Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah dan
inayah – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ruang
Lingkup Administrasi Pendidikan”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adakah
untuk memenuhi tugas mata kuliah “ADMINISTRASI PENDIDIKAN”. Disamping itu kami
berharap semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, khususnya para pembaca
serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam materi yang dikaji di dalamnya.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. M. Yasin, MA selaku dosen
pengampu mata kuliah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena ini,
kami meminta kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat memperbaiki makalah –
makalah selanjutnya.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merupakan wadah kerja sama yang berupa lembaga atau organisasi. Dan mempunyai
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sedangkan pendidikan merupakan salah satu faktor
terpenting dalam meningkatkan SDM yang akan menopang gerak pembangunan. Pendidikan
sebagai investasi yang akan menghasilkan manusia-manusia yang memiliki pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan suatu bangsa. Maka dari itu
dibutuhkan untuk mengatur agar dapat terstruktur dengan baik. Dalam pandangan nilai,
pendidikan mempunyai peran central sebagai pendorong individu dan warga masyarakat
untuk meraih progresivitas pada semua lini kehidupan. Disamping itu, administrasi
pendidikan itu sendiri sebagai ilmu, terus mengalami perkembangan sesuai dengan
perkembangan pendidikan negara masing-masing. (Purwanto:1:2007).
Setelah kita mengetahui realita yang terjadi seperti yang sudah disebut di atas, maka
diperlukan sebuah penjelasan secara rinci dan mendetail tentang administrasi pendidikan agar
para pendidik dapat memahami betapa perlu dan pentingnya administrasi pendidikan itu.
Oleh karena itu, para pendidik terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dan ruang
lingkup adaministrasi pendidikan. Maka makalah ini kami akan menjelaskan pengertian serta
ruang lingkup administrasi pendidikan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Dalam Menggambarkan Sudut
Pandang Terhadap Administrasi ?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan?
4. Bagaimana Analisis Teori-teori Para Ahli Administrasi Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Dalam
Menggambarkan Sudut Pandang Terhadap Administrasi.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Analisis Teori-teori Para Ahli Administrasi
Pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1 Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz,2008), hlm. 42.
2 Suryo Subroto. Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah (Jakarta: Bina Aksara,1988), hlm. 35.
3 Ibid, hlm. 36.
3
B. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN MENGGAMBARKAN
SUDUT PANDANG TERHADAP ADMINISTRASI
4 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan (Cet. II; Bandung: PT Refika Aditama, 2013), hlm. 13-14
4
C. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Administrasi pendidikan memberikan pedoman tentang bagaimana wawasan yang
diperoleh dari pemahaman tersebut untuk diterapkan dalam sekolah sebagai satuan organisasi
pendidikan terdepan untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat pemakai jasa
pendidikan.
Dengan demikian ruang lingkup pembahasan administrasi pendidikan difokuskan pada
kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pelayanan
kebutuhan sekolah disatu pihak, dan sekolah sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran
dengan fokus utama pelayanan belajar dipihak lainnya. Pada kedua pihak ini kegiatan
adminstrasi pendidikan difokuskan pada profesionalisme pengelolaan pendidikan dilihat dari
kelembagaan pemerintah sebagai penanggung jawab pendidikan terhadap masyarakat
maupun satuan pendidikan atau sekolah pada semua jenjang dan jenis sebagai institusi yang
memberikan jasa pelayanan belajar kepada masyarakat. Untuk dapat mengukur kualitas
pendidikan perlu didukung oleh profesionalisme supervisi pengajaran baik yang disediakan
oleh sekolah maupun yang disediakan oleh pemerintah dilihat dari manajemen pembelajaran,
hal ini sebagai bagian yang terintegrasi.
Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah merupakan kerangka kelembagaan
dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam mengelola organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tingkatan-tingkatan suatu organisasi dalam hal ini
sekolah, administrasi pendidikan dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi
(Institutional level), tingkatan manajerial (managerial level), dan tingkatan teknis (technical
level) (Murphy dan Louis, 1999). Tingkatan institusi berkaitan dengan hubungan antara
lembaga pendidikan (sekolah) dengan lingkungan eksternal, tingkatan manajerial berkaitan
dengan kepemimpinan, dan organisasi lembaga (sekolah), dan tingkatan teknis berkaitan
dengan proses pembelajaran. Dengan demikian manajemen pendidikan dalam konteks
kelembagaan pendidikan mempunyai cakupan yang luas, disamping itu bidang-bidang yang
harus ditanganinya juga cukup banyak dan kompleks dari mulai sumberdaya fisik, keuangan,
dan manusia yang terlibat dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah.
Dr. Hadari Nawawi menyatakan, secara umum ruang lingkup administrasi berlaku
dalam pendidikan meliputi bidang-bidang sebagai berikut:
5
1. Manajemen administratif
Manajemen administratif adalah kegiatankegiatan yang bertujuan mengarahkan agar
semua orang dalam organisasi atau kelompok bekerja sama mengerjakan hal-hal yang tepat
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Manajemen operatif
Manajemen operatif adalah kegiatankegiatan mengarahkan dan membina setiap orang
agar dalam melaksanakan tugasnya dilaksanakan dengan tepat dan benar.
Menurut Ngalim Purwanto, ruang lingkup admnistrasi pendidikan dikelompokkan
kepada tujuh kelompok, yakninya: 1) Admnistrasi tatalaksana sekolah 2) Administrasi guru
dan pegawai sekolah 3) Admnistrasi murid/ siswa 4) Admnistrasi supervise pengajaran 5)
Administrasi pelaksanaan dan pembinaan kurikulum 6) Administrasi perencanaan dan
pendirian bangunan sekolah 7) Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat.
Dalam kegiatan pengelolaan sekolah atau administrasi sekolah maka ruang lingkup
yang harus diketahui adalah:
1. Administrasi Peserta Didik
Dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional, Bab 1
Pasal 1 disebukan bahwa : “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi tugas pada masa yang akan datang”.
Administrasi peserta didik adalah seluruh kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja serta pembinaan yang kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga
yang bersangkutan) agar dapat mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) secara efektif dan
efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara kronologis
operasional, rentangan kegiatannya dari penerimaan peserta didik baru sampai mereka
meninggalkan sekolah (Gunawan, 2011).
2. Administrasi Personel Guru
Administrasi personel adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinu para pegawai di sekolah,
sehingga guru dapat menunjang atau membantu kegiatan-kegiatan sekolah secara efektif dan
efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tersebut disebutkan bahwa “Tenaga Pendidik
adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar atau melatih peserta
didik”. Jadi guru merupakan garapan kedua setelah peserta didik. Dalam garapan ini juga
termasuk pegawai tata usaha, sehingga keseluruhanya disebut personel, pegawai, dan
karyawan. (kata personel diangkat dari kata Belanda “pesoneel” yang sama dengan bahasa
6
Inggris “personeel” yang mempunyai arti “urusan/pegawai/kepegawaian”. Adapun kegiatan
administrasi personal adalah : a. Pengangkatan dan penempatan guru. b. Pembentukaan
organisasi personal guru. c. Penanganan masalah kepegawaian dan kesejateraan d. Masalah
kondisi dan evaluasi. e. Pemambahan pengetahuan pada guru-guru (bimbingan dan
penyuluhan) (Herabudin, 2009).
3. Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakam secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinyu terhadap
situasi belajar mengajar secara efektif dan efisen demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Peserta Didik dan Pendidik berinteraksi melalui bahan pelajaran yang disusun dalam
kurikulum. Maka garapan yang ketiga adalah Administrasi Kurikulum. Interaksi antara ketiga
komponen tersebut, peserta didik, pendidik, dan kurikulum merupakan kegiatan yang disebut
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau Proses Belajar Mengajar (PBM) (Gunawan, 2011).
Secara operasional kegiatan administrasi kurikulum meliputi tiga kegiatan pokok yaitu :
a. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru.
1) Pembagian tugas guru yang dijabarkan dalam struktur program pengajaran, dan
ketentuan tentang baban mengajar wajib bagi guru.
2) Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran.
3) Tugas guru dalam kegiatan KBM.
b. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik.
1) Mengikuti dengan tertib jadwal pelajaran sekolah.
2) Mengikuti dengan konsisten dan konsekuen jadwal belajar kegiatan-kegiatan
seharihari yang telah disusun sendiri, sesuai kemampuan dan kesempatan masing-
masing.
3) Mengunjungi perpustakaan untuk perlengkapan bahan belajar dan pengayaan yang
diperlukan.
4) Mengikuti kegiatan kelompok belajar untuk berdiskusi kelompok sebagai pemantapan
pemahaman.
5) Mengikuti les privat.
c. Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademik.
d. Kegiatan-kegiatan penunjang PBM.
1) Faktor kegiatan fisik
2) Faktorr kegiatan non fisik.
7
3) Faktor pelengkapan bahan bacaan.
4. Administrasi Sarana dan Prasarana
KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjanga dengan sarana dan prasarana
pendidikan. Maka timbullah garapan yang keempat yaitu administrasi sarana dan prasarana.
Secara otimologis prasarana adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam
pendidikan misalnya: tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya.
Sarana adalah alat langsung untuk pencapai tujuan pendidikan. Secara kronologis-operasional
kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan melipti : a. Perencanaan penggandaan
barang. b. prakualifikasi rekanan. c. Penggandaan barang. d. Penyimanan, Investarisasi,
penyaluran. e. Pemeliharaan dan rehabilitasi. f.Penghapusan dan penyingkiran. g.
Pengendalian.
5. Administrasi Anggaran Biaya
KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjang dengan anggaran biaya yang
memadai. Maka timbullah garapan kelima yaitu administrasi anggaran biaya. Administrasi
Anggaran Biaya Pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap
biaya operasional sekolah/pendidikan sehingga kegiatan operasional pendidikan semangkin
efektif dan efisien, demi menbantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Secara garis besar kegiatan meliputi pengumpulan dan penerimaan dana yang sah (dana rutin,
SPP, sumbur BP3, Donasi dan usaha-usaha lainnya), penggunaan dana, dan pertanggung
jawaban dana kepada pihak-pihak terkait yang berwenang.
Dana yang masuk itu disebut dana masukan (input) yang kemudian setelah dilakukan
perencanaan Anggaran (budgeting), lalu digunakan dalam pelaksanaan proses/operasional
pendidikan (throughput), dan akhirnya dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang barlaku
bersama hasil usaha (output) yang dihasilkannya.
6. Tata Laksana (Tata Usaha)
KBM/PBM akan semakin baik dan berhasil bila ditunjang dengan tata laksana yang
baik. Kegiatan ini sering disebut administrasi dalam arti sempit atau kegiatan tulis-menulis.
Garapan keenam ini yang disebut dengan administrasi Tata Usaha, yang menunjang seluruh
garapan yang ada. Tata usaha menurut pedoman pelayanan tata usaha untuk perguruan tinggi
sebagai berikut :“Tata Usaha adalah segenap kegiatan pengelolaan suratmenyurat yang
dimulai dari penghimpunan, mencatat, mengelola, mengadakan pengiriman, dan menyimpan
semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi”.
8
7. Administrasi Organisasi
KBM/PBM akan semakin berhasil bila seluruh kegiatan penunjangnya diorganisasikan
dengan sebaik-baiknya, termaksud pengorganisasian yang terstruktur, jenjang pendidikan,
dan sebagainya.
8. Administrasi Hubungan Sekolah Dan Masyarakat (Humas)
Akhirnya pendidikan sebagai lembaga sosial akan semakin lancar dan berhasil dalam
tugasnya, dan mendapat simpati dari publiknya bila dapat menjalin hubungan yang akrab dan
serasi terhadap seluruh publiknya, yang disebut Husemas (Hubungan Sekolah dan
Masyarakat), sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi
membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah di terapkan. Kegiatan kedelapan atau
Administrasi Husemas ini pun harus senantiasa diprogram, dilaksanakan dan dievaluasi demi
keberhasilan selanjutnya. Fungsi pokok dari husemas adalah untuk menarik simpati
masyarakat pada umumnya sera publik (masyarakat terdekat atau terkait) khususnya sehingga
dapat meningkatkan relasi masyarakat terhadap sekolah tersebut.
9. Administrasi Supervisi (Pengawasan)
Kedelapan garapan administrasi sekolah/pendidikan tersebut yang telah disusun secara
kronologik itu merupakan delapan kunci keberhasilan administrator sekolah dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari. Dan untuk keberhasilan selanjutnya, masing-masing
garapan serta keseluruhannya harus disupervisi. Ini tugas supervior dan pengawas, yang
mempunyai kepemimpinan pendidikan pancasila (Gunawan, 2011). pendidikan serta ruang
lingkup Administrasi pendidikan ini adalah mencakup bidang-bidang yang sangat luas.
Hampir seluruh aspek yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan lembaga pendidikan masuk
ke dalam cakupan administrasi pendidikan seperti personil sekolah, kurikulum, keuangan,
sarana prasarana, kepengawasan atau supervisi pendidikan, kepemimpinan dan sebagainya.
Meliputi pembukuan dan pendataan jumlah meta pelajaran yang diajarkan, waktu
tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, buku
yang dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan dan kalender pendidikan.
Meliputi, kumpulan surat lamaran dan penerimaan pegawai, mutasi, surat keputusan,
9
surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian.
Meliputi, buku perencanaan pengadaan barang, buku pembagian dan penggunaan barang,
buku perbaikan barang, dan lain-lain.
f.) Administrasi perkantoran, meliputi surat masuk dan keluar, buku tamu, buku-buku
pentung terkait penyelenggaraan pendidikan.
h.) Administrasi layanan khusus pendidikan, meliputi konsumsi, layanan antar jemput,
bimbingan khusus di rumah.
i.) Administrasi tat lingkungan dan keamanan sekolah, meliputi perencanaan tata
tertib dan pertamanan di sekolah, jadwal penjaga, jadwal kebersihan.
j.) Administrasi hubungan dengan masyarakat, meliputi hasil kerja sama, program-
program humas. Dan sebagainya.
Data pendidikan yang terdapat disekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Ada yang
bersifat relatif tetap dan ada yang selalu berubah. Untuk mendapatkan gambaran perubahan
data dari waktu ke waktu, perlu dilakukan pencatatan yang teratur dan berkelanjutan dengan
menggunakan sistem yang baku dalam satu sistem. Agar pencatatan data lebih akurat dan
benar sesuai yang diharapkan tenaga administrasi yang terampil dan mengetahui apa yang
menjadi tugasnya.
10
D. ANALISIS TEORI-TEORI PARA AHLI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Pendapat ruang lingkup administrasi pendidikan berdasarkan para ahli yaitu Ngalim
Purwanto dan Hadari Nawawi, yang mana memaparkan ruang lingkup administrasi
pendidikan merangkup pada lembaga atau pembagian dalam unsure sekolah, seperti tata
usaha. Sedangkan Gie, memaparkan bahwa ruang lingkup merangkup pada kegiatan atau
pelaksanaannya seperti menulis danmencatat.
Berdasarkan teori para ahli yang dipaparkan, dapat kami simpulkan ruang lingkup
administrasi pendidikan, yaitu meliputi: Kurikulum, Ketenagakerjaan (Kepegawaian),
Kesiswaan, Sarana Prasarana, Tata Usaha Atau Perkantoran Sekolah, Keuangan , Pelayanan
Atau Unit Penunjang Sekolah (Bimbingan Konseling, Koperasi, Kantin, Bus Sekolah Dll),
Kegiatan Sekolah (UKS, Pramuka, Kesenian, Olahraga, Dll), Lingkungan Dan Keamanan
Sekolah, Sosial Dengan Masyarakat.
11
E. SKEMA
RUANG LINGKUP
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKAN
SEKOLAH KETENAGA
KERJAAN (KEPEGAWAIAN)
KESISWAAN
SARANA PRASARANA
TATA
USAHA/PERKANTORAN
SEKOLAH
PELAYANAN/UNIT
PENUNJANG SEKOLAH
KEGIATAN SEKOLAH
LINGKUNGAN DAN
KEAMANAN SEKOLAH
SOSIAL DENGAN
MASYARAKAT
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan teori para ahli yg dipaparkan dapat kami simpulkan ruang lingkup
administrasi pendidikan yaitu meliputi: Kurikulum, Ketenagakerjaan (Kepegawaian),
Kesiswaan, Sarana Prasarana, Tata Usaha Atau Perkantoran Sekolah, Keuangan , Pelayanan
Atau Unit Penunjang Sekolah (Bimbingan Konseling, Koperasi, Kantin, Bus Sekolah Dll),
Kegiatan Sekolah (UKS, Pramuka, Kesenian, Olahraga, Dll), Lingkungan Dan Keamanan
Sekolah, Sosial Dengan Masyarakat
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Suharsaputra, Uhar. 2005. Administrasi Pendidikan, Cet. II. Bandung: PT Refika Aditama.
14