Anda di halaman 1dari 5

20

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari. Penelitian dilaksanakan pada

bulan Desember 2013 sampai Januari 2014.

B. Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan adalah wajan, baskom, parang, alat pengupas,

botol, mesin parut, kain peras, timbangan, alat takar volume, sendok sup, kompor,

saringan, corong , Erlenmeyer 200 ml, thermometer, gelas ukur, alat tulis-menulis

dan kamera .

Bahan yang digunakan dalam pengolahan minyak ini ialah buah kelapa

varitas tipika yang dikenal dengan kelapa dalam, ragi tape, air. Bahan kimia yang

digunakan adalah larutan KOH yang dibuat dari 40 g KOH, alkohol, khloroform atau

karbon tetra khlorida, reagen yodium-bromoda, larutan KI , aquades, larutan natrium-

thiosulfat (Na2 S2 O2 0,1 N), phenolphthalein (PP).

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan 3 perlakuan yaitu cara tradisional (T), cara pemeraman (P) dan cara

fermentasi (F). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga keseluruhan ada

15 unit percobaan.
21

D. Prosedur Penelitian

Buah kelapa yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah kelapa kering

yang berwarna tua kecoklatan. Sabut dan tempurung kelapa dikupas menggunakan

parang sehingga diperoleh daging buah kelapa, selanjutnya daging buah kelapa

dibersihkan dengan air mengalir dengan tujuan kotoran yang melekat pada daging

buah akan hilang.

Pemarutan menggunakan mesin parut, sehingga diperoleh hasil kelapa parut.

Hasil parutan digunakan perbandingan (1:2), dimana kelapa parut ditimbang 3 kg dan

ditambahkan air sebanyak 6 mL di setiap satu unit percobaan, setelah pencampuran

maka dilakukan pemerasan kelapa untuk memperoleh santan kelapa.

Cara tradisional dilakukan setelah mendapatkan santan, hasil perasan

langsung dipanaskan dengan menggunakan kompor, selama proses pemanasan santan

yang dipanasi terus diaduk hingga terbentuk minyak kelapa. Didiamkan hingga

mencapai suhu kamar, lalu minyak kelapa hasil pemanasan disaring dengan

menggunakan kain saring agar minyak kelapa dan blondo terpisah. Minyak kelapa

hasil saringan dimasukan kedalam botol sampel yang telah diberikan kode dari

masing-masing perlakuan.

Cara pemeraman dilakukan setelah mendapatkan santan, santan kelapa dari

hasil pemerasan diperam selama 24 jam sesuai dengan perlakuan dalam penelitian.

Hasil pemeraman dipanaskan dengan menggunakan kompor, selama proses

pemanasan santan yang dipanasi terus diaduk hingga terbentuk minyak kelapa.
22

Didiamkan hingga mencapai suhu kamar, lalu minyak kelapa hasil pemanasan

disaring dengan menggunakan kain saring agar minyak kelapa dan blondo terpisah.

Minyak kelapa hasil saringan dimasukan kedalam botol sampel yang telah diberikan

kode dari masing-masing perlakuan.

Cara fermentasi dilakukan setelah mendapatkan santan lalu ditaburi ragi tape

dengan perbandingan 1:1 (1 kg kelapa parut berbanding 1 g ragi tape), selanjutnya

difermentasi selama 24 jam. Hasil fermentasi dipanaskan dengan menggunakan

kompor, selama proses pemanasan santan yang dipanasi terus diaduk hingga

terbentuk minyak kelapa. Didiamkan hingga mencapai suhu kamar, lalu minyak

kelapa hasil pemanasan disaring dengan menggunakan kain saring agar minyak

kelapa dan blondo terpisah. Minyak kelapa hasil saringan dimasukan kedalam botol

sampel yang telah diberikan kode dari masing-masing perlakuan.

E. Variabel Pengamatan

Pada penelitian ini, variabel yang diamati adalah sebagai berikut :

1. Rendemen minyak kelapa

Dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :

minyak yang dihasilkan (g)


Rendemen = x 100%.
berat bahan baku( g)

2. Kualitas minyak kelapa

a. Bilangan asam lemak bebas

Dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :


23

M xV xT
% FFA ¿ x 100
10 m

Keterangan : M = bobot molekul asam lemak (untuk minyak kelapa M =200)


V = volume NaOH yang diperlukan dalam peniteran (ml)
M = normalitas NaOH

b. Bilangan peroksida

Dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :

(V 1−V 0 ) x T
Angka peroksida ¿ x 1000
m

Keterangan : V0 = volume natrium tiosulfut yang diperlukan dalam peniteran blanko


(ml)
V1 = volume natrium tiosulfut yang diperlukan dalam peniteran sampel
(ml)
T = normalitas larutan standar natrium tiosulfat yang digunakan
m = bobot sampel (g)

c. Bilangan iod

Dihitung berdasakan rumus sebagai berikut :

12,69 x T (V 3−V 4)
Angka yodium ¿
m

Keterangan : T = normalitas larutan standar natrium tiosulfat 0,1 N


V3 = volume larutan tio 0,1 N yang diperlukan pada peniteran blanko
(ml)
V4 = volume larutan tio 0,1 yang diperlukan pada peniteran sampel (ml)
m = bobot sampel

d. Bilangan penyabunan

Dihitung berdasakan rumus sebagai berikut :

56,1 x T (V 0−V 1)
Angka penyabunan ¿
m
24

Keterangan : V0 = volume HCl 0,5 N yang diperlukan dalam peniteran blanko (ml)
V1 = volume HCl 0,5 N yang diperlukan dalam peniteran sampel (ml)
T = normalitas HCl 0,5 N
m = bobot sampel

e. Bilangan indeks bias

Dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :

Keterangan : n = indeks bias


C = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3x108 m/s)
Cm = capat rambat cahaya di suatu medium

3. Waktu yang diperlukan sejak santan dipanaskan sampai menjadi minyak dari

setiap cara pengolahan. Dalam menentukan waktu pengolahan digunakan

stopwatch selama berlangsungnya pengolahan.

4. Efisiensi bahan bakar

Dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :

bahan bakar yang dihabiskan(kj)


Energi panas ¿
hasil minyak kg

F. Analisis Data

Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Apabila

dari hasil analisis tersebut terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Beda

Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 95%

Anda mungkin juga menyukai