Anda di halaman 1dari 44

Pertemuan 1

STATISTIK SOSIAL DAN


KEPENDUDUKAN LANJUTAN:
Data, Variabel Terukur, Indikator dan Indeks
Komposit

Tim Dosen:
Tiodora H. Siagian, Tati Irawan dan Teguh Sugiarto
Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan apa yang


dimaksud dengan data, variabel terukur, jenis variabel,
indikator dan jenis indikator, berbagai ukuran indeks
komposit yang bersifat multi-dimensional/lintas sektoral,
serta diharapkan nantinya mahasiswa mampu
mengkonstruksi sebuah ukuran indeks komposit
baru yang bersifat multi-dimensional/lintas sektoral.
Komposisi Penilaian:
Komposisi Penilaian*

Tugas 30%

Ujian tengah semester (UTS) 35%

Ujian akhir semester (UAS) 35%


Keterangan: * Menunggu persetujuan Senat
Cakupan
• Data
• Variabel terukur
• Jenis-jenis variabel
• Indikator & Jenis Indikator
• SDGs dan Indikatornya
• Indeks komposit dan cara penyusunannya
• Validitas Indeks komposit

4
Pendahuluan
➢Sejauh mana saudara tahu tentang ‘Data’?
➢Beri contoh data?
➢Bagaimana mendapatkan data?
➢Apakah data dapat dipermainkan?

“There are three kinds of lies: lies, damned lies and statistics”
(Benjamin Disraeli, PM Inggris 1868 & 1874-1880)

Pernyataan yang dipopulerkan oleh pengarang AS - Mark Twain, mencoba


menguraikan kekuatan atau arti dari angka, khususnya penggunaan statistik untuk
mendukung argumen yang lemah, atau bahkan sebaliknya statistik digunakan untuk
meragukan argumen dari pihak lawan.
5
Data
• Data adalah bentuk jamak dari datum dalam
bahasa Latin
• Menurut KBBI, data adalah keterangan yang
benar dan nyata
• Sejarah:
- 1640-an istilah “Data” pertama muncul
- 1946 istilah “Data” dipakai untuk menjelaskan tentang
informasi komputer yang dapat ditransmisikan dan disimpan
- 1954 istilah “Pemrosesan data” pertama kali dipakai
• Istilah Data dan Informasi seringkali dipakai
bergantian (interchangeably), namun arti data
dan informasi sebenarnya berbeda.
• Data adalah kumpulan fakta, khususnya fakta numerik, yang setelah diinterpretasikan kemudian
menjadi informasi.
• Informasi adalah data yang telah diproses, terorganisasi dan terstruktur
6
Data, Statistik & Indikator
• Statistik merupakan ukuran deskriptif dari sebuah sampel & bersifat murni;
Contoh: Total jumlah peserta yang ikut suatu pelatihan
• Data Statistik adalah data yang berwujud angka, namun tidak semua angka dapat
disebut data statistik karena suatu angka, baru dapat dikatakan data statistik bila
angka tsb menunjukkan suatu ciri dari suatu penelitian yang bersifat agregatif yaitu
pencatatan yang dilakukan lebih dari satu kali pada suatu individu serta
mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang tertentu
• Indikator merupakan statistik yang dikonseptualisasikan dan beberapa titik acuan
tertentu dan dapat digunakan untuk memberikan gambaran besaran permasalahan ;
Indikator dapat digunakan untuk perbandingan karena memiliki titik acuan yang sama;
Indikator juga dapat digunakan untuk mengukur adanya perubahan positif atau negatif;
Contoh: Persentase kelompok usia tertentu yang memasuki pelatihan dasar, persentase
penduduk miskin, PDRB per kapita, angka kematian bayi, produksi padi per hektar, dll 7
Data, Statistik dan Indikator
1 data 2 statistik 3 indikator

Definisi Attribut/keterangan Aggregasi dari data statistik yang


tentang sifat/ melalui manipulasi menunjukkan suatu
karakteristik tertentu (tambah, kurang, bagi, permasalahan suatu
(variabel) suatu entitas kali) matematika kelompok entitas tentang
karakteristik tertentu
Contoh Berat badan: 50kg, 52kg, Rata-rata berat badan BMI > 27 => obesitas
….. umur 18 tahun = 56 KG [BB (kg)/(TB2 (m)]
Tinggi badan: 1,72m, Median tinggi badan Tinggi badan ABS (6-7 th)
1,56m balita 85cm L < 1 m, P < 1,1 m disebut
stunting

BPS mempunyai tugas:


Menyediakan data dan informasi statistik berkualitas yang meliputi:akurasi, relevansi, up to date,
lengkap, dan berkelanjutan berdasarkan kaidah2 tertentu (10 prinsip dasar Official Statistics).
Data dan informasi statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi upaya perumusan kebijakan
dalam menyusun perencanaan, melakukan pemantauan/monitoring, & mengevaluasi program-
program agar sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tepat 8
10 Prinsip Dasar Official Statistics

Kuliah perdana TA 2020/2021 dari Pak kecuk Suhariyanto


https://www.youtube.com/watch?v=AUFQbnoze0o&feature=youtu.be 9
Jenis Data
• Menurut cara memperolehnya, data dapat dibedakan atas:
✓ Data Primer; data yang diperoleh seorang peneliti langsung dari objeknya
✓ Data sekunder; data yang diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung dari
objeknya
• Menurut waktu pengumpulannya, data dapat dibedakan atas:
✓ Data Cross section, data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of
time)
✓ Data berkala (time series data), data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
melihat perkembangan suatu kejadian
• Menurut sifatnya, data dapat dibedakan atas:
✓ Data Kuantitatif; data yang dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik
✓ Data Kualitatif; data yang dapat men)akup hampir semua data non2numerik
• Data dapat diperoleh dari hasil sensus atau survei yang
diselenggarakan instansi pemerintah atau pusat2 penelitian
• Data yang baik adalah obyektif (sesuai keadaan sebenarnya),
refresentatif, dapat dipercaya kebenarannya (reliable), tepat
waktu, dan relevan
10
Raw data

11
Penyajian Data

12
Penyajian Data

Jumlah murid di Bali menurut Tingkat Sekolah 2014/2015

Penduduk yang Bekerja Bali menurut Pendidikan tertinggi, 2015


13
Variabel & Variabel Terukur
▪ Variabel adalah:
➢Karakteristik, angka, atau kuantitas yang dapat diukur atau
dihitung
➢Karakteristik/atribut yang nilainya bervariasi
▪ Variabel terukur adalah variabel yang dapat diukur dan diberi label
dengan satuan pengukurannya (unit of measurement), seperti 4
mm, 37 kg, dll; Variabel terukur seringkali disebut variabel numerik
atau secara formal disebut variabel kuantitatif
• Bagaimana suatu variabel dapat terukur?
1. Dengan cara variabel didefinisikan dengan suatu konsep
definisi yang menjelaskan konsep dari variabel yang akan diukur
2. Dengan cara variabel didefinisikan dengan suatu definisi
operasional bagaimana variabel tersebut diukur
14
Variabel & Variabel Terukur
▪ Variabel dapat dibedakan:
a) Observed variables
Lebih mudah pengukurannya; misalnya: jenis kelamin, ukuran
sepatu, status kepemilikan rumah dll
a) Unobserved variables
Tidak diukur secara langsung, melainkan berdasar sekumpulan
indikator
Pengukuran variabel→ Pak Hardius:
“Measurement tools harus dibangun dengan
teori yang kuat”

Webinar Series Statistika #5 - Measurement of Variables in Quantitative


Research - Dr. Hardius Usman
https://www.youtube.com/watch?v=tFEkzcfBlS8
15
Variabel & Variabel Terukur
Contoh sederhana pengukuran variabel :
“Upaya belajar” mungkin dapat definisikan secara konseptual
sebagai jumlah upaya yang dibutuhkan untuk memahami materi
pelajaran. Yang termasuk komponen upaya belajar mis:
membaca, mencari definisi, mencatat, tekun dll. Setiap komponen
ini secara operasional harus bisa terukur. Berapa jam membaca
materi, berapa kata dalam textbook yang dicari definisinya dll

16
Jenis-Jenis Variabel

17
Jenis-Jenis Variabel
• Variabel bebas (independent) atau sering juga disebut variabel
predictor adalah variabel yang dimanipulasi dalam sebuah penelitian
untuk mengamati efek pada variabel tidak bebas (dependent) atau
sering juga disebut variabel outcome.
• Variabel Diskrit atau juga dikenal dengan Variabel kualitatif atau
Variabel Kategori dapat dibagi atas:
✓ Variabel Nominal adalah variabel dengan 2 atau lebih kategori tapi tidak
memiliki urutan; contoh jenis kelamin, status perkawinan, golongan darah,
suku
✓ Variabel Ordinal adalah variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang
dalam atribut tertentu; contoh tingkat pendidikan atau kekayaan
• Variabel Kontinyu atau juga dikenal dengan Variabel kuantitatif dapat
dibagi atas:
✓ Variabel Ratio; contoh Berat A 70 kg, berat B = 35 kg, A dua kali lebih berat
dibanding B ( A = 2xB).
✓ Variabel Interval; variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam
pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama;
contoh Tingkat kecerdasan (IQ)

18
Cara Mengingat
• Untuk mempermudah ingat jenis variabel
menurut skala pengukurannya ingat NORI
(Nominal, Ordinal, Rasio, Interval)

19
Apakah Indikator?
▪ Menurut the Jacksonville Community Council (1992), “Indicators are a way of
seeing the big picture by looking at a small piece of it”
▪ Peran indikator adalah penting untuk suatu program, khususnya untuk tujuan
monitoring dan evaluasi (M&E)
▪ Indikator merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari suatu
pengamatan yang mampu mengambarkan kondisi relatif di suatu wilayah (OECD,
2008)→ Indikator adalah variabel yang digunakan sebagai benchmark untuk
mengukur hasil suatu program
▪ Indikator menjadi penunjuk arah, apakah ke atas atau ke bawah, ke depan atau ke
belakang, apakah lebih baik atau lebih buruk atau sama saja. Indikator adalah
petunjuk, tanda yang mengukur satu aspek dari sebuah program dan
menunjukkan seberapa dekat sebuah program kepada jalan atau hasil program.
▪ Indikator sosial adalah ukuran numerik yang menggambarkan kesejahteraan
individu/rumah tangga/ komunitas. Indikator sosial dapat terdiri dari satu variabel
atau beberapa komponen yang digabungkan menjadi indeks; contoh indeks
kerentanan sosial. 20
Apakah Indikator?
• Sebuah indikator harus realistis dan dapat dimonitor untuk
mengetahui keberhasilan suatu program
• Indikator dapat diukur dalam bentuk data absolut, proporsi atau
persentase, rate atau tingkat, rasio atau perbandingan, serta dapat
berupa Indeks
• Syarat indikator yang baik:
✓Valid, sahih
✓Reliable, andal, terepercaya dan konsisten
✓Sensitif, mendekteksi perubahan kecil
✓Spesifik, untuk permasalahan tertentu
✓Data tersedia, ini untuk keberlanjutan monitoring program

21
Indikator-indikator dalam M&E
program/kebijakan (1)
• Monitoring: apa yang kita lakukan? → mengamati masukan (INPUT), proses,
keluaran (OUTPUT) dan hasil (OUTCOME) dari kegiatan-kegiatan
program/kebijakan untuk menilai apakah program atau kebijakan tersebut
berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
• Evaluasi: apa yang telah kita capai? → mengkaji dampak / akibat (IMPACT)
dari program atau kebijakan tersebut.
• Oleh karena itu, kerangka kerja M&E (M&E Logframe) umumnya mencakup 5
jenis indikator:
1.Indikator masukan (input indicators): indikator yang menunjukkan hal-hal
yang digunakan sebagai masukan dalam pelaksanaan program. Contoh: jumlah
personel, peralatan dan besarnya dana yang digunakan program.
2.Indikator proses (process indicators): indikator yang menunjukkan
bagaimana tujuan-tujuan program dilaksanakan. Contoh: kegiatan-kegiatan
kampanye publik tentang tujuan dan kegunaan program.
22
Indikator-indikator dalam M&E
program/kebijakan (2)
• Oleh karena itu, kerangka kerja M&E (M&E Logframe) umumnya mencakup
5 jenis indikator: (LANJUTAN)
3. Indikator keluaran (output indicators): indikator yang menunjukkan hasil
keluaran awal atau langsung dari suatu program (the first level of results
associated with a project/program). Dengan kata lain, indikator keluaran
sering dikaitkan dengan mengkuantifikasi kegiatan-kegiatan program yang
mempunyai kaitan langsung dengan tujuan program. Contoh: jumlah
kampanye publik tentang tujuan dan kegunaan program yang telah
dilakukan, jumlah penganggur menurut umur/gender/pendidikan, biaya
trasportasi ke fasiltas umum.
4. Indikator hasil/kinerja (outcome indicators): Indikator yang merujuk
pada kinerja dari hasil pelaksanaan suatu program, yang juga biasanya
diistilahkan sebagai the second level of results associated with a
project/program. Dalam kerangka kerja M&E, outcome indicators harus
mempunyai kaitan yang jelas dengan tujuan program, dan oleh karena itu
indikator ini sering disebut juga sebagai key performance indicators.
Contoh: persentase penduduk miskin, PDRB per kapita, AKB, gini ratio, dll. 23
Indikator-indikator dalam M&E
program/kebijakan (2)
• Oleh karena itu, kerangka kerja M&E (M&E Logframe) umumnya mencakup 5 jenis
indikator: (LANJUTAN)
5. Indikator dampak (impact indicators): indikator yang merujuk pada the third
level of project/program results, yang merupakan konsekuensi atau dampak
jangka panjang dari suatu program intervensi. Sering kali, kita mengalami
kesulitan untuk memastikan dampak eksklusif dari suatu projek/program
mengingat dampak tersebut juga dipengaruhi oleh program-program lainnya.
Contoh: tingkat kemiskinan yang menurun, meningkatnya kesadaran
penduduk tentang hidup sehat, menurunnya angka kematian bayi.

24
Contoh 1
‘Result Chain’ dari suatu program Formal Education

▪ Sumber: Indicators of Inputs, Activities, Outputs, Outcomes and Impacts in


Security and Justice Programming, UKaid 25
https://www.youtube.com/watch?v=ZY2Dl8f8NBk

SDGs dan Indikatornya


• Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda
for Sustainable Development atau SDGs) adalah kesepakatan
pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang
bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan
hak asasi manusia & kesetaraan untuk mendorong pembangunan
sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
http://sdgs.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2017/08/Voluntary-National-Review-VNR-2017.pdf

• SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif


untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan
atau “No-one Left Behind”.
• SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target dalam rangka melanjutkan upaya
dan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada
tahun 2015
• Indonesia termasuk Negara yang menyepakati SDGs
http://filantropi.or.id/pubs/uploads/files/3%20BPS%20Potret%20Awal%20TPB%20di%20Indonesia.pdf 26
SDGs dan Indikatornya

27
SDGs dan Indikatornya
Peluang dan
tantangan bagi BPS

• 241 Indikator SDGs dipetakan dan diklasifikasikan menurut ketersediaan sumber data
dan ketersediaan data yang sudah ada di Indonesia. Dipetakan dan diklasifikasi
menjadi 3 kelompok yakni:
a) Indikator nasional yang sesuai dengan indikator global (85 indikator)
Contoh: Angka Kematian Ibu, Jumlah Luas Kawasan Konservasi Perairan
b) Indikator nasional sebagai proksi terhadap indikator global (71 indikator)
Contoh: Proporsi penduduk dengan akses terhadap layanan air minum layak sebagai
proksi indikator proporsi penduduk dengan akses terhadap layanan air minum
b) Indikator global yang harus dikembangkan (karena data belum tersedia) (85
indikator) Contoh: Proporsi penduduk yang percaya pada pengambilan keputusan
yang inklusif dan responsive, Indeks Kemiskinan Multidimensi, Rata-rata keasaman
Laut (pH) yang diukur pada jaringan stasiun sampling yang disetujui dan memadai
28
SDGs dan Indikatornya
Mengakhiri kemiskinan di manapun dan dalam semua
bentuk
• Target 1.1 :Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi
semua orang yang saat ini berpendapatan kurang dari 1,25 dolar
Amerika per hari
• Indikator 1.1.1 Tingkat kemiskinan ekstrim
• Tingkat kemiskinan eskstrim didefinisikan sebagai proporsi penduduk di
bawah garis kemiskinan internasional dan untuk menentukan garis
kemiskinan internasional tersebut perlu mempertimbangkan kemampuan
daya beli (purchasing power parity atau ppp) masing-masing negara yang
berbeda-beda.

29
Ketersediaan Indikator SDGs di Indonesia
menurut pilar

30
https://www.sdg2030indonesia.org/page/1-tujuan-sdg

Contoh Tujuan & Indikator SDGs


Tujuan 1: Mengakhiri kemiskinan di manapun dan dalam semua bentuk
Target
1. Menghapus kemiskinan ekstrim (penduduk di bawah garis kemiskinan) dengan dengan daya beli kurang dari $1,25
PPP (Purchasing Power Parity) atau sekitar Rp 7.800 per hari.
2. Mengurangi setidaknya separuh dari jumlah penduduk miskin (laki-laki, perempuan dan anak dari segala usia)
berdasarkan definisi nasional.
3. Di tingkat nasional mengimplementasikan sistem dan ukuran perlindungan sosial yang tepat bagi semua level
masyarakat. Tahun 2030 berhasil memberikan perlindungan yang substansial bagi kelompok miskin dan rentan.
4. Memastikan semua penduduk, terutama penduduk miskin dan rentan mendapat hak setara mengakses sumber
ekonomi (seperti halnya hak layanan dasar), kepemilikan dan akses pada lahan. Memastikan mereka memperoleh
akses teknologi.
5. Membangun yang dibutuhkan dan layanan keuangan termasuk keuangan mikro.daya tahan dan kesiapan
masyarakat miskin dan kelompok rentan menghadapi perubahan iklim, krisis lingkungan, ekonomi, sosial, dan
bencana.
31
Contoh Tujuan & Indikator SDGs

32
Contoh Tujuan & Indikator SDGs

33
Contoh Tujuan & Indikator SDGs
Tujuan 5: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua
perempuan dan anak perempuan
Target:
1. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap semua perempuan dan anak perempuan dimana saja
2. Mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan pada ruang publik dan privat,
termasuk perdagangan (trafficking) dan seksual dan bentuk eksploitasi lainnya
3. Menghapukan segalasemua praktek-praktek yang membahayakan, seperti perkawinan anak, dini dan paksa dan
sunat pada perempuan
4. Menyadari dan menghargai pelayanandan kerja domestik yang tidak dibayar melalui penyediaan pelayanan publik,
kebijakan perlindungan infrastruktur dan sosial serta mendorong adanya tanggung jawab bersama didalam rumah
tangga dan keluarga yang pantas secara nasional
5. Memastikan bahwa semua perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama untuk
kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik
6. Memastikan adanya akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi dan hak reproduksi sebagaimana
telah disepakati dalam Program Aksi Konferensi Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan dan Aksi
Platform Beijing dan dokumen hasil dari konferensi review keduanya. 34
Indeks Komposit
▪ Indeks komposit dibangun dengan menghitung rata-rata sejumlah
indikator atau sub-indeks, dianggap bersifat multidimensi, karena mewakili
ukuran agregat dari kombinasi beberapa faktor.
▪ Indeks komposit sering digunakan untuk menyederhanakan konstruksi
pengukuran yang kompleks dan untuk mengukur konsep multidimensi
yang tidak dapat diukur dengan satu indikator.
▪ Indeks komposit merupakan besaran kuantitatif yang sering digunakan
untuk:
➢ Perbandingan antar wilayah pada suatu titik waktu tertentu
➢ Perbandingan antar waktu bagi suatu wilayah
▪ Angka indeks komposit umumnya diset pada range nilai antara 0 ~100.
Semakin tinggi angka indeks suatu wilayah menggambarkan level yang
lebih tinggi dari wilayah tersebut.
35
Pro dan Kontra Indeks Komposit
▪ Pro:
❖ Dapat digunakan untuk menyimpulkan isu yang kompleks atau multi dimedimensi
guna membantu pengambil kebijakan
❖ Memberikan gambar umum (big picture), memfasilitasi dalam tugas me-ranking
negara/provinsi/kab ddl pada isu yang kompleks
❖ Dapat menarik perhatian publik
❖ Dapat mereduksi jumlah indikator
▪ Kontra:
❖ Dapat menjadi misleading, membawa pesan kebijakan yang non-robust jika
dibangun dari kerangka fikir yang lemah. Atau mungkin menjadikan politisi terlalu
menyederhanakan permasalahan
❖ Mengandung subyektifitas dalam setiap langkah pembentukan indeks komposit,
misalnya pemilihan indikator, pemilihan model, pembobotan, treatmen pada missing
values dll

36
Indeks Komposit dan Cara
Penyusunannya
Ada banyak cara/langkah susun indeks
komposit menurut berbagai penelitian,
contoh:

37
Indeks Komposit dan Cara
Penyusunannya
Membentuk Kerangka Teori

Memilih Variable/Indikator
Uncertainty & Sensitivity
Melakukan Imputasi atas Analysis
Missing Data

Melakukan Aggregasi
Melakukan Analisis Multivariat

Melakukan Normalisasi Data Menentukan Bobot/Penimbang

38
Sumber: OECD (2008)
Indeks Komposit dan Cara
Penyusunannya

Sumber: Bahan paparan Direktur Analisis & Pengembangan Statistik, BPS 39


Contoh Kerangka Teori

Indeks Kemiskinan Multidimensi

40
Contoh Kerangka Teori

Sumber: WRI 2016


41
Validitas Indeks Komposit

Validitas Indeks Komposit dapat dilakukan dengan


cara antara lain:
▪ Menerapkan Uncertainty Analysis, sehingga peneliti
dapat mengamati penyimpangan peringkat dalam
setiap perubahan langkah-langkah fase konstruksi
indeks; dapat dilakukan melalui melihat sebaran plot,
dengan sumbu vertikal yang menunjukkan
▪ peringkat dan sumbu horizontal yang menunjukkan
sumber input ketidakpastian yang sedang diuji
(misalnya pembobotan) ataupun melihat sebaran
Coefficient of Variation (CV) dari peringkat yang
terbentuk.
▪ Melihat hubungan antara indeks komposit dengan
indikator lain.
42
Indeks Komposit
▪ Indeks komposit yang akan dicakup dalam mata kuliah Statistik
sosial kependudukan lanjutan antara lain:
a) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Metode baru
b) Indeks Kemiskinan Multidimensi (IKM)
c) Indeks Ketimpangan Gender (IKG)
d) Indeks Pembangunan Desa (IPD)
e) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)
f) Indeks Modal Sosial
g) Indeks Kebahagiaan
h) Indeks Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan Hidup (IPKLH)
i) Indeks Komposit Kesejahteraan Anak (IKKA)

43
STATISTIK SOSIAL DAN
KEPENDUDUKAN LANJUTAN

Tim Dosen:
Tiodora H. Siagian, Tati Irawan dan Teguh Sugiarto

Anda mungkin juga menyukai