Anda di halaman 1dari 2

KESIPMULAN

Pembangunan bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon,


Kulonprogo, menuai berbagai konflik yang terjadi meliputi konflik horizontal dan vertikal.
Konflik horizontal terjadi antara masyarakat itu sendiri, antara yang pro dan kontra. Sedangkan
konflik vertikal terjadi antara masyarakat dengan penguasa atau kelompok elit. Yang dimulai
dengan sejak pembangunan bandara yang tak sesuai tata ruang terutama rencana tata ruang
wilayah propinsi, dan bertentangan dengan prinsip kehati-hatian dalam pengurangan resiko
bencana. Pembangunan bandara mempunyai implikasi perampasan lahan produktif, penggusuran
pemukiman dan mata pencaharian masyarakat yang hilang.

Meskipun pada akhirnya pembangunan ini tetap berlanjut bahkan sudah diresmikan,
masih ada warga yang kontra terhadap pembangunan ini, hal ini karena wilayah bandara saat ini
dulunya adalah lahan pertanian milik warga. Dimana banyak masyarakat menggantungkan hidup
dari tanah tersebut. Dari hal tersebut, seharusnya pemerintah dan PT. Angkasa Pura melakukan
pendekatan kepada warga terdampak untuk memberikan sosialisasi, jaminan hidup dan jaminan
lapangan pekerjaan serta ganti rugi lahan warga yang terdampak akibat pembangunan ini.

Kemudian untuk kedepannya diharapkan kejadian ini tidak terulang lagi, pemerintah
serta instansi terkait dalam menjalankan kebijakan suatu program pembangunan nasionaldi suatu
wilayah , perlu adanya pertimbangan dan rencana yang matang yang berkaitan dengan dampak
lingkungan baik sebelum atau sesudah pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai