Anda di halaman 1dari 4

F5.

SURVEILANCE, PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN


PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
“PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DAN IMUNISASI LANJUTAN PADA
ANAK USIA 0-5 TAHUN DI DESA KEBO, KECAMATAN LILIRILAU,
KABUPATEN SOPPENG PERIODE JULI SAMPAI SEPTEMBER 2019 ”

Disusun Oleh:
dr.Shinta,S.Ked

Pembimbing:
dr. Hj. Markani Daharu

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS BARINGENG WATANSOPPENG
SULAWESI SELATAN
2019
F5. SURVEILANCE, PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
“PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DAN IMUNISASI LANJUTAN PADA
ANAK USIA 0-5 TAHUN DI DESA KEBO , KECAMATAN LILIRILAU,
KABUPATEN SOPPENG PERIODE JULI SAMPAI SEPTEMBER 2019 ”

I. LATAR BELAKANG
Imunisasi adalah proses menginduksi imunitas secara buatan baik dengan
vaksinasi (imunisasi aktif) maupun dengan pemberian antibodi (imunisasi pasif).
Imunisasi aktif mnstimulasi sistem imun untuk membentuk antibodi dan respon
imun seluler yang melawan agen penginfeksi, sedangkan imunisasi pasif
menyediakan proteksi sementara melalui pemberian antibodi yang diproduksi
secara eksogen maupun transmisi transplasenta dari ibu ke janin.
Manfaat utama dari imunisasi adalah menurunkan angka kejadian
penyakit, kecacatan, maupun kematian akibat penyakit-penyakit infeksi yang
dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi tidak hanya memberikan perlindungan
pada individu melainkan juga komunitas, terutama penyakit yang ditularkan
melalui manusia (person-to-person). Jika suatu komunitas memiliki angka
cakupan imunisasi tinggi, maka komunitas tersebut juga memiliki imunitas yang
tinggi pula. Hal ini berarti kemungkinan terjadinya penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (vaccine-preventable-disease) rendah.
Imunisasi juga bermanfaat mencegah epidemi pada generasi yang akan
datang. Cakupan imunisasi rendah pada generasi sekarang dapat menyebabkan
penyakit semakin meluas pada generasi yang akan datang bakan dapat
menyebabkan epidemi. Sebailiknya, jika cakupan imunisasi tinggi, penyakit akan
dapat dihilangkan atau dieradikasi dari dunia. Selain itu, imunisasi juga
menghemat biaya kesehatan. Dengan menurunnya angka kejadian penyakit, biaya
kesehatan yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut pun akan
berkurang.
Melihat banyaknya manfaat dari imunisasi itu sendiri, maka kesadaran
masyarakat luas mengenai pentingnya untuk melakukan imunisasi harus lebih
ditingkatkan lagi demi mengurangi angka kejadian penyakit dimasa yang akan
datang.
II. PERMASALAHAN DIMASYARAKAT
Saat ini di Indonesia masih ada anak-anak yang belum mendapatkan
imunisasi secara lengkap bahkan tidak pernah mendapatkan imunisasi sedari lahir.
Hal itu menyebabkan mereka mudah tertular penyakit berbahaya karena tidak
adanya kekebalan terhadap penyakit tersebut. Data dari Direktorat Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan
sejak 2014-2016, terhitung sekitar 1,7 juta anak belum mendapatkan imunisasi
atau belum lengkap status imunisasinya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap.
Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi
dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan
tingkat kekebalan yang optimal.
Kurangnya edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
imunisasi membuat terkadang sebagian besar dari mereka memilih untuk tidak
membawa anak mereka untuk melakukan imunisasi, sehingga masih ditemukan
anak – anak yang tidak diberikan imunisasi.

III. PEMILIHAN INTERVENSI


Oleh karena permasalahan yang terjadi diatas, maka dilakukan
pemberian imunisasi dasar dan lanjutan pada anak usia 0-5 tahun di Desa
Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng.
IV. PELAKSANAAN
Pemberian imunisasi dasar dan lanjutan dilaksanakan di Posyandu Desa
Kebo , Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng pada periode bulan
Juli,Agustus dan September .Peserta terdiri dari bayi dan balita yang akan
diberikan imunisasi sesuai dengan jadwal

V. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
Dokter dan petugas puskesmas lainnya datang tepat waktu dimana
Ibu-ibu sudah berkumpul membawa anak bayi dan balita yang akan
diimunisasi..
b. Evaluasi Proses
Pada kegiatan tersebut, jumlah peserta yang hadir sebanyak 30
orang pada bulan Juli 2019, 32 orang pada bulan Agustus 2019,dan 42
orang pada bulan September 2019 dengan hasil rata-rata terdapat 35 orang
yang datang tiap bulan. Pelaksanaan imunisasi berjalan sebagaimana yang
diharapkan dimana orang tua mengikuti pemberian imunisasi anaknya
dengan baik.
.
Baringeng, 2019
PESERTA PENDAMPING

dr. Shinta,S.Ked dr. Hj. Markani Daharu


NIP. 19770626 200502 2 003

Anda mungkin juga menyukai