Anda di halaman 1dari 2

Khutbah Jumat: 4 Pelajaran di Balik 4 Protokol Kesehatan muncul di negeri China ini.

muncul di negeri China ini. Protokol kesehatan yang dianjurkan meliputi empat hal
yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari
Muqaddimah (jangan lupa rukun Khutbah) kerumunan.  

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dalam berbagai macam situasi dan kondisi apa pun, marilah kita senantiasa Menurut para ahli, protokol kesehatan ini dinilai mampu menjadi ikhtiar fisik
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. dalam menjaga diri dan orang lain dari paparan virus Corona. Namun jika
Kita harus menyadari bahwa segala yang terjadi dalam kehidupan kita di dunia ini direnungkan, empat bentuk protokol kesehatan ini memiliki hikmah dan makna
merupakan takdir dan kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa mendatangkan nikmat penting yang patut menjadi renungan kita bersama. Dengan merenungkan hakikat
dan tidak ada yang bisa menerima tobat kecuali Allah subhanahu wata’ala. Dialah makna memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari
yang paling berkuasa atas kehidupan manusia di bumi ini karena semua berasal kerumunan ini, kita diingatkan kembali, betapa Allah subhanahu wata’ala sangat
dari Allah dan semua akan kembali kepada-Nya. Allah subhanahu wata’ala sayang pada umat manusia dengan mengingatkan agar selalu ingat pada-Nya.  
berfirman dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 156:   Protokol kesehatan pertama adalah memakai masker. Ini bisa menjadi peringatan
bagi kita untuk senantiasa menjaga mulut kita. Di zaman digital saat ini, setiap
‫ِين‬ َ ٰ َ‫إِلَ ْي ِه َوإِ َّنٓاهَّلِل ِ إِ َّنا َقالُ ٓوا مُّصِ ي َب ٌة أ‬ ‫ُون‬
َ ‫ص َب ْتهُم إِ َذٓا ٱلَّذ‬ َ ‫ر ِجع‬ orang bebas mengekspresikan dan mengatakan apa yang ada dalam benak dan
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka pikirannya. Era media sosial yang tidak ada lagi batas waktu dan jarak ini,
mengucapkan ‘Inna lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn’ (sesungguhnya kami milik Allah dan menjadikan banyak orang ceroboh dan tidak memikirkan efek dari apa yang
kepada-Nyalah kami kembali).”   diucapkan atau ditulis di media sosial.   Saat ini kita bisa rasakan sendiri, banyak
orang yang memproduksi hoaks, ujaran kebencian, dan propaganda untuk
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, berbagai kepentingan. Hal ini mengakibatkan banyak permasalahan yang
mengarah pada konflik di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Rasulullah
Saat ini, dunia sedang mengalami musibah pandemi Covid-19. Virus Corona
shallallahu ‘alaihi wasallam pun telah mengingatkan kita melalui haditsnya untuk
ciptaan Allah subhanahu wata’ala itu menginveksi manusia di berbagai penjuru
berbicara hal-hal yang baik saja.  
dunia. Sejak Desember 2019, virus yang tak kasat mata ini mewabah dan tercatat
sampai awal tahun 2021, sudah lebih dari 90 juta orang terinveksi. Makhluk Allah ِ ‫ُت أَ ْو َخيْرً ا َفل َيقُ ْل ْاآلخ ِِر َو ْال َي ْو ِم ِبا‬
َ ‫هلل ي ُْؤمِنُ َك‬
ْ‫ان َو َمن‬ ْ ‫لِ َيصم‬
ini juga sampai sekarang sudah menyebabkan sekitar 1,9 juta orang meninggal
dunia.   Bencana nonalam ini mengakibatkan berbagai sektor kehidupan Artinya:“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia
terdampak, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan berbagai sendi berkata yang baik atau diam” (HR al-Bukhari).  
kehidupan manusia. Pandemi ini pun disikapi oleh pemangku kebijakan dengan
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
menerapkan pola hidup baru yang dikenal melalui istilah new normal. Segala
aktivitas kehidupan harus tetap berjalan namun juga harus memperhatikan tatanan Protokol kesehatan yang kedua adalah mencuci tangan. Ini menjadi simbol
atau model baru untuk menghindari virus ini.   bagi kita untuk segera membersihkan diri dari banyaknya dosa yang telah
dilakukan. Di zaman modern ini, berbagai tindakan dosa yang ditimbulkan akibat
Pemerintah pun terus mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menaati
ulah anggota badan kita bisa dengan mudah dilakukan, baik dosa itu merugikan diri
dan menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas. Hal ini ditujukan
sendiri dan terlebih merugikan orang lain.   Berbagai bencana alam maupun
sebagai ikhtiar lahiriah untuk memutus rantai penyebaran virus yang pertama kali
nonalam menjadi peringatan bagi kita untuk segera bertobat kepada Allah dari
dosa-dosa yang telah kita lakukan. Pertobatan bisa dilakukan dengan banyak- Umar bin Khattab telah mengingatkan pentingnya muhasabah dalam satu
banyak membaca istighfar dengan harapan dosa-dosa yang telah kita perbuat khutbahnya, yakni:
diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala sehingga keberkahan akan turun kepada
kita.   Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Nuh ayat 10 sampai 13. ِ ْ‫َمنْ َعلَى ْالقِ َيا َم ِة َي ْو َم ْال ِح َسابُ َيخِفُّ َوإِ َّن َما األَ ْك َب ِر ل ِْل َعر‬
{‫ض َو َت َز َّي ُن ْوا ُت َحا َسب ُْوا{ أَنْ َق ْب َل أَ ْنفُ َس ُك ْم َحاسِ بُوا‬

ُ ‫ َفقُ ْل‬ ‫ان إِ َّن ُه َر َّب ُك ْم اسْ َت ْغفِرُوا‬


‫ت‬ ٍ ‫ِين ِبأَمْ َو‬
َ ‫ َغ َّفارً ا َك‬. ‫م ِْد َرارً ا َعلَ ْي ُك ْم ال َّس َما َء يُرْ سِ ِل‬. ‫ال َو ُي ْمد ِْد ُك ْم‬ َ ‫ت َل ُك ْم َو َيجْ َع ْل َو َبن‬
ٍ ‫َج َّنا‬ َ ‫فِى َن ْف َس ُه َحا َس‬ ‫ال ُّد ْن َيا‬
‫ب‬
َ ‫َو َقارً ا هَّلِل ِ َترْ ج‬
.‫ أَ ْن َهارً ا َل ُك ْم َو َيجْ َع ْل‬. ‫ُون اَل لَ ُك ْم َما‬

Artinya: “Maka aku (Nuh) berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan “Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah
(beristighfarlah) kepada Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab
akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab
harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan dirinya saat hidup di dunia.”   Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Demikian
sungai-sungai untukmu, mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah’.”   khutbah renungan hikmah di balik protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi
Covid-19. Sebagai orang yang beriman, sudah seharusnya kita terus menanamkan
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Protokol kesehatan yang ketiga adalah dalam diri kita bahwa Allah-lah yang paling kuasa terhadap segala apa yang terjadi.
menjaga jarak. Ini juga menjadi renungan kita untuk tetap menjaga jarak dengan Sebagai makhluk lemah, kita harus melakukan ikhtiar bumi agar kita diberi
kehidupan dunia. Jangan sampai dunia yang hanya tempat mampir untuk istirahat keselamatan dan melakukan ikhtiar langit agar Allah segera mengangkat musibah
ini menjadikan kita lupa kehidupan yang abadi yakni akhirat. Virus corona ini ini dari muka bumi.  
seolah-olah diutus oleh Allah untuk mengingatkan bahwa umat manusia saat ini
sudah tenggelam dalam kenikmatan dunia sekaligus lupa dan dibuat lupa oleh
pesona dunia.   Kehidupan dunia dan akhirat haruslah seimbang sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits yang diriwayatkan dari ‫ك‬ ِ ْ‫ت م َِن فِ ْي ِه ِب َما َوإِيَّا ُك ْم َو َن َف َعنِيْ ْال َك ِري ِْم ْالقُر‬
َ ‫آن فِي َولَ ُك ْم لِيْ هللاُ َب‬
َ ‫ار‬ ِّ ‫َو ِم ْن ُك ْ{م ِم ِّني َو َت َق َّب َل ْال َح ِكيْم َو‬
ِ ‫الذ ْك ِ{ر ْاآل َيا‬ ِ
Ibnu Umar radliyallahu ‘anhu:  
‫هللا َفأسْ َت ْغفِ ُر َه َذا َق ْولِي َوأَقُ ْو ُل ْال َعلِ ْي ُم ال َّس ِم ْي ُع ه َُو إِ َّن ُه ِتاَل َو َت ُه‬
َ ‫الرَّ ِحيْم ال َغفُ ْو ُر ه َُو إِ َّن ُه العَظِ ْي َم‬
َ ‫ك َواعْ َم ْل أ َب ًدا َتعِيشُ َكأ َّنك لِ ُد ْن َي‬
‫اك اعْ َم ْل‬ َ ‫ت َكأ َ َّن‬
َ ‫ك آِل خ َِر ِت‬ ُ ‫ َتم ُْو‬ ‫َغ ًدا‬

Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup


selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok
pagi.”   Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Protokol kesehatan yang terakhir adalah menghindari kerumunan. Hal ini


merupakan simbol bahwa terkadang kita memang harus menyendiri dan
bermuhasabah terhadap segala sesuatu yang telah diperbuat selama ini. Kita
harus menghitung-hitung kembali jika kemungkinan selama hidup ini kita sombong
dan tidak dapat menundukkan nafsu. Manusia sering berbuat ketamakan dan
kesewenang-wenangan karena nafsu telah menunggangi akal sehat.   Sayyidina

Anda mungkin juga menyukai