Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Dicko Maulana

NBI : 1211900143

Mata Kuliah : Manajemen Strategi (B)

ANALISIS SWOT PADA PT. POS INDONESIA

Dalam mengahadapi era globalisasi perusahaan-perusahaan yang kecil maupun besar diharapkan
mempunyai suatu inovasi-inovasi maupun strategi yang jitu untuk bisa mempertahankan kredibilitasnya
dalam dunia bisnis. Seperti dalam aspek produksi barang dan jasa, kemudian dari segi personalia yang
menggerakkan roda perusahaan, lalu finance kunci dimana suatu perusahaan itu bisa meraih
keuntungan dan memanage aktiva yang dimiliki perusahaan, dan yang terakhir adalah marketing yaitu
bagaimana perusahaan tersebut menganalisis informasi yang diapat dari lingkup eksternal. Sehingga
dapat memproduksi dan memasarkan barang dan jasa yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasar.

Keterbukaan informasi dan era pasar bebas dunia yang diikuti dengan pembentukan kerjasama
melalui regionalisasi kekuatan ekonomi (GATT, WTO, AFTA, APEC) adalah nuansa baru kemitraan masa
depan. Untuk mensikapi gejala-gejala ini perlu adanya suatu pengaturan melalui strategi jangka panjang.
PT. Pos Indonesia sebagai salah satu BUMN di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi strategis di
atas. Sebagai pengelola jasa hantaran pos nasional yang diarahkan pada profit oriented, PT. Pos
Indonesia dihadapkan pertumbuhan demand yang tinggi dan langsung berhadapan dengan perusahaan
global yang berperilaku lokal dalam arti memiliki pertumbuhan pangsa pasar yang berarti. Sehingga,
proses pemikiran kembali dalam perencanaan strategis menjadi sangat penting untuk pencapaian visi
dan misi perusahaan. Dalam menyusun strategi bagi PT. Pos Indonesia dilakukan analisis meliputi faktor
lingkungan eksternal, struktur industri, dan lingkungan internal, sehingga akan dapat didentifikasi
peluang, ancaman,kekuatan ataupun kelemahan perusahaan. Hal ini tentu dengan memperhatikan
kompetensi inti perusahaan dan faktor kunci sukses yang perlu dimiliki oleh perusahaan.

Analisis SWOT

A. Strenght (Kekuatan)

• PT. Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap permasalahan fungsi
logistik pelanggan, dengan kerangka kerja yang bersinergi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Kepercayaan dan kejujuran, saling menghargai, professional adalah budaya yang diterapkan oleh PT. Pos
Indonesia.

• Strategi PT. Pos Indonesia terfokus pada penciptaan nilai tambah bagi pelanggan melalui
penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang lebih cepat dan fleksibel.

•Management pada PT. Pos Indonesia adalah Management Unit Bisnis Total LogistikStrategic
diarahkan pada sebuah institusi yang dedicated dan fokus dengan orientasi utama pada Total Solution
kepada customer. Organisasi akan dikelola sebagai strategic business unit (SBU) PT Pos Indonesia yang
mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bisnis secara professional.

•Sumber daya yang dapat digunakan sepenuhnya sumber daya dan kekuatan (comparative
advantages) yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia (Persero) dengan keunggulan pada pengelolaan yang
focus dan dedicated. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Unit Bisnis Total Logistik adalah mereka
yang sudah terpilih (selected people) yang telah mendapatkan berbagai pelatihan dan benchmark di
bidang Supply Chain Management, Integrated Logistics, Freight, dan Warehousing. Pengalaman selama
bertahun-tahun mengelola bisnis pos dengan kompetensi pada saluran distribusi juga merupakan
kekuatan yang diyakini mampu memberikan nilai tambah. Kapasitas produksi yang dimiliki selain
gedung, tanah, dan kendaraan yang tersebar di seluruh Indonesia juga diperkuat dengan koneksi virtual
dan kesisteman jaringan yang sangat kuat antar satu node dengan node lainnya yang hingga saat ini
mungkin sulit disamai oleh pihak manapun juga.

•Jaringan layanan PT. Pos Indonesia adalah jaringan layanan yang berbasis kepada pelanggan.
Secara channel of distribution, maka jaringan meliputi seluruh pelosok Indonesia yang meliputi tidak
kurang dari 4.828 unit titik layanan tetap ( gedung kantor) dan 39.434 titik simpul distribusi. Freight
Forwarding akan dibangun dengan system konsolidasi dengan jumlah main hub sebanyak 4 buah yang
terletak di Batam, Jakarta Tanjung Priuk , Jakarta Sukarno-Hatta, dan Denpasar. Titik konsolidasi terletak
di kota-kota Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Solo, Surabaya, Makassar, dan
Denpasar.

• Memberikan layanan jasa ogistik secara paripurna dan customized yang senantiasa dapat
diintegrasikan kepada klien meliputi:

1. Integrated Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang memungkinkan
penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir yang berbasis pada konsep supply chain
management (SCM) . Konsep pelayanan ini memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu warehousing,
Freight Forwarding dan Transporting.

2. Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep pelayanan yang diberikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (consignee) mulai dari pengurusan dokumen hingga penanganan pengiriman barang
mereka.
3. Transporting : Adalah suatu bentuk jasa trucking yang dibutuhkan customer untuk memindahkan
kiriman dari satu tempat (pabrikasi) ke distribution center (DC) atau langsung ke retailer (Point To
Point) .

4. Warehousing : Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya terdapat aktivitas Cross
Docking, Inventory, Product Marking & Labeling, Selected Manufacturing Activities dengan dukungan IT
System yang appropriate.

B. Weakness (Kelemahan )

• Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan masyarakat Indonesia
masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme dari produk –produk yang ada dalam PT.
Pos Indonesia sehingga konsumen enggan dalam menggunakan produk yang telah ada.
• Kebanyakan produk – produk inovasi baru PT. Pos Indonesia masih digunakan oleh
masyarakat menengah ke atas contohnya seperti mail online, terbatasnya jaringan online di masyarakat
itulah yang jadi hambatan karena tidak semua orang memiliki jaringan internet.

• Masyarakat Indonesia masih belum percaya dengan keamanan informasi di Indonesia karena
banyaknya problem dan tragedy yang terjadi belakangan ini di dalam negeri.Oleh sebab itu meyakinkan
dan memberikan keamanan informasi produk – produk PT. Pos Indonesia adalah tugas utama agar
masyarakat kembali percaya dan tidak takut tentang hal hack system yang sedang marak belakangan ini.

• Kesan kuno dan kurang modern yang masih melekat pada PT. Pos Indonesia sedikit banyak
mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihan jasa pos mana yang ingin mereka gunakan.

C. Opportunity (Peluang )

• Jasa antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke luar negeri
melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang dilakukan U.S. Postal Service dengan DHL
dan FedEx.

• Dengan menawarkan harga yang lebih bersifat ekonomis apabiladibandingkan dengan jasa
pos swasta dan internasional, makadiharapkan Pos Indonesia dapat meraih jangkauan
konsumenmenengah ke bawah.

• Kemungkinan adanya kerjasama dengan perusahaan lain sehinggadalam proses pengiriman


produksinya dapat menggunakan jasa yangdimiliki oleh PT. Pos Indonesia.

• Dengan adanya berbagai peningkatan teknologi baru, seperti contohnya layanan Jejak Lacak
(Track and Trace) dan juga berbagai fasilitas layanan-layanan baru lainnya dapat meningkatkan rasa
percaya konsumen terhadap kualitas dari jasa Pos Indonesia.

D. Threat (Ancaman )

• Teknologi informasi memang bisa menjadi enabler bagi kemajuan perusahaan. Namun, di
sisi lain, juga kerap membawa instabilitas terhadap bisnis satu perusahaan. Maraknya penggunaan
Internet dan mobile phone yang mendorong komunikasi lisan melalui telepon atau tertulis (e-mail dan
SMS) yang berdampak pada bisnis jasa pengiriman pos.

• Semakin meluasnya pasar global, maka dapat dipastikan semakin banyak pulalah
perusahaan-perusahaan asing yang melakukan ekspansi bisnis mereka ke pasaran ndonesia, seperti
contohnya perusahaan-perusahaan jasa pos dari Jepang dan Korea sudah mempersiapkan memperluas
pasaran barunya di tingkat Asia

Anda mungkin juga menyukai