Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

METODOLOGI DAN RISET

(LATAR BELAKANG DAN MANFAAT)

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Metodologi dan Riset

Dosen Pengampu: Dr. dr. Hafni Bachtiar, MPH

Disusun Oleh:

1. Ester Pakpahan
2. Novi aulia Driza
3. Vera Angraini
4. Yuni Surya Putri

PROGRAM STUDI S2 KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Latar

Belakang dan Manfaat” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

Dr.dr. Hafni Bachtiar, MPH pada mata kuliah Metodologi dan Riset. Selain itu

makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga

bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Dr.dr. Hafni Bachtiar, MPH selaku

dosen mata kuliah Metodologi dan Riset yang telah memberikan tugas ini sehingga

dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya

tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Padang, 17 September 2021

i
Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2. 1 Latar belakang.................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Latar Belakang Masalah........................................................3
2.1.2 Isi Latar Belakang....................................................................................4
2.1.3 Runtutan Logika Penjelasan....................................................................5
2.1.4 Fungsi Latar Belakang Masalah Penelitian.............................................7
2.2 Manfaat...........................................................................................................9
2.2.1 Pengertian Manfaat Penelitian.................................................................9
2.2.2 Fungsi Manfaat Penelitian.....................................................................11
2.3 Contoh Latar Belakang dan Manfaat Penelitian...........................................12
2.3.1 Contoh Latar Belakang Penelitian.........................................................12
2.3.2 Contoh Manfaat Penelitian....................................................................15
BAB III PENUTUP.....................................................................................................16
3. 1 Kesimpulan...................................................................................................16
3.2 Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Metodologi penelitian merupakan mata kuliah yang menunjang dalam

pembuatan karya ilmiah. Melihat hasil karya yang hasilnya masih belum maksimal

perlu adanya suatu penelitian. Dalam membuat proposal penelitian membutuhkan

langkah-langkah yang harus di lakukan peneliti, sehingga perlu untuk mengetahui

masalah yang akan diteliti terlebih dahulu.

Latar belakang masalah adalah alasan-alasan yang melatar belakangi

penelitian. Suatu masalah yang diungkapkan dalam latar belakang masalah adalah hal

yang berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dilakukan. Latar belakang

penelitian memiliki fungsi memberikan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan.

Pada latar belakang dikemukakan sebagai suatu pembuktian dari penelitian

yang dilakukan, bahwa latar belakang dapat menunjukkan adanya masalah yang

diteliti. Latar belakang ini harus tampilkan secara kuat, untuk itu kita harus

mengemukakan data dan fakta sebagai alasan, dengan mengurangi argumentasi

pribadi sesedikit mungkin.

Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan

atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam

1
2

latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar

permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan

penelitian, yang akan dijadikan untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional

permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan

masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian latar

belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing

dan penguji. Maka dari itu penulis akan membahas sekilas tentang latar belakang

masalah yang memang sangat krusial dalam penyusunan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian latar belakang masalah dan manfaat penelitian?

2. Apa saja isi yang hendaknya dibahas pada latar belakang masalah dan manfaat

penelitian?

3. Bagaimana runtutan penjelasan dalam latar belakang masalah dan manfaat?

4. Apa saja fungsi latar belakang masalah dan manfaat dalam penelitian?

1.3 Tujuan

1. Agar pembaca mengetahui pengertian dan juga uraian tentang latar belakang

masalah dan manfaat penelitian.

2. Menginformasikan isi yang hendaknya dibahas pada penulisan latar belakang

masalah dan manfaat penelitian.

3. Untuk memberikan pandangan terhadap penyusun laporan tentang perlunya

dibuat dengan runtutan logika agar pembaca dapat mengikuti suatu alur yang
3

berkerucut  dari hal-hal yang bersifat umum dengan melihat beberapa point

yang hendaknya ada pada latar belakang masalah.

4. Supaya pembaca/penyusun laporan mengetahui urgensi latar belakang masalah

serta fungsi dari adanya latar belakang masalah dalam penyusunan penelitian.
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Latar belakang

2.1.1 Pengertian Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah adalah kondisi-kondisi yang mendasari atau

mendukung kelayakan ditentukannya masalah penelitian. Untuk meninjau ide yang

sama ini sering dipergunakan pula istilah lain, diantaranya:

1. Latar belakang masalah,

2. Latar belakang pemilihan judul,

3. Latar belakang pemilihan masalah,

4. Alasan pemilihan judul,

5. Alasan pemilihan masalah,

6. Alasan penelitian.

Di antara keenam istilah tersebut, istilah latar belakang masalah bisa

ditafsirkan “sebab-sebab kenapa masalah timbul”. Padahal yang dimaksudkan dengan

latar belakang penelitian tentu saja alasan kenapa meneliti masalah timbul, kenapa

memilih topik penelitian itu. Istilah yang yang menyebutkan kata “judul”, karena

umumnya yang dipahami adalah “kalimat judul” atau “title” penelitian, sebaiknya

dihindari saja.

Jadi istilah yang dipakai sebaiknya:

4
5

1. Latar belakang penelitian,

2. Latar belakang pemilihan masalah,

3. Latar belakang pemilihan topik penelitian,

4. Alasan penelitian,

5. Alasan pemilihan masalah,

6. Alasan pemilihan topik penelitian

Latar belakang masalah ini perlu dipaparkan secara jelas serta didukung oleh

data-data, fakta-fakta dan argumen yang logis mengenai penting serta layaknya

penelitian tersebut dilakukan.

2.1.2 Isi Latar Belakang

Mengenai isi latar belakang masalah, disini akan dijelaskan secara garis besar

bagian-bagian yang diperlukan. Penambahan bagian-bagian dapat saja terjadi, karena

keluasan kajian mengenai latar belakang disesuaikan dengan jenis-jenis

penelitiannya.

1. Bagian Pertama

Menerangkan tentang kondisi-kondisi yang menyebabkan ketertarikan peneliti

maupun segmen pembaca. Untuk tiap-tiap jenis proposal memiliki segmen pembaca

yang berbeda-beda. Misalnya bagi proposal penelitian institusional baik pemerintah

maupun swasta fokus ketertarikan pembaca adalah nilai guna yang diperlukan oleh

institusi tersebut. Jika proposal yang dibuat berkaitan dengan konteks bisnis maka
6

perlu juga disampaikan keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari penelitian yang

akan dilakukan.

2. Bagian Kedua

Kemukakan secara jelas hal-hal yang ingin diketahui. Mulai dari definisi dan

permaknaan terhadap objek penelitian. Selanjutnya mengenai teori-teori yang dapat

memperluas alasan pentingnya dilakukan penelitian. Jelaskan juga pentingnya hal

tersebut untuk diketahui. Kepentingan tersebut dapat berkaitan dengan masalah

pemenuhan kebutuhan hidup manusia, masalah-masalah sosial dan masalah-masalah

kepentingan ilmu pengetahuan secara mendasar.

3. Bagian Ketiga

Berikan gambaran pula apa yang diharapkan sebagai hasil penelitian ini.

Gambaran dapat berupa seuatu yang praktis serta fungsional. Maupun sesuatu bentuk

teori baru yang dapat dikembangkan pada tataran praktis. Selain itu dapat juga teori-

teori yang akan mendukung berbagai bidang ilmu pengetahuan lainnya.

2.1.3 Runtutan Logika Penjelasan

Setting permasalahan secara luas menjadi suatu pernyataan yang selanjutnya

dijelaskan secara lebih mendalam. Dalam hal ini kita menggunakan logika deduktif.

Dari suatu konsep penjelasan yang luas selanjutnya disimpulkan  menjadi beberapa

bagian dan masing-masing bagian tesebut dapat dibuat dalam bentuk paragraf-

paragraf tersendiri.
7

Jika suatu teori muncul dari data pendahuluan, maka harapannya ialah teori

itu mengikuti asas dengan paradigma metodologis yang sesuai dengan harapannya.

Hal itu akan menjadi persoalan apabila teori itu merupakan sesuatu yang digunakan

oleh peneliti untuk diuji. Maka dalam hal ini penelaahan kesesuaiannya perlu pula

diperhitungkan dalam prposal penelitian, sehingga konsep latar belakang sesuai

dengan teori logika dalam penelitian. Dan hasilnya merupakan kejelasan latar

belakamg, teori serta permasalahan.

Perlunya dibuat dengan runtutan logika agar pembaca dapat mengikuti suatu

alur yang berkerucut  dari hal-hal yang bersifat umum sebagaimana telah diterangkan

diatas. Sebagian besar latar belakang penelitian dijelaskan dengan konsep logika

penjelasan deduktif. Adapun mengenai logika deduktif ini sudah diterangkan

sebelumnya dalam buku ini.

Dalam suatu penelitian ilmiah, proses lahirnya suatu masalah tersaji secara

formal dalam bentuk uraian latar belakang masalah. Melalui latar belakang masalah,

pengalaman tentang permasalahan penelitian yang sedang dihadapi dapat menjadi

lebih utuh. Alasannya adalah suatu latar belakang masalah yang baik umumnya

mengungkapkanpaling tidak empat hal, yaitu:

1. Mengungkap isu-isi (issues)

Isu ada dalam latar belakang masalah mengingat isu merupakan hal yang

mengganjal tentang sesuatu hingga memerlukan penyelesaian. Isu bisa merupakan

gejala, fenomena atau komentar yang sedang ramaisaat ini. Isu berperan sebagai
8

masalah yang pokok dan segera memerlukan penyelesaian. Perlu diingat bahwa isu

berbeda dengan gosip. Hal lain yang perlu diingat bahwa sepanjang pernyataan

tentang masalah masih bisa dibantah, maka tidak bisa dikatakan isu.

2. Mengungkapkan fata-fakta (exiting information)

Selain isu, dala latar belakang masalah biasa diuraikan pula fakta-fata yang

memperkuat isu. Maksudnya, ada keyakinan bahwa isu yang diangkat tidaklah

dibuat-buat, melainkan nyata adanya. Fakta-fakta yang dimaksud umumnya tentang

data berupa angka, data-data kualitatif dan lain-lain. Sumber fakta pun terkadang

disebutkan, misalnya dari suatu media massa, jurnal, laporan sebuah instansi, atau

hasil penelitian sebelumnya. Peneliti hendanya memperhatikan pula keaktualan fakta-

fata yang dikemukakan.

3. Mengungkapkan nilai guna untuk apa masalah dipecahkan (need)

Setelah isu diungkapkan dan disertai oleh fakta yang menguatkan, ada

baiknya peneliti pun menguraikan kebutuhan penelitian, yaitu untuk apa masalah

dipecahkan melalui penelitiannya. Suatu penelitian memiliki arti lebih apabila

hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Sebagai contoh, suatu penelitian

yang menyangkut isu tentang masalah kesulitan mengajarkan penyelesaian soal-soal

tipe pemecahan masalah matematika, hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan bagi

guru matematika dalam memberikan pembelajaran matematika khususnya dalam

mengajarkan penyelesaian soal-soal tipe pemecahan masalah.


9

4. Memiliki tingkat kesukaran berkenaan dengan pemecahan masalahnya atau

masih langka/jarang orang meneliti masalah itu (difficulty)

Hal lain yang sering disertakan dalam latar belakang masalah adalah difficulty

masalah yang akan diteliti. Masksudnya, selain menarik, penelitian yang meneliti

masalah pun masih langka/jarang. Jadi, jika masalah diteliti maka menjadi masukan

berharga bagi siapapun.

2.1.4 Fungsi Latar Belakang Masalah Penelitian

Dalam pembicaraan kita mengenai kriteria atau patokan topik penelitian atau

masalah penelitian yang baik dalam uraian-uraian terdahulu telah disebutkan bahwa

masalah atau topik itu:

1. Harus merupakan topik yang mempunyai arti penting:

a. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu bisa memberikan sumbangan

berupa konsep atau teori baru, dan

b. Bagi kepentingan praktek kehidupan sehari-hari dapat memberikan

sumbangan bahan pemikiran, saran pemecahan masalah, dan sebagainya.

2. Harus merupakan topik yang menarik (terutama bagi masyarakat luas).

Terutama arti penting penelitian harus merupakan alasan mengapa sesuatu 

topik penelitian dipilih. Jadi fungsi uraian mengenai latar belakang penelitian atau

pemilihan masalah adalah memberikan alasan yang mendasari mengapa topik

penelitian itu dipilih untuk teliti. Dalam skripsi-skripsi yang lama masih dijumpai

mahasiswa yang menuliskan latar belakang atau alasan penelitian itu demikian:
10

a. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana muda/sarjana, dan

atau

b. Untuk menyusun skripsi/tesis.

Tentu saja bukan itu alasan penelitian yang dimaksud. Apalagi misalnya kalau

ditambahi dengan: “untuk melatih mahasiswa bagaimana mengadakan penelitian

yang sebenarnya”. Adanya syarat menyusun tesis atau skripsi merupakan persyaratan

akademik, bukan merupakan alasan mengadakan penelitian menegenai sesutu topik.

Adakalanya juga penulis rencana penelitian atau skripsi menuliskan alasan

pemilihan masalah itu demikian:

1. Karena datanya cukup tersedia

2. Karena sesuai dengan bidang studi penulis

3. Karena biayanya akan cukup murah

Dulu dalam skripsi-skripsi lama, hal ini disebut alasan subjektif (nomor 2 dan

3. Dewasa ini tidak lagi nampak alasan subjektif muncul dalam rencana

penelitian, alasan subjektif itu bisa saja diperhatikan, tetapi tidak perlu dituliskan

sebagai alasan pemilihan topik penelitian. Alasan karena sesuai dengan bidang studi

mahasiswa bahkan pemborosan kalau dituliskan, sebab jurusannya akan menolak

topik yang tidak sesuai dengan bidang studi. Sedangkan alasan datanya cukup

tersedia, juga tak perlu ditegaskan dalam latar belakang penelitian, sebab mau tidak

mau harus demikianlah penelitian itu. Soal alasan pentingnya masalah itu diteliti,

tentu tidak semua orang memahami. Jadi jelaskanlah pada pembaca.


11

Jadi sekali lagi, yang dituliskan dalam latar belakang penelitian atau alasan

pemilihan judul, alasan pemilihan masalah, atau alasan pemilihan topik penelitian,

adalah mengapa topik itu perlu diteliti, apa arti pentingnya bagi perkembangan ilmu

dan bagi kehidupan praktik sehari-hari.

2.2 Manfaat

2.2.1 Pengertian Manfaat Penelitian

Penulisan manfaat penelitian pada hasil penelitian sangatlah penting untuk

memberikan gambaran kepada pembaca tentang outcome dan impact dari penelitian

yang dilakukan. Manfaat penelitian adalah narasi yang objektif yang menggambarkan

hal-hal yang diperoleh setelah suatu tujuan penelitian telah terpenuhi. Manfaat

penelitian bisa saja bersifat teori atau bersifat praktis misalkan memecahkan masalah-

masalah pada objek yang diteliti.

Manfaat penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian, baik bagi

kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Selain

itu, bagian penting dari deskripsi manfaat penelitian yang harus tepat, adalah untuk

kepentingan kesolidan karya ilmiah. Manfaat penelitian sangat terkait dengan bagian

saran pada bagian akhir penelitian: Kesimpulan dan Saran. Salah satu poin pokok

saran adalah penjabaran yang berkaitan dengan manfaat penelitian. Penelitian penting

untuk dilakukan dengan tujuan untuk menginformasikan tindakan, membuktikan

teori, dan berkontribusi dalam mengembangkan pengetahuan di bidang atau studi.

Beberapa hal  yang menunjukkan pentingnya penelitian, di antaranya adalah:


12

1. Sebagai alat untuk membangun pengetahuan dan memfasilitasi pembelajaran

2. Untuk memahami berbagai masalah dan meningkatkan kesadaran publik

3. Sebagai cara untuk membuktikan kebohongan dan mendukung kebenaran

4. Untuk menemukan, mengukur, dan merebut peluang

5. Sebagai benih untuk suka membaca, menulis, menganalisis, dan berbagi

informasi berharga

6. Sebagai latihan untuk pikiran

7. Mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi baru

8. Mendapatkan jawaban atas fenomena yang terjadi

9. Mencari solusi atas sebuah permasalahan

Ada isi pokok utama manfaat penelitian yang perlu diterapkan yakni: 

1. Manfaat diuraikan secara jelas dan sistematis. Manfaat penelitian disusun

setelah hasil penelitian tercapai. Sehingga uraian tentang manfaat penelitian

didasarkan pada hasil penelitian tersebut, bukan semata-mata pendapat pribadi

peneliti.  

2. Rasional. Manfaat penelitian merupakan dampak rasional atas pemecahan

masalah utama penelitian melalui tindakan yang dipilih. Uraian dalam


13

manfaat penelitian diusahakan untuk sesuai dan berimbang dengan kenyataan

hasil penelitian

3. Bukan hipotesis. Memaparkan apapun yang didapat dari hasil penelitian.

Hipotesis tidak diuraikan dalam manfaat penelitian karena letaknya ada di

proposal penelitian, sedangkan pada laporan hasil harus bersifat dari hasil

yang sudah diteliti

4. Sisi pragmatis dari hasil penelitian. Uraian manfaat penelitian ditujukan

agar dapat diaplikasikan secara nyata atau dikembangkan ke penelitian

selanjutnya, sehingga penting agar maksud penelitian dapat tersampaikan

secara efektif melalui manfaat penelitian.

2.2.2 Fungsi Manfaat Penelitian

Penelitian dimulai ketika ingin mengetahui sesuatu. Penelitian dilakukan

untuk meningkatkan pemahaman kita. Penelitian memberikan informasi dan

pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan

pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Secara spesifik,

manfaat penelitian di bidang apapun mencakup dua aspek, yaitu:

1. Manfaat Teoritis
14

Manfaat teoritis ini berlatar dari tujuan penelitian verifikatif, untuk mengecek

teori yang sudah ada. Apakah akan memperkuat atau menggugurkan teori tersebut.

Manfaat teoritis ini muncul berlatarkan ketidakpuasan atau keraguan terhadap teori

yang sudah ada sehingga dilakukan penyidikan kembali secara empiris.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis adalah manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah

praktis. Misalnya ada masalah nilai mahasiswa yang rendah maka manfaat praktisnya

adalah meningkatkan nilai mahasiswa. 

2.3 Contoh Latar Belakang dan Manfaat Penelitian

2.3.1 Contoh Latar Belakang Penelitian

Proses persalinan merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi ibu dan

keluarga. Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dialami. Secara

fisiologis nyeri persalinan terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya

membuka servik dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Nyeri yang dirasakan

pada persalinan kala I merupakan proses alamiah yang disebabkan adanya proses

dilatasi servik, hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan

peregangan segmen bawah rahim dan kompresi saraf diservik (Bandiyah, 2009).

Sekitar 67% perempuan merasa khawatir tentang nyeri persalinan. Nyeri yang

tidak di kelola secara baik akan berdampak pada proses persalinan

(Halimatussakdiah, 2017). Pada proses persalinan normal, rasa nyeri persalinan yang

dirasakan dimulai ketika kontraksi rahim pada kala I fase laten semakin lama nyeri
15

yang dirasakan akan semakin kuat dengan peningkatan frekuensi, durasi dan

intensitas kontraksi. Nyeri akan menjadi semakin kuat ketika fase aktif (Manurung,

2011). Nyeri persalinan menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap hormon stress

secara berlebihan. Nyeri bersalin dapat menimbulkan respon fisiologis yang

mengurangi kemampuan rahim berkontraksi sehingga memperpanjang waktu

bersalin. Nyeri yang tidak tertangani secara adekuat dapat menyebabkan partus lama

dan hipoksia pada janin (Bobak, 2005).

Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat 70% sampai 80% ibu melahirkan

menginginkan persalinan tanpa rasa nyeri dan merasa nyaman. Saat ini 20% hingga

50% persalinan di rumah sakit swasta di Indonesia dilakukan dengan opersai Caesar.

Di Brazil angka opersai Caesar yang merupakan presentase tertinggi diseluruh dunia

(Wildan et al., 2012). Nyeri persalinan merupakan masalah yang nyata bagi ibu

hamil. Sebanyak 90% wanita mengalami nyeri saat bersalin. Ibu hamil mengharapkan

dapat bersalin tanpa rasa nyeri. Tingginya operasi sesar salah satu penyebabnya

karena para ibu lebih memilih persalinan yang relatif tidak nyeri. Penelitian

menyatakan bahwa 96,5% determinan nonmedis yang paling dominan mendorong ibu

bersalin meminta persalinan secara Sectio Caesarea disebabkan oleh rasa sakit pada

persalinan (Supliyani, 2017).

Berbagai macam cara nonfarmakologis tersedia untuk mengurangi nyeri

selama persalinan. Terapi non farmakologi yaitu terapi tanpa menggunakan obat

melainkan menghilangkan rasa nyeri secara alami seperti bersalin di dalam air, teknik
16

bernafas, masase, aromaterapi, akupuntur (Baston. et al, 2013), kompres panas,

kompres dingin, hidroterapi, acuppressure, counterpressure, birth ball (Simkin. et al,

2005) dan rebozo (Iversen. et al, 2017).

Penelitian oleh Sriwenda (2016) penggunaan birth ball selama persalinan

mampu menurunkan tingkat nyeri karena merangsang refleks postural dan menjaga

otot-otot serta menjaga postur tulang belakang dalam keadaan baik dan juga

dilaporkan bahwa para ibu merasa lebih nyaman dan relaks dan 95% responden

menyatakan bahwa latihan birth ball dapat meningkatkan kenyamanan (Sriwenda,

2016). Sebanyak 66% melaporkan bahwa nyeri yang dirasakan berkurang setelah

penggunaan birth ball, 8% melaporkan nyeri yang lebih dari sebelumnya, 26%

melaporkan tidak ada perubahan dalam tingkat nyeri. Dalam hal kepuasan pemakaian

84 % menyatakan bith ball dapat meredakan nyeri kontraksi, 79% dapat meredakan

nyeri punggung dan 95% menyatakan nyaman ketika menggunakan birth ball

(Kurniawati. et al, 2016).

Metode lain yang bisa digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan adalah

Rebozo, berasal dari Amerika Latin. Teknik rebozo adalah suatu teknik praktis dan

non-invasif yang dilakukan oleh wanita tersebut baik berdiri, berbaring atau di atas

tangan dan lututnya. Dimana pinggul ibu bersalin digerakkan dengan lembut sisi ke

sisi dengan menggunakan syal tenun khusus, dan dilakukan baik oleh bidan, suami,

atau yang lainnya. Teknik rebozo dapat diimplikasikan sebagai metode mengurangi

nyeri persalinan tanpa intervensi obat (Iversen et al., 2017).


17

Beberapa negara didunia sudah mulai menggunakan teknik rebozo, sebagai

contoh para peneliti di Denmark meneliti untuk melihat seberapa sering rebozo

digunakan selama proses persalinan. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum

tahun 2014, rebozo hanya digunakan pada sekitar 2% dari persalinan normal yang

direncanakan. Namun, saat ini rebozo digunakan sekitar 9% wanita di Denmark

(Dekker, 2018).

Penelitian kualitatif yang dilakukan Iversen et al. pada tahun 2017 di

Denmark dengan mewawancarai 17 ibu postpartum mengenai pengalaman saat

melahirkan menggunakan rebozo, para ibu melaporkan bahwa rebozo menciptakan

sensasi yang mengurangi rasa nyeri persalinan mereka, memberikan perasaan santai

dan energi positif. Selain itu, peserta mengatakan menyukai rebozo karena rebozo

mampu membuat pasangan dan bidan lebih aktif terlibat dalam persalinan (Iversen et

al., 2017)

2.3.2 Contoh Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta

menjadi inovasi dalam memberikan asuhan kebidanan terutama dalam penanganan

nyeri persalinan secara non farmakologis dengan menggunakan teknik rebozo dan

birth ball.

2. Manfaat Praktis
18

Bagi tempat penelitian, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan dan

bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan persalinan pada ibu bersalin dengan

menggunakan teknik rebozo dan birth ball.


BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Latar belakang masalah adalah hal yang berkaitan dengan masalah penelitian

yang akan dilakukan, latar belakang ini muncul ketika seorang peneliti menmukan

masalah yang menurutnya perlu untuk ditindak lanjuti, penelitian itu tidak hanya

dalam pengetahuan saja, tetapi masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk memperoleh jawaban atas keinginan tersebut dan agar jawaban yang

diperoleh merupakan kebenaran ilmiah. Peneliti perlu mengemukakan pada latar

belakang ini fakta dan data yang mendukung masalah yang seharusnya dan yang

idealnya tadi. Setelah itu peneliti harus dapat pula mengemukakan kenyataan-

kenyataan yang ditemui berdasarkan data dan faktanya pula. Sehingga pada latar

belakang diketahui dengan jelas bahwa masalah yang diajukan betul-betul dirasakan

perlu.

Pada bagian latar belakang perlu dikemukakan dengan kuat antara lain alasan

memilih masalah dalam judul dan data serta fakta yang mendukung ideal yang

dikemukakan serta kenyataan yang ditemui dengan data pendukungnya, yang

menyebabkan adanya masalah. Identifikasi atau penentuan masalah serta pembatasan

diantara masalah yang telah ditetapkan.

19
20

3.2 Saran

Kita sebagai manusia hanya berusaha menjadi yang terbaik, agar apabila

datang waktunya hari akhir, kita sebagai umat muslim telah memiliki bekal untuk

menolong diri kita sendiri pada hari akhir, tanda tanda hari akhir sudah sudah terlihat

jelas, marilah kita dekatkan diri kita kepada Allah swt, dan perbaiki semua sikap kita

menjadi lebih baik dan berakhlak.


DAFTAR PUSTAKA

Iversen, M. L., Midtgaard, J., Ekelin, M., & Hegaard, H. K. (2017). Danish women’s

experiences of the rebozo technique during labour: A qualitative explorative

study. Sexual and Reproductive Healthcare, 11, 79–85.

https://doi.org/10.1016/j.srhc.2016.10.005

Kurniawati, A., Dasuki, D., & Kartini, F. (2016). efektivitas latihan birth ball

terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1 fase aktif pada primigravida (A.

MAFTUHIN (ed.)).

Sriwenda, D. (2016). Efektifitas Latihan Birth Ball t erhadap Efikasi Diri Primipara

dengan Persalinan Normal Efectivity of Birth Ball Exercise o n Self Efficacy of

Primiparous with Normal Labor. Journal Ners and Midwifery Indonesia, 4(3),

141–147. https://doi.org/10.21927/jnki.2016.4(3).141-147

Supliyani, E. (2017). Pengaruh Mesaage Punggung terhadap Intensitas Nyeri

Persalinan Kala I di Kota Bogor. Bidan Midwife Journal.

Wildan, M., Jamhariyah, & Purwaningrum, Y. (2012). Pengaruh Teknik Relaksasi

terhadap Adaptasi Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif di BPS

Wilayah Puskesmas Patrang Kabupaten Jember Tahun 2012. Jurnal IKESMA.

Amirin Tatang  M. 1995. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

21
Persada.

Awangga Suryaputra N. 2007.  Desain Proposal Penelitian. Yogyakarta: Pyramid

Publisher.

Mardalis. 2010. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

aksara.

M.M. Sopiah, Sangadji Etta Mamang . 2010. Metodologi Penelitian “Pendekatan

Praktis dalam Penelitian”. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Bandiyah, S. 2009. Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan. Yogyakarta :

Nuha Medika

Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing). Jakarta : EGC

22

Anda mungkin juga menyukai