Pembiakan In Vitro
media.
5 Menurut
KH2PO4 Syahid (2010), komposisi
170larutan stok Media
0,17 MS dalam satu liter
3400
adalah sebagai berikut
Hara mikro 100 x
6 FeSO4.7H2O 27,8 0,0278 2,78
7 Na2EDTA.2H2O 37,3 0,0373 0,025
8 MnSO4.4H2O 22,3 0,0223 2,23
9 ZnSO4.7H2O 8,6 0,0086 0,86
10 H3BO3 6,2 0,0062 0,62 10 ml
11 Kl 0,83 0,00083 0,083
12 Na2MoO4.2H2O 0,25 0,00025 0,025
13 CuSO4.5H2O 0,025 0,000025 0,0025
14 CoCl2.6H2O 0,025 0,000025 0,0025
Vitamin 1000 x
15 Asam nikotinat 0,5 0,0005 0,5
16 Piridoksin 0,5 0,0005 0,5 1 ml
17 Thiamin 0,1 0,0001 0,1
Myo-inositol 100 x
15 Myo-Inositol 100 0,1 10 10 ml
Sumber karbon
19 Sukrosa 30,000
Bahan lain
20 Agar 8 g/l
pH media 5,8
Sesuai
Zat pengatur tumbuh perlakuan
media
3.3 METODOLOGI
3.3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum pembuatan larutan stok ini dilakukan pada hari jum’at tanggal 10
September 2021 bertempat di Teaching Industri Fakultas pertanian, Universitas
Hasanuddin, Perintis Kemerdekaan KM 10, Makassar.
3.3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang di persiapkan pada praktikum antara lain Aquades, Potassium
Dihydrogenphosphate (KH2PO4), calcium-nitrat (Ca(NO3)2*4H2O), Magnesium
Sulphate Heptahydrate (MgSO4*7H2O) sedangkan alat yang dibutuhkan antara
lain hotplate, magnetic stirrer, gelas piala, erlenmeyer, alumunium foil, spatula,
gelas ukur, timbangan analitik, dan label.
3.3.3 Pelaksanaan dan Pengamatan
• Pembuatan Larutan Stok A, 250 ml kepekatan 100 kali
1. Menimbang persenyawaan Ca(NO3)2*4H2O sebanyak 25 gram.
2. Memasukkan ke dalam gelas piala bersih yang telah diisi dengan
aquades steril sebanyak 100 ml dan aduk hingga rata.
3. Memindahkan larutan ke dalam labu takar ,dan setarakan dengan 250
ml
4. Memindahkan larutan ke dalam Erlenmeyer atau botol stok dan beri
label nama larutan dan tanggal.
5. Menyimpan pada mesin pendingin.
• Pembuatan Larutan Stok B, 250 ml kepekatan 100 kali
1. Menimbang persenyawaan KH2PO4 sebanyak 6¸25 gram.
2. Memasukkan ke dalam gelas piala bersih yang telah diisi dengan
aquades steril sebanyak 100 ml dan aduk hingga rata.
3. Dipindahkan larutan ke dalam labu takar ,dan setarakan dengan 250
ml.
4. Dipindahkan larutan ke dalam Erlenmeyer atau botol stok dan beri
label nama larutan dan tanggal.
5. Disimpan pada mesin pendingin.
• Pembuatan Larutan Stok C, 250 ml kepekatan 100 kali
1. Menimbang persenyawaan MgSO4*7H2O sebanyak 6¸25 gram.
2. Dimasukkan ke dalam gelas piala bersih yang telah diisi dengan
aquades steril sebanyak 100 ml dan aduk hingga rata.
3. Dipindahkan larutan ke dalam labu takar ,dan setarakan dengan 250
ml.
4. Dipindahkan larutan ke dalam Erlenmeyer atau botol stok dan beri
label nama larutan dan tanggal.
5. Disimpan pada mesin pendingin.
3.4 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.4.1 Hasil
Berat Konsentrasi
Larutan Pelarut
No Kesenyawaan kesenyawaan larutan stok
stok aquades (ml)
(gr) (kali)
1 A Ca(NO3)2*4H2O 25 1000 100
2 B KH2PO4 6,25 1000 100
3 C MgSO4*7H2O 6,25 1000 100
3.4.2 Pembahasan
Larutan stok yang dibuat pada praktikum ini yaitu larutan stok untuk media
MS (Murashige-Skoog). Adapun larutan stok yang dibuat yaitu Ca(NO3)2*4H2O,
KH2PO4, dan KH2PO4 dengan konsentrasi larutan stok 100 kali. Hal ini sesuai
dengn pendapat Mariska (2003) yang menyatakan bahwa komposisi media yang
umum digunakan untuk perbanyakan tanaman adalah media Murashige-Skoog
(MS). Untuk memudahkan pembuatan media, komponen tersebut dibuat dalam
larutan stok. Stok larutan dari unsur-unsur makro dan mikro biasanya dibuat
dalam konsentrasi 100 kali. Kemudian setelah dibuat, semua larutan stok
sebaiknya disimpan dalam refrigerator.
Dalam pembuatan larutan stok, dibutuhkan ketelitian dalam melakukan
penimbangan dan pencampuran bahan kimia. Bahan kimia yang ditimbang harus
sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan, serta tidak boleh dikurangi
maupun dilebihkan karena akan berpengaruh terhadap keseimbangan pada
pertumbuhan tanaman. Prinsip dasar dalam pembuatan larutan stok yaitu
melarutkan satu persatu unsur hara secara berurutan dari bobot molekul yang
paling kecil hingga yang paling besar. Setiap unsur dilarutkan satu persatu sampai
benar-benar larut kemudian unsur yang lain berikutnya (Syahid, 2010).