ABSTRAK
Teknologi Informasi saat ini mempeunyai peran yang sangat penting, tidak
hanya menjadi sarana komunikasi tetapi mempunyai peran yang sangat penting dalam
aktivitas ekonomi terutama dalam pemasaran dan networking. Teknologi mengubah
paradigma pemasaran dari konvensional menjadi era digital atau di kenal dengan
nama E-commerce. Pemasaran dengan media digital membantu bisnis kecil dengan
anggaran yang terbatas mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, peluang ini
belum sepenuhnya di manfaatkan oleh para pengusaha di kabupaten Pringsewu.
Tingkat adopsi pengusahan terhadap internet cukup tinggi namun sebatas pada
komunikasi. Terdapat keengganan pengusaha untuk memanfaatkan internet sebagai
media pemasaran produk. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melakukan
pemetaan sejauh mana penetrasi UMKM terhadap pemanfaatan internet serta faktor-
faktor apa yang menghambat pemanfaatan internet secara maksimal dalam membantu
usaha mereka. Penelitian ini juga merekomendasikan manajemen aplikasi yang tepat
dan mampu dimanfaatkan baik oleh pemerintah daerah dan UMKM. Penelitian ini
memakai pendekatan survey dengan menggunakan statistik deskriptif untuk menyaring
hasil wawancara dalam bentuk tabel dan pola. Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukan bahwa adopsi internet pada UMKM cukup tinggi, namun sebatas pada
keperluan komunikasi. Mereka belum mempunyai ketrampilan dalam pengelolaan
media digital yang diperlukan, serta ketakutan terhadap biaya pemeliharaannya. Oleh
karena itu, diperlukan peran serta pemerintah tidak hanya dalam hal memberi
pelatihan namun juga membuat sebuah aplikasi online yang mampu menampung
produk dan memasarkan produk UMKM. Diharapkan aplikasi bentukan pemerintah ini
mampu meningkatkan omset penjualan UMKM.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki penetrasi pengguna internet lebih dari 132 juta. Angka
tersebut terus berkembang dan merupakan potensi besar dalam dunia bisnis digital.
Perkembangan tersebut disertai pertambahan konsumen perdagangan elektronik (e-
commerce). E- commerce merupakan satu set teknologi informasi dinamis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi
perdagangan secara elektronik. (Kasmi 2017) E-commerce pada awalnya merupakan
basis dari macro e-commerce yang didalamnya berisi platform Business to Business
(B2B) yang mempertemukan pengusaha dengan pengusaha (pemilik usaha dengan
84
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94
pemilik usaha) dan kemudian berkembang menjadi Busnines to Customer (B2C) yang
mempertemukan business kepada end customer.
Dengan mudahnya akses teknologi saat ini, pemanfaatan e-commerce merambah
dari kota besar hingga ke daerah-daerah. Besarnya potensi dan pesatnya perkembangan
perdagangan elektronik menjadi salah satu daya ungkit untuk usaha kecil dan
menengah. Pelaku UMKM di daerah dapat memperluas jangkauan penjualan produk
melalui pemasaran digital. Lebarnya kesempatan tersebut belum banyak digunakan oleh
pengusaha UMKM. Tercatat, baru 8% dari seluruh UMKM di Indonesia yang
menggunakan serambi e-commerce untuk memasarkan produk dan jasa mereka. Belum
lagi dari angka 8% ini banyak diantaranya yang gagal.
Kabupaten Pringsewu mempunyai potensi UMKM yang sangat besar. Terdapat
3.888 UMKM pada tahun 2017. Dari jumlah tersebut, yang memanfaatkan media digital
kurang dari 1% dan sebagian besar diantaranya adalah pengusaha muda. Sedangkan,
pengusaha lain bahkan yang sudah beroperasi dalam jangka waktu lama menunjukan
keengganan untuk menggunakan media digital.
Beberapa faktor kegagalan UMKM dalam mengadopsi teknologi internet yang
berhasil di indentifikasi dari berbagai penelitian diantaranya, kurangnya skill dalam
menguasai IT seperti bagaimana memanfaatkan smartphone, kurang mampu melakukan
manajemen situs termasuk di dalamnya membuat design dan konten situs yang menarik.
Pemilik UMKM memahami bahwa konsep pemasaran sudah berubah, namun mereka
membutuhkan dukungan untuk dapat mengusai dan memanfaatkan teknologi ini dengan
maksimal. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat penting untuk menggerakan
UMKM mempergunakan media digital sebagai salah satu media pemasaran. Untuk
mampu berperan dengan tepat, pemerintah memerlukan pemetaan terhadap penggunaan
media digital pada UMKM, sehingga kebijakan yang diambil akan tepat sasaran.
Penelitian ini melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang menjadi alasan
UMKM menggunakan internet, serta faktor lain yang menjadi alasan keengganan
mereka memakai internet untuk kegiatan usaha. Selain itu, hasil pemetaan ini dibuat
sebagai dasar pertimbangan untuk merekomendasikan bentuk kerjasama antara
pemerintah dan pelaku usaha agar pemanfaatan media digital lebih optimal.
1.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian masalah di atas, tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah
untuk:
85
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94
Tahapan penelitian yang dilakukan dapat dilihat dalam bagan alur di bawah ini
86
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94
Survey Lapangan
Identifikasi Faktor
penghambat
3. HASIL PENELITIAN
3.1. Profil Umum UMKM di Kabupaten Pringsewu
Jumlah UMKM Kabupaten Pringsewu menurut data pada bulan Maret 2017 dari
Dinas Koperasi dan UMKM tampak pada tabel di bawah ini:
87
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94
OMSET/THN ASSET
(dalam juta (dalam juta
NO
PERDAGANGAN
MENENGAH
INDUSTRI
rupiah) rupiah)
MIKRO
KECIL
JASA
L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dari keseluruhan unit usaha, sektor perdagangan mempunyai porsi terbesar yaitu
65% diikuti sektor industri sebesar 25%, dan jasa sebesar 10%. Angka ini kemudian di
kelompokkan kembali ke dalam kelompok besar jenis usaha yaitu agro dan non agro,
dan 3 jenis usaha yang mendominasi tampak pada tabel di bawah ini:
Usaha
Dari total 3.888 unit usaha UMKM di Kabupaten Pringsewu, industri genteng,
batu bata, makanan ringan, tahu tempe, gilingan padi dan kain perca merupakan jenis
usaha terbesar. Serta 79% diantaranya merupakan usaha mikro, 25% usaha kecil dan
hanya 1% merupakan usaha menengah.
89
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94
Pada pertanyaan kedua mengenai mengapa mereka tidak memakai internet untuk
pemasaran dan membuat situs yang bisa memperkenalkan produk mereka, alasan yang
diberikan adalah:
Dari Kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa UMKM Pringsewu belum
mempergunakan IT dengan maksimal. Penggunaan teknologi informasi masih terbatas
pada komunikasi. Sebagian besar UMKM terkendala dengan minimnya keahlian
pengusaha dalam memanfaatkan internet. Mereka membutuhkan pelatihan dan
pendampingan dalam mengasah keahlian mereka menggunakan IT. Alasan lain
mengapa UMKM tidak memanfaatkan IT untuk melakukan pemasaran dan
memperkenalkan produk karena tidak memiliki komputer atau laptop serta mereka
merasa pemasaran offline saja sudah cukup. Hal ini mengindikasikan bahwa kesadaran
mereka mengenai pentingnya perubahan konsep pemasaran masih rendah. Mereka
merasa saat ini, pemasaran cukup dengan media offline. Alasan lain adalah biaya mahal
dan jaringan lambat. Untuk kedua faktor terakhir ini, dikarenakan mereka sebagian
mengakses internet melalui gadget dan jaringan internet yang dibeli melalui pulsa
internet, sehingga kesulitan untuk mengakses gambar dalam resolusi besar.
90
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94
Pada saat ini, banyak aplikasi online yang ditawarkan kepada UMKM. Baik
yang berasal dari program CSR BUMN dan kementrian. Banyak sekali Online store
yang bekerja sama dengan UMKM untuk menawarkan produk, diantaranya
UMKMMarket.co.id, Usahadesa.com, Cipika Store, Kriya, galeripos, blanja.dom,
Tokopedia, Lazada, Omigayo dan masih banyak lagi. Online store tersebut membantu
UMKM untuk memasarkan produk sehingga UMKM hanya berfokus pada produksi.
Khusus untuk produk unggulan dari Lampung, sangat sulit mencari online store
yang menyediakan produk unggulan Lampung. Beberapa produk ditemukan di
bukalapak, tokopedia dan omigayo. Ketika mencari produk khusus Kabupaten
Pringsewu, yang ditemukan adalah produk yang dijual di bukalapak dengan varian yang
sangat terbatas yaitu produk kecantikan, pertanian/perkebunan serta jajanan/camilan.
Namun, jika dilihat tingkat kunjungan ke situs sangat sedikit. Tidak ada ulasan dan
tidak mempunyai tampilan situs yang menarik.
Untuk itu, penelitian ini juga memberikan pertanyaan kepada UMKM bentuk
aplikasi seperti apa yang mereka inginkan agar mereka bisa memanfaatkan internet
dalam memasarkan produk mereka. Jawaban dari UMKM dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Dari tabel di atas, UMKM membutuhkan aplikasi yang gampang diakses dan
dikelola, hal ini berkaitan dengan terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki untuk
mengelola sebuah online store. Namun, UMKM juga menyadari bahwa tampilan situs
yang menarik dengan foto-foto produk yang menarik sangat dibutuhkan. Selanjutnya
UMKM juga masih mempertimbangkan masalah biaya. Mereka beralasan bahwa
membuat foto yang menarik seperti ditunjukan dalam situs situs yang terkenal pastilah
91
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94
sulit dan mahal. Dan terkahir mereka mengharapkan dengan situs akan menambah order
atau pemesanan secara langsung ke mereka tidak melalui orang ketiga.
Dari table 3.1 diketahui bahwa faktor yang paling dominan dan menghambat
pemanfaatan media digital adalah UMKM belum mempunyai sumber daya manusia
yang mempunyai keahlian dalam pembuatan dan pengelolaan situs jual beli, selain itu
kendala lain adalah ketersediaan komputer maupun laptop, serta kemampuan untuk
membuat foto-foto yang menarik untuk dimasukan ke dalam situs. Namun, kesadaran
untuk memulai pemanfaatan internet bagi usaha mereka baik untuk pemasaran maupun
mencari informasi lain sudah muncul. Oleh karena itu, penelitian ini juga
merekomendasikan bentuk dari manajemen dan pengelolaan aplikasi yang tepat dan
berbasis pada kerjasama kelembagaan antara pemerintah daerah dan UMKM. Bentuk
kerjasama kelembagaan di tunjukan dalam bagan di bawah ini:
92
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94
Dengan pengelolaan yang professional, diharapkan situs jual beli khusus produk
Kabupaten Pringsewu dapat berkembang, tidak sekedar menjadi program pemerintah
tetapi benar benar menjadi ajang memperkenalkan dan meningkatkan omset UMKM di
Pringsewu.
4. KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa:
DAFTAR PUSTAKA
Abou-Shouk, M & Eraqi, M. 2015. Perceived barriers to e-commerce adoption in SMEs
in developing countries : the case of travel agents in Egypt. International
Journal of Services and Operations Management, 21(3), 332–353.
Arief, Mohammad, et al. 2013. "The effect of entrepreneurial orientation on the firm
performance through strategic flexibility: A study on the SMEs cluster in
Malang." Journal of Management Research 5.3 : 44-62.
Barry, A., Rodriquez, E., and Sandee, H. 2014. ‘Firm and Group Dynamics in the Small
and Medium Enterprise Sektor in Indonesia’, Small Business Economics
Journal, v.8, pp. 141 – 61
93
Jurnal Kelitbangan Pengembangan dan Inovasi Iptek Kabupaten Pringsewu
Volume 3, No 2, Tahun 2018 Hal :84-94
94