Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

REMATIK DAN TERAPI MODALITAS RELAKSASI


OTOT PROGRESIF

OLEH:
MUHAMAD RIFFAL EFFENDI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON


KARAWANG JURUSAN D - III
KEPERAWATAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
AKUPRESUR HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Rematik


Sub Pokok Bahasan  :
a Pengertian Rematik
b Penyebab Rematik
c Tanda gejala rematik
d Pengertian relaksasi progresif
e Tujuan relaksasi progresif
f Indikasi pelaksanaan relaksasi progresif
g Cara melakukan relaksasi progresif
Sasaran    : Keluarga Ny.H
Hari/Tanggal    : Rabu, 01 Desember 2021
Waktu              : 30 Menit
Tempat             : Rumah Ny. H

A Latar Belakang
Penyakit Reumatik yang sering disebut Artritis (Radang sendi) adalah
gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem organ Terapi relaksasi
dilakukan untuk mencegah dan mengurangi ketegangan pikiran dan otot -
otot akibat stres karena ketegangan dapat mempengaruhi keseimbangan
tubuh. Bila ketegangan terjadi maka tubuh akan menjadi lemah dan
akibatnya tubuh tidak dapat melakukan fungsinya secara optimal.
Penggunaan kelompok dalam praktik keperawatan jiwa memberikan
dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi pemulihan
kesehatan seseorang.

B.  TUJUAN
1.       Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan dapat mengerti
dan memahami tentang Rematik serta terapi relaksasi
2.   Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan dapat:
1 Pengertian Rematik
2 Penyebab Rematik
3 Tanda gejala rematik
4 Pengertian relaksasi progresif
5 Tujuan relaksasi progresif
6 Indikasi pelaksanaan relaksasi progresif
7 Cara melakukan relaksasi progresif

C. MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan ini materi yang akan disampaikan diantaranya:
1. Definisi Rematik
2. Penyebab Rematik
3. Tanda gejal rematik
4. Pengertian relaksasi prograsif
5. Tujuan relaksasi progresif
6. Indikasi pelaksanaan relaksasi progresif
7. Cara melakukan relaksasi progresif

D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya Jawab)

E. MEDIA
- Leaflet
F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan: a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Memperhatikan
c. Menjelaskan maksud d. Memperhatikan
dan tujuan penyuluhan e. Peserta menyetujui
d. Menyebutkan waktu yang
materi/pokok bahasan direncanakan
yang akan disampaikan f. Peserta mampu
e. Kontrak waktu menjawab pertanyaan
f. Mengevaluasi dari penanya.
Pengetahuan.

2 20 menit Pelaksanaan: 1. Menyimak dan


inti Menjelaskan materi berurutan memperhatikan
dan teratur. 2. Memperhatikan
Materi: 3. Memperhatikan
1. Pengertian Rematik 4. Memperhatikan
2. Penyebab Rematik 5. Memperhatikan
3. Tanda gejala rematik Bertanya dan
4. Pengertian relaksasi Menjawab
progresif pertanyaan yang
5. Tujuan relaksasi diajukan.
progresif
6. Indikasi pelaksanaan
relaksasi progresif
7. Cara melakukan
relaksasi progresif
8. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya.
3 5-15 Evaluasi: 1. Peserta mampu
menit 1. Menanyakan kembali menjawab atau
Penutup kepada peserta tentang menjelaskan kembali.
materi yang telah 2. Membalas ucapan
diberikan. Dan salam Membalas
reinforcement positif salam
kepada peserta yang
dapat menjawab
pertanyaan
2. Mengucapkan
terimakasih atas
perhatian yang telah
diberikan Memberikan
salam penutup

G. SETTING TEMPAT

B B B C

Keterangan:
A: Penyaji
B: Peserta
C: Fasilitator
D: Dokumentasi

H. EVALUASI
1. Evaluasi terstruktur
a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya
dalam penyiapan kursi, absensi dan leaflet.
c) Seluruh peserta (lansia) hadir mengikuti penyuluhan
d) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Rumah Ny. H
e) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.

2. Evaluasi proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
b) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
c) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri..
d) lansia mengikuti ceramah, mendemonstrasikan latihan rentang gerak
dan bertanya

3. Evaluasi hasil
1. Menyebutkan pengertian rematik (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara lengkap (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara tidak lengkap (10%)
- Tidak dapat mengulang kembali pengertian rematik (0%)
2. Menyebutkan penyebab Rematik ( 20% )
- Dapat menyebutkan 2 penyebab penyakit rematik ( 20 % ).
- Menyebutkan 1 penyebab rematik ( 10 % )
- Tidak mampu menyebutkan penyebab rematik ( 0 )
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Rematik ( 20 % )
- Dapat menyebutkan 4 tanda dan gejala penyakit rematik ( 20
% ).
- Menyebutkan 2 tanda dan gejala rematik ( 10 % )
- Tidak mampu menyebutkan tanda dan gejala rematik ( 0 )
4. Menyebutkan pengertian relaksasi progresif (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara lengkap (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara tidak lengkap (10%)
- Tidak dapat mengulang kembali pengertian relaksasi perogresif
(0%)
5. Menyebutkan tujuan relaksasi progresif (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara lengkap (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara tidak lengkap (10%)
- Tidak dapat mengulang kembali tujuan relaksasi perogresif (0%)
6. Menyebutkan indikasi pelaksanaan relaksasi progresif (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara lengkap (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara tidak lengkap (10%)
- Tidak dapat mengulang kembali indikasi pelaksanaan relaksasi
perogresif (0%)
7. Cara melakukan relaksasi progresif ( 20 % )
- Menyebutkan cara dan melakukan melakukan relaksasi progresif (
20 % )
- Menyebutkan 1 atau 2 cara perawatan penyakit rematik ( 10 % )
- Tidak bisa menyebutkan cara perawatan penyakit rematik ( 0 ).

Kriteria Evaluasi
140 % : Penyuluhan berhasil
100 – 70 % : Mengulang hal – hal penting yang kurang dipahami
60 % : Penyuluhan tidak berhasil

LAMPIRAN I

MATERI
REMATIK DAN TERAPI MODALITAS RELAKSASI PROGRESIF

A. PENGERTIAN
Penyakit Reumatik yang sering disebut Artritis (Radang sendi) adalah
gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem organ. Penyakit ini adalah
salah satu dari sekelompok penyakit jaringan penyambung yang diperantarai
oleh imunitas dan tidak diketahui penyebabnya.

B. PENYEBAB / ETIOLOGI
Penyebab Reumatik masih belum diketahui walaupun banyak hal mengenai
patogenesisnya telah terungkap. Penyakit ini tidak dapat ditunjukkan memiliki
hubungan pasti dengan genetik.

C. TANDA DAN GEJALA REMATIK


 Nyeri sendi
 Pembengkakan pada sendi
 Kekakuan pada sendi
 Kelelahan
 Sakit pinggang
 Nyeri di tumit atau telapak kaki
 Kaku dan sakit di punggung saat berdiri atau istirahat

D. PENGERTIAN RELAKSASI PROGRASIF


Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi
ketegangan dan kecemasan. Relaksasi progresif merupakan suatu terapi
relaksasi yang diberikan kepada pasien dengan menegangkan otot-otot tertentu
dan kemudian relaksasi. Teknik ini dapat digunakan oleh pasien tanpa bantuan
terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk mengurangi ketegangan dan
kecemasan yang dialami sehari-hari di rumah.
Dalam buku Student manual for theory and practice of counseling and
psychotherapy, oleh Gerald Corey pada tahun 2005, istilah relaksasi sering
digunakan untuk menjelaskan aktifitas yang menyenangkan.Rekreasi, olahraga,
pijat, dan menonton bioskop.Semua bentuk kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan suasana rileks merupakan contoh yang banyak diaggap sebagai
relaksasi.
Oleh karena itu efek yang dihasilkan adalah perasaan senang, relaksasi mulai
digunakan untuk mengurangi ketegangan psikis yang berkaitan dengan
permasalahan kehidupan.Terdapat banyak macam teknik relaksasi yang bisa
dilakukan. Terdapat empat macam tipe relaksasi, yaitu:
1. Relaksasi otot (progresive muscle relaxation)
2. Pernafasan (diaphragmatic breathing)
3. Meditasi (attention-focussing exercises)
4. Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training)
Dalam relaksasi otot (progresive muscle relaxation) sendiri, individu akan
diberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana cara menegangkan
sekelompok otot tertentu kemudian melepaskan ketegangan itu. Bila sudah
dapat merasakan keduanya, klien mulai membedakan sensasi pada saat otot
dalam keadaan tegang dan rileks.
Relaksasi progrsif adalah suatu cara dari teknik relaksasi yang mengkombinasi
latihan nafas dalam dan serangkaian kontraksi dan relaksasi otot. Relaksasi
progresif yaitu teknik merelaksasikan otot dalam pada bagian tubuh tertentu
atau seluruhnya melalui teknik program terapi ketegangan otot.Teknik
relaksasi otot dalam merupakan teknik relaksasi yang tidak membutuhkan
imajinasi atau sugesti.

E. TUJUAN RELAKSASI PROGRESIF


Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2005) dalam Setyoadi dan
Kushariyadi (2011) bahwa tujuan dari teknik ini adalah:

1. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung,


tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik.

2. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.

3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak
memfokus perhatian seperti relaks.

4. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.

5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.

6. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia


ringan, gagap ringan, dan
7. Membangun emosi positif dari emosi negatif.

F. INDIKASI PELAKSANAAN RELAKSASI PROGRESIF


Teknik relaksasi mambantu pasien berkoping dari cemas, panik gejala fisik lain
(Mc Cann, 2003). Indikasi lain untuk nyeri otot, cemas, depresi ringandan
insomnia. Kontra indikasi terapi ini adalah pada pasien marah.

G. CARA MELAKUKAN RELAKSASI PROGRESIF


Persiapan tempat Alat-alat:
dan alat
1. Ruang yang sejuk, tidak gaduh dan alami
2. Tempat tidur atau kursi dengan sandaran rileks ada penopang
untuk kaki dan bahu.
Persiapan 1. Menyiapkan lingkungan yang memungkinkan melakukan
kegitan relaksasi progresif.
2. Menjelaskan teknik dasar prosedur yang akan dilakukan dengan
cermat agar bisa dimengerti oleh pasien (gunakan otak kanan
yang bersifat menerima).
3. Menjelaskan lama waktu relaksasi progresif yang efektif (10-20
menit).
4. Meminta kepada pasien untuk berdiri, melepaskan alas kaki,
mememosisikan badan senyaman mungkin dan tidak saling
bersentuhan dengan anggota tubuh yang lain serta benda yang
ada disekitar.
Proses relaksasi a Meminta pasien untuk memejamkan mata dengan lembut dan
progresif perlahan-lahan.
b Meminta pasien untuk menarik napas dalam dan
menghembuskan napas dengan panjang.
c Meminta kepada pasien untuk menarik napas dalam:
1. Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan.
a Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
b Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi
ketegangan yang terjadi.
c Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10
detik.
d Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan
relaks yang dialami.
e Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.
2. Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
a Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan tangan
sehingga otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah
menegang.
b Jari-jari menghadap ke langit-langit.

Gambar gerakan 1 dan 2


3. Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar
padabagian atas pangkal lengan).
a Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
b Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak sehingga otot
biseps akan menjadi tegang.

Gambar gerakan 3

4. Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur.


a Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga
menyentuh kedua telinga.
b Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan yang
terjadi di bahu punggung atas, dan leher.

Gambar 4
5. Gerakan 5 dan 6: ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah
(seperti dahi, mata, rahang dan mulut).
a Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis
sampai otot terasa kulitnya keriput.
b Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di
sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.
6. Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang
dialami oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan
menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot rahang.
7. Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar
mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan
dirasakan ketegangan di sekitar mulut.

Gambar 5, 6, 7 dan 8
8. Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan
maupun belakang.
a Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru
kemudian otot leher bagian depan.
b Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
c Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa
sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher
dan punggung atas.
9. Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.
a Gerakan membawa kepala ke muka.
b Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan
ketegangan di daerah leher bagian muka.
10. Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung
a Angkat tubuh dari sandaran kursi.
b Punggung dilengkungkan
c Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik,
kemudian relaks.
d Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil
membiarkan otot menjadi lurus.
11.Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
a Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyak-banyaknya.
b Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di
bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
c Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
d Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara
kondisi tegang dan relaks.
Gambar 9, 10, 11, 12
12. Gerakan 13 : Ditujukan untuk melatih otot perut
a Tarik dengan kuat perut ke dalam.
b Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik, lalu
dilepaskan bebas.
c Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut.

d
Gambar 13,14
13. Gerakan 14 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha
dan betis).
a Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.
b Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga
ketegangan pindah ke otot betis.
c Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas.
d Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.

Terminasi a Mengeksplorasi perasaaan pasien

b Berdiskusi tentang umpan balik dengan pasien

c Melakukan kontak : topik, waktu dan tempat, untuk kegiatan


selanjutnya / terminasi jangka panjang.

Lampiran 2

DAFTAR PUSTAKA

Setyoadi, K. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Jiwa pada Klien


Psikogeriatrik.Jakarta : Salemba Medika

Perry, Patricia A., & Potter, Anne Griffin.(2005). Fundamental Keperawatan buku
I edisi 7.Jakarta : Salemba Medika

Ramdhani, N., & Putra, A., A. 2006. Pengembangan Multimedia Relaksaasi.


(http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2009/08/
relaksasi-otot.pdf). Diakses pada 13 Juni 2016.

PAPDI. (2002). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. FKUI. Jakarta

PSIK Fakultas Kedokteran UNHAS. (2009). Penuntun Panum. FKUH. Makassar

Medicastore.com. (2007). ‘Osteoartritis’, diakses tanggal 15 September 2010,


http://medicastore.com/penyakit/17/Osteoartritis.html

Anda mungkin juga menyukai