Anda di halaman 1dari 3

Kasus

Pada pagi hari seorang ibu paruh baya bernama ibu Y yang berumur 45 tahun yang didamping
oleh suaminya sedang tidur menyingkur. Dia mempunyai penyakit diabetes mellitus. Beliau
merasa hidupnya tidak berguna lagi dan merasa malu dengan keadaannya saat ini. Namun,
perawat memberi perngertian bahwa semua penyakit pasti ada obatnya"

2. Diagnosa Keperawatan

3. Tujuan Interaksi

4. Tindakan Keperawatan

B. Strategi Komunikasi

1. Salam Terapeutik

P: Assalamualaikum, Selamat pagi Pak, bu (Perawat berhadapan dengan klien).

Ny. y dan Tn. S : walaikumsalam, Selamat pagi suster.

P : Perkenalkan, nama saya suster X. Nama ibu siapa, senangnya dipanggil apa ?

Ny. Y : Nama saya Y, suster bisa memanggil saya ibu Y.

2. Evaluasi / Validasi

P : Bagaimana kabar Ibu Y hari ini ? Apakah tidur ibu semalam nyenyak?

Ny. Y : Baik suster, dan tidur saya semalam cukup nyenyak.

3. Kontrak (Topik, Waktu, Tempat)

P : Kalau boleh tahu, kenapa Ibu Y selalu memalingkan muka setiap bertemu saya? apakah Ibu Y
mau bercerita tentang apa yang ada dibenak ibu kepada saya? Saya akan membantu ibu, jika ibu
ada masalah. Saya akan meluangkan waktu saya dan saya akan mendengarkan ibu.

4. Fase Kerja

Ny. Y : begini sus,saya malu dengan keadaan saya saat ini. (menangis)

P : (Perawat mendengarkan dengan penuh perhatian)

P : Kenapa Ibu Y malu dengan keadaan ibu saat ini? ( Perawat menanyakan pertanyaan yang
berkait untuk mendapatkan informasi yang spesifik ). Bukankah kemarin saya sudah menjelaskan
kepada ibu agar ibu tetap bersabar? InsyaAllah, ibu akan diberi kesembuhan.
Ny. Y : Pokoknya, saya malu sus, saya ingin mati saja (menangis) saya malu dengan keadaan saya
ini karena saya tidak bisa seperti orang lain yang dengan mudah berkumpul dan saya tidak mau
mendapat bantuan apapun..!

P : Ibu Y, saya mengerti apa yang ibu rasakan. Tetapi, Ibu Y tidak perlu malu dengan keadaan ibu
sendiri, dengan ibu lebih sabar dan tegar ibu pasti akan bisa menjalani semua ini.( Perawat
berusaha mengklarifikasi ).

"Ibu Y pun terdiam sejenak. Lalu perawat memberikan tambahan informasi untuk
memfasilitasi klien dalam mengambil keputusan".

P : Ibu Y, dengan pengobatan yang ibu jalani sekarang dan dengan kesabaran ibu,itu akan
membantu ibu untuk menyembuhkan penyakit ibu. ( Perawat memberikan kesempatan kepada
klien untuk memulai pembicaraan ).

Ny. Y : tapi sus., saya merasa hidup saya sudah tidak berguna lagi. Lihatlah sus, kaki saya,
(menunjukkan kakinya dan menangis meronta)

P : ibu, ibu tenang dulu, semua penyakit pasti ada obatnya, tapi obat itu tak akan ada gunanya.
jika kita juga tidak berniat dari hati bahwa kita bisa sembuh. Banyak orang diluar sana yang masih
membutuhkan bantuan ibu.

Tn. S : Iya bu, Ibu pasti bisa sembuh kok tenang aja.

Ny. Y : (menghela nafas) Iya pak. baik sus, saya akan berusaha sabar dan tegar, suatu saat nanti
pasti penyakit saya ini akan sembuh.

5. Terminasi

A. Evaluasi Subjektif

P : bagaimana perasaan ibu setelah berbagi cerita dengan saya barusan

Ny.Y : saya merasa lega suster, dan saya akan berusaha sekuat mungkin untuk sembuh

P : (Perawat memberikan penghargaan dengan tersenyum pada Ibu Y) Keputusan itu sangat baik
Ibu Y, mudah-mudahan anda cepat sembuh dan dapat beraktifitas seperti biasanya.

Ny. Y : Terima kasih sus atas motivasi yang anda berikan

P : Sama-sama Ibu Y dan. bapak

Ny. Y : yang terpenting saya akan selalu berdoa untuk kesembuhan saya. Jika nanti takdir berkata
lain, saya sudah siap menerimanya sus,

P : nah, ibu,. semua itu sudah diatur sama Allah. Dan kita harus bisa menerimanya.
Ny. Y: baik sus.

Ibu Y pun telah menyadari bagaimana keadaan yang dia alami, dan Beliau berusaha untuk
menerimanya.

Anda mungkin juga menyukai