Coma Hepatikum Revisi 1111-1
Coma Hepatikum Revisi 1111-1
1. CONTOH KASUS
Ny. A usia 47 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhanutama nyeri pada
perut bagian atasseperti ditusuk – tusuk dan terdapat pembesaran pada bagian perut /
asites sehingga kulit perut mengkilap. Klien juga mengeluh Sesak dan nafas bau aseton,
merasa cepat lelah, nafsu makan menurun, mual dan muntah, dan mengalami peningkatan
berat badan dalam waktu singkat, dan Ny.A mengalami penurunan kesadaran, kesadaran
timbul berangsur-angsur, mood yang berubah – ubah, terkadang lupa terhadap dirinya,
BAK berwarna kuning seperti teh pekat sejak 12 hari yang lalu / hematuriadan
bilirubbinuria, urine: 100cc, BAB hitam sejak 1 hari yang lalu dan konsistensi encer
dengan jumlah yang sedikit yaitu kurang lebih 100 cc. mata kuning sejak 10 hari yang
lalu, badan kuning dan disertai demam sejak 7 hari yang lalu, sesak nafas sejak 4 hari
yang lalu, USG abdomen dengan hasil sugestif sirosis hepatis, TTV menunjukkan TD:
80/50 mmHg, Nadi: 72x/menit, RR: 32x/menit, takipneu, GSC E1V1M2 BB; 80 kg, TB:
155 cm, BMI:33,29 (Obese II), lingkar perut 120 cm, Suhu: 38,5’C, terdapat venektasi,
lien teraba schuffer 1, shifthiting dullness, terdapat bising usus, edema pada anggota
gerak, palmer eritema, terdapat flapping tremor, pemeriksaan laboratorium kadar amonia
meningkat, Hb: 9,4 gr/dl, leukosit: 11,700/mm3, hematuria, albumin 2,7 gr/dl,
trombositopenia.
2. PEMERIKSAAN B1 SAMPAI B6
3. Resiko pendarahan b/d Gangguan gangguan fungsi hati (D.0012, Halaman 42)
1) Definisi :
Beresiko mengalami kehilangan darah baik internal (terjadi didalam tubuh)
maupun eksternal (terjadi hingga keluar tubuh)
2) Faktor resiko :
a) Gangguan gastrointestinal (misal, ulkus, polip, varises)
b) Gangguan fungsi hati (misalnya sirosis hepatis)
c) Gangguan koagulasi (misal trombositopenia)
d) Kurang terpapar informasi tentang pencegahan pendarahan.
3) Kondisi terkait :
a) Koagulasi intravaskuler diseminata
b) Sirosis hepatis
c) Varises
d) Trombositopenia
Do :
- Dispnea
- Napas berbau aseton
- RR:32x/menit
- Takipneu
- Klien tampak lemah
- Asites
2. Ds : Kelebihan asupan hipervolemia
Klien mengatakan nyeri cairan
pada perut dan terdapat
pembesaran pada perut
Do :
- Klien tampak lemah
- Trombositopenia
- Urine 100 cc, lebih
banyak intake
daripada out put
- Dispnea
- Edema ekstremitas
- Nyeri pada perut
- Terdapat venektasi
- Hb: 9,4 gr/dl
- leukosit:
11,700/mm3,
- Albumin 2,7 gr/dl
Do :
- Nyeri :
P:
asites
Q: seperti ditusuk-
tusuk
R: abdomen bagian
atas
S: 8 skala nyeri
- T : hilang-timbul
- GCS E1V1M2
- Klien tampak lemah
- Trombositopenia
-
- Nyeri pada perut
- Terdapat venektasi
- Hb: 9,4 gr/dl
- leukosit:
11,700/mm3,
- Albumin 2,7 gr/dl
4. Ds: Asites Resiko ketidakseimbangan
Klien mengatakan nyeri cairan.
pada perut
seperti ditusuk-tusuk bagian
atas dan terdapat
pembesaran perut dan
terasa sesak.
Do:
- Nyeri :
P : asites
Q: seperti ditusuk-
tusuk
R: abdomen bagian
atas
S: 8 skala nyeri
T : hilang-timbul.
- BB : 80 Kg (dengan
asites)
- Lingkar perut :120 cm
- Kulit perut mengkilat
- Albumin 2,7 gr/dl
- Lien teraba schuffer 1
- Shifting dulln
- ess
- Bising usus menurun
- TD : 80/50 mmHg
6. INTERVENSI
3. Pemantauan neurologis
(1.06197)
Observasi:
1) Monitor ukuran, bentuk,
kesimetrisan, dan
reaktifitas pupil
2) Monitor tingkat kesadaran
(mis. Menggunakan skala
koma glasgow)
3) Monitor ingatan terakhir,
rentang perhatian, memori
masa lalu, mood, dan
perilaku
4) Monitor tanda-tanda vital
5) Monitor status pernafasan:
analisa gas darah,
obsimetri nadi, kedalaman
napas, pola nafas, dan
usaha nafas
6) Monitor batuk dan refleks
muntah
7) Monitor adanya tremor
Terapeutik :
1) Tingkat frekuensi
pemantauan neurologis
jika perlu
2) Hindari aktifitas yang
dapat meningkatkan
tekanan intracranial
3) Atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
4) Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi :
1) Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2) Informasikan hasil
pemantauan bila perlu
2. Hipervolemia 1. Keseimbangan Cairan 1. Pemantauan Cairan
b/d kelebihan (I.03121)
Setelah dilakukan
asupan cairan Observasi :
intervensi keperawatan
1. Monitor frekuensi dan
selama … maka
kekuatan nadi.
keseimbangan membaik
2. Monitor frekuensi nafas
N Kriteria Hasil S ST
3. Monitor intake dan output
O A
cairan
1 Asupan 2 5
4. Monitor jumlah, warna,
cairan
2 Haluaranurin 2 5 dan jenis urine
3 Kelembaban 3 5 5. Monitor waktu pengisian
membrane kapiler
mukosa 6. Monitor kadar albumin dan
4 Edema 2 5
5 Tekanan 3 5 protein total
darah 7. Identifikasi tanda-tanda
hipervolemia (mis,
dispnea, edema perifer,
edema anasarka, JVP
meningkat, CVP
meningkat,berat badan
menurun dalam waktu
singkat)
7. IMPLEMENTASI