OLEH:
MUHAMAD RIFFAL EFFENDI
A Latar Belakang
Penyakit Reumatik yang sering disebut Artritis (Radang sendi) adalah
gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem organ Terapi relaksasi
dilakukan untuk mencegah dan mengurangi ketegangan pikiran dan otot -
otot akibat stres karena ketegangan dapat mempengaruhi keseimbangan
tubuh. Bila ketegangan terjadi maka tubuh akan menjadi lemah dan
akibatnya tubuh tidak dapat melakukan fungsinya secara optimal.
Penggunaan kelompok dalam praktik keperawatan jiwa memberikan
dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi pemulihan
kesehatan seseorang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan dapat mengerti
dan memahami tentang Rematik serta terapi relaksasi
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan dapat:
1 Pengertian Rematik
2 Penyebab Rematik
3 Tanda gejala rematik
4 Pengertian relaksasi progresif
5 Tujuan relaksasi progresif
6 Indikasi pelaksanaan relaksasi progresif
7 Cara melakukan relaksasi progresif
C. MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan ini materi yang akan disampaikan diantaranya:
1. Definisi Rematik
2. Penyebab Rematik
3. Tanda gejal rematik
4. Pengertian relaksasi prograsif
5. Tujuan relaksasi progresif
6. Indikasi pelaksanaan relaksasi progresif
7. Cara melakukan relaksasi progresif
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya Jawab)
E. MEDIA
- Leaflet
F. KEGIATAN PENYULUHAN
G. SETTING TEMPAT
B B B C
Keterangan:
A: Penyaji
B: Peserta
C: Fasilitator
D: Dokumentasi
H. EVALUASI
1. Evaluasi terstruktur
a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya
dalam penyiapan kursi, absensi dan leaflet.
c) Seluruh peserta (lansia) hadir mengikuti penyuluhan
d) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Rumah Ny. H
e) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
2. Evaluasi proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
b) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
c) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri..
d) lansia mengikuti ceramah, mendemonstrasikan latihan rentang gerak
dan bertanya
3. Evaluasi hasil
1. Menyebutkan pengertian rematik (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara lengkap (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara tidak lengkap (10%)
- Tidak dapat mengulang kembali pengertian rematik (0%)
2. Menyebutkan penyebab Rematik ( 20% )
- Dapat menyebutkan 2 penyebab penyakit rematik ( 20 % ).
- Menyebutkan 1 penyebab rematik ( 10 % )
- Tidak mampu menyebutkan penyebab rematik ( 0 )
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Rematik ( 20 % )
- Dapat menyebutkan 4 tanda dan gejala penyakit rematik ( 20
% ).
- Menyebutkan 2 tanda dan gejala rematik ( 10 % )
- Tidak mampu menyebutkan tanda dan gejala rematik ( 0 )
4. Menyebutkan pengertian relaksasi progresif (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara lengkap (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara tidak lengkap (10%)
- Tidak dapat mengulang kembali pengertian relaksasi perogresif
(0%)
5. Menyebutkan tujuan relaksasi progresif (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara lengkap (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara tidak lengkap (10%)
- Tidak dapat mengulang kembali tujuan relaksasi perogresif (0%)
6. Menyebutkan indikasi pelaksanaan relaksasi progresif (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara lengkap (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara tidak lengkap (10%)
- Tidak dapat mengulang kembali indikasi pelaksanaan relaksasi
perogresif (0%)
7. Cara melakukan relaksasi progresif ( 20 % )
- Menyebutkan cara dan melakukan melakukan relaksasi progresif (
20 % )
- Menyebutkan 1 atau 2 cara perawatan penyakit rematik ( 10 % )
- Tidak bisa menyebutkan cara perawatan penyakit rematik ( 0 ).
Kriteria Evaluasi
140 % : Penyuluhan berhasil
100 – 70 % : Mengulang hal – hal penting yang kurang dipahami
60 % : Penyuluhan tidak berhasil
LAMPIRAN I
MATERI
REMATIK DAN TERAPI MODALITAS RELAKSASI PROGRESIF
A. PENGERTIAN
Penyakit Reumatik yang sering disebut Artritis (Radang sendi) adalah
gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem organ. Penyakit ini adalah
salah satu dari sekelompok penyakit jaringan penyambung yang diperantarai
oleh imunitas dan tidak diketahui penyebabnya.
B. PENYEBAB / ETIOLOGI
Penyebab Reumatik masih belum diketahui walaupun banyak hal mengenai
patogenesisnya telah terungkap. Penyakit ini tidak dapat ditunjukkan memiliki
hubungan pasti dengan genetik.
3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak
memfokus perhatian seperti relaks.
Gambar gerakan 3
Gambar 4
5. Gerakan 5 dan 6: ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah
(seperti dahi, mata, rahang dan mulut).
a Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis
sampai otot terasa kulitnya keriput.
b Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di
sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.
6. Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang
dialami oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan
menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot rahang.
7. Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar
mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan
dirasakan ketegangan di sekitar mulut.
Gambar 5, 6, 7 dan 8
8. Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan
maupun belakang.
a Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru
kemudian otot leher bagian depan.
b Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
c Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa
sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher
dan punggung atas.
9. Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.
a Gerakan membawa kepala ke muka.
b Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan
ketegangan di daerah leher bagian muka.
10. Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung
a Angkat tubuh dari sandaran kursi.
b Punggung dilengkungkan
c Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik,
kemudian relaks.
d Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil
membiarkan otot menjadi lurus.
11.Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
a Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyak-banyaknya.
b Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di
bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
c Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
d Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara
kondisi tegang dan relaks.
Gambar 9, 10, 11, 12
12. Gerakan 13 : Ditujukan untuk melatih otot perut
a Tarik dengan kuat perut ke dalam.
b Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik, lalu
dilepaskan bebas.
c Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut.
d
Gambar 13,14
13. Gerakan 14 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha
dan betis).
a Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.
b Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga
ketegangan pindah ke otot betis.
c Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas.
d Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.
Lampiran 2
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Patricia A., & Potter, Anne Griffin.(2005). Fundamental Keperawatan buku
I edisi 7.Jakarta : Salemba Medika