Disusun oleh
INSANUL ADLI(5203131019)
RISKI HIDAYAT(5202131005)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring jaman yang semakin maju dan meningkatnya kebutuhan tenaga listrik tiap
tahun, maka dibutuhkan pasokan listrik yang mencukupi bagi seluruh konsumen
masyarakat, industri, maupun gedung perkantoran. Energi listrik dapat disalurkan ke
konsumen melalui suatu sistem jaringan. Sistem jaringan terdiri dari unit pembangkit dan
unit penyalur berupa perlengkapan tenaga listrik yang terpasang pada gardu-gardu, baik
itu gardu induk maupun gardu distribusi yang dioperasikan secara otomatis dan manual.
Kegiatannya mencakup pengaturan, pembagian, pemindahan, dan penyaluran tenaga
listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen dengan efektif serta menjamin
kelangsungan penyaluran dan pelayanannya.
Panel hubung bagi (PHB) menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk
mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit
dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari.
Panel hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu
sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator), transmisi (penghantar),
pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen
seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan
sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu.
Berdasarkan bentuk konstruksinya, PHB dibedakan menjadi 4 jenis yaitu konstruksi
terbuka, konstruksi semi tertutup, konstruksi lemari, dan konstruksi box. Pada konstruksi
PHB terbuka, bagian – bagian aktif bertegangan seperti rel beberapa peralatan, terminal,
dan penghantar dapat terlihat dan terjangkau dari segala sisi sedangkan pada PHB semi
tertutup hanya terdapat beberapa pengaman di daerah saklar/tombol operasi muka,
sedangkan pada sisi belakang dan sampingnya masih berupa bagian yang aktif
bertegangan. Maka dari itu pemasangan kedua PHB ini hanya diijinkan pada ruangan
yang tertutup dan hanya operator atau orang yang professional yang boleh masuk ke
ruangan tersebut. Untuk konstruksi lemari dan box, tergolong PHB tertutup karena
tertutup pada semua sisinya sehingga tidak ada akses untuk kontak dengan begian yang
bertegangan selama pengoperasiannya. Keuntungan kedua konstruksi PHB ini adalah
dapat ditempatkan pada ruangan tertutup maupun tempat – tempat yang umum dalam
pengoperasian listrik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis akan menjelaskan
mengenai definisi dari PHB tertutup, konstruksi dari PHB tertutup, jenis – jenis dari
PHB tertutup, persyaratan di dalam pemasangan PHB tertutup, serta aplikasi PHB
tertutup di lapangan.
1.3. Tujuan
http://generasianaklistrik.blogspot.com/2013_06_01_archive.html
http://suriptotitl.wordpress.com/2012/07/19/phb-tertutup/
http://riochandra42.blogspot.com/2010/10/phb-perangkat-hubung-bagi.html
http://www.crayonpedia.org/mw/SAKELAR_DAN_PENGAMAN_PADA_JARING
AN_DISTRIBUSI_-_SUHADI
http://www.docstoc.com/docs/89853875/8-Power-distribution-Panel%5B1%5D
http://tahjud.mywapblog.com/tugas-sekolah-tentang-kelistrikan.xhtml