Anda di halaman 1dari 29

KUMPULAN KAIDAH HUKUM

PUTUSAN PENGADILAN PERKARA DESAIN INDUSTRI

Disusun oleh : Eirene Lamtiur Panjaitan, SH

Pendahuluan:

Menurut ketentuan Pasal 1 Angka 5 UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, Hak Desain
Industri adalah hak ekskusif yang diberikan Negara Republik Indonesia kepada Pendesain atas
hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut. Hak eksklusif yang dimiliki
Pemegang Hak Desain Industri tersebut berupa hak untuk melaksanakan Hak Desain Industri
yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain tanpa persetujuannya membuat, memakai,
menjual, mengimpor, mengekspor, dan/atau mengedarkan barang yang telat diberi Hak Desain
Industri.

Hak Desain Industri itu sendiri lahir karena adanya permohonan pendaftaran desain industri yang
dimohonkan oleh Pendesain/Pemegang Hak Desain Industri, artinya tanpa adanya permohonan
maka suatu Hak Desain Industri tidak akan lahir, hal ini berbeda dengan hak cipta yang
perlindungannya lahir secara otomatis ketika ciptaan tersebut telah diwujudkan dalam bentuk
yang nyata sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Hak Desain Industri harus diajukan
melalui permohonan, mengingat desain industri itu sendiri termasuk ke dalam industrial property
(hak milik industri). Namun demikian, desain industri tersebut baru akan dapat dikabulkan
pendaftarannya apabila memenuhi syarat kebaruan dan tidak melanggar kesusilaan, agama, dan
ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 dan 4 UU No. 31
Tahun 2000 tentang Desain Industri.

Berikut ini kami telah mgnumpulkan beberapa Kaidah Hukum terkait sengketa perkara Desain
Industri, sebagai berikut:

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
1. Setiap Pedesain atau Pemilik suatu Desain Industri wajib dilindungi oleh hukum.

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 401 K/Pdt.Sus/2010 tanggal 29 Juli 2020 dengan
kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa keberatan-keberatan Pemohon Kasasi tersebut tidak dapat


dibenarkan, karena Judex Facti tidak salah menerapkan hukum :

Bahwa putusan Judex Facti yang menolak gugatan Penggugat dalam


Konpensi dan mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi sudah
benar ;

Bahwa Termohon Kasasi (Tergugat) sebagai pendesain pertama


dan pemilik HAKI yang beritikad baik dan jujur harus
mendapatkan perlindungan hukum di Indonesia ;

Bahwa Desain Industri milik Termohon Kasasi/Tergugat dengan


judul Desain Industri Mosaik dengan batas penyambungan yang
tidak tampak sejak tahun 2004 telah didaftarkan ke Direktorat
Desain Industri Dirjen Haki sudah sesuai prosedur, dengan nomor
permohonan Desain Industri A.002004 00372, tanggal
penerimaan permohonan 12 Pebruari 2004, dengan Sertipikat
Desain Industri ID.0 007 114, dengan nama Pemohon dan nama
pendesain Termohon Kasasi, dengan jenis perlindungan yang
diberikan bentuk dan konfigurasi ;

Bahwa Penggugat/Pemohon Kasasi dahulu sebagai buyer Termohon


Kasasi, bukan sebagai penemu pertama dan pemilik desain dan kenal
dengan Termohon Kasasi (Tergugat) dari temannya bernama MARICO
MULDERS ;

Bahwa Penggugat tidak dapat membuktikan dalil gugatannya”

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
2. Hak Desain Industri yang sudah terdaftar dalam Daftar Umum Desain Industri dapat
diajukan keberatan berupa gugatan pembatalan oleh Pihak Ketiga yang berkepentingan
dengan alasan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 4 UU No. 31 Tahun 2000
tentang Desain Industri.

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 793 K/Pdt.Sus-HKI/2020 tanggal 29 Juli 2020


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa mengenai permasalahan hukum apakah Penggugat merupakan


pihak yang berkepentingan untuk mengajukan gugatan pembatalan
pendaftaran Desain Industri, oleh karena Penggugat adalah pihak yang
dilaporkan oleh Tergugat secara pidana dengan dugaan
melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak
melakukan perbuatan membuat, memakai, menjual, mengimpor,
mengekspor, dan/atau mengedarkan barang yang diberi Hak
Desain Industri dengan Judul BAK MANDI yang terdaftar di
Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
dengan pemegang hak Tergugat, sehingga dengan dasar adanya
pelaporan dan proses hukum secara pidana terhadap Penggugat
tersebut, maka Penggugat dapat dikualifikasikan sebagai pihak
yang berkepentingan untuk mengajukan gugatan pembatalan
pendaftaran Desain Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38
ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri;

Bahwa karena pertimbangan dan amar putusan Judex Facti yang


mengabulkan eksepsi Tergugat dan menyatakan gugatan Penggugat tidak
dapat diterima merupakan kesalahan penerapan hukum, sedangkan Judex
Facti belum memutus mengenai pokok perkara padahal berkas perkara
telah lengkap termasuk semua alat bukti baik surat maupun saksi-saksi,
maka sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 05 Tahun
2014 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah
Agung Tahun 2014 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan
pada Rumusan Hukum Kamar Perdata, Mahkamah Agung dalam
pemeriksaan kasasi dapat memutus pokok perkaranya berdasarkan alat-

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
alat bukti yang telah ada demi terlaksananya asas pemeriksaan yang
sederhana, cepat dan biaya ringan;

Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 1, Pasal 2 dan Pasal 4 Undang-Undang


Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, Desain Industri mendapat
perlindungan hukum apabila:

1. Merupakan bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau


garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang baru. Baru
merupakan esensi utama;
2. Menunjukkan penampilan khusus yang memperlihatkan perbedaan
dengan produk lain (special appearance);
3. Memberikan kesan estetis;
4. Dapat dipakai untuk menghasilkan produk secara massal dan
berulangulang;

Mengenai syarat baru atau kebaruan, Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang


Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri menyatakan Desain Industri
dianggap baru apabila pada Tanggal Penerimaan pendaftaran, desain
tersebut tidak sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya.
Pengungkapan yang ada sebelumnya menurut Pasal 2 ayat (3) huruf a dan
b Undang-Undang Desain Industri adalah telah diumumkan atau digunakan
di Indonesia atau di luar Indonesia sebelum tanggal Penerimaan
Pendaftaran;

Bahwa Tanggal Penerimaan pendaftaran Desain Industri Tergugat dengan


Nomor Pendaftaran IDD0000035015 adalah tanggal 1 Agustus 2012.
Sementara Penggugat dapat membuktikan bahwa berdasarkan bukti
bertanda P-4C dan P-5, ternyata cetakan matras (moulding) bak mandi
yang digunakan oleh Penggugat maupun Tergugat sama-sama
berasal/dibeli dari Taizho Huangyan Hoangnuo Trading Co.Ltd., yang
merupakan produk bekas yang telah dibuat di negara Tiongkok pada
tanggal 10 Februari 2011 dan sudah digunakan untuk mencetak bak mandi
secara massal, sehingga pada tanggal 10 Februari 2011 atau lebih dari
setahun sebelum Tanggal Penerimaan pendaftaran Desain Industri
Tergugat pada tanggal 1 Agustus 2012, Desain Industri tersebut telah
diumumkan atau diungkapkan dan dijual bebas di negara
Tiongkok, termasuk kemudian dijual dan dibeli oleh Penggugat
dan Tergugat, sehingga produsen dan pedagang bak mandi di
Indonesia mayoritas membeli cetakan matras (moulding) bak
mandi dari perusahaan Tiongkok, Taizho Huangyan Hoangnuo
Trading Co.Ltd., yang tidak lagi mempunyai unsur kebaruan dari
aspek Desain Industri, karena itu Desain Industri dengan
pemegang hak Tergugat tidak memenuhi unsur kebaruan sesuai
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
Bahwa Pasal 25 Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights
(TRIPs) yang telah diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the
World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi
Perdagangan Dunia) juga menyatakan pada pokoknya bahwa Members
may provide that design are not new or original if they do not significantly
differ from known designs or combinations of known design features. Jadi
desain industri harus mempunyai perbedaan fitur/karakteristik yang
signifikan dari desain yang ada. Secara kasat mata (visual appearance)
desain industri bak mandi Tergugat tidak berbeda dengan desain
bak mandi pada umumnya, karena itu sesuai dengan persyaratan
“baru” menurut Pasal 25 TRIPs dan syarat special appearance,
desain bak mandi Tergugat tidak memenuhi syarat baru, karena
itu pendaftaran Desain Industri dengan judul BAK MANDI Nomor
Pendaftaran IDD0000035015 Tanggal Penerimaan 1 Agustus
2012 yang sertifikatnya diterbitkan tanggal 29 November 2013
atas nama Adianta Tanudirjo (Tergugat) harus dibatalkan;

MENGADILI:

- Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: LIANG


SOESANTO tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Surabaya Nomor 5/Pdt.Sus-HKI/Desain/2019/PN Niaga Sby., tanggal 2
Maret 2020;

MENGADILI SENDIRI:

Dalam Eksepsi:

- Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya;

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;


2. Menyatakan batal Pendaftaran Desain Industri dengan judul
BAK MANDI, Nomor Pendaftaran IDD0000035015, Tanggal
Penerimaan 1 Agustus 2012 yang diterbitkan tanggal 29
November 2013 atas nama Adianta Tanudirjo;
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Surabaya atau pejabat yang ditunjuk untuk menyampaikan salinan
putusan tentang Pembatalan Pendaftaran Desain Industri dengan judul
BAK MANDI, Nomor Pendaftaran IDD0000035015, Tanggal Penerimaan

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
1 Agustus 2012 yang diterbitkan tanggal 29 November 2013 atas nama
Adianta Tanudirjo kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia guna dicatat dalam Daftar
Umum Desain Industri dan mengumumkannya dalam Berita Resmi
Desain Industri;
- Menghukum Termohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah)”

3. Apabila pihak yang berkepentingan menemukan fakta bahwa sesungguhnya suatu desain
yang didaftarkan tersebut sebenarnya sudah tidak baru karena sudah ada pengungkapan
sebelumnya baik di Indonesia maupun di luar negeri, dapat juga mengajukan fakta-fakta
tersebut melalui gugatan Pembatalan ke Pengadilan Niaga.

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 824 K/Pdt.Sus-HKI/2016 tanggal 6 Oktober 2016


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa pertimbangan hukum putusan Judex Facti yang mengabulkan


gugatan Penggugat dapat dibenarkan, karena berdasarkan fakta-fakta
dalam perkara a quo Judex Facti telah memberikan pertimbangan yang
cukup dan tidak bertentangan dengan hukum, dimana ternyata desain
industri milik Tergugat tidak memenuhi syarat kebaruan,
sehingga pendaftaran desain industri milik Tergugat beritikad
tidak baik (bad faith) dan pendaftarannya harus dibatalkan, untuk
itu tolak kasasi”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 53 K/Pdt.Sus-HKI/2015 tanggal 11 Maret 2015


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa sesuai dengan kententuan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor


31 Tahun 2000 tentang Desain Industri maka hak desain industri dapat
diberikan kepada seseorang jika desain tersebut memiliki kebaruan, hal
mana tidak terbukti adanya dalam perkara a quo;

Bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan di persidangan Penggugat telah


berhasil membuktikan dalil gugatannya bahwa produk Nampan
telah diproduksi dan diperdagangkan oleh Masyarakat Cirebon
jauh hari sebelum didaftarkan oleh Tergugat sehingga desain
produk Nampan yang terdaftar atas nama Tergugat tidak
memiliki kebaruan, karena itu layak untuk dibatalkan;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata
bahwa Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-
undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi
SINDU HANDOYO tersebut harus ditolak”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 748 K/Pdt.Sus-HKI/2019 tanggal 26 September


2019 dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa pertimbangan hukum putusan Judex Facti yang mengabulkan


gugatan Penggugat dapat dibenarkan karena berdasarkan fakta-fakta
dalam perkara a quo Judex Facti telah memberikan pertimbangan yang
cukup, dimana ternyata Penggugat sebagai pihak yang berkepentingan
karena selama ini penggugat sudah menggunakan Desain Industri
untuk kegiatan perdagangannya yaitu dengan memproduksi,
menjual, memasarkannya sehingga kepentingannya terganggu,
oleh karenanya Penggugat dapat mengajukan gugatan
pembatalan atas dasar sebagai pihak yang berkepentingan dan
tidak perlu harus memiliki sertipikat atas karya yang sama dan ternyata
berdasarkan data pembanding bukti bertanda PK/TR-13 sampai dengan
bukti bertanda PK/TR-63b, Penggugat membuktikan produk-produk
Plafon/ketiga Desain Plafon yang dimiliki Tergugat mempunyai kesamaan
konfigurasi, komposisi warna dan garis dengan yang telah ada, telah
diumumkan, telah dipakai, telah diperdagangkan, telah digunakan, dan
telah diedarkan sebelumnya di luar negeri (Negara China) setidak-tidaknya
pada Tahun 1995, 2002, 2005, dan seterusnya atau sebelum Penggugat
mendaftarkan tiga Desain Industri berjudul Plafon terdaftar Nomor ID 0
027 943—D, IDD0000036643 dan IDD0000036645 atas nama Tergugat
pada Tahun 2010 dan Tahun 2012

Oleh karena ketiga Desain Industri yang didaftarkan oleh Tergugat


kepada Turut Tergugat tersebut di atas diketahui ternyata telah
diungkapkan, diperdagangkan dan diedarkan setidak-tidaknya 10
Tahun yang silam atau setidak-tidaknya pada Tahun 2005 di luar
negeri (Negara China) atau setidaknya sebelum Tergugat
mendaftarkan desain industri yaitu pada Tahun 2010 dan 2012.
Sehingga tepat Judex Facti produk hasil desain industri yang telah
didaftarkan oleh Tergugat sebagaimana diuraikan dimuka tidak lagi
memiliki kebaruan sebagaimana dimaksudkan Pasal 3 Undang Undang
Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri oleh karenanya pendaftaran
Desain Industri oleh Tergugat tersebut dilandasi iktikad tidak baik karena
sudah merupakan public domain;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
❖ Putusan Mahkamah Agung No. 423 K/Pdt.Sus-HKI/2013 tanggal 22 Oktober 2013
dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa telah terjadi kekeliruan dalam penerapan hukumnya oleh Judex


Facti (Pengadilan Niaga), karena telah salah menerapkan hukum dengan
cara “menolak gugatan Penggugat” padahal telah terbukti telah ada
“pengungkapan sebelumnya” atas desain yang dimohonkan Tergugat,
bahkan pihak BPP Mekanisasi Pertanian Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementrian Pertanian telah memproduksi lebih
dahulu, serta desain tersebut telah menyebar dipakai oleh
konsumen jauh sebelum diajukan hak Desain Industri oleh
Tergugat;

Bahwa desain tersebut telah menjadi milik umum dan telah


digunakan secara umum untuk mesin potong rumput pertanian
sebelum Tergugat mengajukan hak Desain Industri, karena telah
digunakan dibanyak negara dan di Indonesia sendiri; Bahwa
diperolehnya hak desain industri untuk melaporkan “teman sesama bisnis”
kepada pihak Kepolisian mencerminkan “sifat tidak baik Tergugat”
sehingga hal ini harus diperhitungkan dengan cermat;

Bahwa perkara ini “sejalan” dengan perkara serupa tentang hak paten milik
Tergugat yang telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung daftar Nomor 412
K/Pdt.Sus-HKI/2013;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,


Mahkamah Agung berpendapat, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi THIO DJOE TJAI tersebut dan
membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya
11/HKI.Desain/2012/PN.NIAGA.SBY., tanggal 25 Maret 2013 selanjutnya
Mahkamah Agung akan mengadili sendiri dengan amar sebagaimana yang
akan disebutkan di bawah ini;

MENGADILI
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi THIO DJOE TJAI
tersebut;

Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya


Nomor 11/HKI.Desain/2012/ PN.NIAGA.SBY., tanggal 25 Maret 2013;

MENGADILI SENDIRI

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
2. Menyatakan Tergugat beritikad tidak baik dalam permohonan
hak Desain Industri Nomor A00200604335 yang didaftarkan
di Departemen Hak Kekayaan dan Intelektual;
3. Menyatakan batal demi hukum pendaftaran Desain Industri
Nomor A00200604335 milik Tergugat di Indonesia, dan
segala konsekuensi hukumnya;
4. Memerintahkan kepada Direktorat Desain Industri Cq. Direktur
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Cq. Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia untuk melaksanakan putusan
pengadilan ini, dengan melakukan pencatatan pembatalan
pendaftaran Desain Industri Nomor A00200604335 milik Tergugat
menurut prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku;
5. Menolak gugatan untuk selain dan selebihnya;
6. Menghukum Termohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya
perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi
ditetapkan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah)”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 31 K/N/HaKI/2004 tanggal 31 Maret 2005 dengan


kaidah hukum sebagai berikut:

“Menimbang bahwa gugatan Penggugat asal pada pokok-nya adalah


gugatan pembatalan pendaftaran desain industri atas nama PT.
Nusamandala Primadaya (Tergugat asal), sertipikat Desain Industri No. ID
0 004906, dengan alasan bahwa desain industri tersebut bukan desain
industri yang baru sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000;

Menimbang bahwa dari bukti-bukti P-5 sampai dengan P-9 yang di-ajukan
oleh Penggugat asal dan tidak dibantah oleh Tergugat asal terlihat bahwa
sejak bulan Februari 2003 (sebelum tanggal penerimaan pendaftaran
desain industri atas nama Tergugat asal tanggal 2 Mei 2003) Penggugat
asal telah membeli Gear Set (NP) New dari Tergugat asal dengan kemasan
kotak desain industri (bukti P-4 dan P-5), yang sama dengan kotak
kemasan desain industri (bukti P7) yang diajukan oleh Tergugat asal;

Menimbang, bahwa Turut Tergugat asalpun dalam jawab-annya


menyatakan bahwa pemberian hak atas desain industri kepada Tergugat
asal dilakukan tanpa adanya pengujian substantif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 mengingat tidak
adanya ke-beratan dari pihak-pihak yang berkepentingan selama masa
pengumuman, dan karena tidak adanya bahan pembanding dari pihak
yang berkeberatan tersebut terhadap desain industri yang dimohonkan

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
haknya oleh Tergugat asal maka Turut Tergugat asal sangat sulit untuk
menentukan kebaruan desain industri tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat asal dapat membuktikan


telah ada pengungkapan desain industri tersebut sebelum
tanggal 2 Mei 2003, maka desain industri yang dimohonkan
haknya oleh Tergugat asal tidak merupakan desain industri baru
sehingga pendaftaran desain industri atas nama Tergugat asal
dengan Sertipikat Desain Industri No. ID 0 004906 harus
dibatalkan;”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 33 K/N/HaKI/2006 tanggal 20 November 2006


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Judex facti tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai


berikut:

1. Bahwa desain industri dari Pemohon Kasasi tidak dapat


diklasifikasikan memiliki unsur “ke-baru-an” karena sebelum
Sertipikat Desain Industri No. ID 0002193 yang diterima
pendaftarannya tanggal 10 Juni 2002, Tergugat (Pemohon
Kasasi) telah memperdagangkan barang-barang tersebut
(Kereta Sorong Merek AETCO) ke wilayah Indonesia,
khususnya ke Surabaya sesuai bukti T.I II-39, sehingga
dengan demikian tidak memiliki unsur “kebaru-an”
sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Desain Industri
Pasal 2 ayat 3 huruf c Undang-Undang No.31 tahun 2000;

2. Bahwa sebelum Sertifikat tersebut terbit, telah banyak


produk-produk Kereta Sorong yang sejenis dengan milik
Tergugat antara lain Kereta Sorong milik Tri Diamond yang
ditiru dari kereta sorong bikinan Cina pada tahun 1986, yang
kemudian oleh produsennya (saksi Imam) dijual ke Amerika
pada tahun 1987, pada dasarnya fungsi dan kegunaan kereta-kereta
sorong tersebut adalah sama, yakni sebagai alat pengangkat barang-
barang / material, sedangkan bentuk konfigurasinya hanya berbeda
sedikit, namun tidak akan terlepas dari fungsi dan kegunaannya,
sehingga Desain Industri milik Tergugat tersebut tidak ada unsur yang
mengandung “ke-baru-an” dari barang-barang yang dibuatnya;”

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
❖ Putusan Mahkamah Agung No. 166 K/Pdt/Sus/2007 tanggal 28 Januari 2008
dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Menimbang, terhadap keberatan-keberatan tersebut Mahkamah Agung


berpendapat : Mengenai alasan-alasan ke 1 sampai dengan. 19 : Bahwa
alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Judex Facti
telah tepat dan benar dalam pertimbangan hukumnya dan tidak salah
dalam menerapkan hukumnya; Bahwa, meskipun Pemohon Kasasi
adalah pendaftar pertama dari Desain Industri Kaos Kaki Dirty
Free dan telah memper-oleh Sertifikat Desain Industri, tetapi
berdasarkan fakta-fakta/bukti-bukti ternyata Desain Industri
yang didaftarkan tersebut bukan merupakan Desain yang baru
atau tidak mempunyai nilai kebaruan, karena kaos kaki dengan
desain yang sama sudah beredar atau diumumkan baik dalam
iklan atau di pasar umum;”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 793 K/Pdt.Sus-HKI/2020 tanggal 29 Juli 2020


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa alasan-alasan kasasi tidak dapat dibenarkan, Penggugat dapat


membuktikan dalil gugatannya;

Bahwa Desain Industri KRAN atas nama Tergugat I telah ada sebelum
Tergugat I mengajukan Pendaftaran Permohonan Desain Industri karena
Desain Industri KRAN seperti yang diuraikan Tergugat I telah ada
di Cina dari Pemilik Patent Fan Guang Shen, sehingga tidak
mengandung kebaruan;”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 554 K/Pdt.Sus-HKI/2015 tanggal 23 Oktober 2015


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa fakta di persidangan terbukti Tergugat telah melakukan


pendaftaran 2(dua) Desain Industri atas nama Tergugat pada tanggal 26
Agustus 2013 dengan judul:

- Kemasan Daftar Nomor IDD 0000037751;


- Kemasan Daftar Nomor IDD 0000037752;
Bahwa Tergugat mendaftarkan 2(dua) Desain Industri tersebut
13 tahun atau setidak-tidaknya 8 tahun setelah Desain Industri
tersebut digunakan atau beredar di pasaran, sehingga Desain

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
Industri yang didaftarkan oleh Tergugat tersebut tidak memiliki
unsur kebaharuan atau inovasi;

Bahwa Penggugat juga sudah mempergunakan 2(dua) Desain Industri


tersebut dengan kemasan “Multi Color Bunga” dan kemasan “Kuning Hijau”
dan sudah diperdagangkan sejak tahun 2003 atau 2009;

Bahwa oleh karena Desain Industri tersebut sudah lama beredar


dan diperdagangkan maka bukan merupakan Desain Industri
yang baru, sehingga sudah menjadi milik umum dan siapapun
boleh memakainya, akan tetapi tidak boleh memilikinya;

Bahwa dengan demikian maka 2 (dua) Desain Industri yang telah


didaftarkan oleh Tergugat tersebut harus dinyatakan batal dengan segala
akibat hukumnya, dan selanjutnya memerintahkan Kementerian Hukum
dan HAM cq. Direktorat Jenderal HKI cq. Direktorat Hak Cipta, Desain
Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang untuk
mencatat pembatalan 2 (dua) Desain Industri atas nama Tergugat
tersebut;

Bahwa dari uraian yang dipertimbangkan tersebut maka gugatan


Penggugat harus dikabulkan untuk sebagian;

MENGADILI

- Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi SOEFIANTO


LEONARD tersebut;
- Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat Nomor 74/Pdt.Sus-Desain Industri/2014/PN Niaga Jkt.
Pst., tanggal 16 Maret 2015

MENGADILI SENDIRI

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;


2. Menyatakan kedua pendaftaran desain industri atas nama
Tergugat yang diajukan pada tanggal 26 Agustus 2013 dengan
judul: - KEMASAN, Daftar Nomor IDD 0000037751; -
KEMASAN, Daftar Nomor IDD 0000037752; Bukan merupakan
desain industri yang baru, karena telah menjadi milik umum;
3. Menyatakan batal menurut hukum kedua pendaftaran desain industri
atas nama Tergugat yang diajukan pada tanggal 26 Agustus 2013
dengan judul:
a. KEMASAN, Daftar Nomor IDD 0000037751;
b. KEMASAN, Daftar Nomor IDD 0000037752;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
Dengan segala akibat hukumnya;
4. Memerintahkan Kementerian Hukum dan HAM cq. Direktorat Jenderal
HKI cq. Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu dan Rahasia Dagang untuk mencatat pembatalan kedua
pendaftaran desain industri atas nama Tergugat yang diajukan pada
tanggal 26 Agustus 2013 dengan judul:
a. KEMASAN, Daftar Nomor IDD 0000037751;
b. KEMASAN, Daftar Nomor IDD 0000037752;
Dalam Daftar Umum Desain Industri dan mengumumkannya dalam
Berita Resmi Desain Industri, sesuai dengan ketentuan Pasal 42
Undang Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri;

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 52 K/Pdt.Sus-HKI/2015 tanggal 11 Maret 2015


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor


31 Tahun 2000 tentang Disain Industri maka hak disain industri dapat
diberikan kepada seseorang jika disain tersebut memiliki
kebaruan, hal mana tidak terbukti adanya dalam perkara a quo;

Bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan di persidangan


Penggugat berhasil membuktikan dalilnya bahwa produk
NAMPANG telah diproduksi dan diperdagangkan oleh Masyarakat
Cirebon jauh hari sebelum didaftarkan oleh Tergugat sehingga
disain produk Nampang yang terdaftar atas nama Tergugat tidak
memiliki kebaruan, karena itu layak untuk dibatalkan;

Bahwa lagi pula alasan-alasan tersebut mengenai penilaian hasil


pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan hal mana
tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi,
karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak
dilaksanakan atau ada kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran
hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat
yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam
kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau bila
Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1985, sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, perubahan kedua dengan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2009 dan peraturan perundang- undangan lain
yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata


bahwa putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-
undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi:
KIM SOO CHANG tersebut harus ditolak”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 533 K/Pdt.Sus/2008 dengan kaidah hukum sebagai
berikut:

“Oleh karena Judex Facti tidak salah menerapkan atau melanggar hukum
yang berlaku oleh karena meskipun Desain Industri milik Penggugat
dengan desain industri milik Tergugat terdapat perbedaan pada
ujung daun pintu lipat dimana milik Tergugat melengkung,
demikian pula kanal pintu besi lipat milik umum bentuk dan
konfigurasinya bulat sedang milik Tergugat mirip balok
melengkung, namun perbedaan itu tidak cukup berbeda secara
signifikan, sehingga desain industri milik Tergugat tersebut tidak
memenuhi syarat seperti ditentukan dalam Pasal 2 Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 533 K/N/HaKI/2006 dengan kaidah hukum sebagai
berikut:

“Bahwa sesuai dengan pasal 25 ayat (1) Persetujuan TRIP’S (Agreement


on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights, Including Trade
Trade in Counterfeit Goods) yang telah diratifikasi oleh Pemerintah RI
dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994, desain adalah tidak baru
apabila “do not significantly differ from known designs or combination of
known design features”;

Bahwa dari bukti P6a (tempat disk CD Link) dihubungkan dengan


keterangan saksi-saksi tersebut terbuktilah bahwa Desain Industri
“Tempat Disk” milik Tergugat, Nomor Pendaftaran ID 0 007 243
tidak baru, karena tidak berbeda secara signifikan dengan tempat
disk yang diproduksi dan diperdagangkan oleh Penggugat lebih
dahulu dari tanggal penerimaan pendaftaran Tergugat”

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
❖ Putusan Mahkamah Agung No. 35 K/N/HaKI/2006 tanggal 20 Februari 2007
dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa keberatan-keberatan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena


Judex Facti telah salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai
berikut:

- Judex Facti salah menerapkan hukum tentang gugatan pembatalan


pendaftaran (sertifikat) Desain Industri berdasarkan pasal 38 (gugatan
di Pengadilan Niaga), yang diajukan Penggugat adalah berdasarkan
pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 31 Tahun 2000;

- Judex Facti keliru dalam pertimbangannya, seolah-olah Penggugat


tidak dapat mengajukan pembatalan karena Penggugat walaupun
sudah memproduksi Desain Industri yang sama sejak Tahun
1977 tapi tidak pernah memperoleh Sertifikat Desain Industri;

- Hasil Desain Industri (17 Desain Industri) milik Tergugat yang


memperoleh sertifikat Desain Industri (D.I) pada tanggal 18
Juli 2002 ID 0000937 dengan judul Pompa Pasir adalah
merupakan spare part pompa pasir yang sama dengan spare
part pompa pasir yang telah di produksi dan diungkapkan oleh
Penggugat serta telah diperdagangkan oleh Penggugat
sebelumnya yaitu sejak Tahun 1997, sehingga Desain Industri
milik Tergugat tersebut pada tanggal penerimaannya yaitu
tanggal 18 Juli 2002 sudah tidak baru;

- Bahwa sertifikat Desain Industri (DI) yang didaftarkan oleh


Tergugat tidak ada kebaruan sama sekali karena sudah
diedarkan, dipelajari, dipakai oleh masyarakat ilmiah dan
masyarakat luas, khususnya diwilayah Bangka Belitung
Sumatera Selatan telah beredar sejak tahun 1997, sesuai bukti
Penggugat berupa buku-buku, bertanda:

P 2: POMPA DAN KOMPRESOR (Pemilihan, Pemakaian dan


Pemeliharaan), Association for International Technical
Promotion, Tokyo – Japan, 1983.
P 14: TEKNOLOGI PEMAKAIAN POMPA, Erlangga, Jakarta, 1996.
P 15: POMPA, Pradnya Paramita, Jakarta, 1975.
P 16: POMPA 1, Bharata, Jakarta, 1994.

- Bahwa pemberian Hak Desain Industri tidak didasarkan kepada


pendaftar pertama atau bukan, yang penting menurut pasal 2 ayat (1)
harus ada unsur kebaruan;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
- Bahwa tujuan pengaturan Desain Industri (UU No. 31 Tahun 2000)
salah satunya adalah untuk memberikan landasan bagi perlindungan
yang efektif terhadap penjiplakan, pembajakan dan peniruan atas
Desain Industri yang sebelumnya telah beredar secara luas;

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 292 K/Pdt.Sus-HKI/2017 tanggal 21 Maret 2017


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa pertimbangan hukum putusan Judex Facti yang mengabulkan


gugatan Para Penggugat Dalam Konvensi dan menolak gugatan Para
Penggugat Dalam Rekonvensi dapat dibenarkan, karena berdasarkan
faktafakta dalam perkara a quo, Judex Facti telah memberikan
pertimbangan yang cukup dan tidak bertentangan dengan hukum, dimana:

1) Ternyata desain industri atas nama Para Tergugat tidak


mempunyai kebaharun atau inovasi karena semua yaitu 94
(sembilan puluh empat) produk-produk sanitary tersebut
sudah diproduksi oleh Para Penggugat dalam waktu yang
cukup lama setidaknya sudah lebih dari 8 (delapan) tahun
baik di dalam maupun di luar negeri;
2) Ternyata produk sanitary yang telah diproduksi oleh Para
Penggugat tersebut merupakan produk atau barang yang
telah diperjualbelikan secara umum baik di dalam maupun
di luar negeri;

Berdasarkan fakta di atas, ke 94 (sembilan puluh empat) desain industri


yang telah diajukan oleh Para Tergugat dan telah pula dikeluarkan
sertifikatnya oleh Turut Tergugat ternyata bukan merupakan desain
industri yang “baru”, dengan demikian Para Penggugat Dalam Konvensi
telah berhasil membuktikan kebenaran dalil gugatannya, sebaliknya Para
Tergugat Dalam Konvensi tidak dapat membuktikan dalil bantahannya
yang sekaligus merupakan dalil gugatannya dalam rekonvensi;

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 202 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 6 Agustus 2012


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti/


Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak salah dalam
menerapkan hukum dengan pertimbangan bahwa telah tepat dan benar
bahwa Disain Industri dianggap baru apabila ketika didaftarkan disain
tersebut tidak sama dengan pengungkapan disain yang telah diumumkan

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
atau digunakan oleh pihak lain di luar negeri. Bahwa sesuai dengan
hasil pemeriksaan Penggugat dapat membuktikan bahwa ketika
didaftarkan Disain Industri atas nama Tergugat memiliki
kesamaan dengan Disain Industri yang telah dipublikasikan dan
terdaftar di Taiwan sehingga telah benar Disain Industri atas
nama Tergugat bukanlah disain baru sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan Pasal 1 ayat (1) UU Disain Industri sehingga
layak untuk dibatalkan ;

bahwa selain itu, Penggugat dengan bukti P.1 s/d P.37 telah berhasil
membuktikan dalil gugatannya bahwa Disain Industri milik Pemohon Kasasi
No. ID 0 008 650-D dan ID 0 008 651-D mempunyai persamaan pada
pokoknya dengan barang yang telah terdaftar di Taiwan, oleh karenanya
Disain Industri milik Tergugat tersebut harus dibatalkan, karena tidak ada
nilai “KEBARUAN”;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata


bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan
hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan
oleh Pemohon Kasasi : PT. CHARMINDO MITRA RAHARJA tersebut harus
ditolak”

4. Kementerian Hukum dan HAM tidak wajib untuk ditarik atau diikutsertakan sebagai Pihak
dalam perkara sengketa Desain Industri.

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 793 K/Pdt.Sus-HKI/2020 tanggal 29 Juli 2020


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti


secara saksama memori kasasi tanggal 16 Maret 2020 dan kontra memori
kasasi tanggal 7 April 2020 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti
dalam hal ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya telah
salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:

Bahwa pertimbangan dan amar putusan Judex Facti yang menyatakan


gugatan Penggugat tidak dapat diterima karena tidak mengikutsertakan
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia sebagai pihak tidak tepat. Berdasarkan ketentuan Pasal 38
ayat (2) dan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000
tentang Desain Industri mengatur pada pokoknya bahwa Putusan
Pengadilan Niaga tentang pembatalan pendaftaran Hak Desain
Industri disampaikan kepada Direktorat Jenderal untuk

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
selanjutnya Direktorat Jenderal mencatat putusan atas gugatan
pembatalan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dalam
Daftar Umum Desain Industri dan mengumumkannya dalam
Berita Resmi Desain Industri, maka Direktur Jenderal Kekayaan
Intelektual sesuai undang-undang wajib melaksanakan putusan
pengadilan tanpa harus ikut digugat di pengadilan, sehingga
gugatan pembatalan pendaftaran Kekayaan Intelektual termasuk
Desain Industri tidak perlu mengikutsertakan Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
sebagai pihak, karena itu gugatan a quo tidak kurang pihak”

5. Problematik dalam gugatan pelanggaran Hak Desain Industri adalah sering kali besarnya
jumlah ganti rugi yang diminta oleh Pemegang Hak Desain Industri tidak dikabulkan oleh
pengadilan, dalam beberapa perkara yang pernah terjadi umumnya pengadilan hanya
mengabulkan perintah penghentian barang beredar yang diduga melanggar Hak Desain
Industri. Oleh karena itu jikalau Pemegang Hak Desain Industri hendak menggugat ganti
rugi kepada pihak yang secara tanpa hak telah menggunakan Hak Desain Industri
sebaiknya dipersiapkan bukti-bukti materil yang mendukung gugatan tersebut.

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 407 K/Pdt.Sus-HKI/2019 tanggal 23 Mei 2019


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa berdasarkan fakta-fakta dalam putusan a quo Judex Facti telah


memberikan pertimbangan yang cukup, dimana Penggugat Konvensi tidak
dapat membuktikan bahwa pendaftaran hak desain industri milik Tergugat
Konvensi tidak mempunyai kebaruan, sebaliknya dalam gugatan
Penggugat Rekonvensi bahwa Tergugat Rekonvensi telah membuat,
memakai, menjual dan/atau mengedarkan barang hak desain
industri milik Penggugat Rekonvensi tersebut terbukti telah
melakukan perbuatan melawan hukum;

Bahwa selain itu, alasan-alasan kasasi Pemohon Kasasi tersebut mengenai


penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu
kenyataan, halmana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada
tingkat kasasi karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan
dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum
yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang
diwajibkan oleh peraturan perundangundangan yang mengancam
kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau bila

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya,
sebagaimana yang dimaksud Pasal 30 Undang Undang Nomor 14 Tahun
1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana diubah dengan Undang
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang
Undang Nomor 3 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa terlepas dari pertimbangan tersebut di atas,


Mahkamah Agung berpendapat bahwa amar putusan Judex Facti
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya harus diperbaiki
sepanjang mengenai kerugian immateriil dapat dikabulkan karena
pembuktian immateriil oleh Judex Facti dikabulkan berdasarkan
atau menggunakan bukti kerugian nyata berupa faktur sah nota,
sehingga dapat dikabulkan berdasarkan kepatutan adalah adil
dan patut bila kerugian immateriil sejumlah Rp1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata Putusan


Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya dalam perkara ini tidak
bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka
permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi PT SOLIHIN JAYA
INDUSTRI tersebut harus ditolak dengan perbaikan;

MENGADILI

1. Menolak permohonan kasasi Pemohon Kasasi PT SOLIHIN JAYA


INDUSTRI tersebut;
2. Memperbaiki amar Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Surabaya Nomor 4/Pdt.Sus.HKI/Desain/2018/ PN Niaga Sby., tanggal
24 Oktober 2018 sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:

Dalam Konvensi:

Dalam Eksepsi:

- Menolak eksepsi dari Tergugat;

Dalam Pokok Perkara:

- Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;

Dalam Rekonvensi:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
2. Menyatakan Penggugat Rekonvensi adalah satu-satunya pemegang
hak eksklusif atas Desain Industri Kuping Gerobak Dorong
(terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Nomor
Pendaftaran ID 0 025 632-D tanggal 14 Mei 2009), Kaki Gerobak
Dorong (terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
Nomor Pendaftaran ID 0 020 550-D tanggal 14 Mei 2009), dan
Pegangan Karet Gerobak (terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual Nomor Pendaftaran ID 0 020 554-D tanggal 18 Agustus
2009) sebagaimana diatur di dalam Pasal 9 ayat (1) Undang
Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri;
3. Menyatakan bahwa Tergugat Rekonvensi bersalah karena
secara tanpa hak dan melawan hukum menggunakan
desain industri berupa kuping gerobak dorong, kaki
gerobak dorong, dan pegangan karet gerobak yang
mempunyai persamaan dengan desain industri terdaftar
yang dimiliki oleh Penggugat Rekonvensi;
4. Menyatakan perbuatan Tergugat Rekonvensi yang membuat,
memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan/atau
mengedarkan kuping gerobak dorong, kaki gerobak
dorong, dan pegangan karet gerobak dengan
menggunakan desain industri yang sama yang dimiliki oleh
Penggugat Rekonvensi adalah secara tanpa hak dan
melawan hukum;
5. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk menghentikan semua
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Undang Undang
Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri terhadap kuping
gerobak dorong, kaki gerobak dorong, dan pegangan karet gerobak
yang sama dengan desain industri yang telah terdaftar yang
merupakan milik dari Penggugat Rekonvensi;
6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti
rugi kepada Penggugat Rekonvensi sebesar:
- Kerugian materiil sebesar Rp250.000.000,00 (dua ratus
lima puluh juta rupiah);
- Kerugian immateriil sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah);
7. Menolak gugatan selain dan selebihnya;

Dalam Konvensi Dalam Rekonvensi:

- Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara


dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini
ditetapkan sejumlah Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah)”

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
❖ Putusan Mahkamah Agung No. 453 K/Pdt.Sus-HKI/2013 tanggal 30 Desember
2013 dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa permohonan Kasasi yang diajukan Tergugat dan Penggugat


tersebut tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti (Pengadilan Niaga)
tidak salah dalam menerapkan hukum;

Bahwa terbukti Penggugat telah menggunakan Desain Industri


Tergugat dalam masa antara tahun 2005 sampai dengan 2007
karenanya harus dibebankan untuk membayar ganti kerugian.
Adapun besarnya sesuai pertimbangan Judex Facti dinilai telah
tepat, sesuai fakta yang terbukti dipersidangan. Pertimbangan dan
putusan Judex Facti telah sesuai hukum, lagi pula alasan-alasan tersebut
mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang
suatu kenyataan, halmana tidak dapat dipertimbangkan dalam
pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi
hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya
pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi
syaratsyarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
yangmengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang
bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas
wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang
Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah
dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan
Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 594 K/Pdt.Sus-HKI/2017 tanggal 14 Agustus 2017


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa terhadap kedua pendapat tersebut Mahkamah Agung berpendapat


bahwa putusan Judex Facti tidak tepat dengan alasan sebagai berikut:

1. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (1) juncto Pasal


46 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang
Desain Industri siapapun tidak terbatas pada produsen yang
menggunakan desain industri tanpa hak adalah perbuatan
melawan hukum;

2. Bahwa Termohon Kasasi adalah pihak yang menjual atau memasarkan


produk sehingga meskipun bukan produsen adalah termasuk pihak
terkena ketentuan Undang-Undang Desain Industri;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
3. Bahwa karena itu gugatan Pemohon Kasasi dalam perkara a quo adalah
gugatan sempurna sehingga beralasan untuk diterima;

4. Bahwa sesuai dengan asas peradilan yang cepat, murah dan sederhana
Mahkamah Agung berpendapat bahwa perlu memeriksa pokok perkara,
dan setelah memeriksa secara saksama fakta persidangan terbukti Para
Termohon Kasasi telah menjual produk dengan konfigurasi desain yang
memiliki persamaan pada pokoknya dengan konfigurasi desain yang
terdaftar atas nama Pemohon Kasasi, perbuatan mana tanpa
persetujuan Pemohon Kasasi;

Oleh karena tuntutan ganti rugi dalam perkara a quo dianggap


cukup adil untuk dikabulkan, dan persedian botol-botol milik
Tergugat agar tidak disalahgunakan diserahkan kepada
Penggugat;

5. Bahwa karena itu perbuatan Para Termohon Kasasi adalah perbuatan


melanggar hukum;

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah


Agung berpendapat, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi DART INDUSTRIES, INC.,
tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Semarang Nomor 02/Pdt.Sus-HAKI/2016/PN.Niaga.Smg, tanggal 27
Desember 2016 selanjutnya Mahkamah Agung akan mengadili sendiri
dengan amar sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini;

MENGADILI

1. Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi DART


INDUSTRIES, INC. tersebut;
2. Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Semarang Nomor 02/Pdt.Sus-HAKI/2016/PN.Niaga.Smg, tanggal 27
Desember 2016;
MENGADILI SENDIRI

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;


2. Menyatakan bahwa konfigurasi desain botol yang dipasarkan
oleh Para Tergugat memiliki persamaan dengan konfigurasi
desain berdasarkan pendaftaran Desain Industri Nomor ID
0024 152-D milik Penggugat;
3. Menyatakan bahwa konfigurasi desain botol yang dipasarkan
oleh Para Tergugat melanggar hak desain industri dari
Penggugat berdasarkan pendaftaran Desain Industri Nomor
ID 0024 152-D;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
4. Memerintahkan kepada Para Tergugat untuk menghentikan
semua perbuatan yang berkaitan pelanggaran atas hak desain
industri dari Penggugat berdasarkan pendaftaran Desain
Industri Nomor ID 0024 152- D;
5. Memerintahkan kepada Para Tergugat untuk menyerahkan
persediaan botol-botol milik Para Tergugat yang tersisa,
termasuk setiap kemasan yang ada, untuk kemudian dialihkan
kepada Penggugat untuk keperluan penghancuran;
6. Memerintahkan kepada Para Tergugat untuk menghapus
semua gambar/foto atas produk-produk yang melanggar
desain industri “Eco Bottle” milik Penggugat tersebut
termasuk seluruh iklan penjualannya di internet, dan juga
menarik kembali katalog-katalog yang beredar;
7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar ganti kerugian
materiil sebesar Rp125.000.000,00 (seratus dua puluh lima
juta rupiah);
8. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) perharinya apabila Para
Tergugat tidak memenuhi isi putusan ini;
9. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya”

6. Suatu Desain Industri memiliki unsur kebaruan selama tidak pernah ada pengungkapan
dan tidak memiliki kesamaan dalam pendaftaran Hak Desain Industri.

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 443 K/Pdt.Sus-HKI/2013 tanggal 9 Desember 2013


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah


meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 19 April 2013 dan kontra
memori kasasi tanggal 3 Mei 2013 dihubungkan dengan pertimbangan
putusan Judex Facti, dalam hal ini Putusan Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, ternyata Judex Facti tidak salah
menerapkan hukum dan telah memberi pertimbangan yang cukup, karena
Penggugat dengan bukti P-1 sampai dengan P-36 dan 2 (dua) orang saksi
yaitu 1. Joko Wahono dan 2. Mohamad Yasin, tidak berhasil membuktikan
dalil gugatannya sedangkan Tergugat dengan bukti-bukti yaitu T.I.II-1
sampai dengan T.I.II-3 dan 2 (dua) orang saksi yaitu 1. Yulianto dan 2.
Sukan serta serta T.T-1 sampai dengan T.T-3 berhasil membuktikan dalil
bantahannya;

Bahwa dalil-dalil Pemohon Kasasi pada pokoknya mengenai tidak


terpenuhinya unsur desain baru sesuai Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, dengan dalil terhadap alat
penyedot udara dan sirip penyedot udara tersebut telah dipasarkan
sebelumnya, baik oleh Pemohon Kasasi maupun oleh Termohon Kasasi;
Bahwa Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000,
mengakomodir tentang prinsip baru baik dalam bentuk, konfigurasi
maupun komposisi garis atau warna. Bahwa desain indistri yang
didaftarkan oleh Termohon Kasasi sesuai dengan permohonan
pendaftaran A00201002664 dan A00201002665, adalah tentang
alat penyedot udara dan sirip penyedot udara yang merupakan
kreasi mengenai bentuk dan konfigurasi, yang pada pokoknya
terdiri dari unsur, sirip pertama polos, sirip kedua alur, dan sirip
ketiga alur tapi berubah;

Bahwa unsur-unsur desain baik bentuk dan konfigurasi tersebut


tidak pernah diungkapkan sebelumnya, sehingga sudah tepat
pertimbangan Judex Facti bahwa desain indistri yang diajukan permohonan
pendaftarannya tersebut, mempunyai unsur desain yang baru;
Bahwa produksi produk barang berupa penyedot udara memang telah
diproduksi sejak tahun 1997 baik oleh Termohon Kasasi maupun oleh
Pemohon Kasasi, akan tetapi terhadap desain industrinya yang
merupakan kreasi dengan modifikasi yang khas baik mengenai
bentuk dan konfigurasinya, mempunyai unsur kebaruan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata


bahwa putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-
undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi
FRANKY YUWONO tersebut harus ditolak”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 874 K/Pdt.Sus-HKI/2017 tanggal 29 September


2017 dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa Desain Industri pada botol minuman yang dipasarkan Tergugat I


sampai dengan Tergugat V yaitu Biolife Borneo dan Biolife adalah tidak
sama dengan konfigurasi yang dimaksud dalam Nomor Pendaftaran
ID0024152-D milik Penggugat baik tampak dari sisi kiri, kanan, tampak dari
atas, tampak dari bawah, tampak dari depan, tampak dari belakang,
tampak dengan satu lekukan maupun dua pola lekukan maupun tampak
keseluruhannya dan apabila diperbandingkan dengan botol produk
Eco Bottle milik Penggugat yang ada sebelumnya adalah tidak
sama pengungkapannya karena terdapat kebaruan baik dari segi
tampilannya secara kasat mata, bentuk, komposisi garis, warna
atau konfigurasinya;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata putusan
Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya dalam perkara
ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka
permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi DART
INDUSTRIES, Inc. tersebut harus ditolak;

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 874 K/Pdt.Sus-HKI/2017 tanggal 29 September


2017 dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa telah benar bahwa adanya perbedaan dalam bentuk dan


konfigurasi dari dua desain industri telah cukup untuk
menunjukkan bahwa dua desain industri tersebut adalah tidak
sama;

Bahwa dengan demikian putusan judex facti telah tepat dan benar;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata


bahwa putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan
hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan
oleh Pemohon Kasasi : PT. APLUS PACIFIC tersebut harus ditolak”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 439 K/Pdt.Sus-HKI/2018 tanggal 10 Juli 2018


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Pasal 2 ayat (2) Undang Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain
Industri menyebutkan bahwa sebagai pedoman tentang kebaruan
(novelty) diatur bahwa dianggap baru apabila Desain Industri tersebut
tidak sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya;

Bahwa dalam perkara a quo antara produk “ECO BOTTLE” milik Penggugat
dengan produk “BIOLIFE BORNEO” yang dipasarkan oleh Tergugat secara
kasat mata tidak sama, Desain Industri berjudul “BIOLIFE BORNEO”
milik Tergugat tidak mengadaptasi desain yang sudah ada
sebelumnya, tetapi merupakan kreasi baru yang tidak sama
dengan Desain Industri berjudul “ECO BOTTLE” milik Penggugat,
bahkan sistem penjualannya pun juga berbeda, produk “BIOLIFE
BORNEO” dijual secara langsung dan“ECO BOTTLE” penjualannya
melalui jaringan;

Bahwa diterimanya pendaftaran Desain Industri “BIOLIFE


BORNEO” milik Tergugat karena dianggap memiliki sifat

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
kebaruan (novelty) dan tidak sama dengan pengungkapan
sebelumnya, sehingga tidak akan menimbulkan kebingungan
bagi Konsumen;

Bahwa pada prinsipnya Penggugat tidak dapat memonopoli semua


konfigurasi yang berbentuk garis lengkung, karena dari dari
lengkung tersebut dapat tercipta ribuan konfigurasi;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata


Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya dalam perkara
ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, sehingga
permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: DART
INDUSTRIES, INC., tersebut harus ditolak”

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 108 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 30 November 2018


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa pokok perkara dalam gugatan a quo adalah mengenai keabsahan


desain WADAH pada produk POT terdaftar atas nama Termohon Kasasi,
yang menurut Pemohon Kasasi tidak mengandung kebaruan sehingga
harus dibatalkan;

Bahwa Judex Facti pada pokoknya berpendapat bahwa tidak ada desain
pembanding yang sama dari produk pihak lain yang terungkap
ketika desain industri WADAH didaftarkan oleh Termohon Kasasi
kepada Turut Termohon Kasasi sehingga gugatan Pemohon
Kasasi dalam perkara a quo beralasan untuk ditolak;

Bahwa terhadap pendapat Judex Facti tersebut Pemohon Kasasi tidak


sependapat dan berpendapat pada pokoknya bahwa Judex Facti tidak
memberikan pertimbangan yang cukup terhadap dalil serta bukti-bukti
yang diajukan oleh Pemohon Kasasi yang menunjukkan bahwa desain
WADAH terdaftar atas nama Termohon Kasasi tidak mengandung
kebaruan sehingga beralasan untuk dibatalkan;

Bahwa Mahkamah Agung berpendapat bahwa putusan Judex


Facti sudah tepat dan benar karena pada saat penerimaan
permohonan yang diajukan oleh Termohon Kasasi atas hak desain
WADAH tidak terungkap adanya bentuk desain yang memiliki
kesamaan yang signifikan sebelumnya sehingga desain WADAH
terdaftar atas nama Termohon Kasasi adalah desain baru
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri”

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
7. Pendaftaran Desain Industri yang tidak didasarkan pada unsur kebaruan dapat diajukan
oleh seseorang yang menerima hak dari Pendesain atau Pemilik Desain yang telah
terdaftar di negara asalnya.

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 108 K/Pdt.Sus/2012 tanggal 22 Mei 2012 dengan
kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa alasan kasasi tidak dapat dibenarkan, karena setelah meneliti


secara saksama Memori Kasasi tanggal 20 Juli 2011 dan Kontra Memori
Kasasi tanggal 2 Agustus 2011, dihubungkan dengan pertimbangan Judex
Facti dalam hal ini Pengadilan Niaga Medan, ternyata tidak salah
menerapkan hukum dan telah memberi pertimbangan yang cukup dan
benar, karena Penggugat dengan bukti-bukti P.1 sampai dengan P.10 dan
keterangan saksi Penggugat Hermanto tidak berhasil membuktikan dalil
gugatan Penggugat;

Bahwa selain itu telah benar bahwa pendaftaran desain industri oleh
Dirjen Haki yang tidak didasarkan pada unsur kebaruan dapat
dibenarkan apabila pendaftaran tersebut diajukan oleh pihak
yang menerima hak dari pendesain/ pemilik asal desain yang
telah terdaftar di negara asal pendesain. Dalam pemeriksaan di
persidangan Tergugat I dapat membuktikan dalil bantahannya bahwa
meskipun tidak ada unsur kebaruan ketika mengajukan
pendaftaran desainnya, Tergugat I adalah pihak yang menerima
hak dari pendesain industri awal berjudul ”SANDAL” yang telah
terdaftar di Negara pemilik desain yaitu China jauh sebelum ada
pengungkapan desain industri serupa oleh Penggugat di
Indonesia, sehingga telah benar sertifikat desain industri yang berjudul
”SANDAL” dalam perkara a quo dapat dipertahankan;

Bahwa tindakan Tergugat II yaitu memasang peringatan desain industri di


media cetak adalah dapat dibenarkan, karena selain sebagai distributor
tunggal produk ”SANDAL” di Indonesia, tindakan tersebut dilakukan oleh
Tergugat II selaku kuasa tergugat I sebagai pemegang hak desain Industri
”SANDAL” yang telah terdaftar di Indonesia;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
❖ Putusan Mahkamah Agung No. 350 K/Pdt.Sus/2011 tanggal 20 Juli 2011 dengan
kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa Penggugat (Pemohon Kasasi) tidak berhak menggugat Tergugat


I/Tergugat II untuk membatalkan Desain Industri dengan nomor
pendaftaran ID 0 016 815 D tertanggal 28 April 2010, berjudul “Sandal”
atas nama Tergugat I (GANEFO/BIE GUAN) karena Tergugat I telah
mendapatkan persetujuan dari CONG AN selaku penemu/pemilik
Desain Paten & Utility Model Paten & Utility King Care Product
Co Limited (Pendesain pertama) untuk dapat mendaftarkan
Desain Industri di Indonesia, sedangkan Tergugat II adalah yang
memasarkan industri “Sandal” tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata


bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan
hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang
diajukan oleh Pemohon Kasasi: MINAH LINA tersebut harus ditolak”

8. Hak Merek, Hak Cipta, dan Hak Desain Industri merupakan hak kekayaan intelektual yang
berbeda dan terdiri dari undang-undang yang berbeda sehingga tidak dapat
dicampuradukan ke dalam satu Gugatan.

❖ Putusan Mahkamah Agung No. 238 K/Pdt.Sus-HKI/2014 tanggal 25 Mei 2015


dengan kaidah hukum sebagai berikut:

“Bahwa alasan pembatalan yang diajukan Penggugat karena hak Desain


Industri yang dimiliki Tergugat, terlebih dahulu telah dimiliki oleh
Penggugat karena Penggugat memiliki Hak Cipta dan Hak Merek yaitu
HAIBAH dan JAKAR;

Bahwa konstruksi hukum yang digunakan oleh Penggugat adalah


kabur atau tidak jelas, karena ketiga macam hak tersebut diatur
dan ditentukan oleh Undang-Undang yang berbeda, singkatnya
adanya Hak Merek dan Hak Cipta milik Penggugat berlainan
aturan hukum dengan Hak Desain Industri yang dimiliki Tergugat,
demikian pula cara penyelesaiannya bila terjadi sengketa;

Bahwa pertimbangan dan amar putusan Judex Facti telah tepat, sehingga
dengan dinyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima dipandang
tepat;

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata
bahwa Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/ atau undang-
undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi:
BUN BUN KHUI alias RADIMAN tersebut harus ditolak”

Markaz Building Unit #508


Jl. Ciumbuleuit No.73, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40142
Phone: +62-81315352770 Mail : mail@id-asklaw.com Website: id-asklaw.com

Anda mungkin juga menyukai