Anda di halaman 1dari 2

2.

4 Formulasi Pupuk Untuk Hidroponik


Formulasi pupuk hidroponik dibuat secara khusus dan disesuaikan dengan jenis dan
fase pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan. Rekomendasi dosis pupuk untuk tanaman
dengan media non tanah pada sistem hidroponik tentunya tidak sama dengan rekomendasi
pupuk untuk tanaman yang dibudidayakan di lahan. Penentuan dosis rekomendasi untuk
tanaman hidroponik dalam wadah (polybag atau pot) tidak dapat dilakukan hanya
berdasarkan pada kebiasaan saja, namun harus ditentukan secara akurat. Apabila perhitungan
pupuk untuk hidroponik berdasarkan dosis rekomendasi pupuk di lahan kemudian
dikonversikan ke dalam wadah tanam, dengan asumsi bobot tanah per hektar adalah 2 juta kg,
maka kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman hidroponik bisa jadi kurang. Penentuan
dosis yang digunakan untuk pupuk hidroponik menggunakan ukuran ppm (part per million).

1 ppm = 1 mg L

Jadi bila dibutuhkan suatu larutan 200 ppm, maka bisa dibuat dengan melarutkan 200 mg
garam dalam satu liter air. Berikut ini beberapa contoh penghitungan pupuk untuk budidaya
tanaman hidroponik dalam wadah :

Contoh 1:
Apabila diperlukan larutan 200 ppm Ca (NO3)2 dalam kapasitas tangki air 200 liter, berapa g
(NO3)2 yang dibutuhkan?

Perhitungan :
200 ppm = 200 mg Ca (NO3)2 per liter

Untuk 200 liter diperlukan = 200 x 200 mg


= 40.000 mg
= 40 g Ca (NO3)2

Contoh 2 :
Apabila diperlukan 200 ppm N yang bersumber dari Ca(NO3)2 dalam tangki 200 liter,
hitunglah kebutuhan Ca(NO3)2!

Perhitungan :
BM (Berat molekul) Ca(NO3)2 = 164,1
BA (Berat atom) N = 14
14
Persentase N dalam Ca(NO3)2 = (2 × ) x 100%
164,5
= 17%
100
Ca(NO3)2 yang diperlukan = x 200 = 1.176,5 mg
17

Bila tangki 200 liter maka Ca(NO3)2 yang dibutuhkan :


= 1.176,5 mg x 200
= 235,3 g
Tips Memilih Pupuk Hidroponik
Seperti halnya produk-produk lain yang dijual di pasaran, tidak semua pupuk
hidroponik cocok dan berkualitas. Oleh karena itu, kita perlu memiliki wawasan tentang
pupuk hidropinik yang baik. Berikut ini beberapa tips dalam memilih dan membeli pupuk
hidroponik.
1. Apapun pupuk yang dipilih pastikan pupuk AB Mix hidroponik tidak menghasilkan
endapan yang banyak. Jika pupuk menegndap itu artinya bahan baku pupuk tersebut
kualitasnya jelek. Pupuk hidroponik harus 95-100% larut dalam air.
2. Pilihlah merek pupuk yang dikenal luas, biasanya pemakainya cukup banyak.
3. Jika masin pemula, jangan bell pupuk organik hidroponik Organik memerlukan
dekomposer yang akan menyebabkan inkonsistensi larutan nutrisi dan hasilnya juga tidak
bisa dipastikan. Organik kedengarannya bagus didengar, tetapi tidak untuk pemula yang
masih memulai berhidroponik
4. Ikuti komunitas hidroponik yang ada. Sekarang sudah banyak komunitas hidroponik di
internet, kita bisa mencari dan bergabung untuk mendapatkan wawasan lebih mendalam
tentang jenis-jenis pupuk hidroponik yang berkualitas
5. Sesuaikan pupuk untuk jenis dan usia tanaman Pupuk untuk tiap usia dan jenis tanaman
berbeda. Jika kita menanam sayuran daun, maka pupuk yang kita gunakan adalah pupuk
vegetatit pupuk khusus lettuce, atau pupuk sayur daun umum. Jika kita menanam tanaman
berbuah maka pupuk yang digunakan adalah pupuk khusus generatif seperti pupuk tomat,
melon.

Sutanto, Teguh. (2015). Rahasia Sukses Budidaya Tanaman dengan Metode Hidroponik.
Jakarta : Bibik Publisher.

Aini, Nurul dan Nur Azizah. (2018). Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara
Hidroponik. Jawa Timur : UB Press.

Anda mungkin juga menyukai