Anda di halaman 1dari 5

NAMA: INSANUL ADLI

NIM:5203131019
PRODI\KELAS: PTE\A
MATKUL: PRAKTEK ELEKTRO TEKNIK

Jawaban nomor 1
Alat untuk mengukur arus listik beserta cara penggunaannya:

a. Amperemeter.
 Pasang Amperemeter AC pada rangkaian listrik secara seri dengan memotong konduktor
agar arus listrik dapat melewati Amperemeter.
 Sambungkan Amperemeter AC ke konduktor yang sudah dipotong tadi.
 Ukur arus listrik dengan memperhatikan jarum yang menunjukkan angka pada Amperemeter
AC.
 Untuk mendapatkan besaran arus listrik yang tepat, kita harus benar-benar memahami dan
memperhatikan karakteristik Amperemeter AC yang digunakan.
 Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya arus listrik dengan mengalikan angka yang
ditunjuk dan angka skala maksimum.

b. Volt meter
 Pasang Voltmeter AC pada rangkaian listrik secara paralel yang memiliki potensial berbeda.
 Sesuaikan pemasang kutub-kutub Voltmeter AC, kutub positif dipasangkan dengan potensial
tinggi dan kutub negative dipasangakan dengan potensial rendah.
 Lakukan pengukuran dengan melihat angka yang ditunjukkan pada Voltmeter AC.
 Untuk hasilnya, kita dapat menghitung besarnya tegangan arus listrik dengan mengalikan
angka yang ditunjuk dan angka skala maksimum.

c. Watt meter
 Hubungkan kabel In Put (POWER SOURCE) ke terminal WATT & 10 A.
 Hubungkan kabel Out Put (LOAD) ke terminal COM & V.
 Geser tombol ke posisi ON untuk menghidupkan Wattmeter digital.
 Tekan tombol PILIHAN untuk mengukur daya yang diinginkan. Pilihan Watt 1 untuk daya
2.000 Watt dan Watt 2 untuk daya 6.000 hingga X10 Watt.
 Pilih WATT ZERO ADJUST di pengaturan untuk membuat tampilan layar berangka nol.
 Hubungkan kabel In Put ke setop kontak agar LOAD bekerja.
 Jika menggunakan Watt 1, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya pada LOAD.
Jika menggunakan Watt 2, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya yang sudah dikalikan
10.
Jika sudah selesai digunakan, matikan Wattmeter dengan menggeser tombol ke posisi OFF.

Jawaban nomor 2

Cara membaca sebuah alat dari amperemeter.


Berdasarkan pada gambar yang diberikan pada soal, diperoleh informasi bahwa amperemeter
menunjuk angka 60 (angka yang ditunjuk anak panah). Batas maksimal pada amperemeter yang
digunakan adalah 100 (angka maksimal pengukuran). Dan satu lagi informasi yang diberikan, yaitu
sebuah kabel yang dipasang pada angka 200 mA yang merupakan batas ukur dari amperemeter pada
pengukuran seperti di atas.

Sehingga, diketahui data sebagai berikut.

Skala ditunjuk = 60
Skala maksimal = 100
Batas Ukur = 200 mA
Menghitung besar arus listrik:

Hasil Ukur=skala ditunjuk\skala maksimal x Batas Ukur

= 60\100 x 200

= 120 mA
= 0,12 A

Kesimpulannya
Cara membaca amperemeter tidak semudah menggunakan alat ukur yang lain seperti penggaris atau
jam. Kesulitan membaca hasil pengukuran ini biasa dijumpai pada orang yang memang belum
mengetahui cara menggunakan amperemeter atau tidak memiliki pengalaman memakai alat ini
sebelumnya.
Jawaban nomor 3

Contoh perhitungan kuat arus listrik berdasarkan muatan


Terdapat arus listrik sebesar 6 A yang mengalir melalui sebuah kawat penghantar selama 1,5 menit.
Hitunglah berapa banyak muatan listrik yang melewatu kawat tersebut!. Penyelesaian:
Dik: I = 6 A
t = 1,5 menit = 90 detik
Dit: Q = …?
Jawaban:
Q= I.t
= (6A) (90 s)
= 540 C
Maka didapat bahwa banyaknya muatan arus listrik melalui sebuah kawat yaitu 450 Coulomb
Contoh penggunaan Hukum OHM.
Kegiatan mengatur besarnya suara speaker, mengatur kecepatan kipas angin, mengatur panas
setrikaan listrik, dan lain-lain.
Penjelasan:
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang melewati sebuah penghantar akan
sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung penghantar. Dari hukum ini kemudian
ditemukan sebuah parameter baru yang disebut resistansi.
Setiap alat listrik yang kita miliki dapat beroperasi dengan cara yang berbeda tergantung dari
besarnya arus yang diizinkan untuk mengalir ke rangkaian listrik di dalam peralatan elektronik
tersebut. Kita dapat mengatur besarnya arus yang masuk ke rangkaian dengan mengatur besarnya
resistansi yang kita tempatkan di depan rangkaian. Pengaturan resistansi ini dapat dilakukan
menggunakan komponen yang dinamakan potensiometer. Potensiometer adalah komopnen resistor
yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah (biasanya dengan cara diputar).
Dengan menempatkan potensiometer pada rangkaian, kita dapat mengatur besarnya arus
listrik yang masuk. Contoh alat yang memanfaatkan potensiometer diantaranya pengatur volue radio,
pengatur kecepatan kipas angi, pengatur suhu setrikaan listrik, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jawaban nomor 4

Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

 Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV

 Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220
Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter) **Jika tidak
mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala
tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter

 Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada
polaritas Negatif (-) dan Positif (+)

 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

Persiapan
 Tahap awal yang harus dipersiapkan adalah mengecek kondisi multimeter yang
digunakan apakah dapat berfungsi dengan normal atau tidak, Langkah berikutnya adalah
mempersiapkan dan memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Gunakan
alas kaki untuk mengindari kejutan listrik,
 Posisikan Skala Selektor Batas Ukur pada AC Volt Meter. Bila Kita tidak mengetahui
besarnya tegangan yang akan kita ukur, gunakan skala yang paling besar ( Yaitu : 1000)
 Lakukan kalibrasi alat ukur Volt meter AC, yaitu dengan menetrim bagian tengah meter
dengan obeng agar jarum menunjuk angka nol.
Pengukuran
 Lakukan pengukuran tegangan AC dengan benar. Pada pengukuran tegangan AC posisi
Probe Merah dan Hitam boleh di bolak balik. Lakukan pembacaat meter dengan teliti.
Posisi membaca yang benar adalah meter berada tepat di depan kita, jangan condong ke
kanan atau ke kiri, karena akan sangat berpengaruh pada tingkat akurasi dan presisi hasil
pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai