Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No.

02, Juli 2018 pISSN 2477-3441


eISSN 2477-345X

PENGARUH KOMBINASI TEKNIK KNEADING DAN RELAKSASI


NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I FASE
AKTIF PERSALINAN PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS RAJAPOLAH TAHUN 2018

Irfa Nur Faujiah1, Yulia Herliani2, Helmi Diana3


1,2,3
Program Studi DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan Tasikmalaya
1,2,3
Jalan Cilolohan 35 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Kode Pos 46115 Indonesia

ABSTRAK

Nyeri persalinan merupakan suatu proses alamiah, yang terjadi karena proses pembukaan dan penipisan serviks saat
kontraksi. Ketidaknyamanan dan nyeri yang dirasakan selama proses persalinan menjadi penyebab partus lama. Terapi non-
farmakologi yang dapat diberikan mengurangi nyeri salah satunya kombinasi teknik kneading dan relaksasi nafas dalam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi teknik kneading dan relaksasi nafas dalam terhadap intensitas
nyeri kala I fase aktif persalinan primigravida.
Desain quasi-eksperimen dengan rancangan pre&posttest one group design. Populasi semua ibu bersalin yang berada di
wilayah kerja UPT Puskesmas Rajapolah. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling, jumlah sampel sesuai
kriteria inklusi 35 responden.
Intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin primigravida kala I fase aktif sebelum diberikan intervensi sebagian besar
mengalami nyeri berat yaitu sebanyak 26 orang (74,29%). Dan setelah diberikan intervensi mengalami nyeri sedang yaitu
sebanyak 22 orang (62,86%). Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai ρ=0.000. Dengan demikian nilai ρ < dari α (5%) atau 0,05
sehingga Ha diterima. Terdapat pengaruh kombinasi teknik kneading dan relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri
persalinan primigravida kala I Fase Aktif.
Diharapkan agar bidan dapat memberikan Asuhan Kebidanan Komplementer dengan memberikan intervensi ini untuk
manajemen nyeri persalinan.

Kata Kunci: Primigravida, Kala I Fase Aktif, Nyeri Persalinan, Kombinasi Teknik Kneading dan Relaksasi Nafas
Dalam.

THE EFFECT OF THE COMBINATION OF KNEADING TECHNIQUE AND DEEP


BREATHING RELAXATION TOWARDS THE PRIMIGRAVIDA LABOR PAIN INTENSITY
IN THE FIRST ACTIVE STAGE IN THE REGION OF TECHNICAL EXECUTIVE UNIT OF
PUSKESMAS RAJAPOLAH IN 2018

Pain during labor is a physiologic process which occurs due to the process of cervix dilatation and effacement during
contractions. The cause of the prolonged labor is the discomfort and pain felt by women during the progress of labor. Non-
pharmacological therapy can be used to reduce pain level and one of them is the combination of kneading technique and
deep breathing relaxation. This study aims to know the effect of combination of kneading technique and deep breathing
relaxation towards the intensity of primigravida labor pain in the first active stage.
This reserch was quasy experimental with pre&posttest one group design. The population of this research is all of the
women who were in the labor in the region of Technical Executive Unit of Puskesmas Rajapolah. The technique sampling is
accidental sampling with a sample of 35 people which corresponding with criteria of inclusion.
Before the intervention was given there were 26 people (74,29%) with severe pain from the intensity of primigravida labor
pain in the first active stage. After given intervention, 22 people (62,86%) experienced moderate pain. The result of
Wilcoxon test is ρ=0.000 as value. Therefore the value of ρ is less than α (5%) or 0,05 so Ha was accepted. There is an effect
from giving a combination of kneading technique and deep breathing relaxation towards the intensity of primigravida labor
pain in the first active stage. Hopefully a midwife can give the complementer of midwifery care with giving this intervention
to manage the labor pain.

Keywords: Primigravida, The First Active Stage, Labor Pain, The Combination of Kneading Technique and Deep
Breathing Relaxation.

PENDAHULUAN menakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang


Proses persalinan sering dipersepsikan luar biasa. Sebagian ibu juga merasa trauma
www.jurnal.ibijabar.org 1
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

dengan proses persalinan pertamanya karena


gambaran sepuluh besar penyakit rawat inap
berbagai macam kesulitan dan rasa nyeri saat
rumah sakit pada semua golongan umur. Pola
persalinan sehingga mereka enggan untuk
penyakit pada golongan umur dibawah 1 tahun
merencanakan mempunyai anak kembali
di Jawa Bawat meliputi; penyakit infeksi dan
(Cooper, 2009).
parasit kongenital 15,88, hipoksia intrauterus
Tingkatan nyeri dalam proses
dan asfiksia lahir 15,35, janin dan bayi baru
persalinan yang dirasakan oleh setiap ibu
lahir yang dipengaruhi oleh faktor dan penyulit
bersalin bersifat subjektif. Tidak hanya
kehamilan persalinan 10,54. Sedangkan, pola
bergantung pada intensitas his tetapi juga
penyakit pada golongan umur 15 tahun sampai
bergantung pada keadaan mental ibu saat
dengan 44 tahun diwarnai dengan penyakit
menghadapi persalinan. Pengalaman terhadap
yang berkaitan dengan proses kehamilan dan
persepsi nyeri, pada umumnya primipara
persalinan, seperti adanya penyulit kehamilan
memiliki sensor nyeri yang lebih peka
dan persalinan 8,26, ketuban pecah dini 3,67,
daripada multipara (Prawirohardjo, 2009).
perawatan ibu yang berkaitan dengan janin dan
Nyeri pada proses persalinan
ketuban dan masalah persalinan serta abortus.
diakibatkan karena kontraksi uterus serta
Apabila angka morbiditas ibu dan bayi
dilatasi mulut rahim dan segmen bawah rahim.
meningkat, maka akan mempengaruhi derajat
Intensitas nyeri sebanding dengan kekuatan
kesehatan masyarakat Indonesia (Dinkes Jawa
kontraksi dan tekanan yang terjadi, nyeri
Barat, 2012).
bertambah ketika mulut rahim dalam keadaan
Berbagai upaya dilakukan untuk
dilatasi penuh akibat tekanan bayi terhadap
menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara
struktur panggul diikuti regangan dan
farmakologi maupun nonfarmakologi.
perobekan jalan lahir (Mander, 2013).
Manajemen nyeri pada persalinan secara
Apabila nyeri tidak diatasi dengan baik
metode nonfarmakologi lebih murah, simple,
dapat menimbulkan masalah lain yaitu
efektif, tanpa efek yang merugikan, dan
meningkatkan kecemasan saat menghadapi
meningkatkan kenyamanan ibu saat bersalin
persalinan sehingga produksi hormon
(Mander, 2013).
adrenalin meningkat dan mengakibatkan
Menurut penelitian Brown, Douglas &
vasokonstriksi yang menyebabkan aliran darah
Flood (2001) dalam Rizqiana, (2015), pada
ibu ke janin menurun (Walsh, 2007).
sampel 45 orang dengan menggunakan 10
Penurunan aliran darah dan oksigen ke uterus
metode nonfarmakologi didapatkan bahwa
serta iskemia jaringan mengakibatkan janin
relaksasi teknik pernafasan, akupresur, dan
mengalami hipoksia serta pada ibu akan terjadi
massage merupakan teknik yang paling efektif
proses persalinan lama dan membuat impuls
menurunkan nyeri pada saat persalinan.
nyeri semakin banyak (Sumarah, 2008). Oleh
Salah satu teknik massage yang dapat
sebab itu, hal ini dapat menambah jumlah
dilakukan oleh Bidan adalah teknik kneading.
angka morbiditas ibu dan bayi.
Kneading adalah memijat menggunakan
Menurut Survey Sensus Nasional
tekanan yang sedang dengan sapuan yang
(SUSENAS) tahun 2012 presentase penduduk
panjang, meremas menggunakan jari-jari
Jawa Bawat yang sakit sebesar 14,01%.
tangan diatas lapisan superficial dari jaringan
Gambaran pola penyakit secara umum di Jawa
otot berguna membantu mengontrol rasa sakit
Barat tahun 2012, dapat diketahui dengan
lokal dan meningkatkan sirkulasi (Inkeles,
2007).
Selain dengan teknik massage,
penurunan nyeri dapat dilakukan dengan
relaksasi nafas misalnya: bernafas dalam dan
pelan. Relaksasi nafas dalam adalah teknik menarik nafas dalam-dalam pada saat kontraksi
www.jurnal.ibijabar.org 2
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

dengan menggunakan pernafasan dada melalui


METODE PENELITIAN
hidung akan mengalirkan oksigen ke darah,
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kemudian dialirkan keseluruh tubuh, sehingga
kuantitatif quasy eksperimental design dengan
ibu bersalin akan merasakan rileks dan
rancangan yang digunakan adalah one-group
nyaman karena tubuh akan mengalirkan
pre-post test design. Populasi dari penelitian
hormon endorphin yang merupakan
ini adalah semua ibu hamil yang memiliki
penghilang rasa sakit alami dalam tubuh
taksiran persalinan pada bulan Januari-Maret
(Andriana, 2007).
2018 sejumlah 134 orang, kemudian sampel
Oleh karena itu, peneliti
yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu
menggabungkan teknik kneading dan relaksasi
bersalin primigravida di wilayah kerja UPT
nafas dalam terhadap nyeri persalinan. Sampai
Puskesmas Rajapolah sejumlah 35 responden,
saat ini peneliti belum menemukan penelitian
dengan metode accidental sampling, penelitian
mengenai efek kombinasi dari kedua teknik
dilakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas
tersebut terhadap nyeri persalinan.
Rajapolah pada bulan 01 Januari – 10 Maret
Berdasarkan hasil studi pendahuluan
2018. Alat pengumpul data menggunakan
secara observasi dan wawancara, UPT
Numeric Rating Scale untuk mengukur tingkat
Puskesmas Rajapolah merupakan puskesmas
nyeri sebelum dan sesudah diberikan
dengan kasus terbanyak dilaporkan ke Dinas
intervensi dan lembar daftar tilik kombinasi
Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya periode
teknik kneading relaksasi nafas dalam pada
tahun 2016. Terdapat 920 kasus. Kasus
persalinan. Data dianalisis secara univariat
terbanyak adalah saat persalinan (Rekam
yang berfungsi untuk mengetahui gambaran
Medik UPT Puskesmas Rajapolah, 2016).
frekuensi kategori nyeri ibu inpartu kala I fase
Jumlah persalinan di UPT Puskesmas
aktif primigravida dan analisis bivariat
Rajapolah tahun 2016 adalah 834. Diantara
menggunakan uji wilcoxon signed rank yang
jumlah persalinan, 2 diantaranya mengalami
berfungsi untuk mengetahui pengaruh dari
nyeri persalinan pada kategori berat dan
kombinasi teknik kneading dan relaksasi nafas
berdasarkan hasil wawancara 8 dari 10 Bidan
dalam terhadap intensitas nyeri persalinan.
mengatakan bahwa rata-rata ibu bersalin
primigravida lebih mengalami nyeri yang tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN
tertahan daripada ibu multigravida. Untuk
mengatasi nyeri persalinan, pasien diminta
A. ANALISIS UNIVARIAT
untuk mengatur pernafasan atau memberikan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Intensitas
pijatan lembut. Namun semua bidan yang Nyeri Persalinan Pada Ibu
menerapkan pijatan pada pasien belum Bersalin Primigravida Kala I Fase
mengetahui tentang prinsip teknik pijatan yang Aktif Sebelum Diberikan
Kombinasi Teknik Kneading dan
Relaksasi Nafas Dalam di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Rajapolah
sering digunakan dan belum mengetahui Intensitas nyeri sebelum F Presentase
tentang teknik kneading. diberikan kombinasi (%)
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik teknik kneading dan
melakukan penelitian mengenai pengaruh relaksasi nafas dalam
kombinasi teknik kneading dan relaksasi nafas Tidak Nyeri 0 -
Nyeri Ringan 2 5.71
dalam terhadap intensitas nyeri kala I fase Nyeri Sedang 7 20.00
aktif persalinan primigravida di wilayah kerja Nyeri Berat 26 74.29
UPT Puskesmas Rajapolah. Jumlah 35 100
Sumber : hasil penelitian

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa intensitas nyeri persalinan pada ibu

www.jurnal.ibijabar.org 3
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

bersalin primigravida kala I fase aktif sebelum


sensorik rahim dan mulut rahim berjalan
diberikan kombinasi teknik kneading dan
bersama saraf simpatik rahim memasuki
relaksasi nafas dalam di wilayah kerja UPT
sumsum tulang belakang melalui saraf torakal
Puskesmas Rajapolah tahun 2018 sebagian
10-11-12 sampai lumbal 1. Rangsangan nyeri
besar ibu bersalin primigravida mengalami
pada kala I ditransmisikan dari serat aferen
nyeri persalinan adalah berat yaitu sebanyak
melalui fleksus hipogastrik superior, inferior
26 orang (74,29%).
dan tengah, rantai simpatik torakal bawah, dan
Hal ini dikarenakan belum ada
lumbal, ke ganglia akar saraf posterior pada
intervensi pada nyeri persalinan. Rasa nyeri
torakal 10-11-12 sampai lumbal 1. Nyeri dapat
yang dirasakan merupakan signal untuk
disebar dari area pelvis ke umbilikus, paha
memberitahukan bahwa ibu telah memasuki
atas, dan area midsakral (Hastami, dkk., 2011).
tahapan proses persalinan. Rasa nyeri pada
Rasa nyeri persalinan bersifat personal,
persalinan adalah manifestasi dari adanya
setiap orang mempersepsikan rasa nyeri yang
kontraksi otot rahim. Kontraksi ini
berbeda terhadap hasil stimulus yang sama
menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim
tergantung pada ambang nyeri yang
(serviks), penipisan serviks dan iskemia. Oleh
dimilikinya. Sebagian besar ibu menganggap
karna rahim adalah organ interna, maka nyeri
dan membayangkan nyeri persalinan sebagai
yang timbul disebut nyeri viseral sehingga
suatu hal atau pengalaman yang menakutkan
menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah
(Andarmoyo & Suharti, 2013). Menurut
perut dan menjalar ke arah paha (Judha,dkk.,
sebuah penelitian kecemasan dan rasa takut
2012). Biasanya ibu hanya mengalami rasa
merupakan gejala yang berhubungan dengan
nyeri selama kontraksi dan bebas rasa nyeri
pengalaman nyeri terutama pada wanita. Hasil
pada interval antar kontraksi.
penelitian dari 125 responden yang mengalami
Selain kontraksi uterus, terjadi adanya
nyeri menunjukkan terdapat hubungan positif
regangan otot dasar panggul. Jenis nyeri ini
antara sensitivitas kecemasan dan nyeri.
timbul pada saat mendekati kala 2. Tidak
Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
seperti nyeri visceral nyeri ini terlokalisir di
tinggi tingkat kecemasan yang dialami
daerah vagina, rektum, dan perineum, sekitar
seseorang maka akan dapat memperburuk
anus. Nyeri ini disebut nyeri somatik dan
kondisi nyeri yang dialami. (Thompson, 2008).
menyebabkan peregangan struktur jalan lahir
Puncak nyeri terjadi pada fase aktif
bagian bawah akibat penurunan bagian
dimana pembukaan lengkap sampai 10 cm
terbawah janin (Rizqiana, 2015).
(Reeder, Martin & Koniak, Griffin, 2012). Hal
Kondisi psikologis dapat pula
ini disebabkan oleh anoksia miometrium
mempengaruhi timbulnya manifestasi nyeri
dimana terjadi kontraksi otot selama periode
persalinan. nyeri dan rasa sakit yang
anoksia relatif menyebabkan rasa nyeri. Jika
berlebihan akan menimbulkan rasa cemas.
relaksasi uterus antara saat terjadi kontraksi
Takut, cemas dan tegang memicu produksi
tidak cukup untuk memungkinkan oksigenasi
hormon prostaglandin sehingga timbul stress.
yang adekuat, maka beratnya rasa nyeri
Kondisi stress dapat mempengaruhi
semakin bertambah (Oxorn & William, 2010).
kemampuan tubuh menahan nyeri (Rizqiana,
Sesuai dengan hasil penelitian Armi dan
2015).
Susanti, (2014) menyatakan bahwa dari 10
Rangsang nyeri persalinan disalurkan
orang jumlah responden yang terbanyak
melalui dua jalur utama (Hutajalu, 2003)
sebelum diberikan intervensi, mengalami nyeri
dalam Hastami, dkk., (2011). Serabut saraf
persalinan pada intensitas nyeri dengan skor 7-
9 (nyeri berat) sebanyak 8 orang dan jumlah
responden yang sedikit mengalami nyeri pada
intensitas nyeri dengan skor ≥10 (nyeri sangat berat sebanyak 2 orang.
www.jurnal.ibijabar.org 4
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Hal ini serupa dengan penelitian yang


persalinan dan ibu bersalin seringkali
telah dilakukan dengan menyatakan bahwa
melupakan untuk menerapkan teknik
rentang nyeri yang dirasakan sebelum
pengontrolan nyeri persalinan pada kala I
dilakukan intervensi pada 48 responden adalah
sehingga ibu mengalami kesakitan hebat. Hal
dari skala 9-10 sebanyak 13 responden dengan
ini akan menyebabkan ibu bersalin memiliki
persentase sebesar 54,2% dan pada skala 7-8
pengalaman persalinan yang buruk, mengalami
sebanyak 11 responden dengan persentase
trauma persalinan yang berkepanjangan dan
sebesar 45,8%. Hal ini dapat diartikan bahwa
bahkan secara tidak langsung dapat
nyeri yang paling banyak dialami ibu bersalin
menyebabkan post partum blues. Maka sangat
sebelum/pre intervensi merupakan nyeri berat
penting bagi seorang penolong persalinan
hingga nyeri yang tak tertahankan (Rejeki,
untuk memenuhi kebutuhan ibu akan rasa
dkk., 2013).
nyaman saat persalinan. Salah satu dari
Berdasarkan uraian diatas, dapat
kebutuhan tersebut adalah pengontrolan nyeri
diasumsikan bahwa nyeri persalinan akan
persalinan yang paling tepat dan efektif
terasa nyeri bila belum ada intervensi.
baginya dan membutuhkan dukungan untuk
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Intensitas
menerapkan teknik penanganan nyeri pada saat
Nyeri Persalinan Pada Ibu
Bersalin Primigravida Kala I proses persalinan (Mulati, Handayani, &
Fase Aktif Setelah Diberikan Arifin, 2007).
Kombinasi Teknik Kneading dan Penatalaksanaan nyeri persalinan dapat
Relaksasi Nafas Dalam di berupa terapi farmakologis maupun non
Wilayah Kerja UPT Puskesmas farmakologis. Penatalaksanaan nyeri secara
Rajapolah farmakologis dapat menimbulkan efek
samping pada ibu bersalin maupun janin,
sedangkan terapi non farmakologis dianggap
Intensitas nyeri F Presentase sangat aman seperti: relaksasi, hipnoterapi,
setelah diberikan (%) imajinasi, massage, sentuhan terapeutik,
kombinasi teknik
kneading dan akupresur, akupuntur, musik, dll (Berman,
relaksasi et
nafas dalam al. 2009).
Tidak Nyeri 0 - Bidan mempunyai andil yang sangat
Nyeri Ringan 6 17.14 besar dalam mengurangi nyeri nonfarmakologi
Nyeri Sedang 22 62.86
Nyeri Berat 7 20.00 (Gadysa, 2009).
Jumlah 35 100 Masase merupakan salah satu teknik
Sumber : hasil penelitian aplikasi teori gate-control, dengan
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan menggunakan teknik masase atau pijat dapat
bahwa intensitas nyeri persalinan pada ibu meredakan nyeri dengan menghambat sinyal
bersalin primigravida kala I fase aktif setelah nyeri, meningkatkan aliran darah dan
diberikan kombinasi teknik kneading dan oksigenasi ke seluruh jaringan (Smith et al,
relaksasi nafas dalam di wilayah kerja UPT 2007 dalam Murray and Huelsmann, 2009).
Puskesmas Rajapolah tahun 2018 sebagian Adanya sistem sirkulasi yang baik dapat
besar ibu bersalin primigravida mengalami menghantarkan zat asam dan bahan makanan
nyeri persalinan adalah sedang yaitu sebanyak ke sel-sel akan lebih maksimal dan sisa-sisa
22 orang (62,86%). dari zat-zat yang tidak terpakai akan
Penanganan nyeri dalam persalinan diperbaiki. Jadi akan timbul proses pertukaran
merupakan hal utama yang harus diperhatikan yang lebih baik, aktifitas sel yang meningkat
oleh pemberi asuhan kesehatan saat akan mengurangi rasa sakit lokal (Kusyati,
memberikan pertolongan persalinan. Penolong 2006) dalam Felaili (2017).

www.jurnal.ibijabar.org 5
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Studi yang dilakukan oleh National


otot-otot skelet yang mengalami spasme yang
Birthday Trust terhadap 1000 wanita
disebabkan oleh peningkatan prostaglandin
menunjukkan bahwa 90% wanita merasakan
sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah
manfaat relaksasi dan pijatan untuk meredakan
dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah
nyeri. Dua studi skala kecil menunjukkan
yang mengalami spasme dan iskemik. Pada
bahwa pijatan dapat memberikan manfaat bagi
kondisi rileks tubuh akan menghentikan
wanita hamil dan wanita bersalin. Wanita yang
produksi hormon adrenalin dan semua hormon
mendapat pijatan selama persalinan
yang diperlukan saat stress. Karena hormon
mengalami penurunan kecemasan,
seks estrogen dan progesteron serta hormon
pengurangan nyeri, dan waktu persalinan lebih
stress adrenalin diproduksi dari blok bangunan
pendek secara bermakna (Field et., 1997;
kimiawi yang sama. Ketika kita mengurangi
Schott dan Priest, 2002) dalam Armi dan
stres maka mengurangi produksi kedua
Susanti (2014).
hormon seks tersebut. Jadi, perlunya relaksasi
Massase selama 10-20 menit setiap jam
untuk memberikan kesempatan bagi tubuh
dapat menurunkan tekanan darah,
untuk meproduksi hormon yang penting untuk
memperlambat denyut jantung dan
mendapatkan tubuh yang bebas dari nyeri.
meningkatkan pernafasan
Berdasarkan uraian diatas bahwa
(Melianasari&Danuatmaja, 2008). Massase
intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase
merangsang tubuh untuk melepaskan endorfin
aktif sejalan dengan teori dan hasil penelitian.
yang berfungsi sebagai pereda rasa sakit dan
menciptakan perasaan nyaman. Pijat secara
B. ANALISIS BIVARIAT
lembut membantu ibu merasa lebih segar,
rileks, dan nyaman dalam persalinan
Tabel 3. Pengaruh Kombinasi Teknik
(Angraeni, dkk 2013). Kneading dan Relaksasi Nafas
Sesuai dengan hasil penelitian Felaili Dalam terhadap Intensitas Nyeri
dan Machmudah, (2011) menjelaskan bahwa Kala I Fase Aktif Persalinan
rata-rata responden mengalami kategori nyeri Primigravida di Wilayah Kerja
berat sebanyak 12 responden (75%) sebelum UPT Puskesmas Rajapolah
diberikan teknik kneading tetapi setelah Nyeri setelah dan
sebelum diberikan
diberikan teknik kneading ada penurunan intervensi
tingkat nyeri yang dirasakan yaitu sebanyak 9 Z -5.266a
responden (56,2%) merasakan nyeri dengan ρ value 0.000
kategori sedang. Sumber : hasil penelitian

Serta didukung pula hasil penelitian Berdasarkan tabel 3 hasil uji statistik
Faradillah, (2014) yang menunjukkan bahwa dengan menggunakan Wilcoxon diperoleh nilai
tingkat nyeri sebelum dan setelah dilakukan Z=-5.266a dan ρ = 0.000. Dengan demikian
teknik relaksasi nafas dalam adalah sebelum nilai ρ < dari α (5%) atau 0,05 sehingga Ho
dilakukan teknik relaksasi nafas ada 23 ditolak dan Ha diterima, maka ada pengaruh
responden yang mengalami nyeri berat, setelah kombinasi teknik kneading dan relaksasi nafas
dilakukan tindakan relaksasi nafas mengalami dalam terhadap intensitas nyeri kala I fase aktif
penurunan menjadi nyeri sedang sebanyak 13 persalinan primigravida di wilayah kerja UPT
responden di Klinik Bidan Indriani Semarang. Puskesmas Rajapolah tahun 2018, serta
Menurut Price & Wilson (2006) dalam seluruh ibu bersalin primigravida kala I fase
Faradillah, (2014) menyatakan bahwa teknik aktif mengalami penurunan nyeri, terbukti
relaksasi nafas dalam dapat menurunkan bahwa terdapat 35 orang yang mengalami
intensitas nyeri dengan cara merileksasikan penurunan nyeri setelah diberikan kombinasi
teknik kneading dan relaksasi nafas dalam.
Smith, (2012) mengemukakan bahwa intensitas nyeri persalinan pada kala I dapat
www.jurnal.ibijabar.org 6
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

berkurang setelah pemberian terapi


kecemasan yang ada pada diri pasien
pengurangan nyeri. Penelitian ini
(Sunarsih, 2016).
membuktikan bahwa terdapat penurunan
Persalinan juga perlu didukung oleh
intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase
kondisi psikologi pasien yang baik. Psikologi
aktif persalinan normal primigravida sebelum
yang baik dapat terjadi karena berbagai hal
dan sesudah perlakuan sepuluh menit
yaitu adanya dukungan dari suami dan kondisi
kombinasi teknik kneading dan relaksasi nafas
ibu yang percaya diri dalam menjalani
dalam.
persalinan sehingga ibu tidak merasakan nyeri
Hasil penelitian ini sejalan pula dengan
persalinan yang berat. Selain itu, paritas ibu
penelitian Wirya & Duma, (2011) yang
mempengaruhi kesiapan ibu dalam
melakukan penelitian dengan sampel pasien
menghadapi persalinan, pengalaman yang baik
post appendiktomi yang berjumlah 12
tentang persalinan sebelumnya akan membuat
kelompok massage punggung dan relaksasi
ibu berasumsi bahwa persalinan bukanlah
nafas dalam. Berdasarkan hasil analisis
sesuatu yang menyakitkan (Sunarsih, 2016).
bivariat dengan menggunakan uji
t berpasangan didapatkan adanya
KESIMPULAN DAN SARAN
perbedaan nilai rata-rata tingkat nyeri
sebelum dan setelah perlakuan sebesar 1,75.
Berdasarkan penlitian ini maka dapat di
Dari hasil analisis statistik dengan
simpulkan bahwa terdapat pengaruh kombinasi
menggunakan uji t Berpasangan didapatkan
teknik kneading dan relaksasi nafas dalam
nilai ρ=0,017 < α=0,05 dimana ada
terhadap intensitas nyeri kala I fase aktif
perbedaan bermakna antara predan post
persalinan primigravida di wilayah kerja UPT
intervensi, maka dapat
Puskesmas Rajapolah tahun 2018.
disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian
Peneliti menyarankan bagi tenaga
massage punggung dan teknik relaksasi nafas
kesehatan di Puskesmas dapat memberikan
dalam yang signifikan terhadap penurunan
pelayanan kesehatan yang paripurna, dapat
intensitas nyeri pada pasien post appendiktomi.
mempertahankan hubungan kerjasama baik
Terjadinya penurunan intensitas nyeri
antara petugas kesehatan dengan pasien.
ibu bersalin sebelum dan setelah diberikan
Khusunya bagi bidan harus memiliki tanggung
massage maupun relaksasi dikarenakan kedua
jawab dan keterampilan yang baik serta selalu
intervensi tersebut memberikan efek yang
berkoordinasi dengan tim kesehatan yang lain
hampir sama yaitu menghilangkan nyeri.
dalam memberikan asuhan kebidanan. Serta
Teknik massage diberikan dengan melakukan
dapat menerapkan intervensi kombinasi teknik
pijatan ringan pada bagian punggung serta
kneading dan relaksasi nafas dalam, dalam me-
lumbal yang merupakan pusat dari rasa nyeri
manage intensitas nyeri persalinan kala I.
akibat kontraksi uterus. Pijatan ringan yang
Kemudian bagi institusi pendidikan dapat
dilakukan dapat meningkatkan relaksasi otot
dijadikan acuan/referensi tambahan dalam
sehingga dapat memutuskan siklus fear-
pembelajaran asuhan kebidanan komplementer
tension-pain (takut—tegang—nyeri).
serta dapat diaplikasikan dalam kegiatan
Sedangkan teknik relaksasi dilakukan saat
pembelajaran pengabdian masyarakat. Lalu
kontraksi sedang belangsung, penghirupan
bagi peneliti selanjutnya diharapkan
udara yang maksimal mengakibatkan suplai
melakukan penelitian dengan melakukan
oksigen pada uterus cukup sehingga hal
intervensi pada fase pembukaan serviks yang
tersebut dapat mengurangi ketegangan pada
sama, mencari pembanding dari intervensi dari
otot juga mengurangi rasa takut atau
penelitian ini, serta lebih banyak mencari
referensi yang terkait dengan intervensi dalam
penurunan intensitas nyeri persalinan.
www.jurnal.ibijabar.org 7
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

DAFTAR PUSTAKA
Tasikmalaya. Tasikmalaya : Dinkes Kabupaten
Tasikmalaya.
Andriana, Evariny. (2007). Melahirkan Tanpa
Rasa Sakit. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer. Dinas Kesehatan Prorivnsi Jawa Barat. (2012).
Profil Kesehatan Dinas Provinsi Jawa Barat.
Andarmoyo, Sulistyo, Suharti. (2013). Bandung : Dinkes Provinsi Jawa Barat.
Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Faradilah, Dhina Noor. (2014). Efektifitas
Effleurage dan Abdominal Lifthing dengan
Angraeni, Pratiwi Diah, dkk. (2013). Relaksasi Nafas terhadap Tingkat Nyeri
Efektifitas Teknik Abdominal Lifthing dan Persalinan Kala I di Klinik Bidan Indriani
Counterpressure dalam Mengatasi Nyeri Semarang. JurnalKeperawatan Vol. 7, No.2,
Persalinan Fase Aktif Kala I di Rumah Sakit Hal: 142-151.
Umum Daerah Tidar Kota Magelang. Jurnal
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Felaili, Sova Erlina, dan Machmudah. (2017).
Magelang. Teknik Kneading Menurunkan Tingkat Nyeri
Persalinan Kala I pada Ibu Bersalin di
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : Kabupaten Semarang. Jurnal Kebidanan
Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Volume IX, No. 01, Hal 1-101.
Jakarta : Rineka Cipta.
Gadysa, (2009). Keperawatan Maternitas.
Armi, Yeltra, dan Susanti, Evi. (2014). Jakarta : EGC
Efektifitas Teknik Pijat Abdominal Lifthing
Terhadap Pengurangan rasa Nyeri Persalinan Hastami, dkk. (2011). Efektivitas Teknik
Pada Ibu Primigravida dalam Persalinan Kala I Kneading dan Counterpressure terhadap
di Bdian Praktek Mandiri Bd. ―Y‖ Penurunan Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif
Lubuk Alung Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Persalinan Normal di RSIA Bunda Arif
STIKes Prima Nusantara Bukittinggi Volume Purwokerto Tahun 2011. Jurnal Kesehatan
5, No. 1. Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah
Berman A. Et. al.(2009). Buku Ajar Praktik Purwokerto dan Akademi Kebidanan YLPP
Keperawatan Klinis Kozier & Erb edisi 5. Purwokerto.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hidayat, Musrifatul Uliyah. (2008).
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L.,&Jensen, Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta:
M.D. (2007). Buku Ajar Salemba Medika.
Keperawatan Maternitas. Jakarta :
EGC. Inkeles, G. (2007). Massage for a Peaceful
Pregnancy: A Daily Book for New Mother.
Brown, A. (2010). Swedish Massage. [Online]. Archata arts.
Tersedia :
http://spas.about.com/od/spaglossary/g/Swedis James, S.R. & Ashwill, J.W. (2007). Nursing
h-Massage.htm. [20 November 2017]. care of children : principles & practice Third
edition. St. Louis : Saunders Elsevier.
Cooper, C., Halsey, C., Laurent, S., &
Sullivan, K. (2009). Enslikopedia Jannah, Nurul. (2011). Konsep Dokumentasi
Perkembangan Anak.Jakarta: Esensi Erlangga Kebidanan. Yogyakarta: Ar‘ruz Media.
group.
Judha, Mohammad, dkk. (2012). Teori
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.
(2016). Profil Kesehatan Dinas Kabupaten Jakarta : Nuha Medika.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.


(2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan

www.jurnal.ibijabar.org 8
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kementerian


Oxorn, Harry & William R. Forte.
Kesehatan RI.
(2010). Ilmu Kebidanan, Patologi dan
Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan
Kustini, Sri. (2017). Massage. Paper presented
Esentia Medika.
at lecture, Faculty of Fisiotherapy, University
of Indonesia.
Prasetyo, Bambang, & Jannah, Lina Miftahul.
(2012). Metode Penelitian Kuantitatif : Teori
Lestari, Winny Putri. (2015). Pengaruh Teknik
dan AplikasiI. Jakarta : Rajawali.
Relaksasi Nafas Dalam terhadap Respon
Adaptasi Nyeri pada Ibu Inpartu Kala I Fase
Prawiroharjo, Sarwono. (2009). Pelayanan
Aktif di BPM Bidan P Kota Yogyakarta.
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
Yogyakarta: STIK ‗Aisyiyah.
PT Bina Pustaka.
Lisa. (2013). Minyak Zaitun Adalah Minyak
Reeder, Martin, & Griffin, Koniak. (2012).
Terbaik Untuk Pijat Badan. [Online]. Tersedia
Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita,
: http://palingseru.com/30632/minyak-zaitun-
Bayi dan Keluarga. Alih Bahasa Yati Afiyati,
adalah-minyak-terbaik-untuk-bahan-pijat. [22
dkk. Ed. 18. Jakarta : EGC.
November 2017].
Rejeki, Sri, dkk. (2013). Tingkat Nyeri
Li, L., Liu X., & Herr, K. (2007).
Pinggang Kala I Persalinan Melalui Tkenik
Postoperative Pain Intensity Assesment a
Back-Effluerage dan Counter-Pressure. Jurnal
Comparison of Four Scales in Chinese Adults.
Keperawatan Maternitas Volume 1, No.2.
[Online]. Tersedia
: Rekam Medik. (2016). Data Kesehatan Ibu
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1737140 dan Anak. Rajapolah: UPT Puskesmas
9. [20 November 2017]. Rajapolah
Lukman, T.V. (2013). Pengaruh Teknik Rizqiana, Fitri Nur. (2015). Aplikasi Teknnik
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Kneading dan Counterpressure terhadap
Nyeri pada Pasien Post-Operasi Sectio Penurunan Intentisatas Nyeri pada Asuhan
Caesaria di RSUD. Prof. DR. Hj. Aloei saboe Keperawatan Ny.D dengan Persalinan Kala I
Kota Gorontalo. Gorontalo : Universitas Fase Aktif di Ruang VK RSUD Sukoharjo.
Negeri Gorontalo. Surakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kusuma Husada.
Mander, R. (2013). Nyeri Persalinan. Jakarta :
EGC. Rohani.dkk. (2011). Asuhan Pada Masa
Persalinan. Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba, (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan KB. Jakarta: EGC. Saifuddin, Abdul Bari. (2013). Ilmu
Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Maryunani, Anik. (2010). Nyeri dalam
Sarwono Prawirohardjo.
Persalinan “Teknik dan Cara
Penangananya”. Jakarta : Trans Info Media. Simkin.,Walley.,dan Keppler. (2008).
Panduan Kontrasepsi. Jogjakarta : Mitra
Mochtar, Rustam. (2013). Sinopsis Obstetri.
Pustaka.
Jakarta: EGC.
Smith, C.A., Levett, K.M., Collins, C.T.,
Murray, M. L., & Huelsman, C. M. (2009).
Jones, L. (2012). Massage, Reflexology and
Labor and Delivery Nursing: A Guide to
Other Manual Methods For Pain Management
Evidence Based Practice. New York:
In Labour. [Online]. Tersedia dalam
Springer.
http://www.thecochranelibrary.com. [8 April
2018].
Notoatmodjo. (2012). Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Sunarsih & Ernawati. (2016). Perbedaan Terapi Massage dan Terapi Relaksasi dalam
www.jurnal.ibijabar.org 9
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 4 No. 02, Juli 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Mengurangi Nyeri Persalinan di Bidan Praktik


Tersedia dalam :
Swasta (BPS) Ernawati Kecamatan Banyumas.
http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/Melibatka
Jurnal Kesehatan Vol. VIII, No. 1, Hal: 8-12.
n%20Rater%20dalam%20Pengembangan%20
Alat%20Ukur.pdf. [16 Mei 2018].
Sulistyowati,Ari. (2010). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan pada Ibu Nifas. Jogyakarta: CV
Wirya, Irwan & Sari, M. D. (2013). Pengaruh
Andi Offset.
Pemberian Masase Punggung dan Teknik
Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan
Tamsuri, A. (2007). Konsep dan
Intensitas Nyeri pada Pasien Post
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC.
Appendiktomi di Zaal C RS HKBP Balige
Thompson, T. (2008). Anxiety Sensitivity and Tahun 2011. [Online]. Tersedia dalam www.e-
Pain: Generalisabiity Across Noxious Stimuli. jurnal.com. [7 April 2018].

Trullyen, V. L. (2013). Pengaruh Teknik Varney, Helen,dkk. (2007). Buku Ajar Asuhan
Relaksasi Nafas Dalam terhadap Intensitas Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.
Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio
Yuliatun, Laily. (2008). Penanganan Nyeri
Caesaria.[Online]. Tersedia :
Persalinan dengan Metode Nonfarmakologi.
http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/artic
Malang: Bayumedia.
le/view/2859/2835. [20 November 2017].
Yusrizal, dkk. (2012). Pengaruh Teknik
Walsh, L. (2007). Buku Ajar Kebidanan
Relaksasi Nafas Dalam dan Massage terhadap
Komunitas. Jakarta : EGC.
Penurunan Skala Nyeri Pasien Pasca
Widhiarso, Wahyu. (2010). Melibatkan Rater Apendiktomi di Ruang Bedah RSUD Dr. M.
dalam Pengembangan Alat Ukur. [Online]. Zein Painan Padang. Ners Jurnal
Keperawatan Volume 8, No. 2, Hal 138-146.

www.jurnal.ibijabar.org 10

Anda mungkin juga menyukai