Tim Dosen:
Tiodora H. Siagian, Tati Irawan dan Teguh Sugiarto
Tujuan Pembelajaran
Tugas 30%
4
Pendahuluan
➢Sejauh mana saudara tahu tentang ‘Data’?
➢Beri contoh data?
➢Bagaimana mendapatkan data?
➢Apakah data dapat dipermainkan?
“There are three kinds of lies: lies, damned lies and statistics”
(Benjamin Disraeli, PM Inggris 1868 & 1874-1880)
11
Penyajian Data
12
Penyajian Data
16
Jenis-Jenis Variabel
17
Jenis-Jenis Variabel
• Variabel bebas (independent) atau sering juga disebut variabel
predictor adalah variabel yang dimanipulasi dalam sebuah penelitian
untuk mengamati efek pada variabel tidak bebas (dependent) atau
sering juga disebut variabel outcome.
• Variabel Diskrit atau juga dikenal dengan Variabel kualitatif atau
Variabel Kategori dapat dibagi atas:
✓ Variabel Nominal adalah variabel dengan 2 atau lebih kategori tapi tidak
memiliki urutan; contoh jenis kelamin, status perkawinan, golongan darah,
suku
✓ Variabel Ordinal adalah variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang
dalam atribut tertentu; contoh tingkat pendidikan atau kekayaan
• Variabel Kontinyu atau juga dikenal dengan Variabel kuantitatif dapat
dibagi atas:
✓ Variabel Ratio; contoh Berat A 70 kg, berat B = 35 kg, A dua kali lebih berat
dibanding B ( A = 2xB).
✓ Variabel Interval; variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam
pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama;
contoh Tingkat kecerdasan (IQ)
18
Cara Mengingat
• Untuk mempermudah ingat jenis variabel
menurut skala pengukurannya ingat NORI
(Nominal, Ordinal, Rasio, Interval)
19
Apakah Indikator?
▪ Menurut the Jacksonville Community Council (1992), “Indicators are a way of
seeing the big picture by looking at a small piece of it”
▪ Peran indikator adalah penting untuk suatu program, khususnya untuk tujuan
monitoring dan evaluasi (M&E)
▪ Indikator merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari suatu
pengamatan yang mampu mengambarkan kondisi relatif di suatu wilayah (OECD,
2008)→ Indikator adalah variabel yang digunakan sebagai benchmark untuk
mengukur hasil suatu program
▪ Indikator menjadi penunjuk arah, apakah ke atas atau ke bawah, ke depan atau ke
belakang, apakah lebih baik atau lebih buruk atau sama saja. Indikator adalah
petunjuk, tanda yang mengukur satu aspek dari sebuah program dan
menunjukkan seberapa dekat sebuah program kepada jalan atau hasil program.
▪ Indikator sosial adalah ukuran numerik yang menggambarkan kesejahteraan
individu/rumah tangga/ komunitas. Indikator sosial dapat terdiri dari satu variabel
atau beberapa komponen yang digabungkan menjadi indeks; contoh indeks
kerentanan sosial. 20
Apakah Indikator?
• Sebuah indikator harus realistis dan dapat dimonitor untuk
mengetahui keberhasilan suatu program
• Indikator dapat diukur dalam bentuk data absolut, proporsi atau
persentase, rate atau tingkat, rasio atau perbandingan, serta dapat
berupa Indeks
• Syarat indikator yang baik:
✓Valid, sahih
✓Reliable, andal, terepercaya dan konsisten
✓Sensitif, mendekteksi perubahan kecil
✓Spesifik, untuk permasalahan tertentu
✓Data tersedia, ini untuk keberlanjutan monitoring program
21
Indikator-indikator dalam M&E
program/kebijakan (1)
• Monitoring: apa yang kita lakukan? → mengamati masukan (INPUT), proses,
keluaran (OUTPUT) dan hasil (OUTCOME) dari kegiatan-kegiatan
program/kebijakan untuk menilai apakah program atau kebijakan tersebut
berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
• Evaluasi: apa yang telah kita capai? → mengkaji dampak / akibat (IMPACT)
dari program atau kebijakan tersebut.
• Oleh karena itu, kerangka kerja M&E (M&E Logframe) umumnya mencakup 5
jenis indikator:
1.Indikator masukan (input indicators): indikator yang menunjukkan hal-hal
yang digunakan sebagai masukan dalam pelaksanaan program. Contoh: jumlah
personel, peralatan dan besarnya dana yang digunakan program.
2.Indikator proses (process indicators): indikator yang menunjukkan
bagaimana tujuan-tujuan program dilaksanakan. Contoh: kegiatan-kegiatan
kampanye publik tentang tujuan dan kegunaan program.
22
Indikator-indikator dalam M&E
program/kebijakan (2)
• Oleh karena itu, kerangka kerja M&E (M&E Logframe) umumnya mencakup
5 jenis indikator: (LANJUTAN)
3. Indikator keluaran (output indicators): indikator yang menunjukkan hasil
keluaran awal atau langsung dari suatu program (the first level of results
associated with a project/program). Dengan kata lain, indikator keluaran
sering dikaitkan dengan mengkuantifikasi kegiatan-kegiatan program yang
mempunyai kaitan langsung dengan tujuan program. Contoh: jumlah
kampanye publik tentang tujuan dan kegunaan program yang telah
dilakukan, jumlah penganggur menurut umur/gender/pendidikan, biaya
trasportasi ke fasiltas umum.
4. Indikator hasil/kinerja (outcome indicators): Indikator yang merujuk
pada kinerja dari hasil pelaksanaan suatu program, yang juga biasanya
diistilahkan sebagai the second level of results associated with a
project/program. Dalam kerangka kerja M&E, outcome indicators harus
mempunyai kaitan yang jelas dengan tujuan program, dan oleh karena itu
indikator ini sering disebut juga sebagai key performance indicators.
Contoh: persentase penduduk miskin, PDRB per kapita, AKB, gini ratio, dll. 23
Indikator-indikator dalam M&E
program/kebijakan (2)
• Oleh karena itu, kerangka kerja M&E (M&E Logframe) umumnya mencakup 5 jenis
indikator: (LANJUTAN)
5. Indikator dampak (impact indicators): indikator yang merujuk pada the third
level of project/program results, yang merupakan konsekuensi atau dampak
jangka panjang dari suatu program intervensi. Sering kali, kita mengalami
kesulitan untuk memastikan dampak eksklusif dari suatu projek/program
mengingat dampak tersebut juga dipengaruhi oleh program-program lainnya.
Contoh: tingkat kemiskinan yang menurun, meningkatnya kesadaran
penduduk tentang hidup sehat, menurunnya angka kematian bayi.
24
Contoh 1
‘Result Chain’ dari suatu program Formal Education
27
SDGs dan Indikatornya
Peluang dan
tantangan bagi BPS
• 241 Indikator SDGs dipetakan dan diklasifikasikan menurut ketersediaan sumber data
dan ketersediaan data yang sudah ada di Indonesia. Dipetakan dan diklasifikasi
menjadi 3 kelompok yakni:
a) Indikator nasional yang sesuai dengan indikator global (85 indikator)
Contoh: Angka Kematian Ibu, Jumlah Luas Kawasan Konservasi Perairan
b) Indikator nasional sebagai proksi terhadap indikator global (71 indikator)
Contoh: Proporsi penduduk dengan akses terhadap layanan air minum layak sebagai
proksi indikator proporsi penduduk dengan akses terhadap layanan air minum
b) Indikator global yang harus dikembangkan (karena data belum tersedia) (85
indikator) Contoh: Proporsi penduduk yang percaya pada pengambilan keputusan
yang inklusif dan responsive, Indeks Kemiskinan Multidimensi, Rata-rata keasaman
Laut (pH) yang diukur pada jaringan stasiun sampling yang disetujui dan memadai
28
SDGs dan Indikatornya
Mengakhiri kemiskinan di manapun dan dalam semua
bentuk
• Target 1.1 :Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi
semua orang yang saat ini berpendapatan kurang dari 1,25 dolar
Amerika per hari
• Indikator 1.1.1 Tingkat kemiskinan ekstrim
• Tingkat kemiskinan eskstrim didefinisikan sebagai proporsi penduduk di
bawah garis kemiskinan internasional dan untuk menentukan garis
kemiskinan internasional tersebut perlu mempertimbangkan kemampuan
daya beli (purchasing power parity atau ppp) masing-masing negara yang
berbeda-beda.
29
Ketersediaan Indikator SDGs di Indonesia
menurut pilar
30
https://www.sdg2030indonesia.org/page/1-tujuan-sdg
32
Contoh Tujuan & Indikator SDGs
33
Contoh Tujuan & Indikator SDGs
Tujuan 5: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua
perempuan dan anak perempuan
Target:
1. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap semua perempuan dan anak perempuan dimana saja
2. Mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan pada ruang publik dan privat,
termasuk perdagangan (trafficking) dan seksual dan bentuk eksploitasi lainnya
3. Menghapukan segalasemua praktek-praktek yang membahayakan, seperti perkawinan anak, dini dan paksa dan
sunat pada perempuan
4. Menyadari dan menghargai pelayanandan kerja domestik yang tidak dibayar melalui penyediaan pelayanan publik,
kebijakan perlindungan infrastruktur dan sosial serta mendorong adanya tanggung jawab bersama didalam rumah
tangga dan keluarga yang pantas secara nasional
5. Memastikan bahwa semua perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama untuk
kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik
6. Memastikan adanya akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi dan hak reproduksi sebagaimana
telah disepakati dalam Program Aksi Konferensi Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan dan Aksi
Platform Beijing dan dokumen hasil dari konferensi review keduanya. 34
Indeks Komposit
▪ Indeks komposit dibangun dengan menghitung rata-rata sejumlah
indikator atau sub-indeks, dianggap bersifat multidimensi, karena mewakili
ukuran agregat dari kombinasi beberapa faktor.
▪ Indeks komposit sering digunakan untuk menyederhanakan konstruksi
pengukuran yang kompleks dan untuk mengukur konsep multidimensi
yang tidak dapat diukur dengan satu indikator.
▪ Indeks komposit merupakan besaran kuantitatif yang sering digunakan
untuk:
➢ Perbandingan antar wilayah pada suatu titik waktu tertentu
➢ Perbandingan antar waktu bagi suatu wilayah
▪ Angka indeks komposit umumnya diset pada range nilai antara 0 ~100.
Semakin tinggi angka indeks suatu wilayah menggambarkan level yang
lebih tinggi dari wilayah tersebut.
35
Pro dan Kontra Indeks Komposit
▪ Pro:
❖ Dapat digunakan untuk menyimpulkan isu yang kompleks atau multi dimedimensi
guna membantu pengambil kebijakan
❖ Memberikan gambar umum (big picture), memfasilitasi dalam tugas me-ranking
negara/provinsi/kab ddl pada isu yang kompleks
❖ Dapat menarik perhatian publik
❖ Dapat mereduksi jumlah indikator
▪ Kontra:
❖ Dapat menjadi misleading, membawa pesan kebijakan yang non-robust jika
dibangun dari kerangka fikir yang lemah. Atau mungkin menjadikan politisi terlalu
menyederhanakan permasalahan
❖ Mengandung subyektifitas dalam setiap langkah pembentukan indeks komposit,
misalnya pemilihan indikator, pemilihan model, pembobotan, treatmen pada missing
values dll
36
Indeks Komposit dan Cara
Penyusunannya
Ada banyak cara/langkah susun indeks
komposit menurut berbagai penelitian,
contoh:
37
Indeks Komposit dan Cara
Penyusunannya
Membentuk Kerangka Teori
Memilih Variable/Indikator
Uncertainty & Sensitivity
Melakukan Imputasi atas Analysis
Missing Data
Melakukan Aggregasi
Melakukan Analisis Multivariat
38
Sumber: OECD (2008)
Indeks Komposit dan Cara
Penyusunannya
40
Contoh Kerangka Teori
43
STATISTIK SOSIAL DAN
KEPENDUDUKAN LANJUTAN
Tim Dosen:
Tiodora H. Siagian, Tati Irawan dan Teguh Sugiarto