0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan sanitasi pondokan dan hygiene makanan bagi jamaah haji di Arab Saudi dengan tujuan melindungi mereka dari dampak lingkungan yang tidak sehat serta risiko penularan penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan pedoman dan prosedur pengawasan terkait kualitas air bersih, pengelolaan sampah, sarana MCK, dan persyaratan lainnya guna memastikan kesehatan jamaah terjaga.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan sanitasi pondokan dan hygiene makanan bagi jamaah haji di Arab Saudi dengan tujuan melindungi mereka dari dampak lingkungan yang tidak sehat serta risiko penularan penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan pedoman dan prosedur pengawasan terkait kualitas air bersih, pengelolaan sampah, sarana MCK, dan persyaratan lainnya guna memastikan kesehatan jamaah terjaga.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan sanitasi pondokan dan hygiene makanan bagi jamaah haji di Arab Saudi dengan tujuan melindungi mereka dari dampak lingkungan yang tidak sehat serta risiko penularan penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan pedoman dan prosedur pengawasan terkait kualitas air bersih, pengelolaan sampah, sarana MCK, dan persyaratan lainnya guna memastikan kesehatan jamaah terjaga.
BANJARMASIN Tujuan Melindungi jamaah haji dari dampak kualitas lingkungan perumahan/pondokan yang tidak sehat. Terpantaunya kebersihan pondok dan lingkungan sekitarnya. Terbebasnya jamaah haji dari risiko penularan penyakit yang diakibatkan oleh transmisi dari faktor risiko pondokan dan lingkunganya. Dasar Hukum : Kepmenkes No.288/MENKES/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum. Kepmenkes No. 1096/Menkes/SK/V/2011 tentang Hygiene Sanitasi Jasa Boga. UU No.13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Kepmenkes No.442/MENKES/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji. Kegiatan Pemondokan - Pemilihan gedung/pondokan : Menjadi tugas Kemenkes berkoordinasi dg tim dari Kemenag. MAKKAH DAN MADINAH: Pengawasan dilakukan oleh petugas SANSUR yg ada di Sektor. Untuk Daker Jeddah oleh petugas SANSUR setempat. - DI PONDOKAN : Pengawasan menjadi tanggungjawab TKHI kloter. PERMASALAHAN PEMONDOKAN KUALITAS DAN KUANTITAS AIR BERSIH. SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH DAN SAMPAH. RUANG KAMAR DIGUNAKAN UNTUK JEMUR PAKAIAN DAN MEMASAK. LOKASI PEMONDOKAN YANG JAUH DARI MASJIDIL HARAM (KELELAHAN). KM/WC KOTOR DAN BERBAU. Was Sanitasi Pondokan dan Lingk Pemantauan Suhu dan Kelembaban Udara dan Pencahayaan ruangan. Pengawasan Ketersediaan Air Bersih dan kualitasnya. Persyaratan bagian dalam dan luar/sanitasi lingkungan pondokan. SUHU UDARA, KELEMBABAN DAN PENCAHAYAAN: Suhu udara yg nyaman berkisar 18-30ºC.
Kelembaban udara antara 40 – 70%.
Pencahayaan alami/buatan lgs maupun tdk lgs
minimal 60 lux dan tidak menyilaukan.
AIR BERSIH: Jumlah memenuhi kebutuhan
100-150 L/org/hr. Kualitas harus memenuhi
persyaratan fisik, kimia
terbatas dan bakteriologis. Informasi ttg kualitas air bersih diperoleh dari hasil pemeriksaan rutin oleh pihak Arab Saudi. PENGELOLAAN SAMPAH: Tersedia TPS sementara dg kapasitas 50-100 L/25-
50 jamaah disetiap lokasi tempat penghasil sampah
termasuk di dalam kamar. Di tempatkan di lokasi yg mudah di jangkau
jamaah. Pembuangan sampah dilakukan setiap hari oleh
petugas pondokan agar tidak menimbulkan bau dan
tdk jadi tempat berkembangnya lalat. PENGELOLAAN LIMBAH: Limbah cair yg berasal dari pondokan tidak mencemari sumber air dan permukaan tanah. Limbah padat harus dikelola dengan baik. Persyaratan San Lingkungan Pondokan Tersedianya lift pada gedung yang lebih dari 4 lantai. Kamar tidur tersedia penyejuk ruangan (AC/kipas angin) dan heater (saat dingin) Luas lantai kamar tidur rata-rata 3,5 m2/jamaah. Standar KM/WC dg perbandingan 1 : 4-5 jamaah Tersedia dapur yang bersih. Tersedia tempat sampah yang cukup. Ventilasi minimal 10% luas lantai, bila tdk terpenuhi harus dilengkapi dengan exhaust yg berfungsi dgn baik. MASALAH HYGINE MAKANAN Makanan berbau menyengat jangan dibawa ke dalam kamar. Menyimpan jatah makanan memicu
pyk diare. Contoh Kejadian Luar Biasa :
Sebanyak 50 org terkena diare.
Menyantap nasi+daging+sayur buncis. Kejadian di tenda di kawasan MINA. Was Hygiene Makanan di Daker Tahap Persiapan. Petugas SANSUR berkoordinasi dengan Kemenag
(Ka. Daker) melakukan peninjauan kesiapan Cat.
yg ada di Madinah, Mekkah dan Jeddah dan untuk mendapatkan ijin melakukan pengawasan ke Cat. Bersama petugas pengawas Cat. Daker melakukan
inventarisasi perusahaan Cat. Baik di Madinah,
Mekkah dan Jeddah. Tahap pelaksanaan:
Petugas SANSUR dan pengawas catering daker
mendatangi lokasi catering. Petugas SANSUR mengamati dan memeriksa langsung thdp 4 (empat) factor risiko, Makanan, Peralatan, Orang dan Tempat. Mengisi formulir berdasarkan hasil pemeriksaan. Melakukan pemeriksaan dan pengukuran sampel makmin. Melakukan pemeriksaan Personal Hygiene pada Penjamah mak dan memeriksa Surat Ket Sehat dari Dokter setempat. Penyuluhan kpd penjamah makanan dan Penanggung Jawab perusahaan cat. Mengambil dan menyimpan sampel makn masak siap saji, didalam bank sample (lemari pendingin). Dengan mencatat Tgl, Pengambilan, jam pengambilan, Nama Perusahaan Katering. Kemu dian disimpan dalam bank sample. Setelah 1 X 24 jam bila tidak ada kasus, sample makanan boleh dimusnahkan/ dibuang. Bila terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), karena
kasus keracunan makanan bisa dilakukan
pemeriksaan sample makanan di Laboratorium Pemerintah Arab Saudi. Beberapa tool yang digunakan : Form pemeriksaan. Alat pemeriksaan makanan mis. Arsen,sianida, bakteriologis. Lemari pendingin untuk bank sampel. Mengembangkan jejaring kemitraan dgn Kementerian Kesehatan AS. (membuat surat edaran ttg kewajiban Cat. Utk ambil sampel dan menyimpan sampel makanan yg disajikan setiap harinya). Tahap Monitoring dan Evaluasi. Petugas SANSUR melakukan pemantauan terhadap
sampel yg disimpan oleh catering minimal
seminggu sekali dalam suhu yang sesuai dgn peruntukan sampel. Tahap Pelaporan.
Merekap hasil was dan membuat lap selama
periode kedatangan dan pemulangan yg ditujukan ke Ka. Daker. Hal yang perlu diperhatikan : Selama jamaah haji berada di madinah, Arafah- Muzdalifah-Mina dan Jeddah mendapatkan makanan dari Cat. JB. Makanan yang dibagikan kepada jamaah hrs terlebih dahulu dilakukan uji organoleptik dan biologis oleh petugas SANSUR. Makanan didistribusikan kepada jamaah tdk boleh lebih dari 2 jam setelah dimasak. Makanan yg sdh diterima oleh jamaah hrs segera dikonsumsi dan tdk boleh lebih dari 4 jam agar makanan tidak basi. Beberapa tips dalam menghadapi cuaca ekstrim di Arab Saudi : Melakukan penyesuaian 1-2 jam setiap hari selama 10 hari dibawah terik matahari, pada 2 minggu terakhir menjelang keberangkatan. Minum 1-3 gelas sebelum keluar pondokan, dan kemudian melanjutkan minum air setiap 20 menit. Hindari minuman berkafein Pakai krim pelembab untuk melindungi kulit dari kekeringan sekaligus mengurangi penguapan air dari tubuh melalui kulit. Gunakan pakaian yang berbahan ringan, longgar dan tidak terang untuk memungkinkan terjadinya sirkulasi udara maksimal sehingga memberikan perlindungan dari sinar matahari. Hindari tubuh dari terik matahari langsung. Terima kasih