RUMAH SAKIT
Oleh:
Mohammad Ardy Audya A. (180535632540)
Muhammad Adhitya Widhianto (180535632530)
Muhammad Tatag Adi N. (180535632517)
Naziro (180535632589)
S1 TI ‘18 OFF B
- SQL
1. SQL (Structured Query Language)
SQL (atau query language) adalah sebuah bahasa yang digunakan
untuk merequest informasi dari basis data, bahasa ini sudah disediakan
oleh DBMS (Database Management System). Konstruksi SQL
terbentuk atas kombinasi relational-algebra dan relational-calculus.
Contoh :
Misalkan tabel jurusan memiliki field id dan nama, maka
pernyataan SQL untuk penambahan data dituliskan sebagai berikut:
INSERT INTO jurusan (id, nama)
VALUES (Nilai-id, Nilai-nama)
UPDATE
Perintah update digunakan untuk memperbaiki atau memodifikasi
data dalam suatu baris pada suatu tabel
Sintaks :
UPDATE ‘namatabel’
SET field_1 = nilai_1, field_2 = nilai_2, …, field_n
= nilai_n
WHERE kondisi
Dimana : kondisi adalah kriteria data yang akan diperbaiki
DELETE
Perintah delete digunakan untuk melakukan penghapusan record
dari suatu tabel yang memiliki kondisi yang dinyatakan dalam
pernyataan kondisi.
Sintaks :
DELETE FROM ‘nama_tabel’
WHERE kondisi
SELECT
Perintah select digunakan untuk menampilkan isi atau pengambilan
data dari suatu tabel.
Sintaks :
SELECT field_1, field_2, …, field_n
FROM ‘nama_tabel’
WHERE kondisi
- Fungsi Agregat
1. Fungsi Agregat
Fungsi Agregat adalah fungsi yang menerima koleksi nilai dan
mengembalikan nilai tunggal sebagai hasilnya. Lima jenis fungsi
agregat diantaranya :
Fungsi Deskripsi
COUNT Mengembalikan jumlah (banyaknya atau kemunculan)
nilai di suatu kolom
SUM Mengembalikan jumlah (total atau sum) nilai di suatau
kolom
AVG Mengembalikan rata- rata (average) nilai di suatu
kolom
MIN Mengembalikan nilai terkecil (minimal) di sauatu
kolom
MAX Mengembalikan nilai terbesar (maksimal) di suatu
kolom
2. Keyword DISTINCT
Keyword DISTINCT digunakan untuk mengeliminasi duplikasi
kemunculan data yang sama.
Sintaks :
SELECT DISTINCT A1, A2, ..., An
FROM r1, r2, r3, ..., rm
WHERE P
3. Pengelompokan
Operasi non-trivial lainnya di dalam pengambilan data adalah
pengelompokan. Operasi ini direpresentasikan melalui klausa
GROUP BY dan diikuti nama field.
Sintaks :
SELECT A1, A2, ..., An
FROM r1, r2, r3, ..., rm
GROUP BY A1, A2, ..., An
4. Having
Pada saat bekerja dengan fungsi agregat, terkadang diperlukan
klausa WHERE untuk menspesifikasikan hasil. Sayangnya, klausa
WHERE tidak boleh mengandung fungsi agregat. Sebagai solusi,
kita bisa memanfaatkan klausa HAVING. Penggunaan klausa ini
mirip WHERE.
Sintaks :
SELECT A1, COUNT(A1)
FROM r
GROUP BY A1
HAVING P;
2. Join
Join merupakan salah satu kontruksi dasar dari SQL dan basis data.
Join dapat didefinisikan sebagai kombinasi record dari dua atau lebih
table di dalam basis data relasional dan menghasilkan sebuah tabel
(temporary) baru yang disebut sebagai joined tabel.
Join dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu inner join dan
outer join.
a. Inner Join
Inner join pada dasarnya adalah menemukan persimpangan
(intersection) antara dua buah tabel.
Sintaks :
SELECT A1, A2, . . ., An
FROM r1
INNER JOIN r2
ON r1.join_key = r2.join_key
- Subquery
Subquery (disebut juga subselect atau nested select / query atau inner-
select) adalah query SELECT yang ada di dalam perintah SQL lain
misalnya SELECT, INSERT, UPDATE, atau DELETE. Keberadaan
subquery secara nyata mampu menyederhanakan persoalan-persoalan
rumit berkaitan query data. Sebagai contoh, misal terdapat pernyataan
sebagai berikut:
SELECT F1,F2, …, Fn
FROM t1, t2, …, tn
WHERE P
(SELECT SELECT F1,F2, …, Fn
FROM t1, t2, …, tn
WHERE P)
1. Scalar Subquery
2. Multiple-Row Subquery
i. Operator IN
Operator IN memiliki arti : sama dengan member di dalam list.
Sebagai contoh, kita bisa menggunakan operator ini untuk
mendapatkan data dosen yang mengajar matakuliah.
3. Multiple-Column Subquery
- Stored Procedure
1. Stored Procedure
[characteristic …] routine_body
CALL sp name
IN
OUT
INOUT
- Trigger
1. Trigger
Trigger dapat didefinisikan sebagai himpunan kode (prosedural)
yang dieksekusi secara otomatis sebagai respon atas suatu kejadian
berkaitan dengan tabel basis data. Kejadian (event) yang dapat
membangkitkan trigger umumnya berupa pernyataan INSERT,
UPDATE, dan DELETE. Berdasarkan ruang lingkupnya, trigger
diklasifikasikan menjadi dua jenis: row trigger dan statement trigger.
Trigger baris (row) mendefinisikan aksi untuk setiap baris tabel; trigger
pernyataan hanya berlaku untuk setiap pernyataan INSERT, UPDATE,
atau
DELETE.
2. Trigger MySQL
MySQL mendukung fitur trigger termasuk juga stored procedure
dan view sejak versi 5.0.2 Sebagaimana objek-objek lainnya, trigger
diciptakan menggunakan pernyataan CREATE.
- View
a. VIEW
View dapat didefinisikan sebagai tabel maya (virtual) atau logical
yang terdiri dari himpunan hasil query. Tidak seperti pada umumnya
tabel di dalam basis data relasional, view bukanlah bagian dari skema
fisik. View bersifat dinamis, ia mengandung data dari tabel yang
direpresentasikannya. Dengan demikian, ketika tabel yang menjadi
sumber datanya berubah, data di view juga akan berubah.
CREATE
[OR REPLACE]
[ALGORITHM = {UNDEFINED | MERGE | TEMPTABLE}]
[DEFINER = { USER | CURRENT USER }]
[SQL SECURITY {DEFINER | INVOKER}]
VIEW view_name [(column_list)]
AS select statement
[WITH [CASCADED | LOCAL] CHECK OPTION]
CREATE TABLE t (qty INT, price INT);
INSERT INTO t VALUES(3, 50), (5, 60);
CREATE VIEW v AS SELECT qty, price, qty*price AS value FROM
t;
SELECT * FROM v;
Updateable VIEW
Hasil
hasil
Hasil
Hasil
hasil
c. Screenshot Hasil
c. Screnshot Hasil
c. Screenshot Hasil
B Studi Kasus
SQL
1. Studi kasus 1
Menginputkan data pasien yang di rawat inap
Source Code
Tampilan
Penjelasan
Pada studi kasus tersebut untuk menginputkan data pasien dengan sintak insert
into tb_pasien values berarti table pasien. Pernaytaan Insert Into digunakan
untuk menambahkn record baru pada table pasien yang di rawat inap
2. Studi kasus 2
Menampilkan data pasien yang memiliki keluhan demam
Source code
Tampilan
Penjelasan
Pada studi kasus ini digunakan untuk menampilkan data pasien dengan sintak
select from tb_pasien Berarti table pasien. Kemudian menggunakan kluesah
Where untuk menspesifikasikan letak data di table pasien yang akan
menampilkan keluhan demam. Maka akan tampil output data demam.
3. Studi kasus 3
Menghapus data dokter
Source code
Tampilan
Penjelasan
Pada studi kasus tersebut digunakan untuk menghapus data dokter dengan
sintaks delete kemudian from tb_dokter berarti dari table dokter. Kemudian
menggunakan klausah where untuk menspesifikasikan letak data di table
dokter yang akan dihapus yaitu kode yang dihapus DOK201. Maka akan tampil
output data setelah dihapus.
4. Studi kasus 4
Source code
Tampilan
Penjelasan
Pada studi kasus tersebut untuk mendapatkan nama psien yang di awali huruf
A yang menggunakan sintak Select From tb_pasien yang berarti table pasien.
Kemudian menggunakan kluesah where untuk menspesfikasikan letak data di
table pasien .Operator LIKE memungkinkan pengambilan data yang mirip atau
mendekati kata kunci.”A”. maka akan tampil output nama yang berawalan
huruf A
5. Studi kasus 5
Urutkan data petugas berdasarkan nama petugas dengan urutan menaik
Source code
Tampilan
Penjelasan
Pada studi kasus tersebut dengan sintak Select From tb_petugas yang berarti
table petugas. Kemudian menggunakan ORDER BY untuk menampilkan data
nama petugas secara urut berdasarkan abjadnya
FUNGSI AGREGAT
1. Studi kasus 6
Mendapatkan jumlah pasien berdasarkan alamat
Script Program
SELECT alamat_pasien, COUNT(nama_pasien) AS jumlah_pasien
FROM tb_pasien GROUP BY alamat_pasien;
Before
After
Penjelasan
Menggunakan fungsi COUNT untuk menghitung jumlah data,
kemudian menggunakan GROUP BY untuk mengelompokkan data
berdasarkan “alamat_pasien”
2. Studi kasus 7
Mendapatkan jumlah total pembayaran yang diterima setiap petugas
(tampilkan kode petugas)
Script Program
SELECT kd_petugas, SUM(jml_pembayaran) AS total FROM
tb_pembayaran GROUP BY kd_petugas;
Before
After
Penjelasan
Menggunakan fungsi SUM untuk menjumlahkan data berupa
jumlah pembayaran, lalu dikelompokkan menggunakan GROUP
BY berdasarkan kode petugas (kd_petugas)
3. Studi kasus 8
Mendapatkan pembayaran minimal
Source Code
SELECT MIN(jml_pembayaran) AS pembayaran_minimal FROM
tb_pembayaran;
Before
After
Penjelasan
Menggunakan fungsi MIN untuk mendapatkan nilai pembayaran
terendah atau minimal
4. Studi kasus 9
Mendapatkan pembayaran antara 80000 dan 125000
Source Code
SELECT kd_pasien, jml_pembayaran FROM tb_pembayaran
WHERE jml_pembayaran BETWEEN 80000 AND 125000;
Before
After
Penjelasan
Menampilkan semua data dengan SELECT dengan syarat dimana
jml_pembayaran diantara 80000 dan 125000 menggunakan
BETWEEN
5. Studi kasus 10
Mendapatkan nilai maksimal dari jumlah pembayaran
Source Code
SELECT MAX(jml_pembayaran) AS pembayaran_maksimal
FROM tb_pembayaran;
Before
After
Penjelasan
1. Studi kasus 11
Mendapatkan nama pasien rawat inap beserta ruangannya
Source Code
SELECT tb_pasien.nama_pasien, tb_ruang.nama_ruang
FROM tb_pasien INNER JOIN tb_rawat_inap ON
tb_pasien.kd_pasien = tb_rawat_inap.kd_pasien
INNER JOIN tb_ruang ON tb_rawat_inap.kd_ruang =
tb_ruang.kd_ruang;
Before
After
Penjelasan
Perintah SQL tersebut untuk mendapatkan data pasien rawat inap
beserta ruangannya yaitu dengan menggunakan inner join. Inner
join akan menampilkan data dimana data yang ada ditabel
“tb_pasien”, “tb_rawat_inap”, “tb_ruang” itu ada pada satu tabel
dengan yang lain. Data yang tidak ada, tidak ditampilkan. Pada
sintaks ( ON tb_pasien.kd_pasien = tb_rawat_inap.kd_pasien dan
ON tb_rawat_inap.kd_ruang = tb_ruang.kd_ruang ) dimana
acuannya yang tipe data dan ukurannya harus sama.
2. Studi kasus 12
Mendapatkan data pasien yang tidak rawat inap beserta keluhannya
Source Code
SELECT nama_pasien, keluhan FROM tb_pasien LEFT OUTER JOIN
tb_rawat_inap ON tb_pasien.kd_pasien =
tb_rawat_inap.kd_pasien
WHERE tb_rawat_inap.kd_rawat_inap IS NULL;
Before
After
Penjelasan
3. Studi kasus 13
Menampilkan seluruh data pada tabel rawat inap dan tabel ruang dengan
Full Outer Join
Source Code
SELECT * FROM tb_rawat_inap LEFT OUTER JOIN tb_ruang ON
tb_rawat_inap.kd_ruang = tb_ruang.kd_ruang
UNION
SELECT * FROM tb_rawat_inap RIGHT OUTER JOIN tb_ruang ON
tb_rawat_inap.kd_ruang = tb_ruang.kd_ruang
Before
After
Penjelasan
4. Studi kasus 14
Kelompokan tabel pembayaran berdasarkan jumlah pembayaran,
kemudian hitung banyaknya jumlah pembayaran tsb.
Source Code
SELECT tb_pembayaran.jml_pembayaran, COUNT(jml_pembayaran)
as "JUMLAH PEMBAYARAN" FROM (tb_pasien INNER JOIN
tb_pembayaran ON tb_pasien.kd_pasien =
tb_pembayaran.kd_pasien) GROUP BY
tb_pembayaran.jml_pembayar
Before
After
Penjelasan
5. Studi kasus 15
Mendapatkan jumlah nama pasien pada tabel pasien lalu dikelompokkan
berdasarkan kode petugas
Source Code
SELECT tb_pembayaran.kd_petugas,
COUNT(tb_pasien.nama_pasien) AS "JUMLAH PASIEN" FROM
(tb_pembayaran INNER JOIN tb_pasien ON
tb_pembayaran.kd_pasien = tb_pasien.kd_pasien ) GROUP BY
tb_pembayaran.kd_petugas
Before
After
Penjelasan
SUBQUERY
1. Studi kasus 16
Tampilkan kode pasien yang memiliki tagihan lebih besar daripada pasien
dengan Kode pasien = PAS106
Source code
Tampilan
Penjelasan
Menggunakan subquery SELECT untuk memilih kolom pada tabel
pembayaran dan menggunakan operator baris tunggal =, juga menggunakan
jenis scalar subquery yang hanya menampilkan satu baris data untuk
menemukan kode pasien yang tagihannya melebihi pasien dengan kode
pasien PAS106
2. Studi kasus 17
Tampilkan nama dari pasien yang memiliki keluhan yang sama dengan
pasien dengan nama pasien = Lisa
Source code
Tampilan
Penjelasan
Menggunakan subquery jenis Multiple-Row sub query ,pertama menggunakan
SELECT untuk memilih kolom dan menambah koma untuk memilih kolom
berikutnya dalam satu proses dan menggunakan SELECT kembali untuk
menunjuk salah satu data pada tabel untuk menemukan nama pasien yang
memiliki keluhan sama dengan pasien bernama ‘Lisa’
3. Studi kasus 18
Tampilkan kode pasien dan nama_pasien yang memiliki tagihan tertinggi
dalam tabel pembayaran
Source code
Tampilan
Penjelasan
4. Studi kasus 19
Tampilkan kode pasien dan nama pasien yang memiliki tagihan dibawah
100000
Source code
Tampilan
Penjelasan
5. Studi kasus 20
Dari data tagihan yang terdaftar, siapa sajakah (nama dan keluhan) pasien
yang tidak mendapat tagihan 100000 ?
Source code
Tampilan
Penjelasan
STORED PROCEDURE
1. Studi kasus 21
Mendefinisikan stored procedure untuk menampilkan semua data pasien
Membuat stored procedure
Source code
DELIMITER //
CREATE PROCEDURE lihatPasien()
BEGIN
SELECT * FROM tb_pasien;
END //
DELIMITER ;
Memanggil stored procedure
CALL lihatPasien();
Tampilan
Penjelasan
Menggunakan perintah DELIMITER untuk mengubah delimiter standar
dan juga menggunakan CREATE PROCEDURE untuk membuat prosedur
baru dan begin untuk memulai fungsi, menggunakan SELECT * untuk
memilih semua data yang ada pada tabel tersebut juga memakai fungsi
CALL untuk memanggil prosedur tersebut
2. Studi kasus 22
Menampilkan data pasien(nama dan alamat) yang memiliki alamat Jl.
Jombang
Membuat stored procedure
Source code
DELIMITER //
CREATE PROCEDURE keluhan100()
BEGIN
SELECT nama_pasien , alamat_pasien
FROM tb_pasien
WHERE alamat_pasien = 'Jl. Jombang' ;
END //
DELIMITER ;
Tampilan
Penjelasan
3. Studi kasus 23
Menampilkan data pasien yang memiliki keluhan demam
Membuat procedure
Source code
DELIMITER //
CREATE PROCEDURE keluhan()
BEGIN
SELECT alamat_pasien , nama_pasien FROM tb_pasien
WHERE keluhan = ‘demam’ ;
END
DELIMITER ;
Memanggil
CALL keluhan;
Tampilan
Penjelasan
Menggunakan perintah DELIMITER untuk mengubah delimiter standar
dan juga menggunakan CREATE PROCEDURE untuk membuat prosedur
baru dan begin untuk memulai fungsi
Menggunakan SELECT untuk memilih kolom disertai koma untuk
memilih kolom yang lain dalam satu proses ,menggunakan WHERE untuk
menemukan pasien dengan keluhan demam
4. Studi kasus 24
Memunculkan kode pasien yang tagihan melebihi 100000
MEMBUAT PROCEDURE
Source code
DELIMITER //
CREATE PROCEDURE tagihan1()
BEGIN
SELECT kd_pasien , jml_pembayaran
FROM tb_pembayaran
WHERE jml_pembayaran > 100000 ;
END //
DELIMITER ;
MEMANGGIL PROCEDURE
CALL tagihan1;
Tampilan
Penjelasan
Menggunakan perintah DELIMITER untuk mengubah delimiter standar
dan juga menggunakan CREATE PROCEDURE untuk membuat prosedur
baru dan begin untuk memulai fungsi
Menggunaan SELECT untuk memilih kolom disertai koma untuk memilih
kolom lain dalam satu proses menggunakan where dan juga operasi
>100000 untuk menemukan tagihan diatas 100000
5. Studi kasus 25
Memunculkan kode pasien yang tagihan kurang dari 100000
MEMBUAT PROCEDURE
Source code
DELIMITER //
CREATE PROCEDURE tagihan2()
BEGIN
SELECT kd_pasien , jml_pembayaran
FROM tb_pembayaran
WHERE jml_pembayaran < 100000 ;
END //
DELIMITER ;
MEMANGGIL PROCEDURE
CALL tagihan2;
Tampilan
Penjelasan
VIEW
1. Studi kasus 26
Definisikan view untuk mendapatkan data dokter yang memiliki pasien
Source Code:
ON ((tb_dokter.kd_dokter= tb_pasien.kd_dokter)))
GROUP BY tb_pasien.kd_pasien;
Tampilan :
Penjelasan :
2. Studi kasus 27
Mendefinisikan nested view hanya dokter yang memiliki pasien terbanyak
Source Code :
CREATE VIEW dataDokterTerbanyak
AS
Tampilan
Penjelasan:
View ini merupakan nested view dari studi kasus sebelumnya. Untuk membuat
view ini menggunakan perintah CREATE VIEW dengan nama view
dataDokterTerbanyak. View ini menggunakan fungsi MAX untuk
mendapatkan data dokter yang memiliki pasien terbanyak. Yaitu dengan
menggunakan MAX(datadokter.kd_dokter). Keluaran tampilan dari view ini
yaitu didapat dari AS ‘Memeriksa Terbanyak’ yang didapat dari view
sebelumnya, yaitu VIEW dataDokter.
3. Studi kasus 28
Mendefinisikan nested view untuk mendapatkan data petugas yang melayani
pembayaran yang memiliki alamat di Jl. Blitar
Source Code Main View :
CREATE VIEW dataPetugas
AS
ON ((tb_pembayaran.kd_petugas= tb_petugas.kd_petugas)))
GROUP BY tb_petugas.kd_petugas;
Penjelasan :
Pertama yaitu dengan membuat main view untuk mendapatkan data petugas
yang melayani pembayaran dengan perintah CREATE VIEW dan nama view
yaitu dataPetugas. Di main view ini, akan menampilkan semua kolom pada
tabel tb_petugas yang telah dijoinkan dengan tabel tb_pembayaran, dimana
yang menjadi elemen yang sama yaitu kd_petugas dan GROUP BY
kd_petugas.
Kedua, yaitu membuat nested view petugas yang memiliki alamat di Jl. Blitar
dengan menggunakan perintah CREATE VIEW dengan nama
dataPetugas_alamat. Pada perintah SELECT * FROM dataPetugas, view ini
akan menampilkan seluruh kolom dari view dataPetugas. Selanjutnya, diberi
kondisi dimana datapetugas.alamat_petugas = `Jl. Blitar`.
4. Studi kasus 29
Mendefinisikan nested view untuk mendapatkan nominal maksimal
pembayaran.
Source Code Main View
CREATE VIEW pasienMembayar
AS
ON ((tb_pasien.kd_pasien=tb_pembayaran.kd_pasien)))
GROUP BY tb_pembayaran.kd_pasien
AS
SELECT MAX(pasienmembayar.jml_pembayaran)
AS membayar_terbanyak
FROM pasienmembayar
Tampilan Nested View
Penjelasan
Untuk mendapatkan nominal maksimal pembayaran, pertama membuat main
view dengan perintah CREATE VIEW dan nama view pasienMembayar. Pada
view ini akan menampilkan nama pasien, alamat dan nominal pembayaran.
View ini didapat dari JOIN antara tabel tb_pasien dan tb_pembayaran dimana
kd_pasien sebagai elemen yang sama.
Selanjutnya, pada nested view ini untuk mendapatkan nominal maksimal
pembyaaran yang dilakukan oleh pasien. Untuk membuatnya digunakan
perintah CREATE VIEW dengan nama view pasienmembayar_maksimal.
View ini menggunakan fungsi MAX(pasienmembayar.jml_pembayaran) untuk
mendapatkan nilai maksimal jumlah pembayaran dan ditampilkan
menggunakan perintah AS membayar_terbanyak.
5. Studi kasus 30
Mendefinisikan view untuk mendapatkan nama pasien yang melakukan rawat
inap.
Source Code :
CREATE VIEW pasienRawatInap
AS
SELECT
tb_pasien.nama_pasien,
tb_ruang.nama_ruang
FROM
tb_rawat_inap
Penjelasan :
Pertama, untuk membuat view menggunakan perintah CREATE VIEW dengan
nama view pasienrawatinap. Pada view ini akan menampilkan nama pasien dan
nama ruang tempat mereka dirawat. Untuk menampilkan nama dan nama ruang
menggunakan perintah SELECT tb_pasien.nama_pasien, tb_ruang.nama_ruang.
Selanjutnya menjoinkan tabel tb_rawat inap dengan tabel pasien pada kd_pasien
yang telah dijoinkan dengan tabel tb_ruang pada kd_ruang.
TRIGGER
1. Studi kasus 31
Merekam operasi INSERT pada tabel tb_pemabayaran dan menyimpan
rekaman operasi sebagai bukti di tabel log_pembayaran
Membuat Trigger :
Tampilan :
Penjelasan :
Pertama yaitu membuat tabel log_pembayaran untuk merekam operasi dengan
menggunakan perintah CREATE TABLE. Selanjutnya membuat trigger
denggan nama logInsert dengan perintah CREATE TRIGGER. Dalam trigger
ini, dideklarasikan variable keterangan dengan tipe data VARCHAR (50).
Selanjutnya set keterangan CONCAT yang akan menampilkan operasi yang
direkam. Kemudian keterangan tersebut dimasukkan ke dalam tabel
log_pembayaran dengan perintah INSERT dengan VALUES keterangan dan
waktu pada saat terjadi operasi dengan menggunakan NOW.
2. Studi kasus 32
Membuat Trigger
Source code
END IF;
END $$
('PAS113','Mahmud','Jl. Kenanga','','DOK205');
Before
After
Penjelasan :
3. Studi kasus 33
Membuat Trigger ketika jumlah pembayaran > 80000, mendapat diskon 10%
Membuat Trigger
Source code
Before
After
Penjelasan
4. Studi kasus 34
Mendefinisikan Trigger ketika pasien melakukan rawat inap dan kd_ruang
pasien dikosongi, maka pasien akan otomatis masuk ke ruang Anggrek
(RUA402).
Membuat Trigger
Source code
Penjelasan
Membuat trigger
Source code
END IF;
END $$
('PAS141','Muhaimin','Jl. Dewandaru','Demam','');
Hasil
Penjelasan
C Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengerjaan database beserta studi kasus pada database
rumah sakit ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pengaplikasian
database dapat mempermudah pasien, dokter, dan petugas dalam melakukan
kegiatan pelayanan di rumah sakit. Contohnya petugas dapat melayani
pembayaran pasien dengan optimal.
Pembuatan database juga membuat penyimpanan data milik rumah sakit
menjadi lebih efisien. Penyimpanan dan pengelolaan data yang sebelunya
dilakukan secara manual, sangat membutuhkan banyak waktu. Penyimpanan
data – data tersebut kini dapat dilakukan secara digital. Dengan sistem ini,
data dapat dikelola dengan rapi.
Dengan adanya database ini juga, duplikasi data dapat dicegah. Selain itu,
keamanan data pun lebih terjamin. Data juga dapat dibackup dengan cukup
mudah. Oleh karenanya, proses pengolahan data dapat lebih akurat daripada
sistem konvensional.
Sehingga dapat kami simpulkan bahwa dengan memanfaatkan database
MySQL dalam Perancangan Sistem Database Rumah Sakit dapat
memudahkan proses pelayanan dan pengelolaan data pada rumah sakit
dengan lebih efisien.
D Saran
Adapun saran yang diajukan oleh penulis dalam pembuatan sistem
database ini, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Perlunya pengembangan dan pengimplementasian database lebih lanjut
ke dalam sistem aplikasi.
2. Perlu mengefisiensikan lebih lanjut mengenai struktur database.
Daftar Pustaka
Tim Asisten Dosen. 2018. Modul 1-9. Malang : Universitas Negeri Malang.
Lampiran
Job Desk
Mohammad Ardy Audya A. Membuat implementasi database
Mengerjakan Laporan modul 6 & 7
(180535632540)
Muhammad Adhitya Widhianto Membuat power point
Mengerjakan laporan modul 4 & 5
(180535632530)
Muhammad Tatag Adi N. Merancang ERD dan Database
Mengerjakan laporan modul 8 & 9
(180535632517)
Membuat power point
Naziro (180535632589) Mengerjakan laporan modul 3 dan
mengedit data keseluruhan
Membuat paper