Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK INSTALASI LISTRIK KOMERSIL


“PHB(Panel Hubung Bagi)”
Dosen pengampu: Drs. Nelson Sinaga, M.Pd

Disusun oleh
INSANUL ADLI(5203131019)
RISKI HIDAYAT(5202131005)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2O21
KATA PENGANTAR
Pertama puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dimana atas
berkat dan anugerah penyertaannya sehingga tugas Makalah ini dapat terselesaikan. Judul
dari Makalah ini adalah “KOMPONEN INSTALASI LISTRIK” penulisan Makalah ini
dimaksudkan untuk menyelesaikan tugas TEKNIK INSTALASI LISTRIK KOMERSIL.
Penulis tidak lupa berterimah kasih pada semua pihak yang telah mendukung penulis
dan menyusun Makalah ini,terutama kepada dosen mata kuliah Teknik Instalasi Listrik
Komersil maupun bagi saudara/i sekalian yang ikut ambil bagian dalam penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari sebagaimana sebagai manusia, penulis juga pasti mempunyai
kekurangan dan kelemahan dalam hal menyusun Makalah ini baik dalam isi yang terlampir
maupun hal kesalahan dalam pengetikan sehingga kritik dan saran pembaca sangat
dibutuhkan dalam memperbaiki Makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan Terimah
Kasih.

Medan, 19 Februari 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring jaman yang semakin maju dan meningkatnya kebutuhan tenaga listrik tiap
tahun, maka dibutuhkan pasokan listrik yang mencukupi bagi seluruh konsumen
masyarakat, industri, maupun gedung perkantoran. Energi listrik dapat disalurkan ke
konsumen melalui suatu sistem jaringan. Sistem jaringan terdiri dari unit pembangkit dan
unit penyalur berupa perlengkapan tenaga listrik yang terpasang pada gardu-gardu, baik
itu gardu induk maupun gardu distribusi yang dioperasikan secara otomatis dan manual.
Kegiatannya mencakup pengaturan, pembagian, pemindahan, dan penyaluran tenaga
listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen dengan efektif serta menjamin
kelangsungan penyaluran dan pelayanannya.
Panel hubung bagi (PHB) menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk
mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit
dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari.
Panel hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu
sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator), transmisi (penghantar),
pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen
seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan
sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu.
Berdasarkan bentuk konstruksinya, PHB dibedakan menjadi 4 jenis yaitu konstruksi
terbuka, konstruksi semi tertutup, konstruksi lemari, dan konstruksi box. Pada konstruksi
PHB terbuka, bagian – bagian aktif bertegangan seperti rel beberapa peralatan, terminal,
dan penghantar dapat terlihat dan terjangkau dari segala sisi sedangkan pada PHB semi
tertutup hanya terdapat beberapa pengaman di daerah saklar/tombol operasi muka,
sedangkan pada sisi belakang dan sampingnya masih berupa bagian yang aktif
bertegangan. Maka dari itu pemasangan kedua PHB ini hanya diijinkan pada ruangan
yang tertutup dan hanya operator atau orang yang professional yang boleh masuk ke
ruangan tersebut. Untuk konstruksi lemari dan box, tergolong PHB tertutup karena
tertutup pada semua sisinya sehingga tidak ada akses untuk kontak dengan begian yang
bertegangan selama pengoperasiannya. Keuntungan kedua konstruksi PHB ini adalah
dapat ditempatkan pada ruangan tertutup maupun tempat – tempat yang umum dalam
pengoperasian listrik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis akan menjelaskan
mengenai definisi dari PHB tertutup, konstruksi dari PHB tertutup, jenis – jenis dari
PHB tertutup, persyaratan di dalam pemasangan PHB tertutup, serta aplikasi PHB
tertutup di lapangan.
1.3. Tujuan

 Untuk mengetahui definisi dari PHB tertutup


 Untuk mengetahui konstruksi dari PHB tertutup
 Untuk mengetahui jenis - jenis dari PHB tertutup
 Persyaratan pemasangan PHB tertutup
 Untuk mengetahui aplikasi dari PHB tertutup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi PHB Tertutup
PHB tertutup merupakan perlengkapan yang digunakan untuk membagi dan
mengendalikan tenaga listrik dimana seluruh komponen PHB berada di dalam suatu
tempat yang tertutup oleh selungkup atau pelindung mekanis maupun pelindung elektris.
Komponen utama yang terdapat pada PHB tertutup diantaranya adalah : Sekring,
pemutus tenaga, sakelar isolasi, alat dan instrument ukur (ampere meter dll), rel (bus-
bar). Dalam PHB tertutup juga terdapat alat bantu berupa lampu indikator, tombol-
tombol operasi, rangkaian dan komponen kontrol.
Ukuran fisik maupun spesifikasi komponen-komponen teknis dari PHB tertutup ini
sangat tergantung dari besarnya kapasitas, jumlah saluran masuk, dan saluran keluar
pada PHB tersebut.
Dilihat dari fungsinya, PHB tertutup dibagi menjadi :
a. Panel Utama (Main Distribution Panel) : PHB yang menerima tenaga listrik dari
saluran utama konsumen dan membagikannya ke seluruh instalasi konsumen;
b. Panel Cabang (Sub Distribution Panel) : PHB yang terletak setelah PHB utama;
c. Panel Beban (Sub-Sub Distribution Panel) : PHB yang menyuplai ke sirkit akhir
atau beban.

2.2. Konstruksi PHB Tertutup


Komponen PHB seperti pengaman lebur , MCB , ELCB , sakelar , terminal berada di
dalam panel. Rangkanya bagian depan, belakang, atas dan bawah tertutup rapat, sehingga
petugas pelayanan akan terlindung dari bahaya sentuh bagian – bagian aktif. Untuk PHB
tertutup pasangan dalam biasanya pada bagian depan terpasang alat ukur, tombol dan sakelar.
Sakelar masuk dan sakelar keluar harus dapat dilayani dari luar. Beberapa komponen yang
terdapat di dalam PHB tertutup antara lain :
a. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker yang berfungsi sebagai
alat pengaman saat terjadi hubung singkat (konsleting) maupun beban lebih (over
load). MCB akan memutuskan arus apa bila arus yang melewatinya melebihi dari
arus nominal MCB.
b. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
ELCB adalah MCB yang telah dilengkapi dengan rangkaian deteksi arus bocor
yang mampu mencegah bahaya akibat sengatan listrik kepada seseorang. Alat ini
bekerja dengan mendeteksi apakah ada perbedaan arus yang mengalir pada kawat
listrik.
c. Pengaman Lebur/Fuse
Fuse/pengaman lebur yang juga merupakan komponen proteksi listrik yang
biasanya digunakan untuk pengaman instalasi di rumah. Fuse juga bekerja untuk
memutus rangkaian listrik dengan sumber listrik ketika terjadi gangguan pada
rangkaian listrik. Jadi, komponen-komponen proteksi listrik bertujuan untuk
memutuskan suatu rangkaian listrik dengan sumber tenaga listrik ketika terjadi
gangguan untuk menjaga keamanan dan kestabilan pelayanan.
d. Sakelar Beban
Saklar beban ini dapat dioperasikan dalam keadaan rangkaian berarus/berbeban.
e. Penopang Rel
Penopang rel ini berfungsi sebagai dudukan rel dan sekaligus mengikat rel
tersebut agar tidak bergerak.
f. Rel Penyambung
Berfungsi untuk menyambungkan secara listrik beberapa MCB 1 atau 3 phasa.
g. Penopang Terminal
Menempatkan terminal untuk pencabangan pada PHB.
h. Terminal
Sebagai media sambungan kabel.
i. Rel Omega dan Rel C
Sebagai dudukan komponen – komponen utama dari PHB di antaranya : MCB,
Sekring, Terminal, dan Kontaktor.
j. Penutup akhir untuk menutup bagian terminal akhir dari suatu susunan beberapa
terminal agar bagian yang bertegangan tidak tersentuh, sedangkan pengunci
terminal blok berperan agar terminal blok tetap pada penempatannya.
k. Alat ukur
Alat ukur yang terpasang pada PHB seperti voltmeter sebagai pengukur tegangan,
ampere meter sebagai pengukur arus, dan watt meter sebagai pengukur daya.
l. Lampu indikator
Kegunaan lampu indikator pada PHB adalah sebagai lampu tanda untuk
mengetahui kondisi dari jaringan yang terhubung pada PHB.

PHB Tertutup (tampak dalam)

PHB Tertutup (tampak luar)

Sedangkan persyaratan konstruksi PHB pasangan luar sebagai berikut :


a) Rangka harus kuat dari bahan tahan cuaca luar;
b) Lubang ventilasi harus dilindungi agar binatang kecil, tetesan air tidak dapat masuk
ke dalam panel;
c) Semua komponen di dalam panel , yang hanya dapat dilayani dengan jalan membuka
tutup yang terkunci;
d) Untuk rangka PHB harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan lembab
dan kokoh;
e) Untuk PHB pada ruangan yang lembab harus berbentuk lemari atau kotak yang
tertutup dengan bahan yang memadai;
f) Untuk PHB pada ruangan yang berdebu harus dari jenis tertutup dan kedap debu;
g) Untuk PHB pada ruangan dengan bahan , debu , dan gas korosif maka rangka PHB
harus terbuat dari bahan tahan korosi atau dilindungi sehingga cukup bebas dari
korosi dan tertutup rapat;
h) Untuk penempatan PHB pada perusahaan kasar berupa lemari hubung bagi yang
tertutup dan tahan akan kerusakan mekanis, dan jika PHB dibuat dari bahan dan
konstruksi biasa harus di beri perlindungan sehingga tahan gangguan mekanik;
i) Untuk penempatan PHB pada tempat pekerjaan pembangunan maka lemari hubung
bagi harus diberi perlindungan terhadap percikan air.
2.3. Jenis – jenis PHB Tertutup
Berdasarkan penempatannya, PHB tertutup dibagi dua jenis yaitu :
1. PHB Tertutup Pasangan Dalam
Merupakan PHB yang ditempatkan dalam ruang bangunan tertutup sehingga
terlindung dari pengaruh cuaca secara langsung. Di tempat untuk pekerja kasar yang
memungkinkan terjadinya kerusakan mekanik, PHB tertutup pasangan dalam harus
dibuat dengan konstruksi yang diperkuat. Jika dibuat dengan mempergunakan
konstruksi biasa, PHB tersebut harus diberikan pelindung secukupnya sehingga tahan
akan gangguan yang bersifat mekanis.

PHB Tertutup Pasangan Dalam


2. PHB Tertutup Pasangan Luar
Merupakan PHB yang tidak ditempatkan dalam bangunan sehingga terkena pengaruh
cuaca secara langsung.
Konstruksi PHB tertutup pasangan luar harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Selungkup harus kokoh dan dibuat dari bahan yang tahan cuaca;
b) Lubang ventilasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga binatang dan benda kecil,
serta air yang jatuh tidak mudah dapat masuk ke dalamnya;
c) Semua komponen harus dipasang di bagian dalam sehingga hanya dapat dilayani dengan
membuka tutup yang terkunci.

PHB tertutup pasangan luar (tampak luar)

PHB tertutup pasangan luar (tampak dalam)


Berdasarkan bentuk/konstruksinya, PHB tertutup dibedakan menjadi :
1. Bentuk lemari
Dikenal dengan nama lemari hubung bagi, dengan ciri sebagai berikut:
a. Selungkup dan kerangka umumnya terbuat dari logam, biasanya dari besi;
b. Konstruksinya dimaksudkan untuk dipasang berdiri pada lantai, pada pondasi,
pada dinding atau didalam dinding;
c. Pada sebelah depan dipasang panel logam yang mencegah sentuhan langsung
dengan bagian yang bertegangan. Pada sebelah lain bisa saja tidak dipasang
pelindung semi tertutup).
2. Bentuk Box (Kotak)
Dikenal dengan nama kotak hubung bagi atau deretan kotak hubung bagi dengan ciri
sebagai berikut :
a. Jika merupakan deretan kotak hubung bagi, kotak tersebut dipasang dengan
kuat yang satu pada yang lain, dan jika perlu menggunakan kerangka;
b. Selungkup dan kerangka kotak hubung bagi umumnya terbuat dari logam,
biasanya dari besi atau aluminium.

Kotak hubung bagi


3. Bentuk Meja
Dikenal dengan nama meja hubung bagi dengan ciri mempunyai bidang untuk
pelayanan yang mendatar atau miring, biasanya tingginya kurang dari 1 m.

Meja hubung bagi


2.4. Penempatan PHB Tertutup
PHB tertutup pasangan luar harus dipasang di tempat yang cukup tinggi sehingga
tidak akan terendam pada waktu banjir, dan juga harus cukup kuat. Pintu PHB harus
memenuhi ketentuan berikut :
a) Pintu atau penutup PHB yang dibuat dari logam harus diamankan dengan jalan
membumikannya melalui penghantar fleksibel.
b) Bila pintu PHB dibuat dari bahan isolasi, instrumen ukur dengan BKT yang terpasang
pada pintu tersebut harus dihubungkan dengan penghantar proteksi PHB.
c) Untuk melayani PHB, pintu hanya boleh dibuka dengan perkakas atau kunci pembuka
sekerup. Lazimnya pintu terpasang jika PHB dalam keadaan bekerja.
d) PHB tidak boleh dipasang di kamar mandi, tempat cuci tangan, kamar kecil, diatas
kompor atau di atas bak air PHB untuk tegangan menengah dan tinggi harus dipasang
di ruang kerja listrik atau ruang kerja listrik terkunci.
e) Dipasang di tempat yang mudah atau di dekat jalan masuk.
f) harus diletakkan sekurang – kurangnya 1,5 m dari lantai.
g) Bila di pasang pada ruang cuci , harus di tempatkan dalam jarak minimun 2,5 m dari
mesin cuci, kecuali PHB kedap air.
h) Dipasang pada dinding yang tidak dapat terbakar atau dilapisi bahan yang tidak dapat
terbakar.
Persyaratan ruangan tempat PHB :
a. Ruangan disekitar PHB harus cukup luas untuk mempermudah petugas pelayanan
dalam hal pemeliharaan , pelayanan dan lalu lintas dengan aman.
b. Lebar ruangan bagian depan untuk pelayanan minimun 0,75 m dan tinggi ruangan
minimun 2 m. Jika disisi kiri dan kanan ruangan bebas ini terdapat instalasi tanpa
dinding.
c. Untuk PHB dengan bagian depan yang dapat ditarik keluar , jarak dinding atau benda
tetap dengan bagian ( pintu ) yang tertarik keluar , harus minimun 0,45 m.
d. Di sekitar PHB tidak boleh ada barang yang mengganggu pergerakan.
e. Ruangan tempat PHB harus kering dan berventilasi cukup. Bila tidak demikian, PHB
harus dilindungi terhadap udara lembab.
f. Dinding dan langit – langit harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar.
g. Atau dilapisi bahan yang tidak dapat terbakar, kecuali dinding dan langit – langit itu
berjarak 1m dari PHB.
h. Pintu ruangan khusus PHB harus mempunyai ukuran minimun tinggi 2 m dan lebar
0,75 m.

1. PHB rumah bertingkat :


a. PHB utama untuk seluruh gedung bertingkat sebaiknya dipasang pada lantai jalan
masuk gedung bertingkat tersebut
b. Pada setiap lantai harus di pasang PHB sub instalasi untuk pengaturan seluruh
instalasi pada tingkat yang bersangkutan
c. Dipasang pada dinding yang tidak dapat terbakar atau dilapisi oleh bahan - bahan
yang tidak dapat terbakar
2. PHB pada tempat umum :
Dipasang pada ketinggian minimun 1,2 m dari lantai
3. PHB di luar bangunan :
PHB yang dipasang diluar terbuka di luar ruangan , biasanya dipakai untuk
mengontrol atau mengamankan lampu – lampu jalan, lampu taman, lampu
penempatan jalan, dan dipakai untuk pekerjaan dalam masa pembangunan. PHB
tertutup yang dipasang diluar itu harus di pasang ditempat yang lebih tinggi sehingga
tidak akan terendam pada waktu banjir, dan harus cukup kuat pula.
2.5. Aplikasi PHB Tertutup
Bentuk dan konstruksi PHB yang ada dipasaran sangat banyak, sehingga susah untuk
membedakan PHB jika dilihat dari bentuk fisiknya saja. Untuk membedakan PHB yang
jenisnya sangat bervariasi akan lebih tepat jika ditinjau dari aplikasinya. Berikut adalah
contoh dari beberapa pemakaian PHB yang lazim ditemui di lapangan :
 PHB untuk penerangan dan daya
 PHB untuk unit konsumen
 PHB untuk distribusi sistem saluran penghantar (trunking)
 PHB untuk perbaikan faktor daya
 PHB untuk distribusi di Industri
 PHB untuk distribusi motor-motor
 PHB utama
 PHB untuk distribusi
 PHB untuk sub distribusi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan :
a. PHB tertutup merupakan perlengkapan yang digunakan untuk membagi dan
mengendalikan tenaga listrik dimana seluruh komponen PHB berada di dalam suatu
tempat yang tertutup oleh selungkup atau pelindung mekanis maupun pelindung
elektris.
b. Konstruksi PHB tertutup terdiri dari MCB, ELCB, Pengaman lebur/fuse, sakelar
beban, penopang rel, rel penyambung, penopang terminal, terminal, rel Omega dan rel
C, penutup akhir, dan alat ukur.
c. Jenis - jenis PHB tertutup berdasarkan penempatannya berupa PHB tertutup pasangan
dalam dan PHB tertutup pasangan luar, sedangkan berdasarkan konstruksinya PHB
tertutup dibedakan menjadi konstruksi lemari, konstruksi box, dan konstruksi meja.
d. Aplikasi PHB tertutup banyak digunakan sebagai PHB penerangan daya, PHB unit
konsumen, distribusi saluran penghantar, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

 http://generasianaklistrik.blogspot.com/2013_06_01_archive.html

 http://suriptotitl.wordpress.com/2012/07/19/phb-tertutup/

 http://riochandra42.blogspot.com/2010/10/phb-perangkat-hubung-bagi.html

 http://www.crayonpedia.org/mw/SAKELAR_DAN_PENGAMAN_PADA_JARING
AN_DISTRIBUSI_-_SUHADI

 http://www.docstoc.com/docs/89853875/8-Power-distribution-Panel%5B1%5D

 http://tahjud.mywapblog.com/tugas-sekolah-tentang-kelistrikan.xhtml

Anda mungkin juga menyukai