Anda di halaman 1dari 27

PRAPROPOSAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA IPS

EKONOMI KELAS MULTIMEDIA. 1

SMKN 7 BONE

MIRDAWATI ARIF

818010

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE

2021
SISTEMATIKA PRA PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar, selain model pembelajaran

karena salah satu tugas mengajar sendiri adalah untuk membimbing dan

membantu siswa dalam belajar. Untuk itu, pendidik diharapkan dapat memilih

model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, kelas dan lingkungan

tempat belajar, selain itu juga harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran.Sebenarnya tidak ada model pembelajaran yang sempurna, setiap

model pembelajaran yang digunakan pasti mempunyai kelebihan atau kelemahan.

Oleh karena itu, Dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

pada mata pelajaran ekonomi diharapkan tujuan yang dirumuskan dapat tercapai.

Proses pembelajaran bisa dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan positif dari

peserta didik.Parela,dkk.(2020 : 133)

Berdasarkan informasi awal sebelum penelitian yang diperoleh

peneliti bahwa pembelajaran IPS khususnya pada mata pelajaran ekonomi siswa

masih kurang memahami atau mengerti karena selama ini proses belajar mengajar

menggunakan model pembelajaran konvensional. Diharapkan melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini dapat meningkatkan keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran. Hal yang membedakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dengan diskusi kelompok biasa adalah bahwa dalam model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw masing-masing individu mempelajari bagian

masing-masing dan kemudian bertukar dengan temannya sehingga akan terjadi


ketergantungan positif antara siswa yang satu dengan yang lainnya hal ini

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan khususnya pada mata

pelajaran ekonomi.Parela,dkk.(2020 : 133)

Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa

setelah menerima pengalaman pembelajaran. Ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan metode

pembelajaran, dengan menggunakan metode pembelajaran dengan baik dapat

mendorong minat belajar atau semangat siswa dalam belajar. Jadi seorang guru

harus pandai dalam memilih metode pembelajaran yang menarik bagi siswa dan

menggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan konsep yang sedang

dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Namun pada kenyataan yang terjadi guru hanya menggunakan model

pembelajaran ceramah sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar dan juga

kurangnya ke aktifan pada saat proses pembelajaran, jadi dengan menerapkan

model pembelajaran ceramah siswa cenderung bosan belajar. Hal tersebut terjadi

di SMK NEGERI 7 BONE dimana dengan menggunakan model pembelajaran

ceramah guru mengharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar,

namun semua tidak sesuai dengan harapan. Kenyataannya hanya 1,2 orang saja

yang aktif pada saat proses pembelajaran. sehingga diperlukan penerapan model

pembelajaran lain yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dapat di

definisikan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa pada pembelajaran ekonomi masih tergolong rendah

2. Kurangnya keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran

3. Kurangnya minat belajar siswa

4. Model pembelajaran yang digunakan guru masih pada metode

konvensoinal yaitu ceramah

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti dengan ruang lingkup

peemasalan yang ada pada penelitian ini. maka penulis membatasi masalah pada

permasalahan masih tergolong rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran

ekonomi dikarenakan model pembelajaran yang dilakukan guru saat ini kurang

divariasikan dengan metode yang ada sekarang.

Ada pun Penelitian yang berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran jigsaw

yaitu

Penelitian ini dilakukan di SMA N 20 Palembang pada tanggal 06

Agustus sampai dengan 07 September 2019 tahun pelajaran 2019/2020 dengan

judul “pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar

ekonomi”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar ekonomi di SMA N 20

Palembang tahun pelajaran 2019/2020. Pada penelitian ini materi yang diajarkan

yaitu konsep dasar ilmu ekonomi adapun pengambilan data penelitian diperoleh

dari data observasi, dokumentasi dan hasil tes.


Berdasarkan data distribusi frekuensi hasil observasi aktivitas belajar

siswa kelas eksprimen, dapat dilihat bahwa dalam proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa yang mencapai

persentase sebesar 60,00 pada kriteria “Sangat Aktif” sebanyak 21 orang,

kemudian siswa yang memperoleh persentase sebesar 25,71% pada kriteria

“Aktif” sebanyak 9 orang dan siswa yang memperoleh persentase 8,57% pada

kriteria “Cukup Akitf” sebanyak 3 orang, sedangkan yang memperoleh persentase

5,71% pada kriteria “Kurang Aktif” sebanyak 2 orang. Rata-rata distribusi

frekuensi hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen adalah 77,32

pada kriteria “Aktif”.

Berdasarkan data distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas

eksperimen, maka dapat dilihat bahwa dalam proses pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa yang memperoleh nilai 86 –100

sebanyak 9 orang dengan persentase sebesar 25,71% pada kriteria “Baik Sekali”,

kemudian siswa yang memperoleh nilai 71 – 85 sebanyak 19 orang dengan

persentase sebesar 54,28% pada kriteria “Baik” dan siswa yang memperoleh nilai

56-70 sebanyak 7 orang dengan persentase 20,00% pada kriteria “Cukup”

selanjutnya tidak ada siswa yang memperoleh nilai 41 – 45 / nilai kurang dari 40

pada kriteria “Kurang dan Kurang Sekali”. Rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen adalah 80,71. Parela,dkk.(2020 : 116-117)

Dari uraian diatas maka saya sebagai peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh model pembelajaran jigsaw


terhadap hasil belajar siswa IPS ekonomi kelas XI MULTIMEDIA 1 SMK

NEGERI 7 BONE.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Seberapa besar

pengaruh model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar siswa IPS ekonomi

kelas XI MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 7 BONE.

E. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Seberapa besar

pengaruh model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar siswa IPS ekonomi

kelas XI MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 7 BONE.

F. Kegunaan hasil penelitian

Kegunaan (Manfaat) Penelitian

Manfaat atau Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan

menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis artinya hasil

penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan

dengan obyek penelitian. Manfaat praktis bermanfaat bagi berbagai pihak yang

memerlukannya untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi sekolah, guru, dan

siswa serta seseorang untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain:

1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat berharga

pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan model-model


pembelajaran untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil belajar di

kelas.

2. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktik-

praktik pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas

pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.

3. Bagi Siswa

Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas siswa untuk menemukan

pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan

menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model pembelajaran

inovatif.

4. Bagi Guru atau Calon Peneliti

Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan

penelitian tindakan kelas dan menumbuhkan budaya meneliti agar terjadi inovasi

pembelajaran.

5. Bagi Peneliti

Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan

keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan

menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah

efektif dan efisien.


II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi teori

a) Pengertian hasil belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran Nana

Sudjana dalam Sulhan (2010 : 3) mendifinisikan hasil belajar siswa pada

hakekatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian

yang lebih luas mencangkup bidang kognitif,efektif dan psikomotorik. Menurut

pendapat saya,saya setuju dengan yang dikatakan oleh Nana Sudjana karna pada

dasarnya siswa akan mengalami perubahan tinggah laku, dimana pada awalnya

siswa belum mengetahui dan setelah melewati berbagai macam motode

pembelajaran siswa mulai mengalami perubahan.

Dimyati dan Mujiono dalam Sulhan (2016:3-4) juga menyebutkan

hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan

mengajar. Dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

belajar,dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya pelajaran dari puncak

proses belajar. Saya setujuh dengan yang dikatakan oleh Dimyati dan Mudjiono

karna pada dasarnya hasil belajar itu merupakan hasil dari tindakan mengajar.

Secara umum pengertian hasil belajar adalah perubahan perilaku dan

kemampuan secara keseluruan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar,yang

wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor ( bukan hanya

salah satu aspek potensi saja) yang disebabkan pengalaman. Definisi hasil belajar

lainnya bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa
berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk

penguasaan,pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek

kehidupan sehingga nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap

sikap, penggetahuan, kecakapan dasar dan perubahan tingkah laku secara

kuantivitas. Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh suatu

hasil belajar.

Menurut purwanto ( 2017 :50 ) membagi atau mengklasifikasikan

hasil belajar 3 ranah yaitu :

 Ranah kognitif yaitu perubahan perilaku yang terjadi di dalam

kawasan kognisi.proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi

kegiatan sejak dini penerimaan stimulus eksternal

sensori,penyimpanan dan pengelolaan dalam orak menjadi

informasi hingga pemanggilan kembali informasi ketika di

perlukan untuk menyaksikan masalah.

 Ranah afektif yaitu, penerimaan, partisipasi, organisasi, dan

internalisasi.

 Ranah psikomotorik yaitu hasil belajar di susun mulai dari yang

paling rendah dan yang paling sederhana sampai paling tinggi dan

kompleks.

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan bahwa hasil belajar

adalah nilai yang di peroleh oleh siswa setelah melakukan usaha sehingga

terdapat perubahan tingkah laku.

b). indikator hasil belajar


Secara umum, pengertian indikator adalah sesuatu yang dapat

digunakan sebagai acuan dalam mengukur adanya perubahan pada suatu kegiatan

atau kejadian. Dan pendapat lain menyebutkan arti indikator adalah sesuatu,

terutama tren atau fakta yang menunjukkan keadaan atau tingkat sesuatu. Jadi,

fungsi indikator sebenarnya adalah sebagai batas atau penanda terjadinya

perubahan dan bersifat tetap.

Djamarah (2002:120) mengemukakan bahwa indikator hasil belajar

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Saya setujuh

dengan yang dikatakan oleh Djamarah karna indikator hasil belajar itu merupakan

kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan dari pengalaman individu.

Tabel 2.1 Indikator Hasil Belajar

No Ranah Indikator

.
1. Ranah Kognitif 1.1 Dapat menyebutkkan

a) Ingatan,Pengetahuan 1.2 Dapat menunjukkan kembali

(Knowledge) 2.1 Dapat menjelaskan

b) Pemahaman 2.2 Dapat mendefinisikan dengan

(Comprehension) bahasa sendiri

c) Penerapan 3.1 Dapat memberikan contoh

(Application) 3.2 Dapat menggunakan secara tepat

d) Analisis 4.1 Dapat menguraikan

(Analysis) 4.2 Dapatmengklarifikasikan/me-


e) Menciptakan,Mem- milih

bangun(Synthesis) 5.1 Dapat menghubungkan materi-

f) Evaluasi (Evaluation) materi,sehingga menjadi kesatuan

yang baru

5.2 Dapat menyimpulkan

5.3 Dapat

menggeneralisasikan(membuat

prinsip umum)

6.1 Dapat menilai

6.2 Dapat menjelaskan dan

menafsirkan

6.3 Dapat menyimpulkan


2. Ranah Afektif 1.1 Menunjukkan sikap menerima

a) Penerimaan(Receiving) 1.2 Menunjukkan sikap menolak

b) Sambutan 2.1 Kesediaan berpartisipasi

c) Sikap Menghargai 2.2 Kesediaan memanfaatkan

(Apresiasi) 3.1 Menganggap penting dan

d) Pendalaman bermanfaat

(Internalisasi) 3.2 Menganggap indah dan harmonis

e)Pengahayatan 3.3 Mengagumi

(Karakterisasi) 4.1 Mengakui dan meyakini

4.2 Mengingkari

5.1 Melembagakan atau meniadakan

5.2 Menjelmakan dalam pribadi dan


perilaku sehari-hari.
3. Ranah Psikomotorik 1.1 Kecakapan mengkordinasikan

a) Keterampilan bergerak gerak mata,telinga,kaki,dan anggota

dan bertindak tubuh yang lainnya.

b) Kecakapan ekspresi verbal 2.1 Kefasihan

adan non-verbal melafalkan/mengucapkan

2.2 Kecakapan membuat mimik dan

gerak jasmani.

Tabel diatas menunjukkan bahwa dalam hasil belajar harus dapat

mengembangkan tiga ranah yaitu : ranah kognitif,afektif,dan psikomotor.

c) Langkah- langkah Model Pembelajaran Jigsaw

1. Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4 – 6 orang

Tiap orang dalam kelompok diberi sub topik yang berbeda.

2. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-

masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam

kelompok ahli.

3. Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan

mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan

banyaknya kelompok.

4. Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan

dansaling membantu untuk menguasai topik tersebut.


5. Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke

kelompok masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada

rekan kelompoknya.

6. Tiap kelompok memperesentasikan hasil diskusi.

7. Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang

materi yang telah didiskusikan.

8. Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup

semua topik.

B. Kerangka berpikir

Kerangka pemikiran merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai

pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan .

kerangka pemikiran berguna untuk menghimpun teori-teori yang seolah-olah

terlepas menjadi satu rangkaian yang utuh untuk menentukan jawaban sementara.

Menurut Jihad dan Haris (2012:14) Pengertian hasil belajar

merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari

ranah kognitif,efektif dan psikomotik dari proses belajar yang dilakukan dalam

waktu tertentu. Saya setujuh dengan yang dikatakan oleh jihad dan Haris karna

ketika siswa mengalami bentuk perubahan maka akan cenderung menetap.

Menurut Syarifuddin (2011) pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw adalah model pembelajaran dengan menggunakan pengkelompokkan /tim

kecil yaitu yang terdiri antara empat, enam, bahkan sampai delapan orang yang

mempunyai latar belakang yang berbeda.


METODE PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR
JIGSAW

1. Ranah Kongnitif
1. Menggunakan tim kecil /
2. Ranah Afektif
kelompok
3. Ranah Psikomotorik
2. Menggunakan sup topik

HASIL BELAJAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Menurut Frankel dan Wallen (1990) dalam Arifin, (2012:197)

menyatakan bahwa kata dugaan, prediksi, dan sementara menunjukan bahwa

suatu hipotesis harus dibuktikan kebenarannya, apakah dapat diterima menjadi


suatu pernyataan yang permanen atau tidak. Sedangkan menurut Arikunto dalam

Rahmaniar (2010: 10) mengemukakan bahwa hipotesis penelitian adalah suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penilitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan tinjauan pustaka diatas dan

kerangka pikir, diduga “ Metode pembelajaran jigsaw berpengaruh terhadap hasil

belajar pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI di SMK NEGERI 7 BONE

”.

H0 : Tidak ada pengaruh Metode pembelajaran jigsaw terhadap

hasil belajar pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI di SMK

NEGERI 7 BONE.

H1 : Ada Pengaruh Metode pembelajaran jigsaw terhadap hasil

belajar pada mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI di SMK

NEGERI 7 BONE.
III. PROSEDUR PENELITIAN

Jenis dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang bertujuan untuk

menggambarkan Pengaruh media pembelajaran metode jigsaw terhadap hasil

belajar pada mata pelajaran Ekonomi siswa Kelas Xl SMKN 7 BONE Kecamatan

Tanete Riattang Kabupaten Bone.

Lokasi penelitian 7 BONE Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten

Bone.

Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest only control

group design yang digambarkan sebagai berikut

R X O1

R O2

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Sumber: Sugiyono (2012: 76)

Keterangan:

R : Random

X : Perlakuan (Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw)

O1 : Hasil posttest pada kelompok/kelas eksperimen

O2 : Hasil posttest pada kelompok/kelas kontrol


Sugiyono (2012: 76) mengemukakan bahwa dalam posttest only control

group design terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara

random(R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain

tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan

kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sudjana (2005:6) “Populasi adalah totalitas semua nilai yang

mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif

mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan

jelas yang ingin dipelajari sifat – sifatnya. Populasi adalah jumlah keseluruhan

siswa kelas XI SMKN 7 BONE Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone.

. Adapun rincian populasi dalam penelitian ini ditampilkan pada tabel

berikut.

Tabel 3.1. Populasi Penelitian

No. Kelas Populasi

1 XI BDP 1 32

2 XI BDP 2 30

3 XI MULTIMEDIA 1 31

4 XI MULTIMEDIA 2 31

Jumlah 124 Siswa

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2012: 81). Kriteria pengambilan sampel yaitu: apabila

banyaknya subjek atau populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua tetapi,

jika jumlah subjek besar, dapat diambil antara 10-15% atau 15-25% atau lebih

(Arikunto, 2006: 112).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple

random sampling yang dilakukan dengan mengambil secara acak dari populasi.

Pengambilan secara acak (random) dilakukan karena dianggap keempat kelas XI

homogen. Atas dasar keterangan Wakil Kepala SMKN 7 BONE Kecamatan

Tanete Riattang Kabupaten Bone. yang mengemukakan bahwa pembagian kelas

XI tidak didasarkan pada tingkat kepintaran siswa sehingga kemampuan siswa

setiap kelas dianggap merata atau dengan kata lain tidak terdapat kelas unggulan.

Oleh karena itu, populasi dapat dianggap homogen dan dapat digunakan teknik

simple random sampling sebagaimana syarat untuk dapat menggunakan teknik

tersebut adalah anggota populasi dianggap homogen (Sugiyono: 2012: 82).

Dengan menggunakan teknik simple random sampling tersebut, terpiliht dua kelas

yaitu kelas XI.MULTIMEDIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas

MULTIMEDIA 2 sebagai kelas kontrol.

Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti dipelajari

dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012:38)


Penelitian menggunakan dua macam variabel yaitu, variabel dependen

variabel terikat dan variabel independen variabel bebas.Variabel bebas

(independent variabel) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dan untuk

variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah penerapan

model pembelajaran jigsaw

1. Variabel independen atau variabel bebas (X) merupakan variabel yang

memengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau

timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2014:61).

2. Variabel dependen atau variabel terikat (Y) merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel

bebas (Sugiyono,2014:61).

Jenis Dan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi

dua yaitu:

Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama

atau secara langsung diperoleh pada tempat penelitian yakni SMKN 7 BONE

Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone.

1. . Data tersebut meliputi data hasil belajar (posttest), hasil observasi, dan

kuisioner.

2. Sumber data sekunder yang diperoleh dari pendidik, wali kelas, dan kepala

sekolah SMKN 7 BONE Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone


Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam suatu penelitian memerlukan teknik atau metode

tertentu agar data yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan melihat atau

menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat subjek atau orang lain tentang

subjek. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data arsip terkait

identitas sekolah tempat penelitian, nama-nama siswa, dan informasi-informasi

lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian.

Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto dalam Riduwan (2013:32) instrumen penelitian

merupakan sesuatu yang terpenting dan strategis kedudukannya dalam

keseluruhan kegiatan penelitian. Dimana hubungan antara data dengan masalah

penelitian, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian. Instrumen penelitian

merupakan alat bantu peneliti dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini alat

pengumpul data (instrumen) yang digunakan yakni berupa tes hasil belajar, angket

atau kuesioner, dan lembar observasi.


1. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar dilaksanakan pada pertemuan terakhir setelah

pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes yang diberikan

berbentuk pilihan ganda dan disusun berdasarkan indikator pencapaian

kompetensi.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu tekhnik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik

Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pengujian validitas dan reliabilitas digunakan untuk instrumen tes hasil

belajar dan angket respons siswa.

a. Uji Validitas

Uji Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang

digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang

dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:19). Dengan demikian,

instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk

mengukur apa yang hendak di ukur.

Pengujian validitas menggunakan rumus korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Pearson. Skor diolah sedemikian rupa dengan menggunakan


korelasi product moment dengan bantuan program microsoft excell. Setelah

mendapat nilai r hitung, kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dengan taraf

signifikansi 5%. Kriteria sahih tercapai apabila rhitung > rtabel.

Adapun rumus dari korelasi product moment yaitu:

Keterangan:

= nilai korelasi product moment

= skor yang diperoleh setiap subjek untuk setiap item

= skor total yang diperoleh setiap subjek untuk seluruh item

= jumlah subjek

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam

hal ini tes hasil belajar dan angket respons siswa dapat digunakan lebih dari satu

kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang

konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan statistik alpha cronbach.

Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan berdasarkan nilai alpha cronbach

dengan kriteria sebagai berikut.


Tabel 3.3. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,81 – 1,00 Sangat Reliabel

0,61 – 0,80 Reliabel

0,41 – 0,60 Cukup Reliabel

0,21 – 0,40 Agak Reliabel

0,00 – 0,22 Kurang Reliabel

Sumber: Arikunto (2006)

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data secara deskriptif

setelah pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam analisis

deskriptif digunakan statistik deskriptif yaitu sebagai berikut.

Persentase

Persentase dihitung menggunakan rumus:

Dimana: P = Nilai presentase

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Banyaknya data (Sudijono, 2004).

Rentang Nilai

Rumus yang digunakan dalam menghitung rentang nilai yaitu sebagai berikut:

Dimana: R = Rentang Nilai


Xt = Data Terbesar

Xr = Data Terkecil

Rata-rata

Rumus yang digunakan dalam menghitung rata-rata yaitu sebagai berikut:


k
∑ f i xi
i=1
x= k
∑ fi
i=1

Dimana: = Rata-rata

= Frekuensi

= Titik Tengah (Tiro, 2000).

Selanjutnya kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar

siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5. Kategori Hasil Belajar Siswa

No
Interval Nilai Kategori
.
1 91-100 Sangat Tinggi
2 75-90 Tinggi
3 60-74 Sedang
4 40-59 Rendah
5 0-39 Sangat Rendah
Sumber: (Ratnawati, 2015)

Berdasarkan standar kriteria ketuntasan yang diterapkan oleh guru bidang studi di

Sumber data sekunder yang diperoleh dari pendidik, wali kelas, dan kepala

sekolah SMKN 7 BONE Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone diketahui


bahwa nilai KKM untuk mata pelajaran Ekonomi adalah 75. Dari kriteria tersebut

yang memperoleh N ≥ 75 maka siswa yang bersangkutan mencapai ketuntasan

menguasai materi yang diajarkan dan ketuntasan klasikal tercapai apabila

ketuntasan hasil belajar siswa 85%.

Analisis Inferensial

Analisis inferensial dimaksudkan untuk menjawab hipotesis penelitian

mengenai pengaruh model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar siswa.

Dalam analisis ini digunakan data hasil belajar siswa (posttest) pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk dilihat signifikansi perbedaannya dengan

bantuan software SPSS 20. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

a. Pengujian normalitas data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Pada penelitian ini digunakan uji kolmogorov-smirnov dengan

taraf signifikansi 5%. Data berdistribusi normal jika p-value ≥ 0,05.

a. Pengujian homogenitas varian

Pengujian homogenitas dilakukan dalam rangka menguji kesamaan

(homgenitas) varian setiap kelompok data. Untuk menguji homogenitas varian

digunakan uji Levene dengan taraf signifikansi 5%. Jika p-value ≥ 0,05 maka data

hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memenuhi asumsi

homogen dan jika p-value < 0,05 maka asumsi homogen tidak terpenuhi.

b. Pengujian hipotesis

Hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Keterangan:

: rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

: rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol

: rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata

hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (tidak terdapat pengaruh

signifikan model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar).

: rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen tidak sama dengan

rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (terdapat pengaruh

signifikan model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar).

Pengujian hipotesis ini menggunakan statistik uji-t sampel independen

(independent sample t-test) dengan bantuan software SPSS 20. Adapun kriteria

pengujiannya yaitu: ditolak apabila p-value < 0,05 dan diterima

apabila

p-value .

DAFTAR PUSTAKA
Parela Selly dkk. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi SMAN 20 Palembang. Palembang.

Vol. 18 No. 2. https://jurnal.univpgri-

palembang.ac.id/index.php/didaktika/article/view/3642. Di akses 23

Mei 2021.

Sulhan.2020. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS “Keragaman Sosial, Budaya,

Ekonomi, Etnis, dan Agama”. Mojokerto. Vol. 4 No. 1.

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEAR/article/view/23661. Di

akses 30 Mei 2021.

Rahmaniar dkk. 2015. Kemampuan Merumuskan Hipotesis Fisika Pada Peserta

Didik Kelas XMIA SMA Barrang Lompo. Barrang Lompo. Vol. 3 No.

3. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jpf/article/view/276. Di

akses 1 Juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai