Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“PUDING DAUN KELOR ANTI DIABETES”

Disusun untuk :
(Memenuhi Tugas Enterpreneur)

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Kusno Ferianto, S.Kep.,Ns., M.Kep

Disusun oleh:
Kelompok XI

Semester IV

INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN

Kampus A : Jl. P. Diponegoro No. 17 Tuban - Jawa Timur


Kampus B : Jl. Letda Sucipto No. 211 Tuban - Jawa Timur

i
2021

ii
MAKALAH

“PUDING DAUN KELOR ANTI DIABETES”

Disusun untuk :

(Memenuhi Tugas Enterpreneur)

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Kusno Ferianto, S.Kep.,Ns., M.Kep

Kelompok XI

Dava Teguh Budi P (19.12.2.149.007)


Elly Antasa (19.12.2.149.011)
Yanastainu Rachma (19.12.2.149.042)

INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN

Kampus A : Jl. P. Diponegoro No. 17 Tuban - Jawa Timur


Kampus B : Jl. Letda Sucipto No. 211 Tuban - Jawa Timur

iii
2021

iv
HALAMAN PENGESAHAN

“PUDING DAUN KELOR ANTI DIABETES”

Kelompok XI

Semester IV

Makalah ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Mata Kuliah

( ENTERPRENEUR )

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Mata Kuliah
( ENTERPRENEUR )

Kusno Ferianto, S.Kep.,Ns., M.Kep

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan. Berkat rahmat serta
karunia – Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal dengan judul “PUDING DAUN
KELOR ANTI DIABETES”
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:

1. Bapak Kusno Ferianto, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku dosen pembimbing dalam penyusunan


proposal ini.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan serta motivasi untuk menyelesaikan
proposal ini.
3. Teman-teman serta semua pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.

Proposal ini disusun agar dapat memberikan manfaat bagi kami dan pembaca. Namun
demikian, kami menyadari masih banyak kekurangan di dalam proposal ini. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca maupun pembimbing sangat kami harapkan.

Tuban, 14 April 2021

Tim Penyusun

vi
DAFTAR ISI

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Puding adalah makanan yang terbuat dari hidrokoloid yang diolah dengan
cara pemasakan dengan penambahan air sehingga menghasilkan tekstur yang
lembut. Puding selain disajikan sebagai makanan pencuci mulut, juga disajikan
sebagai makanan sajian utama (Webster, 1966di dalam Hayati, 2006).Puding
merupakan hidangan penutup atau dessertyang banyak diminati oleh masyarakat
Indonesia karena rasanya yang manis, teksturnya lembut, dan proses
pembuatannya yang relatif mudah dan cepat.Puding yang sedang popular adalah
puding sutra atau disebut juga silky pudding. Produk ini disukai oleh berbagai
kalangan usia mulai dari remaja hingga orang dewasa dan telah banyak
berkembang. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan survey yang telah dilakukan
pada 100 responden yang berusia 13-27 tahun. Hasil survey menunjukkan 77% dari
100 responden pernah mengonsumsi puding sutra, 96% dari 77 responden yang
pernah mengonsumsi puding sutra tersebut menyukai puding sutra, dan 54% dari
74 responden yang menyukai puding sutra sering mengonsumsi produk tersebut (Intar
et al, 2016).Puding sutra merupakan produk puding yang memiliki tekstur yang
lembut seperti sutra dan dikenal mulai awal tahun 2013. Bahan baku dari puding
sutra adalah susu UHT, gula pasir, agar-agar, dan jelly(Intar et al, 2016).
Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu bahan alam yang
diketahui memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Tanaman kelor ini dapat tumbuh
baik di daerah yang beriklim tropis, yaitu di negara Afrika dan seluruh Asia, dan salah
satunya di negara Indonesia (Fuglie, 2001).Daun kelor mengandung vitamin A
6,8mg empat kali lebih banyak dibandingkan dengan vitamin A yang terkandung
dalam wortel. Vitamin C yang terkandung dalam daun kelor yaitu 220 mg tujuh
kali lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C pada buah jeruk. Kalsium
empat kali lebih banyak dibandingkan dengan susu, tinggi kalsium sekitar 440
mg/100 gram. Kalium pada daun kelor 259 mg, tiga kali lebih banyak dibandingkan

1
dengan buah pisang. Protein dalam daun kelor adalah 6,7 gram dua kali lebih banyak
daripada protein dalam sebutir telur atau yoghurt, dan Fe atau zat besi 25 kali jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan bayam, mengandung fosfor 70 mg/100 gram.
Daun kelor juga mengandung vitamin B6, magnesium dan protein antara nutrisi
yang telah diteliti di laboratorium oleh USDA (Krisnadi, 2014). Selain itu,
telah diidentifikasibahwa daun kelor mengandung antioksidan dan antimikroba,
sepertisenyawa saponin, flavonoid, tannin, alkanoid, dan fenol. Hal ini
menyebabkan kelor dapat berfungsi sebagai pengawet alami (Aminah et al,
2015).Penelitianpuding sutra daun kelor dilakukan penambahan air tajinberas merah.
Air tajin dimanfaatkan untuk memenuhi zat-zat gizi tubuh pada bayi, anak-anak, dan
orang dewasa(Widi, 2012).Penambahan air tajin beras merah pada puding sutra
daun kelor dapat memperbaiki karakteristik dari puding daun kelor tersebut.
Kandungan gizi air tajin mengandung protein 0,66 gram, lemak 1,92 gram,
karbohidrat 5,82 gram, vitamin B10,0046 mg, dan Fe 0,086 gram (Amalia dan
Suhartati, 2011).Berdasarkan hal diatas, air tajin beras merah mengandung gizi
yang baik mengingat bahwa air tajin beras merah diperoleh dari sari beras ketika
dimasak.Berdasarkan kandungan antimikroba pada daun kelor dan kandungan gizi air
tajin beras merah di atas, maka diharapkan puding sutra daun kelor dan air tajin
beras merah dapat mempunyaikarakteristikyang lebih baik danumur simpan yang
lama dibandingkan dengan puding sutra lainnya. Umur simpan merupakanselang waktu
antara saatproduksi hingga konsumsi dimanaproduk berada dalam kondisi yang
memuaskan berdasarkan karakteristik penampakan, rasa, aroma, tekstur dan nilai gizi
(Arpah, 2001 didalamHarris dan Fadli, 2014). Pendugaan umur simpan dapat
dilakukan dengan metode Accelerated Shelf Life Testing. Sehingga perlu
dilakukan penelitian pendugaan umur simpan puding sutra daun kelor dan air tajin
beras merah dengan menggunakan metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing)
dengan pendekatan metode Arrhenius.

1.2 VISI MISI


VISI

2
Usaha kecil menjadi lebih maju dan berkembang yang mengutamakan kualitas
rasa dan penampilan produk yang memukaukan setiap orang. Sehingga mereka
memiliki keinginan besar untuk untuk menikmatinya. Kepuasan pelanggan adalah
kebahagiaan kami.

MISI
1. Membuat aneka puding fresh dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki dengan
memperhatikan nilai gizi.
2. Memberikan dan menerapkan pelayanan yang baik dan berkualitas demi kepuasan
pelanggan.
3. Menarik minat konsumen untuk merasakan makanan yang terkenal sekarang.
4. Membuka cabang-cabang di berbagai kota.

1.3 TUJUAN
1. Menyajikan menu makanan baru yang sehat dan bergizi bagi masyarakat umum
dan menu diet bagi penderita diabetes.
2. Menarik minat bagi orang yang kurang menyukai sayur.
3. Mendirikan usaha mandirid.Membuka lapangan pekerjaan bagi mahasiswa.

3
BAB II

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 GAMBARAN UMUM


1. Nama Produk : Puding Kelor.
2. Jenis Produk : Makanan.
3. Ukuran : Cup Kecil.
4. Manfaat Utama : Sebagai alternatif makanan siap santap untuk memenuhi
kebutuhan tubuh.
5. Manfaat turunan : Sebagai camilan atau kudapan ringan.

A. Segmentasi pasar
a. Segmen Geografis
Usaha kami berada di wilayah Merakurak yang padat penduduk, mulai dari
masyarakat Meraurak sendiri, Siswa siswi SD, SMP dan SMA dari beberapa
sekolah di Merakurak.
b. Segmen Demografis
Puding Kelor adalah produk universal yang dapat dikonsumsi oleh semua
kalangan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa membedakan
agama, suku, ras, usia, dll.
c. Segmen Psikografis
Masyarakat Merakurak dengan berbagai perilaku, kelas sosial, gaya hidup
serta kepribadian dapat menikmati Puding Kelor, karena Puding kelor adalah
makanan siap santap yang mengandung berbagai Vitamin untuk mengganjal
perut sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.

B. Target Pasar
Target dari usaha puding kelor ini adalah untuk melayani semua orang khususnya
masyarakat menengah kebawah, dan konsumen di sekitarnya, serta konsumen dari
daerah lain. market yang dilayaninya luas, sehingga pemasaran nya juga kuat.

4
C. Permintaan
o Perkiraan/Prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
o Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode/tahun mendatang
seperti kenaikan x % pertahun sesuai kenaikan jumlah penduduk.
o Jadi proyeksi permintaan produk puding kelor oleh konsumen dalam
beberapa tahun mendatang diprediksi mengalami kenaikan sebesar 10%.

2.2 PENAWARAN
 Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar.

NAMA PERUSAHAAN KAPASITAS PRODUKSI / TAHUN


PESAING (DALAM UNIT)
PISANG GURIH 500
SALE ENAK 400

 Proyeksi penawaran dalam beberpa periode / tahun mendatang. Proyeksi


penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % pertahun sesuai
pertumbuhan ekonomi.

TAHUN PERKIRAAN PENAWARAN


(DALAM UNIT)
2021 1100
2022 1200
2023 1300

 Jadi diproyeksikan penawaran dalam beberapa tahun mendatang diperkirakan


mengalami kenaikan sekitar 10%.

2.3 STRATEGI PEMASARAN DAN PROMOSI


A. Strategi Harga
Metode penetapan harga pada produk "Puding Kelor" yang kami gunakan
adalah metode penetapan harga mark up. Dalam metode ini, harha per unit
ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya ditambah jumlah tertentu

5
untuk menutupi bala yang dikehendaki pada unit tersebut (margin). Kami
Menetapkan margin dengan presentase keuntungan yang diinginkan berdasarkan
jumlah total biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan Puding Kelor.
Karena Produk "Puding Kelor" merupakan produk baru yang ada
dipasaran, maka kami menetapkan strategi penetapan harga yang efektif dalam
tahap perkenalan ini, yaitu dengan strategi harga penetrasi, dimana kami
memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan.
B. Strategi Promosi
Metode promosi yang kami gunakan yaitu Promotion Mix. Strategi yang
kami pakai antara lain penjualan pribadi (personal selling), pemasaran langsung
(direct marketing), promosi penjualan (sales promotion) serta hubungan umum
(public relation). kami akan memperoduksikan produk Puding kelor melalui
media sosial, seperti Facebook, bbm, WhatsApp, dan Instagram agar produk kami
dapat dikenal oleh masyarakat umum.
C. Strategi Distribusi
Strategi penetapan distribusi yang akan kami gunakan yaitu strategi struktur
saluran distribusi. strategi ini berkaitan dengan penentuan jumlah perantara yang
digunakan untuk mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen.
Alternatif lain yang dipilih dapat berupa distribusi langsung atau distribusi
tidak langsung. Kami menggunakan alternatif distribusi langsung, dimana kami
mendistribusikan dan memasarkan produk kami sebagai produsen langsung
kepada konsumen tanpa melalui perantara dan tidak menitipkan produk kita ke
agen penjual yang lainnya.
D. Strategi Positioning
Metode pendekatan positioning yang akan digunakan pada produk daun kelor
adalah metode function concept dan pendekatan lebih banyak. Metode functional
concept menonjolkan functional needs dari produk Daun Kelor, dimana produk
Daun Kelor merupakan produk makanan yang sehat dan ekonomis.
Strategi positioning yang kami gunakan adalah penetapan posisi menurut
kategori produk, harga dan distribusi. Kami menampilkan produk daun kelor
dengan kemasan praktis siap makan, higienis serta kaya akan serat buah yang baik

6
bagi kesehatan dengan harga yang sangat terjangkau. Serta kami juga memberikan
kemudahan bagi konsumen mendapatkan produk Puding kelor dengan efisiensi
waktu dan pelayanan yang baik.

2.4 MENU PRODUK DAN PRODUK


A. Gambar Produk

B. Bahan-Bahan
1. Daun kelor 1 genggam ambil daunnya dan di rebus 3 menit dengan air 200 cc
dan blender (air rebusan jangan di buang)
2. 50 gr Gula pasir
3. 1 sdm Agar-agar bubuk putih

7
4. 400 cc Susu cair

C. Proses Produksi
1. Cuci bersih daun kelor lalu rebus daun kelor dengan air mendidih dan angkat
dan daun kelor sisihkan.nah untuk air rebusan daun kelornya jangan di buang
dan sisihkan.
2. Daun kelor yang sudah di rebus lalu di haluskan dan sisihkan.
3. Rebus susu, sisa air rebusan daun kelor, agar agar plan, gula dengan api kecil
sampai mendidih dan masukan sebentar daun kelor yang sudah di haluskan
dan aduk rata lalu angkat dan biarkan uap keluar. lalu masukan ke cetakan.dan
biarkan dingin dan sajikan.
4. Tambahkan hiasan sesuai selera.
5. Selamat menikmati.
D. Tahap Penyelesaian.
Tahap penyelesaian merupakan tahap akhir dari pembuatan Puding yaitu meliputi
tahap pendinginan jari dan pengemasan lebih lanjut.

8
BAB lll
Aspek Teknis dan Teknologis

3.1 Rencana Produksi

A. Rencana produksi yang dijalankan ialah sebagai berikut:


1. Kualitas
Kualitas yang akan kami berikan adalah kualitas terbaik, dengan terus
menjaga dan mengamati bahan bahan yang kami gunakan, agar konsumen pun
tidak kapok karena telah membeli produk kami yang memang mempunyai
kualitas yang baik, baik dari segi bentuk,rasa dan juga pasti baik untuk
kesehatan.
2. Lokasi
Tempat usaha yang kami rintis ialah di rumah atau tempat kumpul orang-
orang agar konsumen dapat dengan mudah mengakses tempat usaha kami,
selain itu kami juga berjualan di media sosial sehinga memudahkan konsumen
untuk membeli.
3. Cita Rasa
Dalam rangka mengontrol cita rasa produk kami agar dapat dinikmati oleh
konsumen secara pas maka kami melakukan proses yang baik mulai dari
pemilihan bahan baku yang akan kami pakai sampai proses pengemasan yang
baik agar para konsumen puas dengan produk yang akan kami tawarkan ke
mereka

9
B. Fasilitas dan Peralatan Produksi

Fasilitas yang digunakan dalam usaha puding antara lain:

1. Panci
2. Kompor gas
3. Tabung gas
4. Cup
5. Sendok plastik
6. Blender
7. Pisau
8. Sendok sayur
9. Baskom
C. Kebutuhan Bahan Baku
1. Bahan Baku
a. Daun kelor
b. Air
c. Agar agar putih
d. SKM putih
e. Gula

3.2 Proses Produksi


1. Foto proses produksi

10
2. Tabel proses produksi

Proses produksi Bahan Baku Teknologi Mesin


Pengambilan daun kelor Daun kelor Tradisional Manual
Pemisahan daun kelor Daun kelor Tradisional Manual
Pencucian daun Daun kelor Tradisional Manual
Perebusan daun kelor Daun kelor Moderen Kompor gas
Haluskan daun kelor Daun kelor Moderen Blander
Pencampuran semua bahan Daun kelor Moderen Kompor gas
dan di masak sampai
menjadi puding
Pengemasan Daun kelor Tradisional Manual

3. Alur proses produksi

11
Pengambilan daun kelor. Daun di pisahkan daun di cuci
Dari batangnya

Pencampuran semua semua daun di haluskan. Daun direbus


bahan dan dimasak sampai
puding dan siap dikemas

Finising. Konsumen

3.3 Kapasitas produksi


Dengan menggunakan peralatan produksi yang telah dijabarkan di atas, produksi
puding daun kelor dapat menghasilkan 100 cup perhari. Sehingga dengan jumlah
peralatan produksi yang ada dipastikan dapat memproduksi Puding daun kelor dengan 
hasil yang maksimal.

BAB 4
Aspek Organisasi dan Manajemen

4.1 Aspek Organisasi


1. Nama perusahaan : PUKAD
2. Bidang usaha : barang
3. Nama pemimpin : Dava Teguh Budi P

12
4. Alamat usaha : Ds.Tuwiri wetan kec. Merakurak
5. Tahun Berdiri : April 2020
6. Berikut struktur organisasi dari produk puding daun kelor ini :

4.2 Perijinan
4.3 Peralatan Usaha

BAB 5
Aspek Ekonomi dan Keuangan

5.1 Kebutuhan Modal Awal Untuk Memulai Usaha

13
Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha adalah sebesar Rp.51.000 ,-.
Dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi.
Berikut ini adalah rincian kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha pada awal produksi.
a. Bahan baku

*1bulan produksi No Bahan Jumlah Total harga per Total harga per
= 30 hari produksi bulan
Bahan utama
5.2 Sumber
1. Daun kelor 1 iket 2.000 60.000
Dana 2. SKM 1 saset 2.000 60.000
3. Agar agar Putih 1 saset 3.000 90.000
Dana yang kita 4 Gula 1kg 15.000 15.000
gunakan Bahan Tambahan
1. Cup puding 100 pcs 15.000 450.000
bersumber dari 2. Sendok plastik 100 pcs 10.000 300.000
iuran tiap 3. Plastik kemasan 100 pcs 4000 120.000
Jumlah 51.000 1.120.000
anggota
5.3 Analisis Keuntungan
a. Harga Jual Produk
1 cup = Rp. 2.000
b. Keuntungan

Puding kelor : 100 porsi x (200 -51.000) = Rp 149.000,00

Total keuntungan per-hari = Rp 149.000,00


Total keuntungan perbulan = Rp 4.470.000,00

14
15

Anda mungkin juga menyukai