Selanjutnya memberikan penomoran pada sampel seperti pada tabel dibawah ini
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
A B C D
18 14 13 6
1 12 10 11
17 20 19 8
2 4 9 3
5 16 7 15
Ulanga Perlakuan
n A B C D
1 16,10 16,10 16,10 16,10
2 16,22 17,98 17,87 17,20
3 16,41 18,97 18,26 17,55
4 16,60 19,84 18,75 18,00
5 17,00 20,37 19,27 18,50
6. Diketahui
α = 5% = 0,05
p=4
r=5
n = 4 x 5 = 20
7. Distribusi Sampling
8. Titik kritis
Ftabel = F α;(p – 1; n – p)
Ftabel = 3,239
Ulanga Perlakuan Yj
n A B C D
1 16,10 16,10 16,10 16,10 64,40
2 16,22 17,98 17,87 17,20 69,27
3 16,41 18,97 18,26 17,55 71,19
4 16,60 19,84 18,75 18,00 73,19
5 17,00 20,37 19,27 18,50 75,14
Yi 82,33 93,26 90,25 87,35 353,19
( 353,19 )2
FK =
20
FK =6237,16
JKP=12,99
JKT=34,07
JKG=JKT −JKP
JKG=21,08
Sumber
db JK KT F hit F tabel
Keragaman
Perlakuan 3 12,99 4,33 3,29 3,239
(Pakan)
Galat 16 21,08 1,32
Total 19 34,07
Kesimpulan
Hasil yang didapatkan F hit sebesar 3,29 > F tabel yaitu 3,24. Maka dapat
disimpulkan bahwa suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan betutu.
BNT = t (0,05 ;1 6)
√ KTG ( 15 + 51 )
2
BNT = 2,12 × 1,32 ×( )
√ 5
BNT = 2,12 × √ 0.528
BNT = 2,12 × 0.726
BNT = 1.54
B C D A
Selisih Rata-rata Notasi
18.652 18.05 17.47 16.466
B 18.652 0 a
C 18.05 0.602 0 ab
D 17.47 1.182 0.58 0 abc
A 16.466 2.186 1.584 1.004 0 c
SGR=¿
Dimana :
Wt : berat akhir penelitian (gram)
W1 : berat pada awal penelitian
t : waktu (hari)
Didapatkan Hasil Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR) untuk setiap
perlakuan sebagai berikut :
Laju Pertumbuhan
Perlakuan
Spesifik
A 0,194
B 0,84
C 0,642
D 0,496
Nt
SR= × 100 %
N0
Dimana :
Nt : Jumlah hewan uji pada akhir penelitian (ekor)
N0 : Jumlah hewan uji pada awal penelitian (ekor)
SR : Survival Rate (%)
Didapatkan hasil Survival Rate untuk setiap perlakuan sebagai berikut :
Perlakuan Survival Rate
A 40%
B 100%
C 80%
D 60%
Berdasarkan tabel diatas survival rate ikan betutu tertinggi terjadi pada
perlakuan B (290C ± 10C) dengan tingkat kelulushidupan sebesar 100%.
Perlakuan B berbeda nyata dengan perlakuan A, nilai survival rate perlakuan A
dan B memiliki renrtang yang berbeda jauh. Survival rate perlakuan A (260C ±
10C) memiliki nilai terendah yaitu 40%.