Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu

Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

PEMANFAATAN E-COMMERCE PADA UMKM DI KABUPATEN


PRINGSEWU

Arum Arupi Kusnindar1, Juliono2, Aditia Yudis P.3


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Pringsewu, Lampung, Indonesia
E-mail: arumarupi@stiemuh-pringsewu.ac.id(1)

ABSTRAK
Teknologi Informasi saat ini mempeunyai peran yang sangat penting, tidak
hanya menjadi sarana komunikasi tetapi mempunyai peran yang sangat penting dalam
aktivitas ekonomi terutama dalam pemasaran dan networking. Teknologi mengubah
paradigma pemasaran dari konvensional menjadi era digital atau di kenal dengan
nama E-commerce. Pemasaran dengan media digital membantu bisnis kecil dengan
anggaran yang terbatas mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, peluang ini
belum sepenuhnya di manfaatkan oleh para pengusaha di kabupaten Pringsewu.
Tingkat adopsi pengusahan terhadap internet cukup tinggi namun sebatas pada
komunikasi. Terdapat keengganan pengusaha untuk memanfaatkan internet sebagai
media pemasaran produk. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melakukan
pemetaan sejauh mana penetrasi UMKM terhadap pemanfaatan internet serta faktor-
faktor apa yang menghambat pemanfaatan internet secara maksimal dalam membantu
usaha mereka. Penelitian ini juga merekomendasikan manajemen aplikasi yang tepat
dan mampu dimanfaatkan baik oleh pemerintah daerah dan UMKM. Penelitian ini
memakai pendekatan survey dengan menggunakan statistik deskriptif untuk menyaring
hasil wawancara dalam bentuk tabel dan pola. Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukan bahwa adopsi internet pada UMKM cukup tinggi, namun sebatas pada
keperluan komunikasi. Mereka belum mempunyai ketrampilan dalam pengelolaan
media digital yang diperlukan, serta ketakutan terhadap biaya pemeliharaannya. Oleh
karena itu, diperlukan peran serta pemerintah tidak hanya dalam hal memberi
pelatihan namun juga membuat sebuah aplikasi online yang mampu menampung
produk dan memasarkan produk UMKM. Diharapkan aplikasi bentukan pemerintah ini
mampu meningkatkan omset penjualan UMKM.

Kata Kunci : UMKM, Pemasaran, Media Digital, Internet

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki penetrasi pengguna internet lebih dari 132 juta. Angka
tersebut terus berkembang dan merupakan potensi besar dalam dunia bisnis digital.
Perkembangan tersebut disertai pertambahan konsumen perdagangan elektronik (e-
commerce). E- commerce merupakan satu set teknologi informasi dinamis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi
perdagangan secara elektronik. (Kasmi 2017) E-commerce pada awalnya merupakan
basis dari macro e-commerce yang didalamnya berisi platform Business to Business
(B2B) yang mempertemukan pengusaha dengan pengusaha (pemilik usaha dengan

84
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

pemilik usaha) dan kemudian berkembang menjadi Busnines to Customer (B2C) yang
mempertemukan business kepada end customer.
Dengan mudahnya akses teknologi saat ini, pemanfaatan e-commerce merambah
dari kota besar hingga ke daerah-daerah. Besarnya potensi dan pesatnya perkembangan
perdagangan elektronik menjadi salah satu daya ungkit untuk usaha kecil dan
menengah. Pelaku UMKM di daerah dapat memperluas jangkauan penjualan produk
melalui pemasaran digital. Lebarnya kesempatan tersebut belum banyak digunakan oleh
pengusaha UMKM. Tercatat, baru 8% dari seluruh UMKM di Indonesia yang
menggunakan serambi e-commerce untuk memasarkan produk dan jasa mereka. Belum
lagi dari angka 8% ini banyak diantaranya yang gagal.
Kabupaten Pringsewu mempunyai potensi UMKM yang sangat besar. Terdapat
3.888 UMKM pada tahun 2017. Dari jumlah tersebut, yang memanfaatkan media digital
kurang dari 1% dan sebagian besar diantaranya adalah pengusaha muda. Sedangkan,
pengusaha lain bahkan yang sudah beroperasi dalam jangka waktu lama menunjukan
keengganan untuk menggunakan media digital.
Beberapa faktor kegagalan UMKM dalam mengadopsi teknologi internet yang
berhasil di indentifikasi dari berbagai penelitian diantaranya, kurangnya skill dalam
menguasai IT seperti bagaimana memanfaatkan smartphone, kurang mampu melakukan
manajemen situs termasuk di dalamnya membuat design dan konten situs yang menarik.
Pemilik UMKM memahami bahwa konsep pemasaran sudah berubah, namun mereka
membutuhkan dukungan untuk dapat mengusai dan memanfaatkan teknologi ini dengan
maksimal. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat penting untuk menggerakan
UMKM mempergunakan media digital sebagai salah satu media pemasaran. Untuk
mampu berperan dengan tepat, pemerintah memerlukan pemetaan terhadap penggunaan
media digital pada UMKM, sehingga kebijakan yang diambil akan tepat sasaran.
Penelitian ini melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang menjadi alasan
UMKM menggunakan internet, serta faktor lain yang menjadi alasan keengganan
mereka memakai internet untuk kegiatan usaha. Selain itu, hasil pemetaan ini dibuat
sebagai dasar pertimbangan untuk merekomendasikan bentuk kerjasama antara
pemerintah dan pelaku usaha agar pemanfaatan media digital lebih optimal.
1.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian masalah di atas, tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah
untuk:

85
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi pertimbangan UMKM dalam


memanfaatkan internet
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat pemakaian internet untuk
pemasaran UMKM
3. Merekomendasikan pengelolaan dan manajemen aplikasi agar bisa memberikan
hasil yang maksimal dan mempunyai daya dorong bagi peningkatan omset
UMKM
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian survey dengan tipe pendekatan statistik
deskriptif. Data didapatkan melalui wawancara dan kuesioner kepada responden.
Penelitian survey memandang obyek yang diteliti secara holistik sehingga dalam hal ini
tidak mengisolasi individu ke dalam variabel penelitian, atau hipotesis dan penelitian ini
bertujuan mengetahui faktor-faktor yang menjadi alasan mempergunakan internet serta
faktor penghambat penerapan teknologi informasi untuk membantu pemasaran,
merekomendasikan bentuk aplikasi yang tepat bagi UMKM dan manajemen serta
pengelolaan aplikasi agar benar-benar dapat dimanfaatkan oleh UMKM di Kabupaten
Pringsewu.

2.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Luasan area penelitian mencakup 9 kecamatan di Kabupaten Pringsewu, yaitu
Pardasuka, Ambarawa, Pagelaran, Pagelaran Utara, Pringsewu, Gadingrejo, Sukoharjo,
Banyumas dan Adiluwih. Penelitian dilakukan selama dua bulan, dari bulan Januari
sampai dengan Februari 2018.
2.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer didapat melalui wawancara terstruktur (indepth review) terhadap pengusaha
yang telah terpilih sebagai responden dan data sekunder didapatkan dari data yang
diperoleh pihak lain, diantaranya dari laporan BPS, buku serta jurnal.
2.4 Langkah / Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan dapat dilihat dalam bagan alur di bawah ini

86
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

Bagan 2.1 Tahapan Penelitian

Analisa data sekunder

Survey Lapangan

Identifikasi Faktor
penghambat

Rekomendasi Aplikasi Rekomendasi manajemen


yang sesuai dan pengelolaan aplikasi

2.5 Populasi dan Responden


Populasi target dalam penelitian ini adalah jumlah UMKM di Kabupaten
Pringsewu sejumlah 3.888 perusahaan yang terbagi dalam 14 kategori industri dan
tersebar dalam 9 kecamatan. Responden yang menjadi narasumber ditentukan dengan
cara purposive sampling. Dalam penelitian ini, terdapat 30 responden yang menjadi
sumber wawancara dan mengisi angket yang telah dipersiapkan. 30 UMKM yang
menjadi responden merupakan perwakilan dari 9 kecamatan yang ada dengan data
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Data Responden

Nama Kecamatan Jumlah UMKM Industri


Pringsewu 4 Kuliner, Perdagangan
Pagelaran 4 Perikanan,
Pagelaran Utara 4 Genteng/batu bata,
Ambarawa 4 Kuliner,
Pardasuka 4 Perdagangan, Pertanian
Adiluwih 3 Pertanian, Perdagangan
Sukoharjo 3 Perdagangan, Pertanian
Banyumas 2 Handicraft/Perca
Gadingrejo 2 Perdagangan, kuliner
Sumber: Koperindag, Maret 2017

3. HASIL PENELITIAN
3.1. Profil Umum UMKM di Kabupaten Pringsewu
Jumlah UMKM Kabupaten Pringsewu menurut data pada bulan Maret 2017 dari
Dinas Koperasi dan UMKM tampak pada tabel di bawah ini:
87
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

Tabel 3.1 REKAPITULASI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH


KABUPATEN PRINGSEWU
PER MARET 2017
JMLH
JUMLAH UNIT JUMLAH JENIS USAHA
TENAGA
USAHA (SEKTOR)
KERJA
KECAMATAN

OMSET/THN ASSET
(dalam juta (dalam juta
NO

PERDAGANGAN
MENENGAH

INDUSTRI
rupiah) rupiah)
MIKRO

KECIL

JASA
L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1, PRINGSEWU 1059 244 29 71 739 522 2592 1325


111.039,97 61.688,87

2, GADINGREJO 643 202 9 60 597 197 1376 844


60.049,62 33.360,90

3, BANYUMAS 304 114 0 20 312 86 791 630


30.268,80 16.816,00

4, PAGELARAN 387 31 1 146 254 19 512 164


19.330,92 10.739,40

5, SUKOHARJO 178 57 2 25 182 30 299 118


17.069,22 9.482,90

6, AMBARAWA 165 66 0 18 122 91 507 159


16.428,60 9.127,00

7, PARDASUKA 101 35 0 10 112 14 188 91


11.666,70 6.481,50

8, ADILUWIH 216 19 1 31 181 24 303 108


11.373,75 6.318,75
PAGELARAN
9, 23 2 0 0 25 0 31 10
UTARA 1.116,90 620,50

Jumlah 3076 770 42 382 2524 981 6599 3449


278.344,48 154.635,82

Sumber : Koperindag, Maret 2018

Dari keseluruhan unit usaha, sektor perdagangan mempunyai porsi terbesar yaitu
65% diikuti sektor industri sebesar 25%, dan jasa sebesar 10%. Angka ini kemudian di
kelompokkan kembali ke dalam kelompok besar jenis usaha yaitu agro dan non agro,
dan 3 jenis usaha yang mendominasi tampak pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Tiga Kelompok Industri Terbesar


Industri Agro Industri Non Agro
Jenis Industri Unit Usaha Jenis Industri Unit
88
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

Usaha

Gilingan Padi 158.00 Genteng 493.00

Tahu,Tempe 188.00 bata Merah 980.00

Makanan Ringan 254.00 Kain Perca 101.00

TOTAL 600.00 1,574.00


Sumber : BPS ; Pringsewu Dalam Angka, 2017

Dari total 3.888 unit usaha UMKM di Kabupaten Pringsewu, industri genteng,
batu bata, makanan ringan, tahu tempe, gilingan padi dan kain perca merupakan jenis
usaha terbesar. Serta 79% diantaranya merupakan usaha mikro, 25% usaha kecil dan
hanya 1% merupakan usaha menengah.

3.2. Pemakaian Internet pada UMKM


Dari 30 responden dalam penelitian, didapatkan informasi mengenai tujuan
utama pemakaian internet sebagai berikut:

Tabel 3.3 Alasan pemakaian Internet


Alasan Jumlah Presentase
UMKM (unit) jawaban
Memasarkan produk 16 53%
Meminimalkan biaya pemasaran 5 17%
Berhubungan dengan relasi melalui email 3 1%
Mencari Informasi berkaitan dengan usaha 20 67%
Membuat website 3 1%
Transaksi online 0 0%
Agar tidak ketinggalan jaman 25 83%
Sumber: Data Primer diolah, February 2018

Dari tabel di atas diketahui bahwa mayoritas penggunaan internet hanya


bertujuan agar tidak dianggap ketinggalan jaman, yaitu sebanyak 83% persen, kemudian
alasan tertinggi kedua adalah mencari informasi berkaitan dengan usaha (mencari
contoh desain atau pemasok bahan baku), alasan ketiga memasarkan produk, diikuti
dengan meminimalkan biaya pemasaran, berhubungan dengan relasi melalui email dan
terakhir membuat website. Tidak satupun dari UMKM yang menjadi responden yang
melakukan transaksi online melalui situs yang mereka buat.

89
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

Fakta di atas menunjukan adopsi IT pada UMKM di Kabupaten Pringsewu


masih sangat terbatas fungsinya. Semua UMKM mengetahui penggunaan internet
namun, pemakaiannya masih sangat terbatas. Pemakaian utama masih berkisar pada
komunikasi belum digunakan untuk mendongkrak kinerja pemasaran mereka.

Pada pertanyaan kedua mengenai mengapa mereka tidak memakai internet untuk
pemasaran dan membuat situs yang bisa memperkenalkan produk mereka, alasan yang
diberikan adalah:

Tabel 3.4 Alasan tidak memakai Internet untuk Pemasaran


Alasan Jumlah UMKM (unit) Presentase
jawaban
Minimnya skill SDM 25 83%
Tidak punya 15 50%
komputer/laptop
Jaringan Lambat 5 17%
Biaya Mahal 10 33%
Pemasaran offline sudah 15 50%
cukup
Alasan lain 5 17%
Sumber: data primer diolah, Februari 2018

Dari Kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa UMKM Pringsewu belum
mempergunakan IT dengan maksimal. Penggunaan teknologi informasi masih terbatas
pada komunikasi. Sebagian besar UMKM terkendala dengan minimnya keahlian
pengusaha dalam memanfaatkan internet. Mereka membutuhkan pelatihan dan
pendampingan dalam mengasah keahlian mereka menggunakan IT. Alasan lain
mengapa UMKM tidak memanfaatkan IT untuk melakukan pemasaran dan
memperkenalkan produk karena tidak memiliki komputer atau laptop serta mereka
merasa pemasaran offline saja sudah cukup. Hal ini mengindikasikan bahwa kesadaran
mereka mengenai pentingnya perubahan konsep pemasaran masih rendah. Mereka
merasa saat ini, pemasaran cukup dengan media offline. Alasan lain adalah biaya mahal
dan jaringan lambat. Untuk kedua faktor terakhir ini, dikarenakan mereka sebagian
mengakses internet melalui gadget dan jaringan internet yang dibeli melalui pulsa
internet, sehingga kesulitan untuk mengakses gambar dalam resolusi besar.

3.3. Aplikasi yang tepat untuk UMKM

90
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

Pada saat ini, banyak aplikasi online yang ditawarkan kepada UMKM. Baik
yang berasal dari program CSR BUMN dan kementrian. Banyak sekali Online store
yang bekerja sama dengan UMKM untuk menawarkan produk, diantaranya
UMKMMarket.co.id, Usahadesa.com, Cipika Store, Kriya, galeripos, blanja.dom,
Tokopedia, Lazada, Omigayo dan masih banyak lagi. Online store tersebut membantu
UMKM untuk memasarkan produk sehingga UMKM hanya berfokus pada produksi.

Khusus untuk produk unggulan dari Lampung, sangat sulit mencari online store
yang menyediakan produk unggulan Lampung. Beberapa produk ditemukan di
bukalapak, tokopedia dan omigayo. Ketika mencari produk khusus Kabupaten
Pringsewu, yang ditemukan adalah produk yang dijual di bukalapak dengan varian yang
sangat terbatas yaitu produk kecantikan, pertanian/perkebunan serta jajanan/camilan.
Namun, jika dilihat tingkat kunjungan ke situs sangat sedikit. Tidak ada ulasan dan
tidak mempunyai tampilan situs yang menarik.

Untuk itu, penelitian ini juga memberikan pertanyaan kepada UMKM bentuk
aplikasi seperti apa yang mereka inginkan agar mereka bisa memanfaatkan internet
dalam memasarkan produk mereka. Jawaban dari UMKM dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

Tabel 3.5 Bentuk Aplikasi yang tepat menurut UMKM


Alasan Jumlah UMKM (unit) Presentase
jawaban
Gampang di akses dan 30 100%
gampang di kelola
Foto dan Tampilan Menarik 25 83%
Tidak Mahal 25 83%
Bisa mendapat order secara 20 66%
langsung
Sumber: data primer diolah, Februari 2018

Dari tabel di atas, UMKM membutuhkan aplikasi yang gampang diakses dan
dikelola, hal ini berkaitan dengan terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki untuk
mengelola sebuah online store. Namun, UMKM juga menyadari bahwa tampilan situs
yang menarik dengan foto-foto produk yang menarik sangat dibutuhkan. Selanjutnya
UMKM juga masih mempertimbangkan masalah biaya. Mereka beralasan bahwa
membuat foto yang menarik seperti ditunjukan dalam situs situs yang terkenal pastilah

91
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

sulit dan mahal. Dan terkahir mereka mengharapkan dengan situs akan menambah order
atau pemesanan secara langsung ke mereka tidak melalui orang ketiga.

3.4 Manajemen dan pengelolaan aplikasi yang tepat untuk UMKM

Dari table 3.1 diketahui bahwa faktor yang paling dominan dan menghambat
pemanfaatan media digital adalah UMKM belum mempunyai sumber daya manusia
yang mempunyai keahlian dalam pembuatan dan pengelolaan situs jual beli, selain itu
kendala lain adalah ketersediaan komputer maupun laptop, serta kemampuan untuk
membuat foto-foto yang menarik untuk dimasukan ke dalam situs. Namun, kesadaran
untuk memulai pemanfaatan internet bagi usaha mereka baik untuk pemasaran maupun
mencari informasi lain sudah muncul. Oleh karena itu, penelitian ini juga
merekomendasikan bentuk dari manajemen dan pengelolaan aplikasi yang tepat dan
berbasis pada kerjasama kelembagaan antara pemerintah daerah dan UMKM. Bentuk
kerjasama kelembagaan di tunjukan dalam bagan di bawah ini:

Bagan 3.1 Bentuk Kerjasama Kelembagaan

SITUS Jual beli


Pengelola profesional

Pemerintah daerah UMKM

Situs seharusnya dibuat dan dikelola oleh manajemen professional. Manajemen


ini dibentuk dan dibiayai oleh dua pihak, yaitu pemerintah daerah dan UMKM.
Pengelola bertanggung jawab membuat desain semenarik mungkin dan mengelola
aplikasi ini untuk memproses order yang masuk. Order akan diteruskan kepada UMKM.
Pemerintah daerah harus memulai inisiasi situs ini dengan membuat program yang
mengharuskan aparatur sipil daerah memakai situs ini dan membuat gerakan Cinta
Pringsewu. Dengan dukungan pemerintah daerah, situs ini akan dipakai oleh masyarakat
Pringsewu dan tentu saja akan memperkenalkan produk-produk asli Pringsewu.
Sedangkan UMKM yang diperbolehkan memasukan produk ke dalam situs adalah
UMKM yang mau mendaftarkan diri serta bersedia membuat MOU dengan manajemen
dan pemerintah daerah.

92
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

Dengan pengelolaan yang professional, diharapkan situs jual beli khusus produk
Kabupaten Pringsewu dapat berkembang, tidak sekedar menjadi program pemerintah
tetapi benar benar menjadi ajang memperkenalkan dan meningkatkan omset UMKM di
Pringsewu.

4. KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa:

1. Adopsi internet pada UMKM cukup tinggi namun pemanfaatan berkaitan


dengan usaha yang mereka lakukan masih rendah. Sebagian besar memakai
internet hanya untuk komunikasi dan agar tidak terlihat ketinggalan jaman.
Seperti penggunaan whatssap, twitter dan facebook.
2. Rendahnya adopsi internet untuk membantu usaha UMKM sebagian besar di
karenakan kurangnya skill / keahlian SDM yang memadai. Sebagian besar hanya
mengenal internet tapi tidak mampu membuat dan mengelola sebuah situs yang
memadai.
3. Perlu kerjasama kelembagaan antara pemerintah daerah dan UMKM dalam
mengelola sebuah situs jual beli yang akan memperkenalkan dan menjual
produk-produk unggulan Pringsewu. Manajemen professional diperlukan untuk
mengelola situs, sehingga situs dapat bersaing dengan situs jual beli lainnya.
Serta situs tidak sekedar menjadi program pemerintah semata namun benar-
benar dapat dimanfaatkan UMKM
4. Perlu peran Pemerintah daerah untuk menginisiasi situs ini kedalam program
pemerintah dan mengharuskan semua aparatur sipil daerah untuk
mempergunakan situs ini dengan membuat gerakan Cinta Pringsewu.

DAFTAR PUSTAKA
Abou-Shouk, M & Eraqi, M. 2015. Perceived barriers to e-commerce adoption in SMEs
in developing countries : the case of travel agents in Egypt. International
Journal of Services and Operations Management, 21(3), 332–353.
Arief, Mohammad, et al. 2013. "The effect of entrepreneurial orientation on the firm
performance through strategic flexibility: A study on the SMEs cluster in
Malang." Journal of Management Research 5.3 : 44-62.
Barry, A., Rodriquez, E., and Sandee, H. 2014. ‘Firm and Group Dynamics in the Small
and Medium Enterprise Sektor in Indonesia’, Small Business Economics
Journal, v.8, pp. 141 – 61
93
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94

Bappenas. 2016. Penguatan UMKM untuk pertumbuhan ekonomi yang Berkualitas.


Warta KUMKM V.5 No. 1- 2016
Kartiwi, M., MacGregor, R.C. 2017. Electronic Commerce Adoption Barriers in Smal
to Medium-Sized Enterprises (SMEs) in Developed and Developing Countries: A
Cross-Country Comparison. Journal of Electronic Commerce in Organization,
Vol 5, Issue 3. 2017.
Kasmi, Adi Nurdian Candra. 2017. “Penerapan E-Commerce Berbasis Business To
Consumers Untuk Meningkatan Penjualan Produk.” Jurnal Aktual STIE Trisna
Negara 15(2):109–16.
Khristianto, Whenny. 2012. “Pengunaan Teknologi Informasi di Usaha Kecil dan
Menengah”. Makalah disajikan dalam Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Fisip Unila.
Iriani., Sanaji. 2017. Kegagalan Implementasi Toko Online;studi kasus pada Kperasi
UMKM Sidoarjo.Makalah di dajikan dalam Seminar Nasional Riset Inovatif
Universitas Negeri Surabaya.
Rahmana, A. 2009. Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Daya Saing
Usaha Kecil Menengah. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi (SNATI), ISSN: 1907-5022, Yogyakarta.

94

Anda mungkin juga menyukai