Anda di halaman 1dari 16

ALAT-ALAT LABORATORIUM

Tugas Terstruktur Mata Kuliah Praktikum Biokimia


Dosen Pengampu : Baharuddin Yusuf Habiby Harahap, M.Si

Oleh :

AMBAR WATI (0310193112)


CITY QURNIA SARI POHAN (0310193144)
FILZAH ANISA MAYARI (0310193146)
IKA JULPIA HARAHAP (0310193119)
PUTRI HUMAIRA (0310193149)
SARAH HULU (0310193113)
SITI NURHALIJAH (0310193124)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UINSU MEDAN)

2020/2021
I. JUDUL PRAKTIKUM : Alat-alat Laboratorium

II. TUJUAN

1. Mengetahui jenis dan fungsi alat-alat laboratorium.

2. Mampu mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganan agar dapat berfungsi
dengan benar.

III. TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan alat-alat praktikum dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita
ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja
laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang
terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari
praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering
digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2010).

Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam
melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat
dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia
banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang
keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedurpemakaiannya maka
diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan
dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan
benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke,
2013).

Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua fungsi
diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami
alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat
laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan
dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).

Saat melakukan pengamatan, terutama jika hasil yang diharapkan berupa data kuantitatif,
dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Seringkali kita membutuhkan alat bantu untuk
mendapatkan ketelitian yang diharapkan. Peralatan yang digunakan dalam pengamatan biasanya
digunakan untuk mengukur atau mengamati objek-objek yang ukurannya tidak dapat diamati
langsung oleh indera manusia. Penggunaan alat-alat pengamatan harus dilakukan secara hati-hati
agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, terutama peralatan laboratorium. Dalam
menggunakan peralatan laboratorium kamu harus memiliki keterampilan, kecermatan, dan
ketelitian agar diperoleh data yang akurat. Untuk itu, kita perlu mengenali bagian-bagian dan
cara kerja dari alat tersebut. Berikut akan disampaikan beberapa alat yang sering digunakan
dalam pengamatan dan praktikum (Puspita,rohima 2009).

Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains. Bekerja di
laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan
yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang
lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah
titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan
eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini
(Wahyudi, 2011).

IV. ALAT DAN BAHAN

1. Gelas Kimia

2. Gelas Ukur

3. Tabung Reaksi

4. Erlen Meyer

5. Hot Plate
6. Pipet Tetes

7. Sikat tabung

8. Centrifunge

9. Loupe

10. Cawan Petri

11. Culture Chamber

12. Mikroskop Elektron

13. Lampu Bunsen

14. Jarum Ose

15. Timbangan Analitik

16. Auto Clave

V. LANGKAH KERJA

1. Mencari referensi dari beberapa sumber informasi seperti buku, web ataupun jurnal

2. Menggabungkan yang telah didapatkan dalam bentuk laporan

VI. HASIL PENGAMATAN

No. Nama Alat Gambar


1. Gelas kimia

2. Gelas Ukur

3.
4. Erlen Meyer

5. Hot Plate

6. Pipet tetes
7.

Sikat tabung

8. Centrifunge
9. Loupe

10. Cawan petri


11. Culture Chamber

12. Mikroskop
Elektron
13. Lampu Bunsen

14. Jarum Ose


15. Timbangan
Analitik

16. Auto Clave

VII. PEMBAHASAN
1. Gelas Kimia

Fungsi dari gelas kimia adalah untuk mengukur volume pada zat cair yang tidak
membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Tidak hanya itu gelas kimia juga digunakan
untuk memanaskan cairan dan juga menampung zat kimia. Karakteristik gelas kimia adalah
terbuat dari kaca yang bisa tahan terhadap panas. Kemudian diameter gelas kimia ini sangatlah
besar.

2. Gelas Ukur
Gelas ukur memiliki fungsi dalam mengatur volume yang ada pada zat kimia cair. Pada
gelas ukur ini, tidak membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Karakteristik pada gelas
ukur adalah memiliki bentuk tinggi dan dilengkapi dengan skala di bagian dindingnya.
Kemudian bahan dasar pembuatan gelar ukur ini adalah plastik dan juga kaca yang tidak tahan
panas.

3. Tabung Reaksi

Tabung reaksi berfungsi untuk menciptakan reaksi pada zat kimia dengan takaran sedikit.
Biasanya tabung ini memiliki tutup dan tahan panas. Untuk proses penggunaannya sangatlah
mudah. Awalnya bersihkan tabung reaksi dahulu. Kemudian kalibrasi menggunakan aqua. Lalu
usap dengan kertas isap atau kain lap. Selanjutnya masukkan sampel ke dalam tabung reaksi.

4. Erlen Meyer

Erlen meyer biasa digunakan dalam menghomogen dan meracik bahan komposisi media.
Tidak hanya itu, alat ini juga berfungsi untuk kultibasi mikroba dan menampung aquades.
Karakteristik alat ini adalah memiliki bentuk yang mengecil di bagian atasnya. Kemudian ada
skala di bagian dinding nya.

5. Hot Plate

Hot plate berfungsi untuk mendistribusikan mikroba fermentasi dan juga memanaskan
larutan. Sehingga akan mempercepat proses pengadukan. Uniknya dengan hot plate ini, para
peneliti bisa membuat media bakteri.
6. Pipet tetes

Pipet tetes biasa dipakai untuk memindahkan sebuah cairan dalam bentuk tetesan kecil.
Bentuk pipet layaknya tabung kaca. Kemudian di bagian ujungnya dilengkapi dengan kran
untuk mengeluarkan cairan yang sudah diserap. Cara penggunaannya hanya dengan menekan
karet di atasnya agar menyerap cairan. Kemudian lepaskan karet untuk mengeluarkan cairannya.

7. Sikat Tabung

Sikat tabung biasa dipakai untuk membersihkan tabung reaksi bagian dalam. Dengan
menggunakan sikat tabung ini, akan memudahkan para peneliti untuk membersihkan bagian
yang tidak bisa dijangkau dengan tangan.

8. Centrifunge

Centrifuge memiliki kemiripan dengan tabung reaksi. Fungsi dari centrifuge adalah pemisah
antara larutan dengan endapan.

9. Loupe
Loupe bisa disebut sebagai alat perbesaran. Hal ini karena fungsi alat tersebut adalah
sebagai pembantu penglihatan mata, agar bisa melihat benda yang berukuran sangat kecil seperti
bakteri.

10. Cawan Petri

Cawan petri biasa digunakan untuk mengembangbiakan sel yang terbuat dari kaca dan
bentuknya seperti lingkaran. Biasanya alat ini digunakan sebagai wadah untuk mengkultur spora.

11. Culture Chamber

Culture chamber memiliki fungsi untuk membuat bakteri, jamur, ragi, dan mikroba tumbuh
dalam suhu tertentu. Dalam alat ini, sudah tersedia pengatur waktu dan suhunya. Sehingga
dengan culture chamber ini, para peneliti bisa menumbuhkan sebuah bakteri yang diinginkan.

12. Mikroskop Elektron


Mikroskop elektron seringkali digunakan untuk melihat objek yang berukuran kecil dan
tidak dapat terlihat dengan mata biasa. Mulai dari bakteri dan virus. Uniknya culture chamber ini
memiliki pengatur waktu dan suhu.

13. Lampu Bunsen

Lampu bunsen digunakan untuk melakukan sterilisasi panas. Dengan menggunakan lampu
ini, akan membuat kondisi objek menjadi lebih steril.

14. Jarum Ose

Jarum ose yang dipakai untuk mengambil mikroorganisme dalam isolasi, inkubasi, atau
transfer dengan media lainnya. Sehingga para peneliti tidak mengambil mikroorganisme dengan
menggunakan tangan langsung.

15. Timbangan Analitik


Timbangan analitik berfungsi untuk mengetahui ukuran massa benda. Biasanya timbangan
ini dipakai ketika membutuhkan ukuran yang harus sesuai dengan aturannya. Untuk tingkat
akurasi timbangan analitik bisa mencapai ±0,0001 gram. Kemudian dilengkapi dengan penutup
yang berbahan dasar kaca.

16. Auto Clave

Auto clave yang biasa digunakan dalam proses sterilisasi endospora seperti bakteri.
Sehingga proses penggunaan alat ini dengan bantuan uap bersuhu tinggi. Dengan begitu objek
penelitian bisa dilakukan dengan bersih

VIII. KESIMPULAN

Masing-masing alat laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan
fungsinya. yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas dan
peralatan non gelas. Alat-alat yang ada di laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya
agar fungsi dari alat tersebut sesuai dengan kegunaannya dan tidak menimbulkan bahaya bagi
pengguna.

.
DAFTAR PUSTAKA

Ririn Andriani. 2016. Pengenalan Alat-alat Praktikum Mikrobiologi Untuk Mengatasi


Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi. 1(1).

Raharjo. 2017. Pengelolaan Alat dan Bahan Laboratorium Kimia. Jurnal Kimia Sains dan
Aplikasi. 20 (2). 99-104.

Koesmadja, 2006.Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.

Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas Pertanian Universitas


Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Abdullah. 2014. Contoh Laporan Praktikum Pengenalan Alat Laboratorium.
http://apriansyaabdullah.blogspot.co.id/2014/03/contoh-laporan-praktikum pengenalan.html.
Diakses pada tanggal

Medan, 21 Desember 2020

Dosen Mahasiswa

(Baharuddin Yusuf Habiby Harahap, M.Si). (Kelompok 2)

Anda mungkin juga menyukai