Anda di halaman 1dari 6

Kode MPB 141208

Riset Keperawatan
Modul 3 #1 Panduan Guru

Pokok Bahasan/Pembelajaran: Konsep Dasar Penelitian Materi Kuliah : Konsep Dasar


Kuantitatif Penelitian Kuantitatif
Sasaran Pembelajaran:
Di akhir modul, mahasiswa akan dapat:
1. Mampu memahami konsep dasar penelitian kuantitatif Referensi:
 Sukanto,1997. Metodologi Penelitian
Pendidikan: Kompetensi dan
1. Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.
: 444
 Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi
Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
 Sutrisno, Hadi. 1981. Metodologi
Penelitian kualintatif. bandung:
Grafindo Persada

A. TINJAUAN PENDAHULUAN (Introduction)


Alam pada dasarnya bersifat teratur, terstruktur dan simetri. Alam mencakup benda alam dan "benda"
konsep dalam gagasan manusia. Dalam penelitian ilmu alam, kebenaran ilmu haruslah positif,
memusatkan perhatian pada gejala yang nyata dan konkret tanpa halangan dari pertimbangan lainnya
(Soekanto, 1997: 444). Untuk itu, penelitian didefinisikan sebagai penyelidikan yang sistematis, terkontrol,
empiris dan kritis, tentang fenomena-fenomena alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis
tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena itu. Secara historis, pendekatan ini
diilhami oleh pemikiran tokoh-tokoh filsafat seperti Rene Descartes, Auguste Comte dan John Dewey.

B. MATERI PEMBELAJARAN (Content Notes)


1. Pengertian Penelitian
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya.
Penelitian kuantitatif lebih diarahkan untuk meneguhkan teori (confirmatory analysis). Alur logika
penelitian kuantitatif dimulai dari mengkaji teori yang sudah ada, mendefinisikan, melakukan fisikalisasi
dan mengukur untuk mengumpulkan data di lapangan, kemudian menganalisis secara statistik untuk
menolak atau menerima kebenaran teori. Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data
kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau
penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel,
mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun
yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari
penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini
adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut juga metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific
karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metodeini dapat ditemukan dan

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis berupa statistik.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiyah, ( sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana penelitian adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
Purposive dan Snowbaal, teknik pengumpulan dengan tri anggulasi ( gabungan, analisis data bersifat
induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

2. Tujuan Penelitian Kuantitatif


Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk menjelaskan, meramalkan, atau mengira-ngira dan mengontrol
kejadian melalui pengumpulan data yang terfokus dari data numerik.
Untuk menguji teori melalui proses berpikir deduktif (umum-khusus).

3. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif


Tidak ada model penelitian yang cocok untuk semua masalah pendidikan yang akan dipecahkan.
Penelitian kuantitatif mempunyai kekuatan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang
bersifat hasil dari proses yang dihentikan, namun tidak efektif digunakan dalam penelitian yang
mempersoalkan tentang proses yang berjalan, dinamika, dan interaksi. Oleh karena itu, di samping
mempunyai keunggulan, penelitian kuantitatif juga mempunyai beberapa kelemahan.
1. Kelebihan metode penelitian kuantitatif
Suryabrata menjelaskan beberapa kekuatan metode penelitian kuantitatif yaitu :
a. Memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara eksak.
b. mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.
c. Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna dan lebih mudah dianalisis.
d. Memungkinkan penggunaan teknik analisis statistic dan matematis yang dapat diandalkan dalam
penelitian ilmiah.
e. hasil penelitian yang diperoleh memiliki komunikabilitas yang tinggi.
f. Penelitian kuantitatif mempunyai keunggulan dalam menegakkan objektivitas. Kebenaran
diterima secara sepakat oleh para pengamat, sehingga kesimpulan yang dicapainya kuat.
2. Kekurangan metode penelitian kuantitatif
a. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)
b. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya
tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
c. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang
populasi atau sampelnya sama.
d. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit.

4. Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif


a. Sifat realitasnya dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur.
b. Hubungan peneliti dengan yang diteliti independen, supaya terbangun objektivitas.
c. Hubungan variabelnya sebab-akibat (kausal).
d. Cenderung membuat generalisasi.
e. Cenderung bebas nilai.

5. Proses Pengukuran
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan
hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-
hubungan kuantitatif.

6. Proses Penelitian Kuantitataif


Pada umumnya statistik dibagi dua, yaitu (1) statistik deskriptif, (2) statistik inferensial. Analisis statistik
deskriptif biasanya dipergunakan kalau tujuan penelitianya untuk penjajagan atau pendahuluan,tidak
menarik kesimpulan,hanya memberikan gambaran/deskripsi tentang data yang ada.analisis statistik

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


infarasial dipergunakan jika peneliti akan memberikan interprestasi menjenai data, atau ingin menarik
kesimpulan dari data yang dihasilkan.Untuk kepentingan analisis data, bagaimanapun bentuknya data,
perlu ada prosedurnya. Prosedur yang sering dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan Data
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan data:
(a) hanya memasukkan data yang penting dan benar-benar dibutuhkkan
(b) hanya memasukkan data yang bersifat obyektif
(c) hanya memasukkan data yang autentik
(d) perlu dibedakan antara data informasi dengan kesan pribadi responden.
b. Pengolahan Data
Kegiatan pengolahan data terdiri dari:
(1) Pengklasifikasian data, yaitu menggolongkan aneka ragam jawaban itu ke dalam kategori-kategori
yang jumlahnya lebih terbatas. pengklarifikasian perangkat kategori itu penyusunannya harus
memenuhi bahwa setiap perangkat kategori dibuat dengan mendasarkan kriterium yang tunggal,
bahwa setiap perangat kategori harus dibuat lengkap, sehingga tidak ada satupun jawaban responden
yang tidak mendapat tempat, dan kategori yang satu dengan yang lain harus terpisah secara jelas tidak
saling tumpang tindih
(2) Koding, yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban responden dengan jalan menandai
masing-masing kode tertentu.Bila analisis kuantitatif maka kode yg diberikan adalah angka.bila angka
itu berlaku sebagai skala pengukuran maka disebut skor
(3) Tabulasi, yaitu usaha penyajian data,terutama pengolahan data yg akan memjurus analisis
kuantitatif,biasanya menggunakan tabel,baik tabel distribusi frekuensi maupun tabel silang.
Berdasarkan data yg diperoleh, peneliti akan menarik kesimpulan menjawab problemantik atau
hipotesis atau tujuan penelitian yang diajukan.jika analisis data dilakukan dengan secara statistik,dari
uji statistik yang telah dilakukan kemungkinan kesimpulannya berikut ini:
1) Hubungan antara variabel-variabel penelitian atau perbedaan antara sampel-sampel yang diteliti
sangat signifikan atau signifikan.
2) Hubungan antara varibel-varibel yang diteliti atau perbedaan antara sampel-sampel yang diteliti
tidak signifikan (Sutrisno Hadi,1981 23-24).
Dalam kemungkinan hasil yang pertama, kemungkinan besar hipotesis alternatifnya diterima (hipotesis
nihil ditolak). Menerima hipotesis alternatif berarti adanya dugaan hubungan atau adanya perbedaan
dinyatakan terbukti. Sebaliknya dalam kemungkinan hasil yg kedua, hipotesis alternatifnya dinyatakan
tidak terbukti.

Kesimpulan, yaitu hasil uji statistik, belumlah merupakan produk terakhir dari suatu penelitian ilmiah.
Pembahasan itu menjadi sangat penting jika ternyata hipotesis penelitiannya tidak dapat dibuktikan.
Dalam keadaan demikian penelitian berkewajiban mengkaji kemungkinan sebab-sebab tidak
terbuktinya hipotesis. Beberapa sumber tidak terbuktinya hipotesis dapat dicari dari:
1. Landasan teori yang digunakan untuk menyusun hipotesis sudah kedaluarsa; sudah kurang sahih,
atau kurang adekuat.
2. Sampel penelitian terlalu kecil.
3. Sampel penelitian tidak diambil secara rambang.
4. Kurang cermatnya mengeleminasi atau menetralisasi variabel-variabel luar atau ekstrameus.
5. Instrumen atau metode pengumpulan data tidak sahih dan tidak terandalkan.
2. Rancangan penelitian yang digunakan tidak tepat.
3. Perhitungan-perhitungan dalam analisisnya kurang cermat.
4. Hipotesisnya sendiri yang ”palsu”, dan kenyataannya bertentangan dengan hipotesis itu
(SutrisnoHadi, 1981).

Dalam hubungan dengan kemungkinan tidak terbuktinya hipotesis perlu dikemukakan bahwa dalam
penelitian suatu hipotesis tidak terbukti, itu tidak berarti bahwa penelitiannya gagal. Sering kali suatu
penelitian terdiri dari beberapa hipotesis dan tidak terbuktinya satu atau dua hipotesis memang jarang
terjadi. Walaupun penelitiannya hanya terdiri dari satu hipotesis, tidak terbuktinya hipotesis itupun tidak
berarti menggagalkan seluruh penelitian. Yang penting peneliti, dalam hal ini, dapat mengemukakan

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


keterangan atau alasan yang kuat mengenai kemungkinan-kemungkinan sebab tidak terbuktinya
hipotesis tersebut dalam pembahasan atau diskusi hasil analisisnya. Memang cukup berat bagi peneliti
untuk ”mengakui”, misalnya bahwa instrumen kurang sahih, sampling kurang representatif,
pengontrolan variabel ekstraneus kurang cermat, atau landasan teori-teorinya kurang adekuat.
Kemungkinan tidak terbuktinya hipotesis ini hendaknya mengingatkan kepada peneliti agar semua
kemungkinan sebab-sebab itu ditutup bocornya sebelum penelitian dilakukan. Jika saja setelah usaha
optimal dan hasilnya memang demikian, peneliti tinggal menggali beberapa kemungkinan sebabnya
yang secara metodologik lebih dapat dipertanggungjawabkan, misalnya kurang besarnya sampel atau
kemungkinan tidak sahihnya teori-teori yang ada, sebab seperti telah diketahui bahwa lahirnya teori
baru adalah dari kemungkinan yang terakhir ini. Untuk analisis bukan statistik, barang kali komponen
hasil dikusi dan konklusi itu bergabung menjadi satu. Artinya hasil analisis adalah sekaligus konklusi
penelitian,sebagian dari konsep-konsep yang dibicarakan dalam hasil analisis statistik diatas tentunya
berlaku juga untuk hasil analisis yang bukan statistik.

7. Analisa Data Kuantitatif


Salah satu metode kuantitatif yang banyak digunakan untuk analisis data adalah dengan menggunakan
statistika. Statistika dalam penelitian kuantitatif dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu: Statistika
Deskriptif dan Statistika Inferensial.
1) Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif juga disebut analisis sederhana, karena memang masih tahap awal analisis statistik
yang hanya menggambarkan secara lebih jelas data yang disajikan. Penyajian data ini biasa dilakukan
dengan tabel dan grafik, ukuran tendensi pusat, dan ukuran variabilitas data.
a) Tabel dan Grafik
Teknik ini mungkin merupakan teknik yang paling mudah dan paling banyak digunakan untuk
mendeskripsikan data. Distribusi frekuensi mengindikasikan jumlah dan persentase responden, obyek
yang masuk ke dalam kategori yang ada. Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan informasi
awal dalam penelitian tentang obyek atau responden.
b) Ukuran Tendensi Pusat data
Ukuran pemusatan data memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan skor dalam suatu kelompok
data. Terdapat tiga jenis ukuran kecenderungan pemusatan data (central tendency) yang sering
digunakan dalam mendeskripsikan data kuantitatif yaitu rata-rata, media, dan modus. Ukuran tersebut
sering digunakan untuk menggambarkan karakteristik kelompok data tanpa harus menunjukkan semua
data yang ada dalam kelompok tersebut. Misalnya, dengan menyebutkan rata-ratanya sudah
terjelaskan gambaran umum suatu kelompok data.
1) Modus
Modus (mode) adalah data yang paling sering muncul pada suatu distribusi dalam satu kelompok data.
Dalam contoh yang ditujukkanpada tabel 3.6, modusnya adalah 6 yang muncul 3 kali (terbany
akdibandingkan nilai lain yang hanya muncul satu kali dan dua kali). Modus dapat digunakan pada data
yang berskala nominal, ordinal,interval dan rasio. Jika datanya berbentuk ordinal dapat
digunakanukuran median.
2) Median
Median atau nilai tengah diperoleh dengan cara mengurutkan data mulai dari skor terkecil sampai
tertinggi dalam satu kelompokkemudian dicari nilai tengahnya. Jika jumlah anggota kelompoknya ganjil
misalnya 9, maka median adalah skor pada urutan ke 5. Jikajumlah anggota kelompoknya genap
misalnya 10, maka median adalah skor hasil penjumlahan skor urutan ke 5 dan ke 6 dibagi dua.
3) Mean (Rata-rata)
Rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh data dalam satu kelompok kemudian dibagi
dengan jumlah anggota kelompok tersebut. Mean berfungsi untuk mengetahui
kemampuan/potensi/prestasi kelompok. Mean juga berguna untuk analisis lebih lanjut terutama t-test
dan uji normalitas.
2) Statistik Inferensial
Salah satu bagian penting dari statistik inferensial adalah pengujian hipotesis. Ada dua macam
hipoteses, yaitu: Hipotesis Nol (simbul Ho) yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan kesamaan atau

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


tidak berbeda. Sebagai lawannya adalah hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (simbol Ha) yang
menunjukkan perbedaan atau tidak sama.
a) Korelasi
Metode ini menggambarkan secara kuantitatif asosiasi ataupun relasi satu variabel interval dengan
variabel interval lainnya. Sebagai contoh kita dapat lihat relasi hipotetikal antara lamanya waktu belajar
dengan nilai ujian tinggi. Korelasi diukur dengan suatu koefisien (r) yang mengindikasikan seberapa
banyak relasi antar dua variabel. Daerah nilai yang mungkin adalah +1.00 sampai -1.00. Dengan +1.00
menyatakan hubungan yang sangat erat, sedangkan -1.00 menyatakan hubungan negatif yang erat.
Berikut ini adalah panduan untuk nilai korelasi tersebut :
+ atau - 0.80 hingga 1.00 korelasi sangat tinggi
0.60 hingga 0.79 korelasi tinggi
0.40 hingga 0.59 korelasi moderat
0.20 hingga 0.39 korelasi rendah
0.01 hingga 0.19 korelasi sangat rendah
Satu hal yang perlu diingat adalah "korelasi tidak menyatakan hubungan sebab-akibat". Dari contoh di
atas, korelasi hanya menyatakan bahwa ada relasi antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian
tinggi, namun bukan "lamanya waktu belajar menyebabkan nilai ujian tinggi".
b. Regresi
Regresi digunakan ketika periset ingin memprediksi hasil atas variabel-variabel tertentu dengan
menggunakan variabel lain. Dalam bentuknya yang paling sederhana yang hanya melibatkan dua buah
variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent), misalnya lama waktu
belajar dengan nilai ujian. Regresi sederhana berusaha memprakirakan nilai ujian dengan lamanya
waktu belajar. Analisis regresi mengindikasikan kepentingan relatif satu atau lebih variabel dalam
memprediksi variabel lainnya.

C. MENGECEK PEMAHAMAN (Checking for Understanding)


Jawablah Pertanyaan Berikut Ini :
1. Jelaskan Metode Penelitian Kuantitatif ?
2. Jelaskan Tujuan Penelitian Kuantitatif ?
3. Sebutkan Ciri-Ciri Penelitaian Kuantitataif ?

D. PENUTUP PEMBELAJARAN
- Ringkasan / Pertanyaan yang Sering Diajukan Berpikir tentang Pembelajaran
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif lebih diarahkan untuk meneguhkan teori
(confirmatory analysis). Yang mana tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk menjelaskan, meramalkan,
atau mengira-ngira dan mengontrol kejadian melalui pengumpulan data yang terfokus dari data numerik.
Metode penelitian ini mempunyai kelemahannya sendiri. Sedangkan Proses penelitian Kuantitatif Pada
umumnya statistik dibagi dua, yaitu (1) statistik deskriptif, (2) statistik inferensial. Analisis statistik
deskriptif biasanya dipergunakan kalau tujuan penelitianya untuk penjajagan atau pendahuluan,tidak
menarik kesimpulan,hanya memberikan gambaran/deskripsi tentang data yang ada.analisis statistik
infarasial dipergunakan jika peneliti akan memberikan interprestasi menjenai data, atau ingin menarik
kesimpulan dari data yang dihasilkan.Untuk kepentingan analisis data, bagaimanapun bentuknya data,
perlu ada prosedurnya. Serta menggunakan analisis data kuantitatif ,yaitu (1). Statistika Deskriptif dan
(2). Statistika Inferensial.

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


CATATAN TAMBAHAN UNTUK DOSEN

Dalam bagian ini, Anda dapat menyertakan:

● Latihan tambahan yang dapat diberikan Dosen kepada mahasiswa selama kelas tatap muka
atau selama sesi pembelajaran jarak jauh
● Bahan bacaan tambahan atau referensi yang dapat digunakan dosen
● Instruksi untuk kegiatan selama kelas tatap muka
● Kunci Jawaban untuk kuis dan ujian

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION

Anda mungkin juga menyukai