing balon
disebut Alveoli. Dimana alveoli ini merupakan tempat pertukaran gas. Alveoli memiliki
membran di luar dan beberapa sel epitel di luar dan di dalam ada cairan. Ruang balon ini
dikelilingi pembuluh darah kecil yang disebutu kapiler. Mereka memiliki dinding yang sangat
tipis untuk memungkinkan molukel oksigen masuk . Kemudian bintik-bintik biru melayang
masuk dan keluar dari kapiler yaitu karbon dioksida. Ia berjalan bebas kembali ke paru-paru
seperti masuk tadi.

Setelah melewati jaringan, sel, protein dan plasma, oksigen perlu mencari transpotasi.
Di dalam pembuluh darah kapiler terdapat bus besar yaitu sel darah merah. Sel darah merah
dipenuhi zat besi hampir 70% zat besi dalam tubuh ada di dalm sel darah merah. Kemudian,
oksigen akan masuk ke jaringan kardiovaskuker dimana kumpulan pembuluh darah terbesar
yang mencapai setiap sel dalam tubuh. Oksigen akan dipompa dengan kuat oleh jantung yang
mendorong oksigen ke seluruh tubuh dan tempat tujuannya. Tapi, tidak semua oksigen yang
dibutuhkan oleh tubuh berasal dari paru-paru. Lapisan atas sel kulit dan sel-sel di permukaan
mata mendapatkan sebagian besar oksigen dari udara. Oksigen akan melakukan perjalanan
arteri terbesar dalam tubuh yang disebut aorta. Aorta berbentuk seperti akar raksasa yang
membentang ke seluruh tubuh untuk menghasilkan akar yang lebih kecil. Lalu, oksigen masuk
ke dalam arteri terkecil dan mengalir ke otot. Oksigen kemudian akan mrnuju ke sel otot.

Anda mungkin juga menyukai