Oleh:
Girardi Ade Firmanto (E24120071) (2012)
Bimo Arinur Sakti (E24120087) (2012)
Mohammad Taufiq Ismail (E24120092) (2012)
Soraya Mutiara Rahmat (E24120091) (2012)
Rahmi Ernan Nurjannah (B04130114) (2013)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir PKMK yang
berjudul “Roti “Nasi Padang” sebagai Upaya Pencegahan Dispepsia di Kalangan
Mahasiswa”, dengan baik.
Adapun penyusunan Laporan Akhir PKMK ini dilakukan sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Metodologi Penelitian guna untuk melatih
keterampilan dan minat mahasiswa dalam berpartisipasi dalam Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Dalam penyusunan Laporan Akhir PKMK ini, Penulis mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini.
Penulis berharap Laporan Akhir PKMK ini dapat bermanfaat bagi diri Penulis dan
semua pihak. Terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah kami paparkan di atas dapat
dirumuskan beberapa permasalahan yang dihadapi sebagai berikut:
1) Bagaimana pembuatan roti “nasi padang”?
2) Sejauh mana keuntungan masyarakat bila mengkonsumsi produk
tersebut?
3) Bagaimana peluang bisnis produk tersebut di pasaran?
1.3. Tujuan
Tujuan dari program ini, yaitu:
1) Mempermudah masyarakat luas terutama mahasiswa dalam
memperoleh sarapan praktis dengan kandungan gizi yang cukup.
2) Mencegah semakin banyaknya mahasiswa yang menderita penyakit
dispepsia.
3) Mengembangkan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja
dan meningkatkan perekonomian Negara.
4) Menjadikan program ini sebagai bidang kewirausahaan yang akan
terus digeluti dimasa yang akan datang.
1.5. Kegunaan
Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah :
1) Produk ini dapat mengatasi permasalahan masyarakat luas terutama
mahasiswa dalam pemenuhan kebutuhan energi.
2) Memberi wawasan dan kesempatan bagi masyarakat untuk
berwirausaha sendiri walaupun dengan modal yang terbatas.
2
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
3
BAB III. METODE PENDEKATAN
4
kampus IPB. Kegiatan ini dilakukan secara personal ke mahasiswa dan
masyarakat pada jam 7-11 pagi.
5
dilakukan bersama-sama di daerah kampus .penjualan dilakukan secara langsung
kepada pembeli dan harga 1 buah roti Rp.3000.
2 Penggorengan 2 Rp 2.000
3 Spatula 2 Rp 625
6 Pisau 2 Rp 800
7 Blender 3 Rp 8.300
8 Kain/lap 1 Rp 8.000
6
Biaya Produksi
Biaya Operasional
7
Analisis Kelayakan Usaha
8
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Keberadaan roti “nasi padang” di sekitar kampus sedikit banyak dapat
membantu mahasiswa yang belum sempat sarapan di pagi hari. Mahasiswa
cenderung senang dengan keberadaan roti “nasi padang” ini. Di samping harganya
yang murah yaitu Rp 3.000 roti ini juga dinilai mengenyangkan oleh mahasiswa.
Rencana awal produksi roti “nasi padang” ini mengagendakan untuk
membuat roti sendiri. Namun, dengan berbagai kendala seperti mahalnya harga
mesin dan bahan baku kami mempertimbangkan untuk membeli roti tawar
langsung. Roti tawar dibeli dengan harga Rp 18.000 per bungkus dengan isi 20
sampai 22 lembar roti. Sementara itu, jika kami membuat roti sendiri, harga
tersebut masih jauh diatas biaya produksi. Asumsi biayanya sekitar Rp 20.000 per
20 lembar roti. Berdasarkan hasil tersebut kami memutuskan untuk membeli roti
tawar.
Produksi roti “nasi padang” telah dilakukan sebanyak sebelas kali.
Pertama untuk promosi dan kedua sampai kesebelas untuk penjualan. Pemasaran
produk yang pertama tanggal 24 Maret 2014 di kampus IPB Dramaga terjual 60
bungkus, yang kedua pada tanggal 29 Maret 2014 di GWW dan Gymnasium IPB
terjual 75 bungkus dan yang ketiga tanggal 11 April di lapangan rektorat IPB
dilakukan penjualan yang memanfaatkan event aerobik TPB, terjual 68 bungkus
dari 70 bungkus yang diproduksi, ke empat pada tanggal 14 April terjual 38
bungkus. Pada 19 dan 27 april 2014 terjual 80 dan 65 bungkus dengan keuntungan
Rp 100.000. Pada tanggal 3 Mei 2014 dilakukan penjualan sejumlah 80 bungkus
dan memperoleh laba Rp. 60.000. Selanjutnya penjualan dilakukan pada tanggal
18, 25 mei dan 1 Juni 2014 dilakukan di lingkungan kampus yang terjual total 293
bungkus dan dengan keuntungan Rp 250.000. Jadi pendapatan yang diperoleh dari
penjualan selama sepuluh kali dengan total 761 bungkus roti terjual mendapat laba
kotor sebesar Rp 621.000. Salah satu cara promosi dilakukan melalui jejaring
sosial twitter (@rotinasipadang). Agar lebih menarik dan rapih, roti “nasi padang”
dikemas dan diberikan logo yang berisi informasi kontak di dalamnya.
Berdasarkan perhitungan analisis, modal usaha ini akan terlunasi sebesar
84,36 % setiap tahun. Hal ini menunjukkan investasi tersebut layak untuk
dilaksanakan. Jadi gambaran usaha yang direncanakan benar-benar menjanjikan
memperoleh profit untuk menunjang usaha. Sehingga usaha pembuatan roti nasi
padang berpeluang bagi kalangan mahasiswa untuk meciptakan keterampilan
berwirausaha yang berorientasi pada profit.
Progres penjualan yang diperoleh memunculkan rencana tahap berikutnya
dalam pengembangan usaha yaitu, Membuat stand roti “nasi padang” di sekitar
kampus IPB dengan mebuat stand penjualan menjadi lebih terpusat pada satu
tempat agar pembeli dapat lebih mudah mengakses pembelian roti “nasi padang”.
Menjalankan kerjasama dengan pengelola kantin RSUD Ciawi kerjasama ini
diharapkan dapat memperluas daerah penjualan roti “nasi padang” ini. Menerima
9
pesanan untuk acara seminar, rapat, dan lain-lain. Membuat blog dan iklan di
youtube untuk memperluas promosi produk roti “nasi padang”, semakin luas daya
jual maka semakin tinggi tingkat penjualan dan pendapatan pada produk roti “nasi
padang”. Menganalisis kandungan gizi agar konsumen mengetahui kandungan
gizi dan manfaat dari mengonsumsi produk ini.
10
Daftar Pustaka
11
LAMPIRAN
12
Gambar 4. Halaman twitter roti “nasi padang” @rotinasipadang
13
Gambar 7. Bukti pembelian bahan dan alat produksi
14