Anda di halaman 1dari 1

4.

Si Kancil dan Kawanan Buaya


Dongeng sebelum tidur ini menceritakan tentang seekor Kancil yang dikenal sebagai
binatang cerdik di sebuah hutan.
Suatu hari, Si Kancil ingin menyebrangi sungai untuk mencari makanan di daratan
sebelah. Namun, jembatan yang biasa dipakai untuk menyebrang pun rusak terkena
badai yang terjadi semalam. Kancil yang kebingungan pun tiba-tiba memiliki ide.
Ia mencari Pak Buaya yang terkenal galak dan kejam. Dengan rasa takut, Si Kancil
mendekati Pak Buaya. Tak disangka, Pak Buaya yang melihat Kancil malah menerkam
kakinya
Kancil berteriak kaget dan memohon untuk tidak memakannya sekarang.
Si Buaya berhenti menggigit Si Kancil dan berkata, "Kenapa memangnya? Aku sangat
lapar dan kamu terlihat sangat enak."
Kancil kemudian memohon untuk memberinya waktu beberapa jam untuk
menggendutkan tubuh terlebih dahulu agar daging yang bisa dimakan menjadi lebih
banyak dan Pak Buaya bisa lebih puas memakannya.
"Tidak, kamu pasti mau menipuku dan melarikan diri," tolak Pak Buaya.
"Aku berjanji, Pak Buaya. Bapak bisa memanggil teman-teman yang lain untuk
menyantapku nanti. Dengan tubuh yang semakin besar, aku bisa dibagi-bagikan pada
kawanan buaya lainnya. Namun, aku harus mencari makanan di seberang karena
makanan di sini sudah sangat sedikit. Aku tidak bisa menggendut disini. Ada berapa
banyak teman yang bapak punya?" tanya Si Kancil.
"Banyak sekali" ujar Pak Buaya. "Kalau begitu, coba panggil semuanya dan minta
mereka berjajar supaya saya bisa menghitungnya. Jadi, aku bisa tahu akan dibagi
berapa badan ini setelah gemuk nanti," kata Si Kancil pada Pak Buaya.
Buaya pun menuruti Si Kancil dan memanggil semua temannya. Setelah semua
berkumpul dan berjajar, Si Kancil pun menaiki punggung kawanan buaya-buaya itu satu
persatu sambil menghitungnya.
Kancil terus menaiki buaya hingga ke seberang sungai, dan berlari secepat mungkin
untuk menghindari kawanan buaya tersebut sebelum ia menjadi santapan. Kawanan
buaya itu pun merasa sangat bodoh dan menyadari bahwa mereka hanya ditipu oleh Si
Kancil. Akhirnya Si Kancil pun berhasil menyeberang dan tidak menjadi santapan
buaya-buaya itu.

Anda mungkin juga menyukai