Npm : 1918127
Kelas : Farmasi 2 B
JAWABAN
• toksikologi akut adalah efek yang langsung berhubungan dengan pemaparan zat
toksik.
• toksikologi kronis adalah efek yang diterima tubuh karena adanya zat dalam
jumlah sedikit dalam jangka waktu yang lama sehingga akan terakumulasi
mencapai konsentrasi toksik dan menyebabkan terjadinya gejala keracunan.
• aktivitas sub akut adalah efek toksik setelah pemberian sediaan uji dengan dosis
berulang yang diberikan secara oral pada hewan uji selama 28 hari.
3. Keracunan mungkin terjadi akibat pejanan tokson di tempat kerja. Hal ini
mungkin dapat mengkibatkan efek buruk yang akut maupun kronik. Efek toksik
yang ditimbulkan oleh kesehatan dan keselamatan kerja merupakan masalah
bidang toksikologi kerja. Toksikologi kerja merupakan sub bagian dari
toksikologi lingkungan.
2.Aldrin
3.Chlordane
4.DDT
5.Dieldrin
6.Endrin
7.Heptachlor
8.Mirex
Definisi
Transpor Aktif: Transpor aktif memompa molekul melalui membran sel terhadap
gradien konsentrasi.
Transpor Aktif: Transpor aktif menggunakan energi seluler dalam bentuk ATP.
Jenis Transpor
Transpor Aktif: Endositosis, eksositosis, sekresi zat ke dalam aliran darah, dan
pompa natrium/kalium adalah jenis transpor aktif.
Transpor Pasif: Difusi, difusi yang difasilitasi, dan osmosis adalah jenis transpor
pasif.
Peran
Transpor Pasif: Kesetimbangan air, nutrisi, gas dan limbah yang dinamis
dipertahankan oleh transpor pasif antara sitosol dan lingkungan ekstraseluler.
Transpor Aktif: Ion, protein besar, gula kompleks serta sel diangkut oleh transpor
aktif.
Transpor Pasif: Molekul larut dalam air seperti monosakarida kecil, lipid, hormon
seks, karbon dioksida, oksigen, dan air diangkut oleh transpor pasif.
Manfaat
Transpor Aktif: Transpor aktif diperlukan untuk masuknya molekul besar yang
tidak larut ke dalam sel.
Transpor Pasif: Transpor pasif memungkinkan pemeliharaan homeostasis halus
antara sitosol dan cairan ekstraseluler.
Laju pelewatan molekul atau ion tersebut dipengaruhi oleh tekanan, konsentrasi,
dan suhu dari molekul atau zat terlarut di kedua sisi, serta permeabilitas membran
untuk masing-masing zat terlarut,tergantung pada membran dan zat terlarut,
permeabilitas mungkin bergantung pada ukuran, kelarutan, sifat fisik, atau kimia
dari zat terlarut tersebut. Banyak material alami dan sintetik yang lebih tebal dari
membran juga bersifat semipermeabel. Salah satu contohnya adalah film tipis di
bagian dalam telur.
Membran sel memiliki sifat "selektif permeabel". Hal ini berarti bahwa membran
sel dapat dilalui oleh substansi tertentu dengan sangat cepat, lambat, dan bahkan
ada substansi tertentu yang sama sekali tidak bisa melalui membran plasma.