Tim Dosen:
Tiodora H. Siagian, Tati Irawan dan Teguh Sugiarto
Outline
• Latar belakang
• Konsep pembangunan manusia
• Manfaat IPM
• Metodologi penghitungan IPM
• Sumber data
• Teknis penghitungan IPM
• Hasil Penghitungan IPM
• Diskusi kelebihan dan kekurangan IPM
Latar Belakang
• Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai
fenomena ekonomi saja (Todaro dan Smith)
• Pengalaman pada dekade tersebut menunjukkan adanya tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi tetapi gagal memperbaiki taraf hidup sebagian besar
penduduknya
• Pada tahun 1991 Bank Dunia menerbitkan laporannya yang menegaskan bahwa
“tantangan utama pembangunan....adalah memperbaiki kualitas kehidupan”
(World Development Report)
• Konsep pembangunan manusia muncul untuk memperbaiki kelemahan konsep
pertumbuhan ekonomi karena selain memperhitungkan aspek pendapatan juga
memperhitungkan aspek kesehatan dan pendidikan
Konsep Pembangunan Manusia
4 PRINSIP POKOK
PEMBANGUNAN
PEMBERDAYAAN MANUSIA (UNDP, 1995) PEMERATAAN
▪ Pada tahun 2010, UNDP memperkenalkan penghitungan IPM dengan metode baru.
Tahun 2011 dan 2014 dilakukan penyempurnaan metodologi (IPM Metode Baru).
Catatan:
AHH: Angka Harapan Hidup
1991 1995 2011 AMH: Angka Melek Huruf
Penyempurnaan: Penyempurnaan: Penyempurnaan:
Komponen IPM yang Komponen IPM yang Mengganti tahun dasar RLS: Rata-rata Lamanya Sekolah
digunakan AHH, AMH, digunakan AHH, AMH, PNB per kapita dari tahun APK: Angka Partisipasi Sekolah Kasar
RLS, PDB per Kapita Kombinasi APK, PDB per Kapita 2008 menjadi 2005 HLS: Harapan Lamanya Sekolah
PDB=Produk Domestik Bruto
PNB= Produk Nasional Bruto
MENGAPA METODOLOGI IPM DIUBAH ?
INDIKATOR:
▪ Angka Melek Huruf (AMH) pada metode lama diganti
dengan angka Harapan Lama Sekolah (HLS).
▪ Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan
Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita.
METODE PENGHITUNGAN:
▪ Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi
rata-rata geometrik.
PDB vs PNB
▪ Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product adalah nilai barang & jasa dalam
suatu Negara yang diproduksi oleh factor-factor produksi milik warga Negara tsb & warga
asing yang tinggal di Negara tsb dalam periode waktu tertentu (biasanya 1 tahun).
PDB=Konsumsi+Investasi+Pengeluaran pemerintah (Ekspor-Impor)
▪ Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah nilai barang-barang
dan jasa-jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanya barang- barang dan jasa-jasa
yang diproduksi atau dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang dihasilkan warga negara
sendiri baik yang berada di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri selama suatu
periode (biasanya satu tahun).
PNB=PDB – Produk netto terhadap luar negeri
▪ PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan
apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau
tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.
IPM METODE BARU DI INDONESIA
• Rata-rata Lama Sekolah (RLS) didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan
oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal.
• Cakupan penduduk yang dihitung RLS adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas.
• RLS dihitung untuk usia 25 tahun ke atas dengan asumsi pada umur 25 tahun
proses pendidikan sudah berakhir.
• Penghitungan RLS pada usia 25 tahun ke atas juga mengikuti standard
internasional yang digunakan oleh UNDP.
Harapan Lama Sekolah – HLS
(Expected Years of Schooling – EYS)
• Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun)
yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.
• HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di
berbagai jenjang.
• HLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan pemerintah yaitu
program wajib belajar.
• Untuk mengakomodir penduduk yang tidak tercakup dalam Susenas, HLS dikoreksi dengan
siswa yang bersekolah di pesantren.
• Sumber data pesantren yaitu dari Direktorat Pendidikan Islam.
FORMULA PENGHITUNGAN HLS
Formula →
Keterangan:
t Harapan Lama Sekolah pada umur a di tahun t
HLS a
Eit Jumlah penduduk usia i yang bersekolah pada tahun t
Makanan: 66 Nonmakanan:
96 Komoditas
Komoditas 30 Komoditas
(76,7 %)
(39,8 %) (36,9 %)
Nonmakanan
Daging sapi Roti manis/roti lainnya Perlengkapan mandi
Daging ayam ras Kue kering Barang kecantikan
Makanan
Metode Baru
NILAI MINIMUM DAN MAKSIMUM
Nilai Minimum dan Maksimum Komponen IPM Metode Baru
Minimum Maksimum
Indikator Satuan
UNDP BPS UNDP BPS
Angka Harapan Hidup saat
Tahun 20 20 85 85
Lahir (AHH)
Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 0 0 18 18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 0 0 15 15
Pengeluaran per Kapita 100 1.007.436* 107.721 26.572.352**
Disesuaikan (PPP U$) (Rp) (PPP U$) (Rp)
• Batas maksimum minimum mengacu pada UNDP kecuali indikator daya beli
Keterangan:
* Daya beli minimum merupakan garis kemiskinan terendah kabupaten tahun 2010 (data empiris) yaitu di Tolikara-Papua
** Daya beli maksimum merupakan nilai tertinggi kabupaten yang diproyeksikan hingga 2025 (akhir RPJPN) yaitu perkiraan
pengeluaran per kapita Jakarta Selatan tahun 2025
MENGHITUNG IPM
Keterangan:
IPMt : IPM suatu wilayah pada tahun t
IPMt-1 : IPM suatu wilayah pada tahun (t-1)
DAMPAK PERUBAHAN METODOLOGI
1 Level IPM
2
Sumber: UNDP
Peringkat IPM
PENDUDUK PENDUDUKNYA
UMURNYA
PANJANG DAN
KAYA / HIDUP
LAYAK
SEHAT
Pertanyaannya :
Bagaimana jika secara IPM penduduknya berkualitas, akan
tetapi secara moral dan akhlak buruk. Apakah bisa
dikatakan Pembangunan Manusianya berhasil???
Diskusi Kelebihan dan Kekurangan IPM
STATISTIK SOSIAL DAN
KEPENDUDUKAN LANJUTAN
Tim Dosen:
Tiodora H. Siagian, Tati Irawan dan Teguh Sugiarto