Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah

No. 42/08/12/Th. XXIII, 03 Agustus 2020

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI SUMATERA UTARA

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan


Harga Produsen Gabah
A. Perkembangan Nilai Tukar Petani
• Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang
diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Nilai Tukar
Petani
• NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat
kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan

Provinsi daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan
jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Sumatera • Pada Juli 2020, NTP Provinsi Sumatera Utara (2018=100) tercatat
Utara Juli sebesar 106,84 atau naik 1,63 persen dibandingkan dengan NTP Juni
2020 yaitu sebesar 105,13.
2020 sebesar
106,84. • Kenaikan NTP Juli 2020 disebabkan oleh naiknya NTP pada tiga
subsektor, yaitu NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar
3,45 persen, NTP subsektor Peternakan sebesar 0,79 persen, dan NTP
Subsektor Perikanan sebesar 1,28 persen. Sedangkan NTP subsektor
Tanaman Pangan turun sebesar 0,63 persen, dan NTP subsektor
Tanaman Hortikultura turun sebesar 0,11 persen.

• Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan


angka inflasi/deflasi perdesaan. Pada Juli 2020, terjadi deflasi
perdesaan di Sumatera Utara sebesar 0,09 persen.

• Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sumatera


Utara Juli 2020 sebesar 106,84 atau naik sebesar 1,49 persen dibanding
NTUP bulan sebelumnya.

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah 1


1. Nilai Tukar Petani (NTP)
Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani
terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk
melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of
trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani, begitu juga
sebaliknya.
Berdasarkan pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sumatera Utara pada Juli 2020, NTP
Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 1,63 persen dibanding Juni 2020 yaitu dari
105,13 menjadi 106,84. Terjadinya kenaikan NTP Juli 2020 disebabkan oleh naiknya NTP pada tiga
subsektor, yaitu NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 3,45 persen, NTP subsektor
Peternakan sebesar 0,79 persen, dan NTP Subsektor Perikanan sebesar 1,28 persen. Sedangkan NTP
subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,63 persen, dan NTP subsektor Tanaman Hortikultura turun
sebesar 0,11 persen.

Tabel 1
Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor, Juni 2020 - Juli 2020 (2018=100)

Persentase
Subsektor Juni 2020 Juli 2020
Perubahan
(1) (2) (3) (4)
1. Tanaman Pangan (Padi & Palawija)
a. Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) 97,56 96,95 -0,63
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 101,77 101,05 -0,70
- Padi 100,67 100,04 -0,62
- Palawija 105,59 104,55 -0,99
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 104,31 104,23 -0,07
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,36 104,24 -0,12
- Indeks BPPBM 104,13 104,22 0,08
2. Hortikultura
a. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 95,25 95,15 -0,11
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 99,62 99,24 -0,38
- Sayur-sayuran 95,38 97,29 2,01
- Buah-buahan 103,04 100,42 -2,53
- Tanaman Obat 117,09 115,53 -1,33
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 104,58 104,30 -0,27
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,74 104,58 -0,16
- Indeks BPPBM 104,26 103,74 -0,50
3. Tanaman Perkebunan Rakyat
a. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 114,67 118,63 3,45
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 119,45 123,56 3,44
- Tanaman Perkebunan Rakyat 119,45 123,56 3,44
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 104,17 104,15 -0,01
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,20 104,13 -0,06
- Indeks BPPBM 104,05 104,24 0,18

2 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah


Persentase
Subsektor Juni 2020 Juli 2020
Perubahan
(1) (2) (3) (4)
4. Peternakan

a. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 98,60 99,38 0,79


b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 102,95 103,80 0,82
- Ternak Besar 105,98 107,47 1,40
- Ternak Kecil 100,24 104,26 4,02
- Unggas 100,69 98,72 -1,96
- Hasil Ternak 100,58 103,49 2,89
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 104,41 104,45 0,04
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,26 104,21 -0,05
- Indeks BPPBM 104,64 104,81 0,17
5. Perikanan
a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) 97,47 98,72 1,28
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan
101,98 103,41 1,41
Pembudidayaan Ikan (It)
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidayaan
104,62 104,75 0,13
Ikan (Ib)
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,82 104,77 -0,05
- Indeks BPPBM 103,72 104,05 0,32
5.1 Perikanan Tangkap
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 98,28 99,99 1,74
b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 102,03 103,90 1,83
- Penangkapan Perairan Umum 104,82 105,49 0,64
- Penangkapan Laut 101,79 103,76 1,93
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 103,81 103,91 0,09
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,95 104,91 -0,03
- Indeks BPPBM 102,16 102,44 0,28
5.2 Perikanan Budidaya
a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 94,48 94,05 -0,45
b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 101,76 101,55 -0,20
- Budidaya Air Tawar 101,84 101,24 -0,60
- Budidaya Laut 98,92 101,29 2,40
- Budidaya Air Payau 102,56 102,76 0,19
c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) 107,70 107,97 0,26
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,33 104,23 -0,09
- Indeks BPPBM 109,70 110,20 0,45
Gabungan/Provinsi Sumatera Utara
a. Nilai Tukar Petani (NTP) 105,13 106,84 1,63
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 109,65 111,38 1,58
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 104,29 104,25 -0,04
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,32 104,23 -0,09
- Indeks BPPBM 104,16 104,25 0,09
Gabungan/Provinsi Sumatera Utara tanpa Perikanan
a. Nilai Tukar Petani (NTP) 105,37 107,09 1,64
b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 109,88 111,62 1,59
c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 104,28 104,23 -0,05
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 104,31 104,22 -0,09
- Indeks BPPBM 104,17 104,26 0,08

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah 3


2. Indeks Harga yang Diterima Petani (IT)
Indeks harga yang diterima petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga
beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Juli 2020, It Provinsi Sumatera Utara
mengalami kenaikan sebesar 1,58 persen dibandingkan dengan It Juni 2020, yaitu dari 109,65 menjadi
111,38. Kenaikan It terjadi pada tiga subsektor, yaitu It subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar
3,44 persen, It subsektor peternakan sebesar 0,82 persen, dan It subsektor perikanan sebesar 1,41
persen. Sedangkan It subsektor tanaman pangan turun sebesar 0,70 persen, dan It subsektor tanaman
hortikultura turun sebesar 0,38 persen.

3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB)


Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya para petani, serta fluktuasi harga barang dan jasa
yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Juli 2020, Ib Provinsi Sumatera Utara
mengalami penurunan sebesar 0,04 persen dibandingkan dengan Ib Juni 2020, yaitu dari 104,29
menjadi 104,25. Penurunan Ib terjadi pada tiga subsektor, yaitu Ib subsektor tanaman pangan sebesar
0,07 persen, Ib subsektor hortikultura sebesar 0,27 persen, dan Ib subsektor tanaman perkebunan
rakyat sebesar 0,01 persen. Sedangkan Ib subsektor peternakan naik sebesar 0,04 persen, dan Ib
subsektor perikanan naik sebesar 0,13 persen.

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019 (2012=100) – 2020 (2018=100)

It Ib
Tahun/Bulan NTP % Perub
Indeks % Perub Indeks % Perub
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2019
Januari 133,55 1,19 135,50 -0,11 98,57 1,30
Februari 134,42 0,65 135,33 -0,12 99,33 0,77
Maret 134,01 -0,30 136,00 0,49 98,54 -0,79
April 135,65 1,22 137,02 0,75 99,00 0,47
Mei 135,74 0,06 138,32 0,95 98,14 -0,87
Juni 134,90 -0,62 139,76 1,04 96,52 -1,64
Juli 135,43 0,39 140,07 0,23 96,68 0,16
Agustus 135,45 0,02 139,89 -0,13 96,83 0,15
September 135,14 -0,23 138,83 -0,76 97,34 0,53
Oktober 136,17 0,76 138,84 0,00 98,08 0,75
November 137,12 0,70 138,64 -0,14 98,91 0,85
Desember 137,28 0,12 138,55 -0,06 99,08 0,18
Rata–rata 2020 135,41 138,06 98,08 135,41
2020
Januari 118,00 2,26 103,79 0,50 113,69 1,75
Februari 116,47 -1,30 104,26 0,45 111,71 -1,74
Maret 114,03 -2,09 104,22 -0,03 109,41 -2,06
April 110,94 -2,71 104,26 0,04 106,41 -2,74
Mei 109,11 -1,65 104,41 0,14 104,50 -1,79
Juni 109,65 0,49 104,29 -0,11 105,13 0,60
Juli 111,38 1,58 104,25 -0,04 106,84 1,63

4 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah


4. NTP Subsektor
4.1. Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP)
Pada Juli 2020, NTPP mengalami penurunan sebesar 0,63 persen. Hal ini terjadi karena It turun
sebesar 0,70 persen, dan Ib turun sebesar 0,07 persen. Perubahan yang terjadi pada It karena indeks
kelompok padi turun sebesar 0,62 persen yaitu dari 100,67 menjadi 100,04 dan indeks kelompok
palawija turun sebesar 0,99 persen yaitu dari 105,59 menjadi 104,55. Di sisi lain, perubahan penurunan
pada Ib terjadi karena perubahan IKRT turun sebesar 0,12 persen. Sedangkan indeks BPPBM naik
sebesar 0,08 persen.

4.2. Subsektor Hortikultura (NTPH)


Pada Juli 2020, NTPH mengalami penurunan sebesar 0,11 persen. Hal ini terjadi karena It turun
sebesar 0,38 persen dan Ib turun sebesar 0,27 persen. Perubahan yang terjadi pada It karena indeks
indeks kelompok buah-buahan turun sebesar 2,53 persen yaitu dari 103,04 menjadi 100,42, dan
indeks kelompok tanaman obat turun sebesar 1,33 persen yaitu dari 117,09 menjadi 115,53.
Sedangkan kelompok sayur-sayuran naik sebesar 2,01 persen yaitu dari 95,38 menjadi 97,29. Di sisi
lain, perubahan penurunan pada Ib karena perubahan IKRT turun sebesar 0,16 persen, dan indeks
BPPBM turun sebesar 0,50 persen.

4.3. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)


Pada Juli 2020, NTPR mengalami kenaikan sebesar 3,45 persen. Hal ini terjadi karena It naik
sebesar 3,44 persen sedangkan Ib turun sebesar 0,01 persen. Perubahan yang terjadi pada It karena
indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 3,44 persen yaitu dari 119,45 menjadi
123,56. Di sisi lain, perubahan penurunan pada Ib karena karena perubahan IKRT turun sebesar 0,06
persen. Sedangkan indeks BPPBM naik sebesar 0,18 persen.

4.4. Subsektor Peternakan (NTPT)


Pada Juli 2020, NTPT mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen. Hal ini terjadi karena It naik
sebesar 0,82 persen dan Ib naik sebesar 0,04 persen. Kenaikan yang terjadi pada It, karena indeks
kelompok ternak besar naik sebesar 1,40 persen, indeks kelompok ternak kecil naik sebesar 4,02
persen, dan indeks kelompok hasil ternak naik sebesar 2,89 persen. Sedangkan indeks kelompok
unggas turun sebesar 1,96 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan pada Ib karena indeks BPPBM naik
sebesar 0,17 persen. Sedangkan perubahan IKRT turun sebesar 0,05 persen.

4.5. Subsektor Perikanan (NTNP)


Pada Juli 2020, NTNP mengalami kenaikan sebesar 1,28 persen. Hal ini terjadi karena It naik
sebesar 1,41 persen dan Ib naik sebesar 0,13 persen. Kenaikan yang terjadi pada It karena perubahan
indeks kelompok penangkapan ikan secara rata-rata naik sebesar 1,83 persen. Sedangkan indeks
kelompok budidaya ikan secara rata-rata turun sebesar 0,20 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan
pada Ib karena indeks BPPBM naik sebesar 0,32 persen. Sedangkan perubahan IKRT turun sebesar 0,05
persen.

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah 5


4.5.1. Kelompok Penangkapan Ikan (NTN)
Pada Juli 2020, NTN mengalami kenaikan sebesar 1,74 persen. Hal ini terjadi karena It naik
sebesar 1,83 persen dan Ib naik sebesar 0,09 persen. Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks
kelompok penangkapan ikan secara rata-rata naik sebesar 1,83 persen. Di sisi lain, perubahan kenaikan
pada Ib karena indeks BPPBM naik sebesar 0,28 persen. Sedangkan perubahan IKRT turun sebesar 0,03
persen.

4.5.2. Kelompok Budidaya Ikan (NTPi)


Pada Juli 2020, NTPi mengalami penurunan sebesar 0,45 persen. Hal ini terjadi karena It turun
sebesar 0,20 persen sedangkan Ib naik sebesar 0,26 persen. Penurunan yang terjadi pada It karena
indeks kelompok budidaya ikan secara rata-rata turun sebesar 0,20 persen. Di sisi lain, perubahan
kenaikan pada Ib karena indeks BPPBM naik sebesar 0,45 persen. Sedangkan perubahan IKRT turun
sebesar 0,09 persen.

5. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor


Pada Juli 2020, NTUP Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 1,49 persen. Hal ini
karena perubahan It (1,58%) lebih tinggi dibandingkan perubahan indeks BPPBM (0,09%). Kenaikan
NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP empat subsektor pertanian, yaitu NTUP subsektor Hortikultura
sebesar 0,12 persen. NTUP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 3,25 persen, NTUP
subsektor peternakan sebesar 0,66 persen, dan NTUP subsektor Perikanan sebesar 1,09 persen.
Sedangkan NTUP subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,79 persen,

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya
Juli 2020 (2018=100)

Subsektor Juni 2020 Juli 2020 % Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan 97,73 96,96 -0,79

2. Hortikultura 95,55 95,66 0,12

3. Tanaman Perkebunan Rakyat 114,79 118,53 3,25

4. Peternakan 98,39 99,03 0,66

5. Perikanan 98,32 99,39 1,09

a. Tangkap 99,88 101,42 1,55

b. Budidaya 92,76 92,15 -0,65

Sumatera Utara 105,27 106,84 1,49

6 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah


B. Harga Produsen Gabah

• Selama Juli 2020 dilakukan di 13 kabupaten terhadap 86 observasi. Berdasarkan


komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi Gabah Kering Panen (GKP)
sebanyak 59 observasi (68,60%), diikuti Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 16 observasi
(18,60%), dan Gabah Kualitas Rendah sebanyak 11 observasi (12,79%).
• Di tingkat petani pada Juli 2020, harga tertinggi senilai Rp6.140,00 per kg berasal dari gabah
kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten Asahan. Sedangkan harga terendah senilai
Rp4.000,00 per kg berasal dari Gabah kualitas Rendah varietas Lokal di Kabupaten Batu Bara.
• Di tingkat penggilingan pada Juli 2020, harga tertinggi senilai Rp6.200,00 per kg berasal dari
gabah kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten Asahan. Sedangkan harga terendah senilai
Rp4.050,00 per kg berasal dari Gabah kualitas Rendah varietas Lokal di Kabupaten Batu Bara.

Survei harga produsen gabah selama Juli 2020 dilakukan di 13 kabupaten terhadap 86 observasi.
Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi Gabah Kering Panen (GKP)
sebanyak 59 observasi (68,60%), diikuti Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 16 observasi (18,60%), dan
Gabah Kualitas Rendah sebanyak 11 observasi (12,79%).
1. Harga Tertinggi dan Terendah
Di tingkat petani pada Juli 2020, harga tertinggi senilai Rp6.140,00 per kg berasal dari gabah
kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten Asahan. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.000,00 per
kg berasal dari Gabah kualitas Rendah varietas Lokal di Kabupaten Batu Bara.

Di tingkat penggilingan pada Juli 2020, harga tertinggi senilai Rp6.200,00 per kg berasal dari gabah
kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten Asahan. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.050,00 per
kg berasal dari Gabah kualitas Rendah varietas Lokal di Kabupaten Batu Bara.

2. Rata-rata Harga Gabah dan Komponen Mutu


Selama Juli 2020, rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat petani senilai Rp5.594 per kg dan
di tingkat penggilingan senilai Rp5.652 per kg. Rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani
senilai Rp4.844 per kg dan di tingkat penggilingan senilai Rp4.916 per kg.

Komponen mutu gabah pada Juli 2020, rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/Kotoran (KH)
gabah kualitas GKG masing-masing tercatat 12,90 persen dan 2,93 persen, rata-rata KA dan KH gabah
kualitas GKP masing-masing tercatat 18,39 persen dan 4,83 persen, dan rata-rata KA dan KH gabah
kualitas rendah masing-masing tercatat 30,65 persen dan 9,65 persen.

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah 7


Tabel 4
Jumlah Observasi, Harga Gabah di Petani dan Penggilingan, dan HPP
menurut Kelompok Kualitas, Juli 2020

Selisih Harga
Harga Gabah di Petani (Rp/Kg) Harga Rata- Kol (5) atau (6)
Jumlah Harga Pembelian
Kelompok rata di thd Kol (7)
Observasi Pemerintah (HPP)
Kualitas Penggilingan
(%) (Rp/Kg)
Terendah Tertinggi Rata-rata (Rp/Kg) Rp/Kg %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


16 5 300 5 950

GKG (Pematang 5 594 5 652 5 250 (Penggilingan) 402 7,66


(Kualuh Selatan ;
(18,60) Bandar ;
Labuhanbatu Utara)
Simalungun)
59 4 300 6 140 4 200 (Petani) 644 15,33

GKP (Tanah Jawa, Siantar ; (Rawang Panca 4 844 4 916


(68,60) 4 250 (Penggilingan) 666 15,67
Simalungun) Arga ; Asahan)

11 4 000 4 650
Gabah
Kualitas (Kec. Sei Balai ; Batu (Kec. Sei Bingai ; 4 395 4 450 - - - -
Rendah (12,79)
Bara) Langkat)

86
Total - - - - - - - -
100

Keterangan: • GKG : KA≤14,00% dan KH≤3,00%

• GKP : KA (14,01%-25,00%) dan KH (3,01%-10,00%)


• Di Luar Kualitas : KA > 25,00% atau KH > 10,00%
• HPP berdasarkan Permendag RI No. 24 Tahun 2020

Diterbitkan oleh :

Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik


Provinsi Sumatera Utara dilindungi oleh Undang-Undang, hak
Jl. Asrama No.179 Medan cipta melekat pada Badan Pusat
Telepon: 061-8452343 Statistik. Dilarang mengumumkan,
Dinar Butar-Butar mendistribusikan,
Kepala Bidang Statistik Distribusi mengomunikasikan, dan/atau
E-mail: bps1200@bps.go.id tertulis dari Badan Pusat Statistik.
Website : http://sumut.bps.go.id

8 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah

Anda mungkin juga menyukai