Disusun untuk :
(Memenuhi Tugas Enterpreneur)
Disusun oleh:
Kelompok XI
Semester IV
i
2021
ii
MAKALAH
Disusun untuk :
Kelompok XI
iii
2021
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Kelompok XI
Semester IV
( ENTERPRENEUR )
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Mata Kuliah
( ENTERPRENEUR )
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan. Berkat rahmat serta
karunia – Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal dengan judul “PUDING DAUN
KELOR ANTI DIABETES”
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
Proposal ini disusun agar dapat memberikan manfaat bagi kami dan pembaca. Namun
demikian, kami menyadari masih banyak kekurangan di dalam proposal ini. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca maupun pembimbing sangat kami harapkan.
Tim Penyusun
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan buah pisang. Protein dalam daun kelor adalah 6,7 gram dua kali lebih banyak
daripada protein dalam sebutir telur atau yoghurt, dan Fe atau zat besi 25 kali jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan bayam, mengandung fosfor 70 mg/100 gram.
Daun kelor juga mengandung vitamin B6, magnesium dan protein antara nutrisi
yang telah diteliti di laboratorium oleh USDA (Krisnadi, 2014). Selain itu,
telah diidentifikasibahwa daun kelor mengandung antioksidan dan antimikroba,
sepertisenyawa saponin, flavonoid, tannin, alkanoid, dan fenol. Hal ini
menyebabkan kelor dapat berfungsi sebagai pengawet alami (Aminah et al,
2015).Penelitianpuding sutra daun kelor dilakukan penambahan air tajinberas merah.
Air tajin dimanfaatkan untuk memenuhi zat-zat gizi tubuh pada bayi, anak-anak, dan
orang dewasa(Widi, 2012).Penambahan air tajin beras merah pada puding sutra
daun kelor dapat memperbaiki karakteristik dari puding daun kelor tersebut.
Kandungan gizi air tajin mengandung protein 0,66 gram, lemak 1,92 gram,
karbohidrat 5,82 gram, vitamin B10,0046 mg, dan Fe 0,086 gram (Amalia dan
Suhartati, 2011).Berdasarkan hal diatas, air tajin beras merah mengandung gizi
yang baik mengingat bahwa air tajin beras merah diperoleh dari sari beras ketika
dimasak.Berdasarkan kandungan antimikroba pada daun kelor dan kandungan gizi air
tajin beras merah di atas, maka diharapkan puding sutra daun kelor dan air tajin
beras merah dapat mempunyaikarakteristikyang lebih baik danumur simpan yang
lama dibandingkan dengan puding sutra lainnya. Umur simpan merupakanselang waktu
antara saatproduksi hingga konsumsi dimanaproduk berada dalam kondisi yang
memuaskan berdasarkan karakteristik penampakan, rasa, aroma, tekstur dan nilai gizi
(Arpah, 2001 didalamHarris dan Fadli, 2014). Pendugaan umur simpan dapat
dilakukan dengan metode Accelerated Shelf Life Testing. Sehingga perlu
dilakukan penelitian pendugaan umur simpan puding sutra daun kelor dan air tajin
beras merah dengan menggunakan metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing)
dengan pendekatan metode Arrhenius.
2
Usaha kecil menjadi lebih maju dan berkembang yang mengutamakan kualitas
rasa dan penampilan produk yang memukaukan setiap orang. Sehingga mereka
memiliki keinginan besar untuk untuk menikmatinya. Kepuasan pelanggan adalah
kebahagiaan kami.
MISI
1. Membuat aneka puding fresh dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki dengan
memperhatikan nilai gizi.
2. Memberikan dan menerapkan pelayanan yang baik dan berkualitas demi kepuasan
pelanggan.
3. Menarik minat konsumen untuk merasakan makanan yang terkenal sekarang.
4. Membuka cabang-cabang di berbagai kota.
1.3 TUJUAN
1. Menyajikan menu makanan baru yang sehat dan bergizi bagi masyarakat umum
dan menu diet bagi penderita diabetes.
2. Menarik minat bagi orang yang kurang menyukai sayur.
3. Mendirikan usaha mandirid.Membuka lapangan pekerjaan bagi mahasiswa.
3
BAB II
A. Segmentasi pasar
a. Segmen Geografis
Usaha kami berada di wilayah Merakurak yang padat penduduk, mulai dari
masyarakat Meraurak sendiri, Siswa siswi SD, SMP dan SMA dari beberapa
sekolah di Merakurak.
b. Segmen Demografis
Puding Kelor adalah produk universal yang dapat dikonsumsi oleh semua
kalangan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa membedakan
agama, suku, ras, usia, dll.
c. Segmen Psikografis
Masyarakat Merakurak dengan berbagai perilaku, kelas sosial, gaya hidup
serta kepribadian dapat menikmati Puding Kelor, karena Puding kelor adalah
makanan siap santap yang mengandung berbagai Vitamin untuk mengganjal
perut sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.
B. Target Pasar
Target dari usaha puding kelor ini adalah untuk melayani semua orang khususnya
masyarakat menengah kebawah, dan konsumen di sekitarnya, serta konsumen dari
daerah lain. market yang dilayaninya luas, sehingga pemasaran nya juga kuat.
4
C. Permintaan
o Perkiraan/Prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
o Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode/tahun mendatang
seperti kenaikan x % pertahun sesuai kenaikan jumlah penduduk.
o Jadi proyeksi permintaan produk puding kelor oleh konsumen dalam
beberapa tahun mendatang diprediksi mengalami kenaikan sebesar 10%.
2.2 PENAWARAN
Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar.
5
untuk menutupi bala yang dikehendaki pada unit tersebut (margin). Kami
Menetapkan margin dengan presentase keuntungan yang diinginkan berdasarkan
jumlah total biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan Puding Kelor.
Karena Produk "Puding Kelor" merupakan produk baru yang ada
dipasaran, maka kami menetapkan strategi penetapan harga yang efektif dalam
tahap perkenalan ini, yaitu dengan strategi harga penetrasi, dimana kami
memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan.
B. Strategi Promosi
Metode promosi yang kami gunakan yaitu Promotion Mix. Strategi yang
kami pakai antara lain penjualan pribadi (personal selling), pemasaran langsung
(direct marketing), promosi penjualan (sales promotion) serta hubungan umum
(public relation). kami akan memperoduksikan produk Puding kelor melalui
media sosial, seperti Facebook, bbm, WhatsApp, dan Instagram agar produk kami
dapat dikenal oleh masyarakat umum.
C. Strategi Distribusi
Strategi penetapan distribusi yang akan kami gunakan yaitu strategi struktur
saluran distribusi. strategi ini berkaitan dengan penentuan jumlah perantara yang
digunakan untuk mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen.
Alternatif lain yang dipilih dapat berupa distribusi langsung atau distribusi
tidak langsung. Kami menggunakan alternatif distribusi langsung, dimana kami
mendistribusikan dan memasarkan produk kami sebagai produsen langsung
kepada konsumen tanpa melalui perantara dan tidak menitipkan produk kita ke
agen penjual yang lainnya.
D. Strategi Positioning
Metode pendekatan positioning yang akan digunakan pada produk daun kelor
adalah metode function concept dan pendekatan lebih banyak. Metode functional
concept menonjolkan functional needs dari produk Daun Kelor, dimana produk
Daun Kelor merupakan produk makanan yang sehat dan ekonomis.
Strategi positioning yang kami gunakan adalah penetapan posisi menurut
kategori produk, harga dan distribusi. Kami menampilkan produk daun kelor
dengan kemasan praktis siap makan, higienis serta kaya akan serat buah yang baik
6
bagi kesehatan dengan harga yang sangat terjangkau. Serta kami juga memberikan
kemudahan bagi konsumen mendapatkan produk Puding kelor dengan efisiensi
waktu dan pelayanan yang baik.
B. Bahan-Bahan
1. Daun kelor 1 genggam ambil daunnya dan di rebus 3 menit dengan air 200 cc
dan blender (air rebusan jangan di buang)
2. 50 gr Gula pasir
3. 1 sdm Agar-agar bubuk putih
7
4. 400 cc Susu cair
C. Proses Produksi
1. Cuci bersih daun kelor lalu rebus daun kelor dengan air mendidih dan angkat
dan daun kelor sisihkan.nah untuk air rebusan daun kelornya jangan di buang
dan sisihkan.
2. Daun kelor yang sudah di rebus lalu di haluskan dan sisihkan.
3. Rebus susu, sisa air rebusan daun kelor, agar agar plan, gula dengan api kecil
sampai mendidih dan masukan sebentar daun kelor yang sudah di haluskan
dan aduk rata lalu angkat dan biarkan uap keluar. lalu masukan ke cetakan.dan
biarkan dingin dan sajikan.
4. Tambahkan hiasan sesuai selera.
5. Selamat menikmati.
D. Tahap Penyelesaian.
Tahap penyelesaian merupakan tahap akhir dari pembuatan Puding yaitu meliputi
tahap pendinginan jari dan pengemasan lebih lanjut.
8
BAB lll
Aspek Teknis dan Teknologis
9
B. Fasilitas dan Peralatan Produksi
1. Panci
2. Kompor gas
3. Tabung gas
4. Cup
5. Sendok plastik
6. Blender
7. Pisau
8. Sendok sayur
9. Baskom
C. Kebutuhan Bahan Baku
1. Bahan Baku
a. Daun kelor
b. Air
c. Agar agar putih
d. SKM putih
e. Gula
10
2. Tabel proses produksi
11
Pengambilan daun kelor. Daun di pisahkan daun di cuci
Dari batangnya
Finising. Konsumen
BAB 4
Aspek Organisasi dan Manajemen
12
4. Alamat usaha : Ds.Tuwiri wetan kec. Merakurak
5. Tahun Berdiri : April 2020
6. Berikut struktur organisasi dari produk puding daun kelor ini :
4.2 Perijinan
4.3 Peralatan Usaha
BAB 5
Aspek Ekonomi dan Keuangan
13
Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha adalah sebesar Rp.51.000 ,-.
Dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi.
Berikut ini adalah rincian kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha pada awal produksi.
a. Bahan baku
*1bulan produksi No Bahan Jumlah Total harga per Total harga per
= 30 hari produksi bulan
Bahan utama
5.2 Sumber
1. Daun kelor 1 iket 2.000 60.000
Dana 2. SKM 1 saset 2.000 60.000
3. Agar agar Putih 1 saset 3.000 90.000
Dana yang kita 4 Gula 1kg 15.000 15.000
gunakan Bahan Tambahan
1. Cup puding 100 pcs 15.000 450.000
bersumber dari 2. Sendok plastik 100 pcs 10.000 300.000
iuran tiap 3. Plastik kemasan 100 pcs 4000 120.000
Jumlah 51.000 1.120.000
anggota
5.3 Analisis Keuntungan
a. Harga Jual Produk
1 cup = Rp. 2.000
b. Keuntungan
14
15