Disusun oleh :
Kelompok 4
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Rasulullah
yang membawa kita kea lam yang terang benderang seperti saat ini.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya. kami menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun, yang dapat membuat makalah ini menjadi sempurna dimasa yang akan
datang.
Ttd
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
a. latar belakang
b. rumusan masalah
c. tujuan
d. manfaat
Bab II Pembahasan
a. Pengertian Pancasila
b. Pengertian Pendidikan Pancasila
c. Tujuan Pancasila
d. Tujuan Pendidikan Pancasila
e. Landasan Pendidikan Pancasila
f. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat Pancasila
sebagai Sumber Segala Sumber Hukum
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan merupakan salah satu mata
pelajaran yang memuat prinsip dan nilai karakter bangsa yang bis dipelajari dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berkarakter agar peduli terhadap diri sendiri,lingkungan social
dan lingkunga hidup sehingga dalam perkembangan zaman dan kemajuan
IPTEK di dukung oleh penguatan karakter bangsa yang menyebabkan kemajuan
bangsa dan negara berlangsung tanpa ada nya hambatan berarti.
Kemajuan adalah suatu hal besar yang diharapkan ,dicita-citakan dan
terus di usahakan oleh setiap negara,dengan kemajuan bangsa seluruh aspek
kehidupan akan mendukung kesejahteraan rakyat.
Kemajuan bangsa tentunya harus di dukung oleh sumber daya manusia
yang mendapatkan Pendidikan sesuai dengan minat dan bakat bidang keahlian
nya masing-masing,akan tetapi semua hal itu akan sia-sia tanpa pendidikan
karakter,sumber daya manusia juga harus didukung oleh Pendidikan karakter,
agar paham dan menerapkan karakter cara berkehidupan yang baik dalam ruang
lingkup pribadi,sosial maupun lingkungan.
Kemajuan sebuah negara sangat bergantung pada kemampuan sumber
daya manusia (SDM) yang dimiliki. Kemudian yang tak kalah pentingnya
adalah stabilitas sosial dan politik, manajemen pemerintahan, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kreativitas dan inovasi dari SDM-nya
Kemajuan sebuah negara juga didukung oleh warga negara yang menguasai
IPTEK dan Semua penguasaan IPTEK harus didukung dengan pentingnya posisi
pendidikan yang membangun watak Pancasila melalui pendidikan yang
membangun kejujuran, kebersamaan, kesantunan, nilai dan budi pekerti pada
anak-anak diajarkan. (setiawati, nanda ayu. 2007)
Dengan penguasaan IPTEK dan penguatan karakter bangsa melalui
Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, warga negara akan menjadi Sumber
Daya Manusia yang unggul dan menjadi faktor pendukung kemajuan negara
diberbagai sektor kehidupan.(Tarigan 2017)
b. Rumusan masalah
Bagaimana hakikat landasan pendidikan pancasila yang meliputi landasan
historis, landasan kultural, landasan yuridis, landasan filosofis ?
Apakah tujuan pendidikan pancasila ?
Bagaiman Kedudukan dan Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan
Bermasyarakat
c. Tujuan
Sebagai pemenuhan tugas kuliah online pada mata kuliah Konsep Dasar
Ppkn serta memberi pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai
landasan dan tujuan pendidikan pancasila yang meliputi landasan historis,
landasan kultural, landasan yuridis, landasan filosofis, tujuan pendidikan
nasional, tujuan pendidikan pancasila,kompetensi yang diharapkan dari kuliah
pendidikan pancasila.
d. Manfaat
Dengan membaca makalah yang kami susun, diharapkan kita bisa
mengambil manfaat yang kemudian akan mengarahkan kita kepada pemahaman
yang baik mengenai landasan dan tujuan pendidikan pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Kedudukan dan fungsi Pancasila memiliki pengertian yang luas, baik dalam
kedudukannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara dan
sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya.
C. Tujuan Pancasila
kepentingan individu/golongan
a) Landasan Historis
Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang sangat panjang mulai
jaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa
Indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka
dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat
hidup, didalamnya tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda
dengan bangsa lain. Oleh para pendiri bangsa kita dirumuskan secara sederhana
namun mendalam yang meliputi lima prinsip (sila) dan diberi nama Pancasila.
Dalam sejarah tercatat, Ir. Soekarno dalam pidato tanggal 1 Juni 1945
dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan antara lain
menyebutkan bahwa yang diminta oleh ketua Badan Penyelidik agar sidang
mengemukakan dasar Indonesia Merdeka yaitu Philosofische Grondslag dari
Indonesia Merdeka selanjutnya beliau memberi nama Dasar Falsafah Negara
Indonesia tersebut “PANCASILA”.
Rumusan pancasila tercantum dalam Piagam Jakarta (naskah persiapan UUD
1945).
Dalam Pembukaan UUD 1945 tercantum kalimat “.......Maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Negara RI yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan /perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Oleh sebab itu ada kewajiban bagi seluruh bangsa Indonesia untuk
memahami mengamalkan dan mengamankan pancasila.
b) Landasan Kultural
Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung didalam
sila-sila Pancasila bukan satu-satunya dari hasil konseptual seseorang saja, tetapi
hasil karya bangsa Indonesia yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang melalui
proses filosofis para pendiri Negara.
c) Landasan Yuridis
1) Sila pertama
Pasal 29 ayat (1) UUD 1945: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ayat (2) UUD 1945: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
2) Sila kedua
Ayat (2) UUD 1945: Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3) Sila ketiga
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945: Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan negara.
4) Sila keempat
Pasal 22E ayat (1) UUD 1945: Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.
5) Sila kelima
Pasal 33 ayat (1) UUD 1945: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan.
Ayat (2): Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai hajat hudup orang banyak dikuasai
oleh Negara.
Ayat(3): Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalammya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
d) Landasan Filosofis
Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara filosofis dan objektif
bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara
mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila yang secara
filosofis merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara.
Perlu kita renungkan, Pancasila sebagai dasar Negara diwarnai oleh ketegangan,
konflik, dan consensus bersama. Kondisi bangsa Indonesia yang dimasa kolonial selalu
menempatkan warga Nusantara sebagai pihak yang terkalahkan banyak menginspirasi
perumusan Pancasila. Para pendiri bangsa berhasil keluar dari rutinitas pandangan hidup
bangsanya melalui penalaran dan kontemplasi yang brilyan.
kepentingan bangsa dan Negara selalu memposisi hal yang dominan dalam
Merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara maupun sebagai pandangan hidup bangsa.
Sejak 1 Juni 1945 hingga 18 Agustus 1945 para pendiri Negara ini sedang berdiskusi
mendalam tentang platform kehidupan berbangsa dan bernegara. Persatuan bangsa
menjadi bahan pertimbangan utama. Berkat penggalian nilai-nilai luhur itulah Pancasila
hingga kini masih relevan dan cocok bagi bangsa Indonesia.
Makna dalam sila ini adalah adanya kemakmuran yang merata bagi seluruh
rakyat, seluruh kekayaan dan sebagainya dipergunakan untuk kebahagiaan
bersama, dan melindungi yang lemah.
Sumber hukum pada hakikatnya adalah tempat kita dapat menemukan dan
menggali hukumnya. Sumber hukum menurut Zevenbergen dapat dibagi menjadi
1
sumber hukum materiil dan sumber hukum formil. Sumber hukum materiil merupakan
tempat dari mana materi hukum itu diambil. Sumber hukum materiil ini merupakan
faktor yang membantu pembentukan hukum misalnya: hubungan sosial, hubungan
kekuatan politik, situasi sosial ekonomis, tradisi (pandangan keagamaan, kesusilaan),
perkembangan internasional, keadaan geografis. Sumber hukum formil merupakan.
tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini
berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan itu formal berlaku.
Apabila dikaitkan dengan dua jenis sumber hukum di atas, maka Pancasila
termasukk sumber hukum yang bersifat materiil sedangkan yang bersifat formil seperti
peraturan perundang-undangan, perjanjian antarnegara, yurisprudensi dan kebiasaan.
Pancasila sebagai sumber hukum materiil ditentukan oleh muatan atau bobot
materi yang terkandung dalam Pancasila. Setidaknya terdapat tiga kualitas materi
Pancasila yaitu: pertama, muatan Pancasila merupakan muatan filosofis bangsa
Indonesia. Kedua, muatan Pancasila sebagai identitas hukum nasional. Ketiga,
Pancasila tidak menentukan perintah, larangan dan sanksi melainkan hanya menentukan
asas-asas fundamental bagi pembentukan hukum (meta-juris). Ketiga kualitas materi
inilah yang menentukan Pancasila sebagai sumber hukum materiil sebagaimana telah
dijelaskan Sudikno Mertokusumo di atas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila sebagai sumber hukum materiil ditentukan oleh muatan atau bobot
materi yang terkandung dalam Pancasila. Setidaknya terdapat tiga kualitas materi
Pancasila yaitu: pertama, muatan Pancasila merupakan muatan filosofis bangsa
Indonesia. Kedua, muatan Pancasila sebagai identitas hukum nasional. Ketiga, Pancasila
tidak menentukan perintah, larangan dan sanksi melainkan hanya menentukan asas-asas
fundamental bagi pembentukan hukum (meta-juris). Ketiga kualitas materi inilah yang
menentukan Pancasila sebagai sumber hukum materiil sebagaimana telah dijelaskan
Sudikno Mertokusumo di atas.
Saran
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami tentang
landasan dan tujuan pendidikan pancasila yang meliputi landasan historis, landasan
kultural, landasan yuridis, dan landasan filosofi yang lebih mendalam. Mohon
permakluman dari semuanya jika dalam makalah kami ini masih terdapat banyak
kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Choerun Nisa, Nadiroh Nadiroh, and Eko Siswono, ‘kemampuan berpikir
tingkat tinggi (hots) tentang lingkungan berdasarkan latar belakang akademik
siswa’, Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan Dan Pembangunan, 19.02 (2018),
1–14.
Jakarta. Rineka.
http://gatot_sby.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17755/BAB+I.pdf
Setijo, Pandji, 2006. Pendidikan Pancasila: perspektif sejarah perjuangan bangsa, Edisi