Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KONSEP DASAR PPKN

(Muatan Pancasila Dalam Pendidikan Kewarganegaraan)

Disusun oleh :

Kelompok 4

Mutmainna Yusuf 1947042048 Putri Cindy Mutiah 1947442030

Dyrda Geovany 1947042074 Mantari 1947042049

Nur Fadhillah Latif 1947242035 Nurhidayah 1947042050

Ayu Tiara 1947242020 Muhammad Syahramadhan 1947042046

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan

karunianya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Rasulullah

yang membawa kita kea lam yang terang benderang seperti saat ini.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya. kami menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna

maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya

membangun, yang dapat membuat makalah ini menjadi sempurna dimasa yang akan

datang.

Makassar, 16 April 2020

Ttd

Penyusun
DAFTAR ISI

Sampul

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

a. latar belakang
b. rumusan masalah
c. tujuan
d. manfaat

Bab II Pembahasan

a. Pengertian Pancasila
b. Pengertian Pendidikan Pancasila
c. Tujuan Pancasila
d. Tujuan Pendidikan Pancasila
e. Landasan Pendidikan Pancasila
f. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat Pancasila
sebagai Sumber Segala Sumber Hukum

Bab III Penutup

Kesimpulan

Saran

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan merupakan salah satu mata
pelajaran yang memuat prinsip dan nilai karakter bangsa yang bis dipelajari dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berkarakter agar peduli terhadap diri sendiri,lingkungan social
dan lingkunga hidup sehingga dalam perkembangan zaman dan kemajuan
IPTEK di dukung oleh penguatan karakter bangsa yang menyebabkan kemajuan
bangsa dan negara berlangsung tanpa ada nya hambatan berarti.
Kemajuan adalah suatu hal besar yang diharapkan ,dicita-citakan dan
terus di usahakan oleh setiap negara,dengan kemajuan bangsa seluruh aspek
kehidupan akan mendukung kesejahteraan rakyat.
Kemajuan bangsa tentunya harus di dukung oleh sumber daya manusia
yang mendapatkan Pendidikan sesuai dengan minat dan bakat bidang keahlian
nya masing-masing,akan tetapi semua hal itu akan sia-sia tanpa pendidikan
karakter,sumber daya manusia juga harus didukung oleh Pendidikan karakter,
agar paham dan menerapkan karakter cara berkehidupan yang baik dalam ruang
lingkup pribadi,sosial maupun lingkungan.
Kemajuan sebuah negara sangat bergantung pada kemampuan sumber
daya manusia (SDM) yang dimiliki. Kemudian yang tak kalah pentingnya
adalah stabilitas sosial dan politik, manajemen pemerintahan, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kreativitas dan inovasi dari SDM-nya
Kemajuan sebuah negara juga didukung oleh warga negara yang menguasai
IPTEK dan Semua penguasaan IPTEK harus didukung dengan pentingnya posisi
pendidikan yang membangun watak Pancasila melalui pendidikan yang
membangun kejujuran, kebersamaan, kesantunan, nilai dan budi pekerti pada
anak-anak diajarkan. (setiawati, nanda ayu. 2007)
Dengan penguasaan IPTEK dan penguatan karakter bangsa melalui
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, warga negara akan menjadi Sumber
Daya Manusia yang unggul dan menjadi faktor pendukung kemajuan negara
diberbagai sektor kehidupan.(Tarigan 2017)
b. Rumusan masalah
 Bagaimana hakikat landasan pendidikan pancasila yang meliputi landasan
historis, landasan kultural, landasan yuridis, landasan filosofis ?
 Apakah tujuan pendidikan pancasila ?
 Bagaiman Kedudukan dan Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan
Bermasyarakat
c. Tujuan
Sebagai pemenuhan tugas kuliah online pada mata kuliah Konsep Dasar
Ppkn serta memberi pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai
landasan dan tujuan pendidikan pancasila yang meliputi landasan historis,
landasan kultural, landasan yuridis, landasan filosofis, tujuan pendidikan
nasional, tujuan pendidikan pancasila,kompetensi yang diharapkan dari kuliah
pendidikan pancasila.
d. Manfaat
Dengan membaca makalah yang kami susun, diharapkan kita bisa
mengambil manfaat yang kemudian akan mengarahkan kita kepada pemahaman
yang baik mengenai landasan dan tujuan pendidikan pancasila.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Kedudukan dan fungsi Pancasila memiliki pengertian yang luas, baik dalam
kedudukannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara dan
sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya.

B. Pengertian Pendidikan Pancasila

Pengertian dari pendidikan pancasila yaitu pendidikan nilai-nilai yang bertujuan


membentuk sikap dan perilaku positip manusia/mahasiswa sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila.

C. Tujuan Pancasila

Dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, menyatakan:

”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,


memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dam ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdama-ian abadi dan
keadilan sosial …”

Tujuan yang disebutkan pada alinea keempat diwujudkan melalui


penyelenggaraan negara yang bekerdaulatan rakyat dan demokratris dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional oleh


penyelenggara negara, yaitu lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara bersama
rakyat.

D. Tujuan Pendidikan Pancasila

Tujuan dalam mempelajari pendidikan pancasila adalah untuk menghasilkan


manusia yang memiliki sikap dan perilaku sebagai berikut :

1. Agar beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa


2. Berprikemanusiaan yang adil dan beradab

3. Mendukung persatuan bangsa

4. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas

kepentingan individu/golongan

5. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam


masyarakat.

E. Landasan Pendidikan Pancasila

Pemerintahan Orde Baru berupaya menyeragamkan paham dan ideologi


bermasyarakat dan bernegara dalam kehidupan masyarakat Indonesiayang bersifat
pluralistik. Oleh sebab itu, MPR melalui sidang Istimewa tahun 1998 dengan Tap.
No.XVII/MPR/1998 tentang Pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P4) dan menetapkan Pancasila sebagai dasar Negara. Pancasila sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar Negara dari Negara kesatuan RI
harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara

Landasan didalam pendidikan pancasila terdiri dari beberapa landasan,


diantaranya yaitu sebagai berikut :

a) Landasan Historis
Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang sangat panjang mulai
jaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa
Indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka
dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat
hidup, didalamnya tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda
dengan bangsa lain. Oleh para pendiri bangsa kita dirumuskan secara sederhana
namun mendalam yang meliputi lima prinsip (sila) dan diberi nama Pancasila.

Dalam era globalisasi ekonomi, ancaman bahaya laten terorisme,


komunisme dan fundamentalisme merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pendangan hidup
yang kuat agar tidak terombang-ambing ditengah masyarakat internasional.
Secara historis, Pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dipakai
sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai
pandangan hidup masyarakat.

Dalam sejarah tercatat, Ir. Soekarno dalam pidato tanggal 1 Juni 1945
dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan antara lain
menyebutkan bahwa yang diminta oleh ketua Badan Penyelidik agar sidang
mengemukakan dasar Indonesia Merdeka yaitu Philosofische Grondslag dari
Indonesia Merdeka selanjutnya beliau memberi nama Dasar Falsafah Negara
Indonesia tersebut “PANCASILA”.
 Rumusan pancasila tercantum dalam Piagam Jakarta (naskah persiapan UUD
1945).
 Dalam Pembukaan UUD 1945 tercantum kalimat “.......Maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Negara RI yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan /perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia


(PPKAI) menetapkan UUD 1945 sebagai UU Dasar Negara, maka Pancasila
yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 secara resmi menjadi Dasar Negara
Republik Indonesia.

Ada beberapa upaya penyelewengan Pancasila antara lain Peristiwa G.30


S/PKI lubang buaya pada tahun 1965, merupakan suatu bukti pemberontakan
yang ingin menyelewengkan Pancasila dengan mengganti dengan idiologi lain
yaitu paham komunis.

Oleh sebab itu ada kewajiban bagi seluruh bangsa Indonesia untuk
memahami mengamalkan dan mengamankan pancasila.

b) Landasan Kultural
Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung didalam
sila-sila Pancasila bukan satu-satunya dari hasil konseptual seseorang saja, tetapi
hasil karya bangsa Indonesia yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang melalui
proses filosofis para pendiri Negara.

Seperti Soekarno, M. Yamin, M. Hatta , Supomo serta pendiri negara


lainnya. Satu-satunya karya besar bangsa Indonesia yang sejajar dengan karya
besar bangsa lain di dunia adalah pemikiran tentang bangsa dan negara yang
berdasarkan pandangan hidup suatu prinsip nilai yang tertuang dalam sila-sila
pancasila. Oleh karena itu para generasi penerus bangsa terutama dalam
kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk mendalami secara dinamis
dalam diri pengembangannya sesuai dengan tuntunan zaman.

Pandangan hidup suatu bangsa merupakan sesuatu yang tidak dapat


dilepaspisahkan dari kehidupan bangsa yang bersangkutan. Bangsa yang tidak
memiliki pandangan hidup adalah bangsa yang tidak memiliki jati diri (identitas)
dan kepribadian, sehingga akan dengan mudah terombang-ambing dalam
menjalani kehidupannya, terutama pada saat-saat menghadapi berbagai
tantangan dan pengaruh baik yang datang dari luar maupun yang muncul dari
dalam, lebih-lebih di era globalisasi dewasa ini.

c) Landasan Yuridis

Landasan yuridis adalah landasan yang berdasarkan atas aturan yang


dibuat setelah melalui perundingan, permusyawarahan. Landasan yuridis
pancasila terdapat dalam alinea IV Pembukaan UUD”45, antara lain di
dalamnya terdapat rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah
sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia pasal 1, 32, 36.

4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Batang tubuh UUD 1945 pun merupakan landasan yuridis konstitusional
karena dasar negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dijabarkan
lebih lanjut dan rinci dalam pasal-pasal dan ayat-ayat yang terdapat di dalam
Batang Tubuh UUD 1945 tersebut. Adapun penjabaran yang terdapat pada
batang tubuh UUD 1945 sebagai berikut :

1) Sila pertama

Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

Ayat (2) UUD 1945: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.

2) Sila kedua

Pasal 27 ayat (1) UUD 1945: Segala Warganegara bersamaan kedudukannya di


dalam Hukum danPemerintahan dan wajib menjunjung Hukum dan
Pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Ayat (2) UUD 1945: Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3) Sila ketiga

Pasal 30 ayat (1) UUD 1945: Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan negara.

4) Sila keempat

Pasal 22E ayat (1) UUD 1945: Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.

5) Sila kelima

Pasal 33 ayat (1) UUD 1945: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan.
Ayat (2): Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai hajat hudup orang banyak dikuasai
oleh Negara.

Ayat(3): Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalammya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.

d) Landasan Filosofis

Landsan filosofis adalah landasan yang berdasarkan atas filsafat atau


pandangan hidup. Pancasila merupakan dasar filsafat negara. Dalam aspek
penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai pancasila termasuk
sistem perundang-perundangan.

Pada zaman dahulu saat bangsa Indonesia belum mendirikan negara


adalah sebagai bangsa yang hanya berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini
berdasarkan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan, dan pada masa kerajaan-
kerajaan hindu pun adalah bangsa yang sudah menganut kepercayaan terhadap
Tuhan YME.

Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila merupakan


filosofi bangsa Indonesia yang telah tumbuh, hidup dan berkembang jauh
sebelum berdirinya negara Republik Indonesia. Oleh karena itu Pancasila itu
sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten
merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara filosofis dan objektif
bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara
mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila yang secara
filosofis merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara.

Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah


sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan
kenyataan objektif bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang Maha Esa.
Syarat mutlak suatu negara adalah adanya persatuan yang terwujudkan sebagai
rakyat (merupakan unsur pokok negara), sehingga secara filosofis negara
berpersatuan dan berkerakyatan konsekuensinya rakyat adalah merupakan dasar
ontologism demokrasi, karena rakyat merupakan asal mula kekuasaan Negara.
Atas dasar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernegara nilai-nilai
pancasila merupakan dasar filsafat negara.

Konsekuensinya dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus


bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk system peraturan perundang-
undangan di Indonesia . Oleh karena itu dalam realisasi kenegaraan termasuk
dalam proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa pancasila
merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan baik dalam
pembangunan nasional, ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, maupun
pertahanan dan keamanan.

F. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Perlu kita renungkan, Pancasila sebagai dasar Negara diwarnai oleh ketegangan,
konflik, dan consensus bersama. Kondisi bangsa Indonesia yang dimasa kolonial selalu
menempatkan warga Nusantara sebagai pihak yang terkalahkan banyak menginspirasi
perumusan Pancasila. Para pendiri bangsa berhasil keluar dari rutinitas pandangan hidup
bangsanya melalui penalaran dan kontemplasi yang brilyan.

kepentingan bangsa dan Negara selalu memposisi hal yang dominan dalam
Merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara maupun sebagai pandangan hidup bangsa.
Sejak 1 Juni 1945 hingga 18 Agustus 1945 para pendiri Negara ini sedang berdiskusi
mendalam tentang platform kehidupan berbangsa dan bernegara. Persatuan bangsa
menjadi bahan pertimbangan utama. Berkat penggalian nilai-nilai luhur itulah Pancasila
hingga kini masih relevan dan cocok bagi bangsa Indonesia.

Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pancasila

 Ketuhanan Yang Maha Esa


Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama ini adalah dimana kita sebagai
manusia yang diciptakan wajib menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi
laranganNya. Masyarakat Indonesia berhak untuk memeluk agama dan
kepercayaannya masing-masing dan wajib menjalankan apa yang diperintahkan
dalam agama masing-masing dan menjauhi apa yang dilarang.
 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Sila kedua ini menjelaskan bahwa kita sesama manusia mempunyai derajat yang
sama dihadapan hukum.
 Persatuan Indonesia
Makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah.
 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
 Dalam sila ini menjelaskan tentang demokrasi, adanya kebersamaan dalam
mengambil keputusan dan penanganannya, dan kejujuran bersama.
 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Makna dalam sila ini adalah adanya kemakmuran yang merata bagi seluruh
rakyat, seluruh kekayaan dan sebagainya dipergunakan untuk kebahagiaan
bersama, dan melindungi yang lemah.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi (hots) tentang lingkungan


berdasarkan latar belakang akademik siswa1 Dapat dioptimalkan dalam
memahami kedudukan dan fungsi pancasila sangat efektif dilaksanakan dimasa
peserta didik sekolah.

Pancasila sebagai dasar Negara, pandanga hidup bangsa Indonesia, dan


sebagai ideologi bangsa, menurut Suko Wiyono (2013) memuat nilai-
nilai/karakter bangsa Indonesia yang tercermin dalam sila-sila Pancasila

Pancasila sebagai Sumber Segala Sumber Hukum

Sumber hukum pada hakikatnya adalah tempat kita dapat menemukan dan
menggali hukumnya. Sumber hukum menurut Zevenbergen dapat dibagi menjadi
1
sumber hukum materiil dan sumber hukum formil. Sumber hukum materiil merupakan
tempat dari mana materi hukum itu diambil. Sumber hukum materiil ini merupakan
faktor yang membantu pembentukan hukum misalnya: hubungan sosial, hubungan
kekuatan politik, situasi sosial ekonomis, tradisi (pandangan keagamaan, kesusilaan),
perkembangan internasional, keadaan geografis. Sumber hukum formil merupakan.
tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini
berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan itu formal berlaku.
Apabila dikaitkan dengan dua jenis sumber hukum di atas, maka Pancasila
termasukk sumber hukum yang bersifat materiil sedangkan yang bersifat formil seperti
peraturan perundang-undangan, perjanjian antarnegara, yurisprudensi dan kebiasaan.
Pancasila sebagai sumber hukum materiil ditentukan oleh muatan atau bobot
materi yang terkandung dalam Pancasila. Setidaknya terdapat tiga kualitas materi
Pancasila yaitu: pertama, muatan Pancasila merupakan muatan filosofis bangsa
Indonesia. Kedua, muatan Pancasila sebagai identitas hukum nasional. Ketiga,
Pancasila tidak menentukan perintah, larangan dan sanksi melainkan hanya menentukan
asas-asas fundamental bagi pembentukan hukum (meta-juris). Ketiga kualitas materi
inilah yang menentukan Pancasila sebagai sumber hukum materiil sebagaimana telah
dijelaskan Sudikno Mertokusumo di atas.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pancasila merupakan landasan yuridis konstitusional Negara Kesatuan Republik


Indonesia yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal dan ayat-ayat yang terdapat
pada batang tubuh UUD 1945. Hal ini menjadikan pancasila sebagai dasar hukum
negara yang harus ditaati dan direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan dapat menghasilkan peserta didik
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang
adil dan beradab, serta mendukung kerakyatan yang mengutamakan upaya mewujudkan
suatu keadilan sosial dalam bermasyarakat.

Pendidikan pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa mengantarkan


mahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta dapat membantu mewujudkan
nilai-nilai dasar pancasila dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pendidikan pancasila
juga bertujuan untuk menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis
serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual.

Pancasila sebagai sumber hukum materiil ditentukan oleh muatan atau bobot
materi yang terkandung dalam Pancasila. Setidaknya terdapat tiga kualitas materi
Pancasila yaitu: pertama, muatan Pancasila merupakan muatan filosofis bangsa
Indonesia. Kedua, muatan Pancasila sebagai identitas hukum nasional. Ketiga, Pancasila
tidak menentukan perintah, larangan dan sanksi melainkan hanya menentukan asas-asas
fundamental bagi pembentukan hukum (meta-juris). Ketiga kualitas materi inilah yang
menentukan Pancasila sebagai sumber hukum materiil sebagaimana telah dijelaskan
Sudikno Mertokusumo di atas.

Saran

Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami tentang
landasan dan tujuan pendidikan pancasila yang meliputi landasan historis, landasan
kultural, landasan yuridis, dan landasan filosofi yang lebih mendalam. Mohon
permakluman dari semuanya jika dalam makalah kami ini masih terdapat banyak
kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman.
DAFTAR PUSTAKA

Miswary. 2015. Landasan Historis Pancasila. Retrieved :

http://francescomiswary.blogspot.co.id/ (16 April 2020)

Nur Choerun Nisa, Nadiroh Nadiroh, and Eko Siswono, ‘kemampuan berpikir
tingkat tinggi (hots) tentang lingkungan berdasarkan latar belakang akademik
siswa’, Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan Dan Pembangunan, 19.02 (2018),
1–14.

Pidarta, Made. 2007. Landasan Pendidikan. Stimulas Pendidikan Bercorak Indonesia.

Jakarta. Rineka.

Subiyakto, Gatot. 2005. Pendidikan Pancasila Bab I. Retrieved :

http://gatot_sby.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17755/BAB+I.pdf

(16 April 2020)

Setiawati, Nanda Ayu. 2007. "PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PILAR


PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA." Prosiding Seminar Nasional Tahunan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 1 (1): 348-352.

Setijo, Pandji, 2006. Pendidikan Pancasila: perspektif sejarah perjuangan bangsa, Edisi

kedua, Jakarta: PT Grasindo

Tarigan, E. T. B. (2017). Memahami makna Karakter. 1.(1), 273–277. Retrieved from


http://digilib.unimed.ac.id/27475/ (16 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai