Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan


Dosen pengampu :  Zaitun, APP, MPH

Disusun oleh :
Muhammad Malik Ibrahim
Tingkat 2B Keperawatan

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN CIREBON


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA WILAYAH CIREBON 
Jl. Pemuda Raya No. 38, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132
A. Topik
Promosi kesehetan mengenai diabetes melitus
B. Sasaran
Pasien DM
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelajaran tentang penyakit diabetes melitus dan
perawatannya dalam waktu 35 menit, diharapkan sasaran mampu menjelaskan
tentang penyakit diabetes mellitus dan menerapkan perawatan yang tepat pada
diri sendiri dan anggota keluarga dengan penyakit diabetes melitus.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyeluhan mengenai DM keluarga Ny. P mampu :
a. Menjelaskan pengertian diabetes melitus
b. Menyebutkan penyebab diabetes melitus
c. Menyebutkan tanda dan gejala diabetes melitus
d. Menyebutkan komplikasi diabetes melitus
e. Menyebutkan cara perawatan kaki dan mengontrol diabetes melitus

D. Materi
1. Pengertian penyakit diabetes melitus.
2. Penyebab penyakit diabetes melitus.
3. Tanda dan gejala dari penyakit diabetes melitus.
4. Komplikasi penyakit diabetes melitus.
5. Makanan yang harus di hindari

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

F. Media dan Alat Pendukung


1. Poster

G. Waktu
Hari/Tanggal :
Pukul :
Alokasi Waktu :
H. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Waktu Tahapan
Penyuluh Sasaran
10 Pembukaan  1. Mengucapkan 1. Menjawab salam
menit salam 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan menyimak
diri
3. Menyampaikan
tentang tujuan pokok
materi 
4. Meyampakaikan
pokok pembahasan 
5. Kontrak waktu
40 Pelaksanaan/Kegiatan Penyampaian Materi 1. Mendengarkan dan
menit Inti 1. Menjelaskan menyimak
pengertian  2. Bertanya mengenai
2. Menjelaskan hal-hal yang belum jelas
penyebab  dan dimengerti
3. Menjelaskan tanda
dan gejala 
4. Menjelaskan
komplikasi diabetes
melitus
5. Menjelaskan
makanan yang harus
di hindari
10 Penutup 1. Tanya jawab  1. Sasaran dapat
menit 2. Memberikan menjawab tentang
kesempatan pada pertanyaan yang
peserta untuk bertanya diajukan
3. Melakukan 2. Mendengarkan dan
evaluasi  menyimak
4. Menyampaikan
kesimpulan materi  3. Menjawab salam
5. Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapkan salam

Diharapkan sasaran mampu :


1. Menjelaskan pengertian DM
2. Menyebutkan penyebab DM 
3. Menyebutkan tanda dan gejala DM 
4. Menyebutkan komplikasi DM
5. Menyebutkan makanan ya g harus di hindari pasien DM

I. Lampiran Materi

A. Pengertian
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme
kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi
insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi
insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin

B. Penyebab
1. Faktor genetic

Salah satu penyebab diabetes melitus yang tidak bisa dielakkan adalah faktor genetik. Itu
sebabnya, diabetes sering disebut penyakit keturunan. Faktor genetik memang membuat
seseorang memiliki risiko lebih besar untuk kena diabetes. berbagai penelitian menunjukkan
bahwa risiko seorang anak terkena penyakit diabetes akan lebih besar ketika ibunya memiliki
penyakit ini juga. jika kedua orangtuanya memiliki diabetes, risikonya lebih besar lagi bisa
mencapai sekitar 50 persen. menurut American Diabetes Association, diabetes melitus tipe 2
memiliki hubungan yang sangat kuat dengan riwayat dan keturunan keluarga, dibandingkan
dengan diabetes tipe 1. para ahli menduga bahwa ada gen khusus penyebab diabetes melitus
yang bisa diturunkan dari orangtua ke generasi-generasi selanjutnya. sayangnya, para ahli
masih sulit untuk menentukan gen mana yang jadi penyebab penyakit gula ini.

2. Faktor usia

Selain genetik, faktor usia juga bisa menjadi salah satu penyebab Anda berisiko kena
penyakit kencing manis. seiring bertambahnya usia, maka risiko Anda terkena penyakit
diabetes pun akan meningkat. sebenarnya, usia tak hanya jadi penyebab diabetes, tetapi juga
berbagai penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke. hal ini bisa terjadi
karena berbagai penyakit, termasuk diabetes, dan usia memang saling berhubungan satu sama
lain. semakin tua usia Anda, fungsi tubuh juga akan mengalami penurunan, termasuk cara
tubuh mengolah gula dalam darah. alhasil, penyakit semacam ini banyak ditemukan pada
orang tua. Selain penurunan fungsi-fungsi tubuh, usia juga menyebabkan daya tahan tubuh
menurun. hal ini bisa mempermudah terjadinya infeksi pada organ tubuh tertentu yang
bertugas mengatur kadar gula darah normal. faktor penyebab diabetes melitus yang
menyerang seiring berjalannya waktu ini, membuat dokter merekomendasikan pasiennya
yang berusia 45 tahun atau lebih untuk mengikuti pemeriksaan diabetes.

3. Autoimun

Usia memang jadi faktor risiko penyebab diabetes melitus. Namun, anak-anak dan remaja
juga bisa mengalami diabetes. diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang paling umum
menyerang penderita berusia muda, akibat hilangnya kemampuan tubuh untuk memproduksi
hormon insulin. penyebab diabetes pada anak ini biasanya adalah kondisi autoimun yang
menyebabkan sistem imun tubuh justru menyerang dan merusak sel-sel di dalam pankreas,
yaitu organ tempat pembentukan insulin. rusaknya sel-sel pankreas menyebabkan organ ini
tidak dapat mengeluarkan hormon insulin yang cukup atau berhenti total memproduksi
hormon tersebut sepenuhnya. belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan masalah
autoimun ini. namun, para peneliti menduga infeksi virus penyakit tertentu memicu sistem
imun untuk bereaksi secara berlebihan dan merusak sel sehat dalm tubuh.

4. Kondisi medis tertentu

Dalam beberapa kasus kemunculan penyakit diabetes bisa dipicu oleh beberapa penyakit
tertentu, seperti:

Sindrom polikistik ovarium (PCOS): penyebab utama PCOS adalah obesitas yang erat
kaitannya dengan resistensi insulin dan diabetes. Jika sudah mengalami resistansi insulin,
Anda lebih berisiko untuk memiliki prediabetes.

Pankreatitis atau radang pankreas: organ ini bertugas untuk menghasilkan hormon insulin
yang fungsinya menjaga gula darah tetap normal.

Sindrom Cushing: kondisi meningkatnya produksi hormon kortisol yang akan meningkatkan
kadar glukosa darah.

Glucagonoma: penyakit ini bisa jadi penyebab diabetes melitus karena tubuh tidak bisa
menghasilkan hormon insulin yang cukup.

5. Resistensi insulin

Kombinasi antara faktor keturunan penyakit dan gaya hidup yang buruk dapat menjadi
penyebab resistensi insulin. resistansi insulin adalah kondisi saat sel-sel tubuh tidak merespon
insulin dengan benar, alias “kebal”. Padahal, insulin bertugas untuk membantu sel tubuh
menyerap glukosa dalam darah. akibatnya, tubuh tak lagi bisa menyerap gula yang ada di
dalam darah untuk mengubahnya menjadi energi. kondisi tersebut membuat kadar gula dalam
darah akan semakin tinggi dan menyebabkan diabetes. anda mungkin saja menghasilkan
cukup hormon insulin untuk menyalurkan glukosa ke dalam sel-sel tubuh. namun, tubuh
Anda belum tentu “mengenali” insulin secara benar sehingga gula tetap menumpuk di dalam
darah. jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus, risiko Anda terkena penyakit diabetes tipe 2
akan semakin tinggi. jadi, bisa disimpulkan bahwa terjadinya resistensi insulin merupakan
penyebab diabetes melitus tipe 2

C. Tanda dan gejala

2. Kelaparan. Rasa lapar yang berlebihan, merupakan tanda diabetes

3. Penyembuhan lambat. Infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat
merupakan tanda diabetes

4. Keletihan dan mudah tersinggung.


5. Pandangan yang kabur.

6. Kesemutan atau mati rasa.

D. Komplikasi

Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi ketika terjadi penurunan kadar gula darah secara drastis akibat
tingginya kadar insulin dalam tubuh, terlalu banyak mengonsumsi obat penurun gula darah,
atau terlambat makan.

Gejalanya meliputi penglihatan kabur, jantung berdetak cepat, sakit kepala, tubuh gemetar,
keringat dingin, dan pusing. Kadar gula darah yang terlalu rendah, bahkan bisa menyebabkan
pingsan, kejang, dan koma.

Ketosiadosis diabetik (KAD)

Ketosiadosis diabetik adalah kondisi kegawatan medis akibat peningkatan kadar gula darah
yang terlalu tinggi. Ini adalah komplikasi diabetes melitus yang terjadi ketika tubuh tidak
dapat menggunakan gula atau glukosa sebagai sumber bahan bakar, sehingga tubuh mengolah
lemak dan menghasilkan zat keton sebagai sumber energi.

Jika tidak segera mendapat penanganan medis, kondisi ini dapat menimbulkan penumpukan
zat asam yang berbahaya di dalam darah, sehingga menyebabkan dehidrasi, koma, sesak
napas, atau bahkan kematian.

Hyperosmolar hyperglycemic state (HHS)

Kondisi ini juga merupakan salah satu kegawatan medis pada penyakit kencing manis,
dengan tingkat kematian mencapai 20%. HHS terjadi akibat adanya lonjakan kadar gula
darah yang sangat tinggi dalam waktu tertentu. Gejala HHS ditandai dengan haus yang berat,
kejang, lemas, gangguan kesadaran, hingga koma.

Komplikasi Diabetes Melitus Kronis

Komplikasi jangka panjang biasanya berkembang secara bertahap saat diabetes tidak dikelola
dengan baik. Tingginya kadar gula darah yang tidak terkontrol dari waktu ke waktu akan
meningkatkan risiko komplikasi, yaitu kerusakan serius pada seluruh organ tubuh.

Beberapa komplikasi jangka panjang pada penyakit diabetes melitus adalah:


1. Gangguan pada mata (retinopati diabetik)

Diabetes dapat merusak pembuluh darah di retina. Kondisi ini disebut retinopati diabetik dan
berpotensi menyebabkan kebutaan. Pembuluh darah di mata yang rusak karena diabetes juga
meningkatkan risiko gangguan penglihatan, seperti katarak dan glaukoma.

Deteksi dini dan pengobatan retinopati secepatnya dapat mencegah atau menunda kebutaan.
Oleh karena itu, penderita diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara
teratur.

2. Kerusakan ginjal (nefropati diabetik)

Komplikasi diabetes melitus yang menyebabkan gangguan pada ginjal disebut nefropati
diabetik. Kondisi ini bisa menyebabkan gagal ginjal, bahkan bisa berujung kematian jika
tidak ditangani dengan baik. Saat terjadi gagal ginjal, penderita harus melakukan cuci darah
rutin atau transplantasi ginjal.

Diagnosis sejak dini, mengontrol glukosa darah dan tekanan darah, pemberian obat-obatan
pada tahap awal kerusakan ginjal, serta membatasi asupan protein adalah cara yang bisa
dilakukan untuk menghambat perkembangan diabetes yang mengarah kepada gagal ginjal.

3. Kerusakan saraf (neuropati diabetik)

Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah dan saraf di tubuh,
terutama kaki. Kondisi yang biasa disebut neuropati diabetik ini terjadi ketika saraf
mengalami kerusakan, baik secara langsung akibat tingginya gula darah maupun karena
penurunan aliran darah menuju saraf.

Rusaknya saraf akan menyebabkan gangguan sensorik dengan gejala berupa kesemutan, mati
rasa, atau nyeri. Kerusakan saraf juga dapat memengaruhi saluran pencernaan dan
menyebabkan gastroparesis. Gejalanya berupa mual, muntah, dan merasa cepat kenyang saat
makan.

Komplikasi ini juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi pada pria.
Sebenarnya, kerusakan saraf bisa dicegah dan ditunda jika diabetes terdeteksi sejak dini.
Dengan demikian, kadar gula darah bisa dikendalikan dengan menerapkan pola makan dan
pola hidup sehat, serta mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

4. Masalah kaki dan kulit

Masalah pada kulit dan luka pada kaki juga umum terjadi jika mengalami komplikasi
diabetes. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah dan saraf, serta terbatasnya
aliran darah ke kaki.
Gula darah yang tinggi juga memudahkan bakteri dan jamur berkembang biak. Terlebih jika
adanya penurunan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sebagai akibat dari diabetes.
Dengan demikian, masalah pada kulit dan kaki pun tak dapat terelakkan.

Jika tidak dirawat dengan baik, kaki penderita diabetes berisiko mudah luka dan terinfeksi
sehingga menimbulkan gangren dan ulkus diabetikum. Penanganan luka pada kaki penderita
diabetes adalah dengan pemberian antibiotik, perawatan luka dengan benar, atau bahkan
amputasi bila kerusakan jaringan sudah parah.

5. Penyakit kardiovaskular

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Ini dapat
menyebabkan gangguan sirkulasi darah di seluruh tubuh, termasuk jantung. Komplikasi
diabetes melitus yang menyerang jantung dan pembuluh darah, meliputi penyakit jantung,
stroke, serangan jantung, dan penyempitan arteri (aterosklerosis).

Mengontrol kadar gula darah dan faktor risiko lainnya dapat mencegah dan menunda
komplikasi pada penyakit kardiovaskular.

Selain kelima komplikasi di atas, komplikasi diabetes melitus lainnya bisa berupa gangguan
pendengaran, melemahnya imunitas tubuh, penyakit Alzheimer, depresi, serta masalah pada
gigi dan mulut.

E. Makanan yang harus di hindari

1. Roti tawar putih

2. Makanan yang terbuat dari tepung terigu

3. Sayuran yang dimasak dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam
jumlah banyak

4. Buah-buahan kaleng yang mengandung banyak gula

5. Sayuran kaleng yang mengandung garam tinggi

6. Daging berlemak dan kulit ayam

7. Produk susu tinggi lemak

8. Makanan yang digoreng, seperti ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, dan
kentang goreng

9. Makanan dan minuman mengandung gula tinggi, seperti kue, sirop, dan soda
J. Daftar Pustaka

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Master-10831-lampiran.Image.Marked.pdf

https://hellosehat.com/diabetes/penyebab-diabetes/

https://www.alodokter.com/komplikasi-diabetes-melitus-bisa-menyerang-mata-hingga-ujung-
kaki

https://www.alodokter.com/deretan-makanan-untuk-penderita-diabetes-yang-baik-dan-buruk

Anda mungkin juga menyukai