Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum

Pembiakan In Vitro

PEMBUATAN LARUTAN STOK

NAMA : NUR FADHIL SAPUTRA


NIM : G011191216
KELOMPOK : 3
ASISTEN : IRMA JAMALUDDIN

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
3.1 PENDAHULUAN
3.1.1 Latar Belakang
Prinsip dasar dalam pembuatan media adalah penyediaan larutan stok yang
akan digunakan untuk membuat berbagai media perlakuan. Larutan stok yang
digunakan yaitu stok unsur makro, stok unsur mikro, vitamin dan zat pengatur
tumbuh. Adanya larutan stok yang tersedia, pembuatan media dapat dilakukan
dengan teknik pengenceran dan pencampuran. Untuk memudahkan dalam
pembuatan media, menghindari penimbangan bahan kimia secara berulang-ulang,
dan menghindari penimbangan dalam jumlah yang sangat sedikit diperlukan
larutan stok dari masing- masing komposisi yang diinginkan (Syahid, 2010).
Prinsip dasar dalam pembuatan media adalah penyediaan larutan stok yang
akan digunakan untuk membuat berbagai media perlakuan. Larutan stok yang
digunakan yaitu stok unsur makro, stok unsur mikro, vitamin dan zat pengatur
tumbuh. Adanya larutan stok yang tersedia, pembuatan media dapat dilakukan
dengan teknik pengenceran dan pencampuran. Untuk memudahkan dalam
pembuatan media, menghindari penimbangan bahan kimia secara berulang-ulang,
dan menghindari penimbangan dalam jumlah yang sangat sedikit diperlukan
larutan stok dari masing- masing komposisi yang diinginkan (Syahid, 2010).
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan larutan stok adalah daya
simpan larutan. Larutan yang sudah mengalami pengendapan, tidak dapat
digunakan lagi. Pengendapan larutan dapat terjadi jika kepekatan larutan terlalu
tinggi. Oleh karena itu, pengendapan larutan dapat dihindari dengan membuat
larutan yang tidak terlalu pekat atau membuat satu larutan stok hanya untuk satu
jenis bahan. Kondisi penyimpanan perlu diperhatikan, karena ada beberapa bahan
yang tidak tahan dalam suhu tinggi atau cahaya. Larutan stok terkadang ditumbuhi
mikroba sehingga tidak dapat digunakan lagi. Oleh karena itu, kondisi
penyimpanan harus dijaga kebersihan dan wadah larutan harus ditutup serapat
mungkin (Nurilmala, 2018).
3.1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Mengetahui proses pembuatan media untuk media kultur jaringan,
2. Mengetahui komposisi bahan untuk pembuatan media kultur jaringan.
3.2 TINJAUAN PUSTAKA
3.2.1 Konsentrasi Larutan Stok Makro, Mikro, Fe, Vitamin, dan Hormon
Stok hara makro dan mikro dapat disimpan dalam jangkakepekatan
waktu 4-8
Pemakaian
No. Komposisi (mg/l) g/l
minggu, sedangkan stok vitamin lebih singkat hanya 1-2 minggu.(mg/l) untuk 1 liter
Banyaknya
larutan Hara
stok makro 20 x untuk
yang dibuat tergantung kebutuhan. Larutan stok dapat dibuat
1 NH4NO3 1650 1,65 33000
25, 50, 100 kali dan seterusnya. Unsur hara makro dapat dibuat 20 kali kepekatan
2 KNO3 1900 1,9 38000
untuk satu liter media. Untuk unsur mikro dapat dibuat 100 kali kepekatan dalam 50 ml
3 CaCl2.2H2O 440 0,44 8800
satu4 literMgSO
media.7H
danOvitamin dapat dibuat370
1000 kali kepekatan
0,37
dalam7400
satu liter
4 2

media.
5 Menurut
KH2PO4 Syahid (2010), komposisi
170larutan stok Media
0,17 MS dalam satu liter
3400
adalah sebagai berikut
Hara mikro 100 x
6 FeSO4.7H2O 27,8 0,0278 2,78
7 Na2EDTA.2H2O 37,3 0,0373 0,025
8 MnSO4.4H2O 22,3 0,0223 2,23
9 ZnSO4.7H2O 8,6 0,0086 0,86
10 H3BO3 6,2 0,0062 0,62 10 ml
11 Kl 0,83 0,00083 0,083
12 Na2MoO4.2H2O 0,25 0,00025 0,025
13 CuSO4.5H2O 0,025 0,000025 0,0025
14 CoCl2.6H2O 0,025 0,000025 0,0025
Vitamin 1000 x
15 Asam nikotinat 0,5 0,0005 0,5
16 Piridoksin 0,5 0,0005 0,5 1 ml
17 Thiamin 0,1 0,0001 0,1
Myo-inositol 100 x
15 Myo-Inositol 100 0,1 10 10 ml
Sumber karbon
19 Sukrosa 30,000
Bahan lain
20 Agar 8 g/l
pH media 5,8
Sesuai
Zat pengatur tumbuh perlakuan
media

3.2.2 Menghitung Kebutuhan Larutan Stok Untuk Mendapatkan


Konsentrasi Akhir Bahan Kimia yang Dibutuhkan Dalam Media
Volume larutan stok yang dipipet tergantung dari konsentrasi stok yang
dibuat dan volume larutan stok. Hal pertama yang harus dicari adalah konsentrasi
larutan stok sesungguhnya. Misalnya diberikan untuk volume 500 ml stok dengan
“50x konsentrasi”. Karena volume larutan stok adalah 500 ml, sementara yang
ditimbang adalah 50x konsentrasi dari komponen untuk pembuatan 1000 ml
media, artinya konsentrasi larutan stok adalah (1000/500) x 50 = 100 kali.
Menurut Dwiyani (2015), untuk membuat 1000 ml media, maka volume yang
akan dipipet dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
V1N1 = V2N2
V1=1000 ml (media yang akan dibuat), N1=konsentrasi media yang akan dibuat
(dalam hal ini 1 kali), V2= volume larutan stok yang harus dipipet,
N2=konsentrasi larutan stok (dalam hal ini 100 kali). Maka akan didapat
V2=(1000x1)/100=10 ml.

3.3 METODOLOGI
3.3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum pembuatan larutan stok ini dilakukan pada hari jum’at tanggal 10
September 2021 bertempat di Teaching Industri Fakultas pertanian, Universitas
Hasanuddin, Perintis Kemerdekaan KM 10, Makassar.
3.3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang di persiapkan pada praktikum antara lain Aquades, Potassium
Dihydrogenphosphate (KH2PO4), calcium-nitrat (Ca(NO3)2*4H2O), Magnesium
Sulphate Heptahydrate (MgSO4*7H2O) sedangkan alat yang dibutuhkan antara
lain hotplate, magnetic stirrer, gelas piala, erlenmeyer, alumunium foil, spatula,
gelas ukur, timbangan analitik, dan label.
3.3.3 Pelaksanaan dan Pengamatan
• Pembuatan Larutan Stok A, 250 ml kepekatan 100 kali
1. Menimbang persenyawaan Ca(NO3)2*4H2O sebanyak 25 gram.
2. Memasukkan ke dalam gelas piala bersih yang telah diisi dengan
aquades steril sebanyak 100 ml dan aduk hingga rata.
3. Memindahkan larutan ke dalam labu takar ,dan setarakan dengan 250
ml
4. Memindahkan larutan ke dalam Erlenmeyer atau botol stok dan beri
label nama larutan dan tanggal.
5. Menyimpan pada mesin pendingin.
• Pembuatan Larutan Stok B, 250 ml kepekatan 100 kali
1. Menimbang persenyawaan KH2PO4 sebanyak 6¸25 gram.
2. Memasukkan ke dalam gelas piala bersih yang telah diisi dengan
aquades steril sebanyak 100 ml dan aduk hingga rata.
3. Dipindahkan larutan ke dalam labu takar ,dan setarakan dengan 250
ml.
4. Dipindahkan larutan ke dalam Erlenmeyer atau botol stok dan beri
label nama larutan dan tanggal.
5. Disimpan pada mesin pendingin.
• Pembuatan Larutan Stok C, 250 ml kepekatan 100 kali
1. Menimbang persenyawaan MgSO4*7H2O sebanyak 6¸25 gram.
2. Dimasukkan ke dalam gelas piala bersih yang telah diisi dengan
aquades steril sebanyak 100 ml dan aduk hingga rata.
3. Dipindahkan larutan ke dalam labu takar ,dan setarakan dengan 250
ml.
4. Dipindahkan larutan ke dalam Erlenmeyer atau botol stok dan beri
label nama larutan dan tanggal.
5. Disimpan pada mesin pendingin.
3.4 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.4.1 Hasil
Berat Konsentrasi
Larutan Pelarut
No Kesenyawaan kesenyawaan larutan stok
stok aquades (ml)
(gr) (kali)
1 A Ca(NO3)2*4H2O 25 1000 100
2 B KH2PO4 6,25 1000 100
3 C MgSO4*7H2O 6,25 1000 100

3.4.2 Pembahasan
Larutan stok yang dibuat pada praktikum ini yaitu larutan stok untuk media
MS (Murashige-Skoog). Adapun larutan stok yang dibuat yaitu Ca(NO3)2*4H2O,
KH2PO4, dan KH2PO4 dengan konsentrasi larutan stok 100 kali. Hal ini sesuai
dengn pendapat Mariska (2003) yang menyatakan bahwa komposisi media yang
umum digunakan untuk perbanyakan tanaman adalah media Murashige-Skoog
(MS). Untuk memudahkan pembuatan media, komponen tersebut dibuat dalam
larutan stok. Stok larutan dari unsur-unsur makro dan mikro biasanya dibuat
dalam konsentrasi 100 kali. Kemudian setelah dibuat, semua larutan stok
sebaiknya disimpan dalam refrigerator.
Dalam pembuatan larutan stok, dibutuhkan ketelitian dalam melakukan
penimbangan dan pencampuran bahan kimia. Bahan kimia yang ditimbang harus
sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan, serta tidak boleh dikurangi
maupun dilebihkan karena akan berpengaruh terhadap keseimbangan pada
pertumbuhan tanaman. Prinsip dasar dalam pembuatan larutan stok yaitu
melarutkan satu persatu unsur hara secara berurutan dari bobot molekul yang
paling kecil hingga yang paling besar. Setiap unsur dilarutkan satu persatu sampai
benar-benar larut kemudian unsur yang lain berikutnya (Syahid, 2010).

3.5 KESIMPULAN DAN SARAN


3.5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa untuk
membuat larutan stok A, B, dan C pada MS dibutuhkan senyawa
Ca(NO3)2*4H2O, KH2PO4, dan KH2PO4. Bahan kimia yang ditimbang harus
sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan, serta tidak boleh dikurangi
maupun dilebihkan karena akan berpengaruh terhadap keseimbangan pada
pertumbuhan tanaman.
3.5.2 Saran
Sebaiknya dalam pembuatan larutan stok perlu dilakukan lebih teliti untuk
mencegah terjadinya kelebihan bahan kimia pada larutan stok yang akan
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwiyani, R. 2015. Kultur Jaringan Tanaman. Bali: Pelawa Sari.

Mariska, I., Sukmadjaja, D. 2003. Perbanyakan Bibit Abaka Melalui Kultur


Jaringan. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik
Pertanian.

Nurilmala, F. 2018. Buku Ajar Kultur Jaringan Tanaman. Bogor: Universitas


Nusa Bangsa.

Nurwardani, P. 2008. Teknik Pembibitan Tanaman Dan Produksi Benih. Jakarta:


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Syahid, S, F., Hadipoentyanti, E. 2010. Protokol Perbanyakan Benih Temulawak


(Curcuma xanthorrhiza) Secara In Vitro. Bogor: Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat.

Anda mungkin juga menyukai