Buku PLH Kelas 7 SMP
Buku PLH Kelas 7 SMP
LINGKUNGAN HIDUP
Untuk SMP Kelas VII
Jilid 1
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII
Jilid 1
Tim Penulis:
1. Drs. Rudi Hartono, M.Si.
2. Dr. Sugeng Utaya M.Si.
3. Dra. Susriyati Mahanal, M.Pd.
4. Dr. Fathur Rohman, M.Si.
5. Drs. Yudhi Utomo, M.Si.
6. Neena Zakia, S.Si., M.Si.
7. Samsul Hidayat, S.Si., M.T.
Editor:
1. Dr. Mardi Wiyono, M.Pd.
2. Dr. Sutrisno, M.Si.
PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP
LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Jalan Semarang 5 Malang 65145, Telp (0341) 551-312 psw 496 Fax (0341) 580311
Email: pplh@lemlit.um.ac.id • Website: http://www.lemlit.um.ac.id
Kerjasama dengan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2009
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
buku ini.
Buku ini dirancang untuk mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Menengah Pertama
atau Tsanawiyah. Buku Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Sekolah
Menengah Pertama Kelas VII Jilid 1 ini telah dirancang sesuai dengan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan
lingkungan hidup, mulai dari manusia dan lingkungan, memelihara
kebersihan lingkungan, sumber daya alam, air, pencemaran udara, tanah
dan lahan, energi, hutan, bencana alam, pesisir dan laut, sungai dan
danau.
Pada buku ini diberikan pula kasus/permasalahan yang harus
diselesaikan oleh siswa sehingga akan melatih untuk bersikap dan
berperilaku positif terhadap lingkungan.
Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa sehingga mampu menerap-
kan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Akhir kata, kami tunggu kritik dan saran untuk perbaikan buku ini di
masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang telah mempercayakan
penyusunan buku ini kepada PPLH Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Malang.
Tim Penulis
Kata Pengantar ii
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
DAFTAR ISI
Daftar Isi iv
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Daftar Isi v
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB I
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Standar Kompetensi:
Memahami lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan ekosistem.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk sosial.
2. Mengidentifikasi bentuk hubungan sosial antar manusia.
3. Menyebutkan komponen ekosistem dan saling hubung antar
komponen.
4. Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk
sosial.
2. Siswa dapat mengidentifikasi bentuk hubungan sosial antar
manusia.
3. Siswa dapat menyebutkan komponen ekosistem dan saling hubung
antar komponen.
4. Siswa dapat Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk
hidup dalam pelestarian ekosistem.
Konsep Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham
pada tahun 1930. Menurut Clapham dalam suatu ekosistem antara
makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi hubungan satu sama lain
sebagai suatu unit. Athur Tansley, seorang ahli lingkungan Inggris pada
tahun 1935 menggunakan istilah ekosistem untuk menggambarkan
hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.
Ekosistem merupakan kumpulan makhluk hidup (tumbuhan, hewan,
organisme mikro) yang tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah, saling
berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang komplek dan dinamis.
Menurut Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup No.23 th 1997:
Ekosistem adalah tatanan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Jadi ekosistem adalah
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menye-
luruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Semua makhluk hidup di dunia ini tidak ada yang hidup mandiri.
Setiap makhluk hidup akan bergantung pada makhluk hidup lain dan
lingkungan sekitarnya untuk memperoleh makanan, tumbuh dan
Komponen-Kompenen Ekosistem
Ekosistem terdiri dari dua komponen utama yaitu kompoenen
abiotik dan komponen biotik.
Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan komponen ekosistem berupa makhluk
hidup yang dapat dikelompokkan berdasarkan perannya dalam rantai
makanan meliputi produsen, konsumen, dan decomposer (pengurai).
a. Produsen yaitu tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Produsen
mampu menangkap energi matahari melalui fotosintesis dan menyerap
nutrisi dari tanah, menyimpan energi untuk digunakan oleh tumbuhan
itu sendiri dan oleh organisme lain. Rumput, semak, pohon, lumut, dan
beberapa bakteri juga bersifat autotrof sehingga dikelompokkan ke
dalam produsen.
b. Konsumen adalah organisme yang tidak memiliki kemampuan untuk
menangkap energi matahari, tetapi mengkonsumsi tanaman dan/atau
hewan untuk memperoleh energi yang digunakan untuk pertumbuhan
dan kegiatan. Konsumen dibagi lagi menjadi tiga jenis berdasarkan
Komponen Abiotik
Tumbuhan dan binatang-binatang untuk tumbuh dan beraktivitas
memerlukan beberapa faktor-faktor abiotik. Faktor-faktor tersebut adalah
Iklim (cahaya, temperatur, air, udara atau gas-gas di atmosfir) dan faktor-
faktor edafik (tanah).
a. Iklim
Iklim ditentukan oleh berbagai faktor yang berinteraksi seperti
cahaya matahari, curah hujan, suhu dan pola angin yang terjadi di suatu
daerah, dan merupakan komponen abiotik yang paling penting dari
ekosistem. Suhu, bersama-sama dengan curah hujan, menentukan apa-
kah suatu ekosistem berupa padang rumput, hutan, atau kombinasi
keduanya. Jumlah dan distribusi curah hujan suatu daerah dalam setahun
berpengaruh terhadap jenis dan produktivitas tanaman suatu ekosistem.
b. Cahaya
Energi cahaya (cahaya matahari) adalah sumber energi utama dari
hampir semua ekosistem termasuk ekosistem air tawar. Cahaya adalah
energi yang digunakan oleh tumbuhan hijau (yang mengandung butir hijau
daun) untuk proses fotosintesis yaitu suatu proses pembentukan zat
organik dari zat anorganik.
Faktor-faktor seperti banyaknya cahaya, intensitas cahaya, dan
panjang periode terang (panjang siang) memainkan peran yang penting
dalam satu ekosistem.
Di dalam ekosistem-ekosistem akuatik, banyaknya cahaya merupa-
kan suatu faktor pembatas. Cahaya matahari pada ekosistem perairan
yang dalam hanya menembus pada kedalaman tertentu.
c. Suhu
Suhu suatu perairan menggambarkan panas yang terdistribusi
pada suatu volume tertentu di perairan itu. Matahari merupakan sumber
panas utama untuk perairan. Suhu air dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti ketinggian tempat, suhu udara, dan iklim. Suhu sebagai salah satu
faktor penentu dalam ekosistem perairan sangat berpengaruh terhadap
penyebaran suatu spesies, karena setiap spesies memiliki kisaran
toleransi terhadap suhu yang berbeda-beda.
Distribusi tumbuhan dan binatang-binatang adalah sangat dipenga-
ruhi oleh suhu yang ekstrim. Ekstremum-ekstremum di dalam temperatur
sebagai contoh musim yang hangat. Berikut adalah contoh-contoh dari
pengaruh suhu terhadap makhluk hidup dalam suatu ekosistem.
Mekarnya bunga-bunga dari berbagai tumbuhan sepanjang hari dan
malam sering karena perbedaan suhu antara siang malam. Bunga
Wijayakusuma memerlukan suhu tertentu untuk mekar, itulah sebabnya
bunga wijayakusuma mekar pada tengah malam. Pohon-pohon jati
berganti daun setiap tahun menggugurkan daun-daun mereka pada waktu
musim panas.
d. Air
Air merupakan habitat tumbuhan dan binatang akuatik. Air adalah
penting bagi makhluk hidup dan semua organisma bergantung padanya
untuk bertahan hidup. Tumbuhan dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok
menurut keperluan air mereka:
• Hydrophyte adalah tumbuhan yang tumbuh dan berkembang dalam air
misalnya, teratai.
• Mesofit adalah tumbuhan dengan persyaratan-persyaratan air sedang,
contoh bunga mawar.
• Xerofita adalah tumbuhan yang berkembang dalam lingkungan-
lingkungan kering di mana mereka sering kali mengalami kekurangan
air misalnya kaktus dan tumbuhan sukulenta. Pohon gaharu yang
banyak tumbuh di Nusa Tenggara Timur adalah xerofita-xerofita.
e. Udara di atmosfer
Udara yang paling penting yang digunakan oleh tumbuhan dan
binatang adalah oksigen, gas CO2 dan Nitrogen.
• Oksigen. Oksigen digunakan oleh semua organisma-organisma yang
hidup selama pernapasan.
• Karbon dioksida. Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan hijau
selama fotosintesis.
• Nitrogen. Nitrogen bebas tidak dapat dimanfaatkan secara langsung
oleh tumbuhan dan hewan. Hanya beberapa makhluk hidup prokariotik
matahari menjadi zat gula (karbohidrat). Materi dan energi dari tumbuhan
akan diteruskan ke hewan pemakan tumbuhan. Materi dan energi dari
hewan pemakan tumbuhan diteruskan ke hewan pemakan daging. Materi
dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke
lingkungan abiotik. Tumbuhan bernafas mengambil oksigen dari ling-
kungan abiotik, tumbuhan mengeluarkan air dan karbondioksida ke
lingkungan abiotik. Karbon dioksida dan air yang ada di lingkungan abioik
diambil oleh tanaman lain untuk fotosintesis dengan bantuan energi
matahari. Proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen yang
dikembalikan ke lingkungan abiotik. Selanjutnya oksigen yang ada di
lingkungan abiotik dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain untuk bernafas.
Berdasarkan sejarah terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa
adanya pengaruh atau campur tangan manusia. Misalnya, ekosistem
gurun pasir, ekosistem hutan tropis, ekosistem hutan gugur, ekosistem
padang rumput. Setiap ekosistem mempunyai ciri khas. Ciri itu sangat
ditentukan oleh faktor suhu, curah hujan, iklim, dan lain-lain.
2. Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia.
Misalnya, kolam, waduk, sawah, ladang, dan tanam. Pada umumnya,
ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang
diinginkan pembuatnya. Pada ekosistem sawah, komponen biotik yang
banyak, yaitu padi dan kacang.
3. Ekosistem Suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi
lingkungan yang sebelumnya didahului oleh kerusakan. Pada
lingkungan demikian, jenis tumbuhan yang berkembang ditentukan
oleh jenis organisme yang hidup di sekitarnya. Contoh ekosistem
suksesi adalah ekosistem gunung Anak Krakatau.
peliharaan, serta lahan datar yang cocok untuk bercocok tanam. Padang
rumput terjadi di daerah yang beriklim panas dan curah hujan yang
rendah. Salah satu jenis padang rumput luas yaitu savana.
Savana berada di wilayah yang beriklim tropis terdapat di wilayah
dengan curah hujan 50-130 cm per tahun, tetapi dengan musim kering
yang panjang dan mudah terbakar. Savana yang terluas di dunia terdapat
di Afrika dan di Australia. Tumbuhan yang berupa rerumputan dan pohon-
pohon yang hidup harus tahan terhadap musim kering dan api, maka
jumlah jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di savana ini tidak banyak,
tidak seperti yang hidup di hutan hujan tropis. Rumput-rumput dari marga
Panicum, Pennisetum, Andropogon dan Imperata mendominasi
lingkungan ini, sedangkan pepohonan yang hidup di sana sama sekali
berbeda dengan jenis pohon yang hidup di hutan hujan tropis. Di Afrika
diantaranya terdapat pohon Acacia yang terbesar di savana. Di Indonesia
padang savana ini dapat ditemukan di Taman Nasional (TN) Baluran dan
TN Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.
D. Keanekaragaman Hayati
Para ahli biologi mendefinisikan keanekaragaman hayati atau
biodiversitas sebagai keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem suatu
wilayah. Bruce A. Wilcox dalam makalah yang dipresentasikan pada
konferensi tentang Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam untuk Taman
Nasional Dunia di Bali pada tahun 1982 mendefinisikan keanekaragaman
hayati adalah berbagai bentuk kehidupan di semua tingkat sistem biologis,
yaitu molekul (gen), organisme, populasi, spesies, dan ekosistem.
Selanjutnya, pada tahun 1992 Peserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan
KTT Bumi di Rio de Janeiro mendefinisikan keanekaragaman hayati
sebagai variabilitas di antara organisme hidup dari semua sumber,
termasuk antara ain darat, laut, dan ekosistem perairan. Keanekaragaman
organisme ini termasuk keragaman spesies dalam ekosistem.
Menurut Emil Salim keanekaragaman hayati atau biodiversitas
adalah keadaan beragamnya ekosistem, jenis, dan variabilitas genetika.
1. Keseimbangan Alam
Keanekaragaman hayati juga mendukung sejumlah proses-proses
ekosistem alam seperti menjaga stabilitas iklim (mempertahankan
persentase CO2, Oksigen, mencegah erosi, mempertahankan siklus air).
Sejak zaman batu hilangnya spesies telah dipercepat oleh aktivitas
2. Pertanian
Keanekaragaman gen merupakan sumber plasma nutfah (sumber
genetis) dalam bentuk varietas liar yang hidup secara alamiah di alam.
Keragaman gen sangat penting untuk meningkatkan kualitas tanaman
pangan seperti kentang, padi, gandum dan sebagainya. Peningkatan
produksi tanaman budidaya selama 250 tahun terakhir telah banyak
memanfaatkan keanekaragaman genetik yang berasal dari tanaman liar.
Contoh ketika hama wereng menyerang sawah di Indonesia pada
tahun1970-an, diuji 6,273 varietas padi tahan terhadap hama wereng dan
ditemukan satu varietas padi yang tahan terhadap hama wereng.
Tanaman yang heterogen (keanekaragaman tanaman) dapat mem-
bantu memulihkan system ketika jenis tanaman yang dominan diserang
oleh suatu penyakit. Tanaman monokultur (kurangnya keanekaragaman
hayati), merupakan faktor untuk beberapa bencana dalam sejarah
pertanian. Keanekaragaman hayati yang tinggi dapat mengontrol
penyebaran penyakit tertentu .
Keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan sebagai sumber
pangan bagi manusia, Manusia menggunakan setidaknya 40.000 jenis
tanaman dan hewan sebagai sumber makanan,tempat tinggal dan
pakaian. Ada potensi yang belum dimanfaatkan untuk meningkatkan
berbagai produk makanan yang cocok untuk dikonsumsi manusia.
3. Kesehatan
Hubungan keanekaragaman hayati bagi kesehaan manusia
menjadi isu utama politik internasional. Masalah ini juga terkait dengan isu
perubahan iklim, karena banyak resiko kesehatan yang diakibatkan olehi
perubahan iklim, berhubungan dengan perubahan dalam keanekara-
gaman hayati (misalnya perubahan populasi dan penyebaran vektor
penyakit, kelangkaan air bersih, dampak terhadap keanekaragaman
hayati pertanian dan sumber makanan, dll). Beberapa masalah kesehatan
dipengaruhi oleh keanekaragaman hayati termasuk kesehatan dan gizi,
penyakit menular, ilmu kedokteran dan obat-obatan, sumber daya, sosial
dan kesehatan psikologis dan kesejahteraan rohani). Keanekaragaman
hayati juga dikenal memiliki peran penting dalam mengurangi risiko
bencana, dan bantuan pasca-bencana dan upaya pemulihan.
Salah satu masalah kesehatan utama yang berkaitan dengan
keanekaragaman hayati adalah bahwa penemuan obat dan ketersediaan
sumberdaya obat. Bagian penting dari obat-obatan yang diperoleh, secara
langsung atau tidak langsung, dari sumber-sumber biologis; Chivian dan
Bernstein melaporkan bahwa sedikitnya 50% dari senyawa farmasi di
pasar di Amerika Serikat berasal dari senyawa alami yang ditemukan
pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, sementara sekitar 80%
penduduk dunia tergantung pada obat-obatan dari alam (digunakan dalam
baik modern atau tradisional praktek medis) untuk pelayanan kesehatan.
Selain itu, hanya sebagian kecil dari total keragaman spesies liar telah
diselidiki berpotensi sebagai sumber-sumber baru obat-obatan.
F. Rangkuman
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham pada
tahun 1930. Menurut Clapham dalam suatu ekosistem antara makhluk
hidup dengan lingkungannya terjadi hubungan satu sama lain sebagai
suatu unit. Athur Tansley, seorang ahli lingkungan Inggris pada tahun
1935 menggunakan istilah ekosistem untuk menggambarkan hubungan
timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.
G. Kasus/Permasalahan
Terjadinya bencana lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, telah
mengubah kondisi lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Cobalah
untuk mengidentifikasi beberapa perubahan yang terjadi terhadap
lingkungan alam dan sosial di Porong, Sidoarjo.
BAB II
MEMELIHARA KEBERSIHAN
LINGKUNGAN
Standar Kompetensi:
Memahami sampah, jenis dan sumber sampah, serta dampak sampah
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Kompetensi Dasar:
1. Mendeskripsikan pengertian sampah.
2. Mengidentifikasi jenis sampah.
3. Menjelaskan dampak sampah terhadap kesehatan manusia.
4. Menjelaskan dampak sampah terhadap lingkungan hidup.
5. Mengidentifikasi jenis sampah B3.
Indikator:
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian sampah.
2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sampah.
3. Siswa dapat menjelaskan dampak sampah terhadap kesehatan
manusia.
4. Siswa dapat menjelaskan dampak sampah terhadap lingkungan
hidup.
5. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sampah B3.
6. Siswa dapat menjelaskan cara pengelolaan sampah B3.
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah
tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang
berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal
dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous).
Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu
yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk
kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis.
B. Jenis Sampah
C. Pengelolaan Sampah
Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke depan, jika persoalan
sampah tidak segera diselesaikan? Permasalahan sampah bukan hanya
berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan
kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan.
Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan yaitu
menerapkan prinsip 4R : Replace (mengganti), reduce (mengurangi), re-
use (memakai lagi), dan recycle (mendaur ulang).
D. Kebersihan Lingkungan
a. Gangguan Kesehatan:
Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi. Timbulan sampah dapat menimbulkan
penyakit yang terkait dengan tikus;
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
d. Terhambatnya pembangunan negara.
F. Rangkuman
Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah
tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang
berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal
dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous).
Sampah juga merupakan bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari
kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi
bukan yang biologis.
G. Kasus/Permasalahan
1. Cobalah sebutkan sampah d sekitar kalian! Termasuk jenis sampah
apakah itu?
2. Dapatkah kalian menjelaskan pengelolaan sampah yang ada di
sekitarmu?
BAB III
SUMBER DAYA ALAM
Standar Kompetensi:
Memahami pengertian, jenis dan pemanfaatan, serta kerusakan
sumber daya alam.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam terbarui (renewable)
dan tidak terbarui (nonrenewable).
2. Mengidentifikasi jenis sumber daya alam terbarui dan tidak terbarui.
3. Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam terbarui dan tidak
terbarui.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam terbarui
(renewable) dan tidak terbarui (nonrenewable).
2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sumber daya alam terbarui dan
tidak terbarui.
3. Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam terbarui
dan tidak terbarui.
A. Pendahuluan
Ketersediaan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar,
dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial
tertentu disebut daya dukung lingkungan. Singkatnya, daya dukung
lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan
semua makhluk hidup.
Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya.
Ada bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak.
Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak.
Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan,
maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan
tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan
hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai
berikut :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan
hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,
serta pendaurulangan (recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara
damai dengan alam.
2. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi
beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a) Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu,
serat kapas, rosela, dan sebagainya.
b) Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi,
air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan
lain-lain.
c) Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa
ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut:
a) Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam
fisik, yaitu sumberdaya alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya: bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b) Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang
berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan
manusia.
a) Air
Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi
manusia selain untuk minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat juga:
1. sebagai sarana transportasi
2. sebagai sarana wisata/rekreasi
b) Udara
Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan
udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi
untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh
matahari.
c) Tanah
Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari
pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah.
Tanah banyak dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam
pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi,
jagung dan sagu. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan;
dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
d) Hewan
Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan
hewan piaraan. Hewan liar ialah hewan yang hidup di alam bebas dan
dapat mencari makan sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan
serangga. Hewan piaraan ialah hewan yang dipelihara untuk sekadar hobi
atau kesenangan semata, misalnya burung perkutut, marmut, kucing dan
kakaktua. Hewan ternak ialah hewan yang dikembangbiakkan untuk
kemudian dimanfaatkan atau diperjualbelikan.
e) Tumbuhan
• Hutan
Rosela
Bermanfaat untuk bahan pembuatan karung goni
Kina
Untuk membuat obat malaria
C. Rangkuman
D. Kasus/Permasalahan
1. Coba sebutkanlah sumber daya yang dipakai sehari-hari di rumahmu!
2. Termasuk sumber daya apa yang dipakai di rumahmu itu?
BAB IV
A I R
Standar Kompetensi:
Mengenal jenis-jenis air, siklus hidrologi dan pencemaran air.
Kompetensi Dasar:
1. Mengidentifikasi perbedaan sifat air bersih dan air kotor.
2. Menjelaskan peristiwa terjadinya siklus hidrologi di bumi.
3. Menjelaskan pentingnya siklus hidrologi bagi kehidupan di bumi.
4. Mendefinisikan pencemaran air menurut peraturan perundang-
undangan.
5. Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran air.
6. Menyebutkan dampak pencemaran air terhadap lingkungan hidup.
7. Menyebutkan dampak pencemaran terhadap kesehatan manusia.
Indikator:
1. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan sifat air bersih dan air
kotor.
2. Siswa dapat menjelaskan peristiwa terjadinya siklus hidrologi di
bumi.
3. Siswa dapat menjelaskan pentingnya siklus hidrologi bagi
kehidupan di bumi.
4. Siswa dapat mendefinisikan pencemaran air menurut peraturan
perundang-undangan.
5. Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran air.
6. Siswa dapat menyebutkan dampak pencemaran air terhadap
lingkungan hidup.
7. Siswa dapat menyebutkan dampak pencemaran terhadap
kesehatan manusia.
A. Jenis Air
Air, dalam hal ini adalah semua air yang terdapat di atas, maupun
di bawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air
permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di darat.
Jumlah air di bumi relatif tetap, yakni sebesar kurang lebih 1,4 miliar km3
atau hampir 97,5% air di dunia dalam keadaaan asin. Bila dianggap
Bab 4 Air 31
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
permukaan bumi ini seragam (tanpa lembah dan gunung), maka jumlah air
sebesar itu akan menutup rata seluruh permukaan bumi sedalam 2,6 km.
Air dalam jumlah sebesar itu, hanya 2,5% air di dunia yang bersifat tawar,
sekitar 1,7% tersimpan dalam bentuk es, terutama sekali di daerah kutub,
sedangkan 0,1% berada di atmosfer sebagai uap air. Dari seluruh air
tawar di bumi, sekitar dua pertiga berwujud es di kutub. Sementara
sebagian besar dari sepertiga sisa air tawar berupa air tanah yang berada
pada kedalaman 200 – 600 m di bawah permukaan tanah.
Dari seluruh air tawar, hanya 0,006% yang mengalir di permukaan
bumi, sementara kandungan air tawar dalam tubuh makhluk hidup selu-
ruhnya hanya sebesar 0,003% yakni sekitar setengah dari jumlah air tawar
di danau, sungai dan rawa-rawa di bumi kita. Jumlah tersebut relatif kecil
jika dibandingkan dengan seluruh jumlah air di dunia.
Kendati secara harfiah dunia tidak kehabisan air, di berbagai
tempat dan sebagian besar proporsi penduduk dunia. Sekitar 700 juta
penduduk di 43 negara hidup di bawah ambang batas kebutuhan air
minimum yaitu 1,700 meter kubik per orang per tahun. Dalam 20 tahun, 3
milyar penduduk dunia akan hidup di bawah ambang batas tersebut.
Meningkatnya kebutuhan air akibat perluasan kota, industri,
pertanian, serta tuntutan akan energi semakin menyulitkan kondisi
masyarakat miskin sudah rentan terhadap ketersediaan makanan dan
mata pencarian. Disekitar kita dapat ditemui air dari sungai yang besar,
sering melimpah pada musim hujan namun kenyataan dalam kehidupan
masyarakat dinyatakan kekurangan air. Keadaan demikian berarti tidak
semua jenis air yang dibutuhkan oleh manusia, manusia membutuhkan air
bersih untuk kebutuhan rumah tangga terutama untuk minum, memasak,
mandi dan kegiatan rumah tangga lainnya.
Air bersih secara fisik dapat dikenali bersifat tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa. Bila disyaratkan lebih rinci air bersih seharusnya
juga harus memenuhi kriteria air parameter kimiawi dan biologis.
Sebaliknya air yang tidak mempunyai sifat salah satu parameter
fisika sudah dikategorikan air kotor, tentunya dimungkinkan tidak meme-
Bab 4 Air 32
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
nuhi kriteria parameter kimiawi maupun biologis. Air yang berwarna dapat
disebabkan banyak faktor, seperti: terlarutnya butiran tanah permukaan
atau debu, adanya proses alam pelapukan bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme pada sumber air yang menggenang, atau masuknya
bahan-bahan kimia sehingga mengubah warna air. Air berbau menunjuk-
kan adanya bahan-bahan lain yang larut dalam air, misal bahan organik
membusuk mengeluarkan gas ammonia sehingga berbau sengak, air
yang tercampur bahan organik, darah, sisa cucian daging atau ikan akan
menghasilkan bau air anyir. Air murni tidak berasa, bila dalam air terlarut
bahan-bahan kimia lain bisa menjadi pahit atau masam sehingga air
tersebut tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Sumber penyebab air kotor bisa karena kejadian alam, air hujan
yang membawa kotoran, banjir yang membawa lumpur. Air kotor alam
sifatnya sesaat tetapi bisa pada wilayah yang sangat luas. Air kotor yang
berasal dari kegiatan manusia banyak kita jumpai baik domestik yaitu
limbah rumah tangga dan pertanian serta limbah industri yang sifatnya
terus menerus, sehingga terkumpul di sungai menjadi air kotor sulit
dikendalikan.
Bab 4 Air 33
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Siklus Hidrologi
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui konden-
sasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi (Gambar 4.1). Pemanasan air
laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut
dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh
sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan
salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat
berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian
diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai
tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda:
• Evaporasi/transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di
tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan
kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan)
itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
• Presipitasi merupakan proses pengendapan air di awan dalam
bentuk embun selanjutnya jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi
dalam bentuk yang berbeda, bisa berupa hujan, hujan es batu
(hail), atau salju
• Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka
air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah
hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
• Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat
dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin
sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.
Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban.
Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
Bab 4 Air 34
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Bab 4 Air 35
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
C. Pencemaran Air
Bab 4 Air 36
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Bab 4 Air 37
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
(a) (b)
(c)
Gambar 4.3 Pencemaran Air; (a) Limbah Industri, (b) Limbah Domestik, dan (c)
Limbah Industri dan Domestik ke Sungai.
Bab 4 Air 38
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”. Definisi
ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan.
Masyarakat adalah terdiri dari individu-individu manusia yang
merupakan makhluk biologis dan makhluk sosial di dalam suatu
lingkungan hidup (biosfir). Sehingga untuk memahami masyarakat perlu
mempelajari kehidupan biologis bentuk interaksi sosial dan lingkungan
hidup.
Dengan demikian permasalahan kesehatan masyarakat merupakan
hal yang kompleks dan usaha pemecahan masalah kesehatan masyara-
kat merupakan upaya menghilangkan penyebab-penyebab secara
rasional, sistematis dan berkelanjutan. Menurut paradigma Blum tentang
kesehatan dari lima faktor lingkungan mempunyai pengaruh dominan.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan seseorang itu
dapat berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial, linkungan
rekreasi, dan lingkungan kerja.
Pengaruh air terhadap kesehatan dapat menyebabkan penyakit
menular dan tidak menular. Perkembangan epidemiologi menggambarkan
secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah.
Lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit-penyakit umpama
penyakit malaria karena udara jelek dan tinggal di sekitar rawa-rawa.
Orang beranggapan bahwa penyakit malaria terjadi karena tinggal pada
rawa-rawa padahal nyamuk yang bersarang di rawa menyebabkan
penyakit malaria. Dipandang dari segi lingkungan kesehatan, penyakit
terjadi karena interaksi antara manusia dan lingkungan.
Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap
manusia juga ekosistem yang ada didalam air. Kerugian yang disebabkan
oleh pencemaran air dapat berupa :
¾ Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal
ini diakibatkan oleh air sudah tercemar sehingga tidak bisa diguna-
kan lagi apalagi air ini banyak manfaatnya seperti untuk diminum,
mandi, memasak mencuci dan lain-lain.
Bab 4 Air 39
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
¾ Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang
terkena minyak tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau
sebagai air dalam proses industri kimia.
¾ Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk
irigasi, pengairan sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah
tercemar oleh senyawaan organik dapat mengakibatkan perubahan
drastis pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam atau basa akan
mematikan tanaman dan hewan air, selain itu air yang tercemar
oleh limbah B3 menyebabkan banyak ikan mati dan pada manusia
timbul penyakit kulit (rasa gatal).
E. Rangkuman
F. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkan sumber-sumber air yang terdapat di sekitarmu!
2. Apakah sumber air di sekitarmu ada yang tercemar! Bila ada, tolong
jelaskan proses pencemarannya !
Bab 4 Air 40
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Bab 4 Air 41
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB V
PENCEMARAN UDARA
Standar Kompetensi:
Memahami fungsi udara, pencemaran, dan dampak yang ditimbulkan,
serta cara pengendaliannya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan fungsi udara.
2. Menjelaskan pengertian pencemaran udara.
3. Mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis zat
pencemarnya.
4. Menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari kebisingan
dan bau.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fungsi udara.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran udara.
3. Siswa dapat mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis
zat pencemarnya.
4. Siswa dapat menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan
dari kebisingan dan bau.
A. Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian pencemaran
udara. Selanjutnya juga akan diuraikan bagaimana mengidentifikasi
sumber pencemaran udara dan jenis zat pencemarnya, selain itu juga
dijelaskan bahwa pencemaran udara dapat timbul karena suara dan bau.
Dalam bab ini juga diuraikan tentang gangguan kesehatan yang
ditimbulkan karena pencemaran yang disebabkan oleh suara (kebisingan)
dan bau.
Udara mempunyai peran penting di dalam kehidupan. Udara
merupakan campuran beberapa gas dan partikel yang sangat dibutuhkan
oleh makhluk hidup. Dalam udara terdapat gas oksigen yang digunakan
B. Pencemaran Udara
Pencemaran udara atau disebut juga dengan polusi udara adalah
proses masuknya polutan (bahan pencemar) ke dalam lapisan udara
(atmosfer) sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan udara terse-
but. Pada dasarnya, secara alamiah alam mampu mengurangi polutan
yang masuk ke lingkungannya untuk diubah menjadi suatu zat yang tidak
berbahaya dan diperlukan untuk kehidupan di bumi ini. Namun, apabila
jumlah zat polutan yang masuk ke dalam lingkungan telah melebihi batas
normal yang dapat ditolerir oleh lingkungan maka terjadilah peristiwa yang
disebut dengan pencemaran. Konsentrasi polutan yang masuk ke
lingkungan sudah tidak sebanding lagi dengan laju proses penguraiannya,
sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran.
Pencemaran yang disebabkan oleh gas karbondioksida adalah
salah satu contoh ketidakseimbangan saat ini yang terjadi di alam. Secara
alami gas karbondioksida (CO2) diperlukan untuk proses fotosintesis oleh
tumbuhan untuk menghasilkan gas oksigen. Gas oksigen sangat diperlu-
kan oleh manusia dan hewan, karena digunakan untuk proses perna-
fasan. Gas karbondioksida berasal dari berbagai proses pembakaran
yang berlangsung secara sempurna. Jumlah gas karbondioksida yang
dikeluarkan semakin hari semakin bertambah karena proses pembakaran
juga semakin meningkat. Banyaknya kendaraan bermotor, kebakaran
secara alami, serta kebakaran hutan yang tidak disengaja dapat menim-
bulkan masalah pencemaran udara. Sedangkan aktivitas manusia akan
memberikan sumbangan
terbesar bagi terciptanya
masalah pencemaran u-
dara. Aktivitas manusia
antara lain dari aktivitas
industri, kendaraan ber-
motor, pembakaran sam-
pah, merokok, dan lain-
lain.
Zat atau bahan Gambar 5.1 Pembuangan Asap Proses Industri
Partikel selain debu, dapat berupa asap. Asap berasal dari pembakaran
batubara, proses industri, pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan
asap rokok. Bahkan dalam asap rokok tidak hanya mengandung satu jenis
senyawa yang berbahaya, namun dapat mengandung lebih dari dua
senyawa yang berbahaya. Asap rokok justru akan memberikan pengaruh
yang berbahaya terhadap orang yang tidak merokok tetapi langsung
menghirup asap rokok. Orang yang demikian disebut dengan perokok
pasif, sedangkan orang yang melakukan kegiatan merokok disebut
dengan perokok aktif. Asap rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru,
batuk kronis, bahkan pada ibu hamil dapat mempengaruhi janin dalam
kandungannya.
Logam Pb di udara salah satunya yang dapat terkandung di dalam
partikel debu. Logam Pb diperoleh dari hasil emisi pembakaran bahan
bakar bensin yang mengandung Pb. Partikel Pb dalam bensin berupa
senyawa organik yaitu Pb-tetraetil yang berfungsi untuk menaikkan
bilangan oktan dari bensin. Polutan Pb yang masuk ke dalam tubuh dapat
menghambat sistem pembentukan haemoglobin (Hb) dalam darah,
merusak fungsi hati dan ginjal, serta penyebab kerusakan syaraf.
Kebisingan juga dapat terjadi dari sumber yang diam seperti pada
kegiatan konstruksi yaitu mesin pengaduk semen, penghancuran material,
atau pemadatan tanah. Dari kegiatan perindustrian, alat-alat industri,
mesin, dan diesel juga dapat menyebabkan kebisingan. Acara live music
yang menggunakan sound system atau alat pengeras suara yang
memekakkan telinga juga penyebab terjadinya kebisingan. Tahukah kalian
bahwa kegaduhan di ruang kelas juga dapat menyebabkan kebisingan?
Apa dampak yang terjadi karena kebisingan?
Dampak yang timbul karena kebisingan dapat mengganggu
kesehatan. Kebisingan dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah,
yang mengakibatkan timbulnya rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,
susah tidur, dan mudah emosi. Oleh karena itu, tidak heran jika dalam
acara musik yang digelar di panggung dapat memicu terjadinya
pertengkaran antar penonton.
Kebisingan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat
meniumbulkan tuli sementara. Namun, jika terjadi secara terus menerus
dapat menyebabkan tuli yang bersifat permanen. Bahkan akan terjadi
kerusakan sebagian atau seluruh alat pendengaran jika intensitas
kebisingan sangat tinggi. Jadi, jangan menganggap terlampau remeh
terhadap kebisingan yang timbul, karena dengan meningkatnya usia,
kebisingan dapat menyebabkan penurunan daya dengar yang akhirnya
dapat mengakibatkan ketulian yang permanen.
E. Rangkuman
Udara merupakan campuran beberapa gas dan partikel yang
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Dalam udara terdapat gas
oksigen yang digunakan untuk bernafas, gas karbondioksida untuk
fotosintesis, dan lapisan ozon untuk menahan sinar ultraviolet dari
matahari.
Pencemaran udara adalah proses masuknya polutan (bahan
pencemar) ke dalam lapisan udara (atmosfer) sehingga dapat
menurunkan kualitas lingkungan udara tersebut. Sumber pencemaran
udara berasal dari aktivitas alam (misal letusan gunung berapi,
pembusukan zat secara alami, serta kebakaran hutan yang terjadi
secara tidak disengaja) dan kegiatan manusia (antara lain aktivitas
industri, kendaraan bermotor, pembakaran sampah, merokok, dan lain-
lain). Zat pencemar yang sering dijumpai di lingkungan perkotaan
adalah berupa gas CO2, CO, SO2, NO2, partikel debu, dan logam Pb.
Selain itu, bau dan suara dapat menimbulkan pencemaran udara.
F. Kasus/Permasalahan
1. Apakah kamu pernah mencium bau udara yang tidak sedap pada saat
melewati suatu tempat? Udara dari mana kira-kira asalnya?
2. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran
udara!
BAB VI
TANAH DAN LAHAN
Standar Kompetensi:
Memahami tanah longsor dan pencemaran tanah.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian tanah longsor.
2. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat menyebabkan tanah
longsor.
3. Mendeskripsikan upaya manusia dalam mencegah tanah longsor.
4. Mengidentifikasi sumber pencemaran tanah bagi ekosistem darat.
5. Menjelaskan dampak pencemaran tanah bagi ekosistem darat.
6. Mengidentifikasi dampak pencemaran tanah bagi manusia.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tanah longsor.
2. Siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat
menyebabkan tanah longsor.
3. Siswa dapat mendskripsikan upaya manusia dalam mencegah
tanah longsor.
4. Siswa dapat mengidentifikasi sumber pencemaran tanah bagi
ekosistem darat.
5. Siswa dapat menjelaskan dampak pencemaran tanah bagi
ekosistem darat.
6. Siswa dapat mengidentifikasi dampak pencemaran tanah bagi
manusia.
A. Pendahuluan
1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
2. Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang
gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok
batu.
4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain
bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada
lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai. Batu-
batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
5. Rayapan Tanah
Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir
tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan
ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke
bawah.
D. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh limbah domestik, limbah
industri, dan limbah pertanian.
Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan
misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat
berupa limbah padat dan cair.
a. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-
tong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral,
dsb.
b. Limbah cair berupa: tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap ke dalam
tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh
mikroorganisme di dalam tanah.
Limbah industri
Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyubur-
kan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida, pemberantas hama
tanaman, misalnya DDT.
Limbah cair rumah tangga berupa: tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika
meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan zat-
zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-
organisme di dalam tanah.
F. Rangkuman
G. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkan jenis-jenis tanah longsor yang terjadi di daerahmu kalau
memang ada!
2. Sebutkan jenis limbah yang dapat mencemari tanah!
BAB VII
ENERGI
Standar Kompetensi:
Memahami pengertian, pemanfaatan dan dampak pemakaian energi
terhadap lingkungan.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian energi.
2. Mengidentifikasi sumber-sumber dan bentuk-bentuk energi.
3. Mendeskripsikan pemanfaatan energi.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi.
2. Siswa dapat mengidentifikasi sumber-sumber dan bentuk-bentuk
energi.
3. Siswa dapat mendeskripsikan pemanfaatan energi.
A. Pendahuluan
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Ketika kita berjalan, kita memerlukan energi untuk mengerakkan kaki kita
dan menopang tubuh kita. Ketika kita berlari, kita memerlukan energi lebih
banyak untuk menggerakkan kaki kita lebih cepat dan menopang tubuh
kita. Ketika kita bermain sepak bola, kita memerlukan energi lebih banyak
lagi untuk berlari dan menendang bola. Ketika kita bermain bola basket,
kita perlu energi lebih banyak lagi. Makin keras aktivitas kita, makin
banyak energi yang kita perlukan.
Ketika kita berpuasa, kita tidak mampu bermain lebih keras
daripada saat tidak berpuasa. Saat kita berpuasa, kita akan cepat lemas
melakukan aktivitas. Pada saat berpuasa, energi kita sedikit karena kita
tidak makan. Makanan adalah sumber energi bagi tubuh kita.
Bab 7 Energi 57
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
B. Sumber-sumber Energi
Manusia perlu makan untuk dapat melakukan aktivitas. Tanpa
makan, tubuh kita akan lemah. Makanan adalah sumber energi bagi
manusia. Di dalam pencernaan kita, sari-sari makanan diangkut oleh
darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, makanan
dibakar sehingga kita memiliki energi.
Pada mesin sepeda motor, energi didapat dari pembakaran bensin
di ruang bakar mesin. Tanpa bensin sepeda motor tidak dapat hidup. Jadi
bensin adalah sumber energi bagi sepeda motor.
Bab 7 Energi 58
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
3. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang ditimbulkan oleh cahaya. Contohnya
cahaya matahari yang dikumpulkan lewat lensa cembung dapat
memanaskan kertas sampai terbakar.
4. Energi Bunyi
Energi bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh bunyi atau suara.
Contohnya bunyi bom, bunyi halilintar, dan bunyi petasan.
5. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda.
Contohnya energi yang terdapat dalam katapel, per atau busur panah
yang terenggang.
6. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam senyawa-senyawa
kimia. Contohnya aki, baterai, dinamo.
7. Energi Atom
Energi atom adalah energi yang timbul pada reaksi atom saat inti atom
dipecah menjadi partikel-partikel lainnya.
8. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang tersimpan dalam atom dari unsur-unsur
nuklir. Contohnya pada ledakan bom atom.
9. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh arus listrik. Contohnya
pada generator dan dinamo.
Bab 7 Energi 59
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
10. Makanan
Makanan merupakan sumber energi bagi kita. Makanan menyimpan
energi dalam bentuk zat kimia.
C. Pemanfaatan Energi
Bab 7 Energi 60
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Diet karbon
Penghematan listrik baik di rumah, di kantor, di tempat-tempat
umum, maupun industri menjadi hal berarti untuk mengurangi pemanasan
global. Penataan kota yang lebih ramah lingkungan, penghematan listrik di
Bab 7 Energi 61
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Bab 7 Energi 62
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Bab 7 Energi 63
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
D. Rangkuman
E. Kasus/Permasalahan
1. Tahukah kamu mengapa di pulau Jawa konsumsi energi lebih besar
dibandingkan dengan pulau-pulau lain di luar Jawa?
2. Energi apakah yang digunakan oleh kompor sewaktu memasak? dan
mengapa lampu-lampu di rumahmu dapat menyala?
Bab 7 Energi 64
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB VIII
H U T A N
Standar Kompetensi:
Mengenal kerusakan hutan, penyebab terjadinya kerusakan hutan dan
upaya mengatasinya.
Kompetensi Dasar:
1. Mendeskripsikan kerusakan hutan.
2. Mengidentifikasi berbagai kegiatan manusia yang menyebabkan
kerusakan hutan.
Indikator:
1. Siswa dapat mendeskripsikan kerusakan hutan.
2. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai kegiatan manusia yang
menyebabkan kerusakan hutan.
A. Pendahuluan
Perkembangan pembangunan kehutanan pada masa lalu, telah
mengubah banyak wajah hutan Indonesia. Kebakaran hutan, penebangan
liar, perladangan berpindah, dan penurunan keragaman hayati adalah
cerita yang melekat pada hutan Indonesia. Fenomena-fenomena tersebut
Bab 8 Hutan 65
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Bab 8 Hutan 66
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Bab 8 Hutan 67
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
akan menimbulkan banjir, dan pada musim kemarau mata air menjadi
kering karena tidak ada air tanah.
Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi.
Akibat lainnya adalah harimau, babi hutan, ular dan binatang buas lainnya
menuju ke permukiman manusia. Dampak lain dari penggundulan hutan
yaitu terjadinya pemanasan global. Padahal tanaman sangat berperan
dalam penyerapan karbon dioksida di udara. Jika pohon-pohon telah
ditebangi, maka jumlah karbon dioksida diudara akan semakin meningkat
yang menyebabkan meningkatnya suhu udara.
Salah satu sebab utama perusakan hutan adalah penebangan
hutan. Banyak tipe kayu yang digunakan untuk perabotan, lantai, dan
konstruksi diambil dari hutan tropis di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.
Dengan membeli produk kayu tertentu, orang-orang di daerah seperti
Amerika Serikat secara langsung membantu perusakan hutan hujan.
Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah
kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya
menjadi hutan kembali.
Bab 8 Hutan 68
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
2. Kebakaran hutan
Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah
kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya
menjadi hutan kembali. Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan,
kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau kebakaran semak, adalah
sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnah-
kan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Penyebab umum terma-
suk petir, kecerobohan mansusia, dan pembakaran. Musim kemarau dan
pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran
hutan besar. Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan
antara lain sebagai berikut:
a. Musim kemarau yang sangat panjang.
b. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
c. Pembuatan arang di hutan.
d. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.
Bab 8 Hutan 69
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
Bab 8 Hutan 70
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
3. Penambangan liar
Aktivitas seperti penambangan di hutan dapat menyebabkan keru-
sakan permanen. Aktivitas penambangan dapat menimbulkan dampak
yang besar, tidak hanya pada kawasan penambangan tapi juga wilayah
disekitarnya, termasuk wilayah hilir dan pesisir dimana limbah penam-
bangan dialirkan. Tidak hanya itu, sisa-sisa hasil penambangan dapat
merusak ekosistem di dalam hutan dan merusak keseimbangan alam.
4. Perburuan liar
Perburuan, meskipun hanya mengancam sebagian kecil dari
spesies yang ada, sangat berpengaruh kepada keberadaan spesies-
spesies yang langka dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Gajah, kijang
kuning (Muntiacus muntjak) dan rusa (Cervus unicolor) merupakan contoh
satwa yang sering diburu orang.
Bab 8 Hutan 71
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
D. Rangkuman
Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupa-
kan kegiatan yang merusak kondisi hutan setelah penebangan, karena
di luar dari perencanaan yang telah ada. Kerusakan hutan kita dipicu
oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya
konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada
pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.
E. Kasus/Permasalahan
1. Apakah di sekitar rumahmu terdapat hutan?
2. Sebutkanlah jenis-jenis pohon yang ada di hutan itu?
3. Menurut kamu apakah hutan di sekitarmu masih baik? Jikalau sudah
rusak, sebutkanlah kerusakannya dan apa penyebabnya!
Bab 8 Hutan 72
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP
BAB IX
BENCANA ALAM
Standar Kompetensi:
Memahami bencana alam dan penyebab terjadinya bencana alam.
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.
Indikator:
Siswa dapat mengidentifikasi bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia.
1. Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang, secara harafiah berarti "ombak besar di
pelabuhan") adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa
bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut.
Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan
kelajuannya. Dengan itu, apabila gelombang menghampiri pantai,
ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang
tersebut bergerak pada kecepatan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan
efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat melintasi di laut dalam, tetapi
meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter atau lebih di daerah
pantai. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan, erosi dan korban jiwa
pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban
jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan
pertanian, tanah, dan air bersih. Tsunami dapat terjadi jika terjadi
gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti
letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke
bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam
rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus,
misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau, tahun 1883.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut
naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseim-
bangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang
besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Kecepatan gelombang
tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi,
dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila
tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50
km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di
tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa centimeter hingga
beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa
mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat
mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis
(sumber:http//:id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Samudra_Hindia_2004), diakses 14
Oktober 2009.
Gempa di lepas pantai Aceh itu berkekuatan 9,3 menurut skala
Richter dan dengan merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun
waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Sumatera Utara,
Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India,
Srilangka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Gempa yang
mengakibatkan tsunami itu menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di
8 negara. Ombak tsunami setinggi 30 meter. Bencana ini merupakan
kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan
Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di per-
mukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi
(lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan
daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun
padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
(Sumber: wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, http//: id.wikipedia.org/
wiki/Gempa_bumi). Diakses 14 Oktober 2009.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan (tenaga) yang
terjadi karena pergeseran lempeng tektonik seperti layaknya gelang karet
ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh
tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari
tektonik plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari
beberapa lapisan batuan, sebagian besar daerah dari lapisan kerak itu
akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut
begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama
lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti
pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola
pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam
ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan
Gambar 9.5 Bangunan Bertingkat Lebih Rawan Hancur Terkena Gempa Kalau
Konstruksinya Tidak Kuat
membakar apa saja yang dilaluinya. Bila lava sudah dingin, maka
wujudnya menjadi batu (batuan beku) dan daerah yang dilaluinya akan
menjadi ladang batuan beku.
5) Gas racun, muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api
sebab gas ini dapat keluar melalui rongga-rongga ataupun rekahan-
rekahan yang terdapat di daerah gunung api. Gas utama yang biasa-
nya muncul adalah CO2, H2S, HCl, SO2, dan CO. Yang sering
menyebabkan kematian adalah gas CO2. Beberapa gunung api yang
memiliki karakteristik letusan gas beracun adalah Gunung Api
Tangkuban Perahu, Gunung Api Dieng, Gunung Ciremai, dan Gunung
Api Papandayan.
6) Tsunami, umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana saat
letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang besar
untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang
tsunami. Makin besar volume material letusan makin besar gelombang
yang terangkat ke darat. Sebagai contoh kasus adalah letusan
Gunung Krakatau tahun 1883.
Gambar 9.8 Awan Pijar (Neuu Ardante) yang Menuruni Lereng Gunungapi
Gambar 9.9 Peta Rupa Bumi untuk Menentukan Lokasi Longsor Tanah
C. Rangkuman
D. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkanlah bencana alam yang pernah terjadi di daerahmu?
2. Bagaimana korban yang yang ditimbulkan?
3. Tindakan apakah yang harus dilakukan untuk mengantisipasi terja-
dinya bencana alam?
BAB X
PESISIR DAN LAUT
Standar Kompetensi:
Mengenal ekosistem pesisir dan laut, pencemaran dan dampak yang
ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian dan komponen ekosistem pesisir dan laut
serta perbedaannya.
2. Menjelaskan interaksi hubungan antar lingkungan pesisir dan laut.
Indikator:
1 Siswa dapat menjelaskan pengertian dan komponen ekosistem
pesisir dan laut serta perbedaannya.
2 Siswa dapat menjelaskan interaksi hubungan antar lingkungan
pesisir dan laut.
A. Pendahuluan
Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah
peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi
sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang sangat kaya. Namun,
C. Pengelolaan Pesisir
Secara normatif, kekayaan sumberdaya pesisir dikuasai oleh
negara untuk dikelola sedemikian rupa guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat, memberikan manfaat bagi generasi sekarang tanpa mengor-
bankan kebutuhan generasi yang akan datang. Ironisnya, sebagian besar
tingkat kesejahteraan masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir justru
menempati strata ekonomi yang paling rendah bila dibandingkan dengan
masyarakat darat lainnya.
Selama ini, kegiatan ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir
hanya dilakukan berdasarkan pendekatan sektoral yang didukung UU
tertentu yang menguntungkan instansi sektor dan dunia usaha terkait.
Akibatnya, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil cenderung
eksploitatif, tidak efisien, dan sustainable (berkelanjutan). Banyak faktor-
faktor yang menyebabkan ketidakefektifan pengelolaan sumberdaya
pesisir ini, antara lain ketidakjelasan pemilikan dan penguasaan
sumberdaya, ketidakpastian hukum, serta konflik pengelolaan. Ketidak-
jelasan pemilikan dan penguasaan sumberdaya pesisir masih sering
terjadi di berbagai tempat. Biasanya sumberdaya pesisir dianggap tanpa
pemilik (open access property), tetapi berdasarkan pasal 33 UUD 1945,
dan UU Pokok Perairan No. 6/1996, dinyatakan sebagai milik pemerintah
(state property). Namun, ada indikasi di beberapa wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil terjadi pemilikan pribadi (quasi private proverty). Di
beberapa wilayah pesisir atau pulau masih dipegang teguh sebagai milik
kaum atau masyarakat adat (common property).
D. Rangkuman
E. Kasus/Permasalahan
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan wilayah pesisir itu !
2. Apakah perbedaan ekosistem pesisir dan daratan?
3. Identifikasi flora dan fauna di pesisir?
4. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan ketidak-efektifan penge-
lolaan sumberdaya pesisir?
5. Lembaga apakah Bakorsurtanal itu?
6. Secara normatif siapakah pemilik wilayah pesisir itu dan apa tanggung
jawabnya?
BAB XI
SUNGAI DAN DANAU
Standar Kompetensi:
Mengenal ekosistem sungai dan danau, pencemaran dan dampak yang
ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya.
Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian ekosistem sungai dan danau, serta
perbedaannya.
2. Menjelaskan hubungan interaksi antar lingkungan sungai dan
danau.
Indikator:
1 Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem sungai dan danau,
serta perbedaannya.
2 Siswa dapat menjelaskan hubungan interaksi antar lingkungan
sungai dan danau.
pemanfaatannya.
Pengelolaan sungai, danau dan waduk adalah upaya merenca-
nakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan konservasi
sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya air dan pengendalian daya
rusak air agar terciptanya konservasi sumber daya air.
Tujuan pengelolaan sungai, danau dan waduk untuk Konservasi
Sumberdaya Air adalah upaya pencegahan banjir dan kekeringan, pence-
gahan erosi dan sedimentasi, pencegahan kerusakan bantaran sungai,
pencegahan tercemarnya sumber air, dan juga untuk menghindari konflik
dan degradasi sumberdaya alam dan lingkungan.
Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan
pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan
dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.
Danau adalah bagian dari sungai yang lebar dan kedalamannya
secara alamiah jauh melebihi ruas-ruas lain dari sungai yang bersang-
kutan.
Waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangun-
nya bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendungan, dan berbentuk
pelebaran alur/badan/palung sungai.
Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata pengairan sebagai
hasil pengembangan satu atau lebih daerah pengaliran sungai.
Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang
palung sungai dihitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul sebelah
dalam.
Bangunan sungai adalah bangunan yang berfungsi untuk
perlindungan, pengembangan, penggunaan dan pengendalian sungai.
Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan
sungai.
Suatu daerah aliran sungai (DAS) dibatasi oleh topografi alami
berupa punggung-punggung bukit/gunung, dimana presipitasi yang jatuh
di atasnya mengalir melalui titik keluar tertentu (outlet) yang akhirnya
bermuara ke danau atau laut. Wilayah DAS terdiri dari komponen
C. Pencemaran Sungai
D. Pengolahan Limbah
Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian
diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi
keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur
dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan
sebagai pupuk.
yang dibuang di Kali Brantas mencapai 150 ton per hari dengan komposisi
55 persen berasal dari limbah domestik dan 45 persen limbah industri.
Penanganan limbah industri sekarang sedang digalakkan oleh BLH Jatim
dengan Perum Jasa Tirta 1 Malang melalui patroli sungai.
F. Rangkuman
G. Kasus/Permasalahan
1. Jelaskan pengertian sungai, danau, dan waduk/bendungan!
2. Apakah tujuan pengelolaan sungai, danau, dan waduk itu?
3. Sebutkan manfaat utama danau dan sungai?
4. Apakah di sekitar anda terdapat bendungan. Sebutkan dan apa
manfaatnya selama ini?
DAFTAR PUSTAKA