Pada hari Senin tanggal 18 (Delapan Belas) bulan Oktober tahun 2021, telah
dilaksanakan bimbingan online/virtual melalui Zoom Meeting pada mahasiswa Prodi Sarjana
Keperawatan Tingkat IV-A TA. 2021-2022. Praktik Pra Klinik Keperawatan IV mulai pukul
14:00 WIB sampai dengan pukul 16:30 WIB
Demikian berita acara bimbingan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. CONTOH PENGADUAN KODE ETIK HAKIM KE
KOMISI YUDISIAL
08/09/2017 No Comments
Nama :…………………………………
Tempat Tanggal Lahir :…………………………………
Jenis Kelamin :…………………………………
Kebangsaan :…………………………………
Pekerjaan :…………………………………
Alamat :…………………………………
Dengan ini melaporkan terjadinya pelanggaran kode etik dan Perilaku Hakim yang dilakukan
oleh Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili
perkara/yang mengeluarkan Putusan dengan Register Perkara Nomor : …./PDT.G/2015/PN
JKT.SEL tanggal 5 September 2016 dengan susunan Majelis Hakim sebagai berikut:
1. Nama : …………………………………
Jabatan : Hakim Ketua
Instansi : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
2. Nama : …………………………………
Jabatan : Hakim Anggota
Instansi : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
3. Nama : …………………………………
Jabatan : Hakim Anggota
Instansi : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Selanjutnya disebut sebagai ————————- TERLAPOR
Adapun yang menjadi dasar dan pertimbangan laporan dugaan Pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim yang dilakukan oleh Terlapor adalah sebagai berikut :
1. Legal Standing
a. Bahwa Pelapor merupakan Terggugat I dalam Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang
diajukan oleh Penggugat dalam hal ini …………………….., yang terregister dengan Nomor
Perkara : …./PDT.G/2015/PN JKT.SEL pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
b. Bahwa atas perkara tersebut telah diputus pada tanggal 5 September 2016 dengan amar
putusan sebagai berikut :
M E N G A D I L I
DALAM EKSEPSI :
• Menolak seluruh eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I dan Tergugat II;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum
terhadap Penggugat;
3. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat
secara tunai dan sekaligus sebesar :
A. KERUGIAN MATERIL :
Biaya yang telah dikeluarkan sebagai pinjaman kepada Tergugat I dan Tergugat II sebesar Rp.
6.462.000.000,- (enam milyar empat ratus enam puluh dua juta rupiah) dan USD 165.000,-
(seratus enam puluh lima ribu dollar Amerika);
B. KERUGIAN IMMATERIL :
Bahwa Penggugat telah mengalami tekanan psikologis, yaitu reputasi, harga diri dan
kehormatan baik pribadi maupun perusahaan tercoreng, yang nilai kerugian sejumlah Rp.
150.000.000.000,- (seratus lima puluh milyar rupiah);
Total kerugian materil dan immaterial sebesar Rp. 156.462.000.000,- (seratus lima puluh
enam milyar empat ratus enam puluh dua juta rupiah) dan USD 165.000,-(seratus enam
puluh lima ribu dollar Amerika);
4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan atas obyek berupa :
• Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Kebon Anggrek Nomor 24, RT. 001/RW. 005,
Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan ;
• Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 15, Kel. Kramat
Pela, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
5. Memerintahkan kepada Tergugat I dan Tergugat II untuk membuat surat permintaan maaf
terbuka yang dimuat di koran nasional ;
6. Memerintahkan kepada Pihak manapun untuk tunduk dan patuh terhadap Putusan ini ;
7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya perkara yang hingga kini
ditaksir sebesar Rp.2.431.000,- (dua juta empat ratus tiga puluh satu ribu rupiah) secara
tanggung renteng ;
8. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;
c. Bahwa atas Putusan sebagaimana dimaksud diatas kuat dugaan telah terjadi dugaan keras
pelanggaran kode etik dan Perilaku Hakim yang dilakukan oleh Majelis Hakim pada
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara/yang
mengeluarkan Putusan dengan Register Perkara Nomor : …/PDT.G/2015/PN JKT.SEL.
d. Bahwa dengan demikian Pelapor memiliki kepentingan guna mempertahankan hak atas
Persamaan di hadapan hukum (Equality Before The Law) dan perlakuan Adil demi terciptanya
asas Kepastian, Keadilan dan Kemanfaatan Hukum, untuk itu sudah selayaknyalah Pelapor
memiliki legal standing guna mempertahankan hak Keadilan yang dirasa dihilangkan, dicabut
dan tidak dipenuhi melalui Putusan A Quo.
2. Kasus Posisi
a. Bahwa Pada tanggal 25 Mei 2013 sepakat untuk membuat perjanjian jual beli saham
…………………. yang dituangkan dalam Master Agreement yang ditanda tangani oleh
………………. (Tergugat I) dan ………………… (isteri Penggugat) dan para saksi yaitu ……………. dan
…………………… serta dihadiri pula oleh Penggugat;
b. Bahwa dalam Perjanjian Master agreement tanggal 25 Mei 2013 ditegaskan Piahk
……………… berniat membeli dan mengalihkan saham milik ……………… sebanyak 100% dengan
nilai jual sebesar USD 12.500.000,- (Dua belas juta lima ratus ribu Dollar Amerika) dengan
uang muka sebesar USD 100.000,- (seratus ribu dollar Amerika);
c. Bahwa Tergugat I telah berupaya menyelesaikan kewajibannya akan tetapi tetap
memerlukan biaya yang nilainya tidak kecil akhirnya berupaya dengan jalan melakukan
Pinjaman Uang kepada Penggugat yang selanjutnya disepakati dalam sebuah perjanjian
peminjaman uang tanggal 29 Agustus 2013;
d. Bahwa dalam Perjanjian peminjaman uang tertanggal 29 Agustus 2013 diterangkan antara
Penggugat dan Tergugat I pada saat itu sedang dalam proses penandatangan akte jual beli
secara legal tentang pembelian saham Permata Grup sebanyak 70% di …………………..;
e. Bahwa Dalam Perjanjian peminjaman Uang tertanggal 29 Agustus 2013 tersebut
Penggugat menyetujui Pinjaman tersebut akan dipergunakan oleh Tergugat I dan Tergugat II
antara lain untuk membiayai kegiayan persiapan produksi PT. ENA Sarana Energi dan
realisasi biaya-biaya yang telah dikeluarkan tersebut berdasarkan bukti-bukti yang ada akan
diganti/reimburse oleh Penggugat yang nantinya akan diperhitungkan sebagai pengeluaran
………………..;
f. Bahwa Penggugat setelah melakukan Perjanjian Peminjaman Uang tanggal 29 Agustus
2013 juga melakukan kesepakatan perjanjian Gadai Saham dengan Tergugat I yang
dituangkan dalam Akta Nomor 7 dihadapan Notaris Saharto Sahardjo, SH. Tergugat I juga
memberikan Kuasa Kepada Penggugat berdasarkan Akta Kuasa nomor 6 tertanggal 29
Agustus 2013 yang dibuat dihadapan Notaris ……………….. yang menguasakan sepenuhnya
kepada Pengugat atas saham milik Tergugat I;
g. Bahwa Tergugat I telah melaksanakan perjanjian dengan itikad baik dan berupaya keras
untuk memenuhi persyaratan dalam perjanjian Master Agreement tanggal 25 Mei 2013 akan
tetapi karena keterbatasan dana yang dimiliki dan perbuatan Penggugat yang menunda-
nunda pencairan uang dan tidak memberikan uang sebagai mana diperjanjikan serta
menahan dokumen-dokumen penting milik perusahaan …………….. mengakibatkan Tergugat I
dan atau ………………. tidak dapat melanjutkan proses Produksi dan Proses jual Beli Saham
sehingga mengalami kerugian.
3. Bahwa berdasar pada kronologis perkara dan dihubungkan dengan Putusan yang dibuat
oleh Terlapor tersebut merupakan Putusan yang sangat tidak adil, diambil secara tidak arif
dan tidak bijaksana dan tidak profesional.
4. Bahwa berdasarkan Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung No.
047/KMA/SKB/IV/2009 dan Ketua Komisi Yudisial No. 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (“Kode Etik Hakim”), Terlapor diduga melanggar
Kode Etik Hakim dalam hal sebagai berikut:
– Berperilaku adil,
– Berperilaku arif dan bijaksana, dan
– Bersikap profesional.
5. Bahwa dalam hal berperilaku adil, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Berdasarkan Kode Etik Hakim, adil bermakna menempatkan sesuatu pada tempatnya.
b. Terlapor tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Terlapor tidak menempatkan bukti
dalam Master agreement antara kedua belah Pihak, dimana Bahwa dalam pasal 7 Master
Agreement dijelaskan : “ Jika ada perelisihan antara pihak I dan Pihak II dalam pelaksanaan
Master Agreement maka akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat. Apabila tidak
tercapai Mufakat maka akan diselesaikan secara final melalui Singapore International
arbitration Centre (SIAC)”.
c. Berdasarkan hal tersebut maka Perjanjian MASTER AGREEMENT tanggal 25 Mei 2013
pasal 7 tegas Para Pihak telah menentukan pilihan hukum dan tempat penyelesaian sengketa
(choice of law and choice of forum) yaitu menggunakan hukum Singapura dan Arbitrase
Singapura. Untuk itu mestinya Terlapor secara Adil memberikan kesempatan menurut
Kompetensi Absolut kepada para pihak untuk menempuh jalur penyelesaian hukum
menggunakan hukum Singapura dan Arbitrase Singapura.
6. Bahwa dalam hal berperilaku arif dan bijaksana, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Berdasarkan Kode Etik Hakim, arif dan bijaksana bermakna mampu bertindak sesuai
dengan norma-norma yang hidup dalam masyarakat baik norma-norma hukum, norma-norma
keagamaan, kebiasaan-kebiasaan maupun kesusilaan dengan memperhatikan situasi dan
kondisi pada saat itu, serta mampu memperhitungkan akibat dari tindakannya.
b. Terlapor tidak mempertimbangkan dalil-dalil yang telah diajukan oleh Pengadu tentang ;
Gugatan Eror in Persona (Kurang Pihak / Plurium Litis Consortium)
Gugatan Penggugat masih terlalu dini atau Prematur (Dilatoria Exeptie)
Gugatan Kabur Tidak Jelas (Obscuur libel)
Gugatan Penggugat Bukanlah Merupakan Ruang Lingkup Perbuatan Melawan Hukum,
Akan Tetapi Merupakan Ruang Lingkup Wanprestasi
c. Terlapor telah bersikap tidak arif dan bijaksana dengan atau tanpa melihat dan
memperhatikan dalil-dalil yang diajukan oleh Pelapor baik melalui Jawaban, Duplik,
Pembuktian, Saksi dan Kesimpulan yang diajukan Pelapor dalam Persidangan perkara A Quo.
Demikian laporan pengaduan ini saya buat, selanjutnya kami mohon kepada Komisi Yudisial
Republik Indonesia untuk dapat memeriksa laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim ini sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
Hormat saya
Pelapor
……………………
Mengetahui,
KUP PS Sarjana Keperawatan
Dokumentasi Kehadiran
Pada hari Selasa tanggal 19 (Sembilan Belas) bulan Oktober tahun 2021, telah
dilaksanakan bimbingan online/virtual melalui Zoom Meeting pada mahasiswa Prodi Sarjana
Keperawatan Tingkat IV-A TA. 2021-2022. Praktik Pra Klinik Keperawatan IV mulai pukul
08:00 WIB sampai dengan pukul 10:30 WIB
Demikian berita acara bimbingan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
KUP PS Sarjana Keperawatan
Pada hari Rabu tanggal 20 (Dua Puluh) bulan Oktober tahun 2021, telah dilaksanakan
bimbingan online/virtual melalui Zoom Meeting pada mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan
Tingkat IV-A TA. 2021-2022. Praktik Pra Klinik Keperawatan IV mulai pukul 09:00 WIB
sampai dengan pukul 11:00 WIB
Demikian berita acara bimbingan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pembimbing Lahan
Mengetahui,
KUP PS Sarjana Keperawatan