Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Konsep Produk dengan Tema “Pemanfaatan Sayur Buah Lokal Indonesia


sebagai Pangan Fungsional

Disusun oleh:

Kelompok 3A
Abdurrohman 240210130008
Rosmala Titipanillah 240210130014
Carolina Sitepu 240210130015
Eka Wahyuni 240210130017
Inna Muslimah Hanifa M 240210130018
Siti Mira Sari Pratiwi 240210130019

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, masyarakat mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhan
pangan yang tercermin dalam ketahanan pangan. Kebutuhan akan pangan semakin
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kesadaran
masyarakat akan pentingnya nilai gizi serta kesehatan. Produk pangan yang telah
dikembangkan saat ini merupakan pangan yang memadukan antara fungsi nutrisi
dan kesehatan, yang sering disebut pangan fungsional.
Di sisi lain Indonesia merupakan negara agraris, bila ditelusuri hampir
seluruh wilayah Indonesia menghasilkan tanaman pisang (Musa spp.). Total
produksi pisang di wilayah Jawa Tengah mencapai 552.963 ton dan di DI
Yogyakarta mencapai 43.493 ton (BPS, 2013). Buahnya banyak disukai untuk
dikonsumsi secara langsung ataupun diolah menjadi sale pisang, kripik pisang,
selai pisang dan lain sebagainya.
Buah pisang merupakan salah satu jenis komoditi holtikultura dalam
kelompok buah-buahan yang memiliki nilai social dan ekonomi cukup tinggi bagi
masyarakat Indonesia karena antara lain pisang sebagai sumber pro vitamin A
yang baik, pisang sebagai sumber kalori utama disamping alpukat dan durian,
pisang cukup dikenal oleh masyarakat luas, budidaya pisang dapat dilakukan di
mana saja dan cepat tumbuhnya. Pisang adalah Buah yang sangat mudah ditemui
di mana saja dan kapan saja, karena sifatnya yang dapat berbuah setiap saat tanpa
menunggu musim datang seperti buah lainnya, terutama di daerah tropis seperti
negara Indonesia dan karena banyaknya jenis dan macam dari buah ini, mulai dari
yang seukuran jari kelingking sampai yang seukuran alpukat, semua rasanya
sangat manis.
Semua jenis buah pisang memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda. Rata-
rata dalam setiap 100 g daging buah pisang mengandung air sebanyak 70 g,
protein1,2 g, lemak 0,3 g, pati 2,7 g, dan serat 0,5 g. Buah pisang juga kaya
akanpotassium, sebanyak 400 mg/100 g. Potassium merupakan bahan makanan
untukdiet karena mengandung nilai kolestrol, lemak dan garam yang rendah.
Pisangkaya akan vitamin C, B6, vitamin A, thiamin, ribaflavin, dan niacin. Energi
yangterkandung dalam setiap 100 g daging buah pisang sebesar 275 kJ – 465 kJ
(Ashari, 2006).
Prabawati dkk (2008) menyebutkan bahwa kandungan karbohidrat buah
pisangmerupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang yang tersedia secara
bertahap sehingga dapat menyediakan energi dengan waktu yang tidak terlalu
cepat. Dibandingkan dengan karbohidrat yang ada pada gula pasir dan sirup,
karbohidrat dalam buah pisang menyediakan energi yang sedikit lambat, namun
lebih cepat dari pada nasi, biskuit dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan diatas inilah yang mendorong suatu pembuatan
konsep produk untuk pemanfaatan pisang sebagai buah lokal yang kaya akan
nutrisi menjadi produk mochi dan es mochi, sehingga produk ini dapat disukai
masyarakat. Banyak produk hasil olahan yang terbuat dari bahan baku pisang kita
temui. Namun, tak jarang juga produk olahan sehat yang kaya akan gizi kita temui
di pasaran. Oleh karena itu beberapa produk inovasi atau produk fungsional yang
kami buat adalah mochi pisang dan es mochi pisang. Keunggulan dari produk
fungsional ini adalah cemilan yang kaya akan karbohidrat, vitamin dan mineral
yang baik bagi kesehatan, serta dapat menjadi salah satu panganan pengganjal
lapar. Produk fungsional ini ditujukan kepada seluruh masyarakat, baik kalangan
anak kecil sampai orang dewasa. Produk ini juga bisa digunakan bagi kalangan
yang sedang menjalankan program diet namun tetap dapat memakan camilan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan produk fungsional dari bahan buah dan sayur lokal
yaitu moci pisang dan es moci pisangyang dapat membuat panganan sehat yang
memiliki nilai gizi tinggi serta camilan atau makanan sehat.
II. Mochi Pisang

2.1 Konsep Produk


Salah satu contoh yang mulai ditinggalkan adalah makanan-makanan
tradisional yang proses dan penyajiannya memakan waktu cukup lama bila
dibandingkan dengan berbagai makanan cepat saji (fast food) yang saat ini
terdapat dimana-mana. Tentunya, segala sesuatu yang cepat saji dan modern tak
selamanya memiliki segalanya, makanan fast food cenderung berlemak dan tidak
sehat.solusi agar makanan cepat saji tetap enak dan sehat yaitu dengan membuat
mochi.
Mochi merupakan salah satu kue basah jajanan tradisional khas Indonesia
yang memiliki cita rasa yang nikmat. Mochi ini terbuat dari tepung beras ketan
yang dicampur dengan bahan lainnya dan dibuat menjadi adonan dengan cara
diuleni yang kemudian bagian dalamnya biasa diisi dengan isian varian rasa.
Mochi ini disajikan dalam berbagai varian rasa yakni kacang hijau, kacang
tanah, pandan, kejudan coklat yang cukup mengganjal rasa lapar pada
perut. Mochi ini dapat disajikan dengan kurun waktu 20-25 menit sehingga tak
memakan waktu lama untuk segera melahapnya.
Konsep produk yang kita buat yaitu dari bahan baku pangan lokal yaitu
pisang, yang diolah menjadi mochi. Karena pisang tinggi karbohidrat jadi tingi
patinya dan tinggi kebutuhan energinya yang kita butuhkan. Menurut para ahli
gizi, pisang mengandung banyak gizi, antar lain kalsium, lemak, kalium mineral,
vitamin, karbohidrat, protein. Dari kandungan inilah maka pisang dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan dan kecantikan.
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan
energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral
seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung
vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
2.2 Keunggulan Produk Mochi Pisang
1. Dapat memanfaatkan buah pisang sebagai pangan lokal yang kaya
akan nutrisi
2. Harga terjangkau
3. Dapat dikonsumsi untuk semua kalangan
4. Merupakan verifikasi pangan.
5. Karakteritik mochi pisangmenyerupai produk yang dimodifikasinya

2.3 Alat dan Bahan


2.3.1 Alat
1. Kompor
2. Panci
3. Baskom
4. Pisau
5. Blender
2.3.2 Bahan
A. Bahan kulit :
1. 250 gram gula pasir
2. 1 sendok teh garam
3. 150 ml air hangat
4. 500 gram tepung ketan
5. ½ sendok teh vanila bubuk
6. 75 gram tepung beras
7. Esens pisang
B. Bahan isi :
1. 100 gram pisang ambon yang sudah matang
2. 100 gram corn
3. Susu kental manis secukupnya.
C. Bahan toping :
1. Bubuk oreo
2. Air dingin
2.4 Proses Pembuatan
Proses pembuatan mochi yang akan dimodifikasi yakni sebagai berikut:
A. Proses pembuatan kulit:
1. Campurkan tepung ketan, tepung beras, vanili bubuk, esens dan garam.
2. Aduk bahan hingga rata.
3. Tuang air panas secara perlahan sambil diuleni hingga terasa lengket
ditangan.
B. Proses pembuatan isinya:
1. Pisang yang sudah dikupas lalu blender dengan sedikit penambahan
air.
2. Campurkan pisang yang telah diblender dengan corn yang sebelumnya
sudah dilakukan peremahan.
3. Tambahkan sedikit susu kental manis pada campuran kedua bahan
tersebut.
C. Proses pembuatan mochi:
1. Ambil sedikit adonan kulit mochi, lalu bentuk pipih. Kemudian buat
menjadi cekung, lalu isi dengan bahan pengisi. Kemudian tutup dan
bentuk bulat.
2. Rebus adonan yang sudah dibentuk bulat dalam air yang mendidih
sampai benar-benar matang
3. Gulingkan klepon yang telah matang pada taburan oreo dan toping
lainnya hingga merata diseluruh permukaan adonan.
2.5 Diagram Alir Proses Pembuatan Mochi Pisang

Bahan tepung beras,


ketang, vanili, garam dan
esens pisang

Campurkan

Tuang air panas

Uleni

Tambahkan bahan
pengisi (campuran Tipiskan adonan
pisang, corn dan SKM)

Bentuk bulat

Rebus

Mochi

Taburi toping oreo

Pengemasan
2.6 Kemasan Produk
Rancangan kemasan untuk mochi digunakan kemasan yang cukup rigit,
unik dan menarik. Dengan beberapa kriteria yang diinginkan, rencana penggunaan
kemasan klepon ini menggunakan gelas kertas atau biasa disebut “paper cup”.
Gelas kertas adalah sebuah gelas yang terbuat dari kertas karton dan biasanya
dilapisi plastic atau lilin (wax) untuk mencegah cairan yang dikemas bocor atau
membasahi kertas kemasan.
Kemasan gelas kertas yang dibutuhkan berukuran diameter ±8cm dengan
tinggi15cm. mochi yang akan dikemas oleh gelas kertas ini akan dimasukan
dengan posisi tegak, berisi lima buah mochi. Lalu digunakan penutup berbahan
plastik, untuk menjaga mochi tidak tercecer. Bahan kertas karton yang telah
dilaminasi agar tidak menimbulkan reduksi dari komponen kemasan. Kemasan ini
juga didesain untuk tahan panas,
Pada kemasan gelas kertas digunakan label pula, untuk memberikan
identitas produk dan label legalitas produk. Label akan diposisikan di badan gelas
kertasnya, karena pada posisi ini sangatlah terlihat yang menjadikan dominasi
ketertarikan dari sebuah produk. Maka warna dan tulisan yang akan dicantumkan
akan semenarik mungkin untuk menambah daya beli konsumen. Dan juga
memasukan informasi-informasi ketentuan sebuah kemasan.

Gambar 1.Kemasan Mochi Bermotif dan Berpenutup


2.7 Tampilan Produk

Gambar 2. Tampilan Produk Mochi


(Sumber : google.com, 2016)

Perhitungan Break Event Point (BEP)


Mochi Pisang
Tabel 1. Biaya Langsung
Jenis Jumlah Satuan Harga Bahan
No Harga
Barang Bahan Bahan yang Digunakan
1. Tepung Beras 75 gram Rp 10.000/kg Rp. 7.500
2. Tepung Ketan 500 gram Rp 16.000/kg Rp. 8.000
3. Pisang 500 gram Rp. 15.000/kg Rp. 7.500
4. Gula Pasir 250 gram Rp. 15.000/kg Rp. 3.750
5. Vanili 1 bungkus Rp. 500/bks Rp. 500
6. Oreo 1 bungkus Rp. 4000/bks Rp. 4.000
7. Susu Kaleng ½ kaleng Rp. 10.000/klg Rp. 5.000
8. Corn Flakes 1/4 bungkus Rp. 25.000/bks Rp. 6.250
9. Kemasan 25 buah Rp. 250/buah Rp. 7.500
Total Rp. 50.000

Tabel 2. Biaya Tidak Langsung


No Jenis Barang Jumlah Harga Harga Bahan
Bahan yang Digunakan
1. Gas 1 kg Rp 17000/ 3 kg Rp 5.600
Total Rp 5.600
Tabel 3. Biaya Pemasaran
No Jenis Barang Jumlah Harga
Bahan
1. X-banner 1 Rp 20.000
2. Dekorasi 1 Rp 10.000
Total Rp 30.000

Tabel 4. Harga Pokok Produk


Perincian Biaya Pembuatan
Komponen Biaya Jumlah (Rp)
Rp. 50.000
Biaya Bahan Langsung
Rp. 50.000
Biaya Primer
Biaya Bahan Tak Langsung Rp 5.600
Biaya Produksi Rp. 55.600
Biaya Komersial Rp. 30.000
Harga Pokok Produk Per Produksi Rp. 85.600
Harga Pokok Produk Per Satuan Rp 3.424

Tabel 5. Break Event Point (BEP)


Rumus keterangan BEP
Q = 85600/4000
Total pendapatan = HPP per Produksi / Harga
Q = 21,4
total Pengeluaran Jual Produk
Q = 22 pcs

Tabel 6. Revenue/Cost
Rumus keterangan BEP
(Harga Jual x Q)/ Total Biaya
Total Pendapatan/Total R/C= 100000/85600
Produksi
Biaya Produksi
(4000x25) / 85.600 R/C = 1,16

Jumlah produk yang dibuat sesuai BEP: 22 pcs


Harga Jual Produk : Rp 4000
Total Pendapatan = Rp 4000x 22 porsi
= Rp 88.000,-
Keuntungan/produk = Harga jual – Harga pokok per satuan produk
= Rp 4000 – Rp 3424
= Rp 576,-
Keuntungan total = Total Pendapatan – Harga Pokok Produk per Produksi
= Rp 88.000 – Rp 75.328
= Rp 12.672,-

Pembuatan Mochi Pisang memerlukan biaya total sebesar Rp 85.600,- yang


terdiri dari biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya pemasaran, sehingga
didapatkan harga pokok per produk adalah sebesar Rp. 3.424,-. Harga jual produk
adalah Rp 4000,- per satuan produk sehingga didapatkan keuntungan dari setiap
produknya sebesar Rp 576,-
BEP merupakan suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan
tidak mendapat untung maupun rugi/impas (penghasilan = total biaya). Produk
Mochi Pisang memiliki titik impas atau titik balik modal ketika produk terjual
sebanyak 22 produk.
III. ES MOCHI PISANG

3.1 Konsep Produk


Produk yang akan dikembangkan atau dimodifikasi dari produk unggulan
pertama yaitu mengembangan produk mochi pisang menjadi es mochi pisang. Es
mochi pisang dipilih karena pengembangan produk serta jenis produk jajanan ini
masih sangat sedikit beredar dipasaran. Modifikasi yang akan dilakukan yaitu dari
segi isi mochi dan penyajian mochi yaitu dengan memodifikasi mochi biasanya
menjadi mochi kombinasi dengan buah pisang yang sangat kaya akan vitamin,
karbohidrat serta serat pangannya sehingga produk ini bisa menjadi salah satu
alternative pilihan pangan fungsional, serta ditambah dengan es dan susu.
Penambahan susu juga mempunyai dampak menyehatkan terhadap produk mochi
ini, Susu ini juga mampu meningkatakan daya penerimaan konsumen dan
menambah rasa lezat.
Produk ini juga merupakan hasil modifikasi dengan isi dengan sedikit
sentuhan di tekstur krispi dengan menambahkan corn yang telah di buat menjadi
remah-remah. Cara pemasakan dengan di rebus juga di rasa mampu menjaga
kehilangan nutrisi yang dikandung dari mochi ini.

3.2 Keunggulan Produk


1. Modernisasi pangan tradisonal
2. Es mochi pisang ini merupakan salah satu produk pangan fungsional,
karena dalam komposisi nya dikombinasikan dengan pisang dan susu
yang telah banyak diteliti bahwa pisang memiliki komposisi zat gizi
yang tinggi.
3. Sebagai salah satu usaha pengembangan produk yang belum pernah
ada.
4. Cita rasa yang lezat serta harga terjangkau.
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat
1. Kompor
2. Panci
3. Baskom
4. Pisau
5. Blender

3.3.2 Bahan
A. Bahan kulitmochi :
1. 250 gram gula pasir
2. 1 sendok teh garam
3. 150 mlliter air hangat
4. 500 gram tepung ketan
5. ½ sendok teh vanila bubuk
6. 75 gram tepung beras
7. Esens pisang
B. Bahan isimochi :
1. 100 gram pisang
2. 100 gram corn
3. Susu kental manis secukupnya
C. Bahan kuah es mochi :
1. Susu secukupnya
2. Susu kental manis secukupnya
3. Sirup secukupnya

3.4. Prosedur Mochi


A. Proses pembuatan kulit:
1. Campurkan tepung ketan, tepung beras, vanili bubuk, esens dan
garam.
2. Aduk bahan hingga rata.
3. Tuang air panas secara perlahan sambil diuleni hingga terasa lengket
ditangan.
B. Proses pembuatan isinya:
1. Pisang yang sudah dikupas lalu blender dengan sedikit penambahan
air.
2. Campurkan pisang yang telah diblender dengan corn yang sebelumnya
sudah dilakukan peremahan.
3. Tambahkan sedikit susu kental manis pada campuran kedua bahan
tersebut.
C. Proses pembuatan mochi:
1. Ambil sedikit adonan kulit mochi, lalu bentuk pipih. Kemudian buat
menjadi cekung, lalu isi dengan bahan pengisi. Kemudian tutup dan
bentuk bulat.
2. Rebus adonan yang sudah dibentuk bulat dalam air yang mendidih
sampai benar-benar matang.
D. Proses penyajian es mochi pisang :
1. Ambil mochi pisang yang sudah matang, lalu dipotong-potong
menjadi beberapa bagian dan letakkan dipiring saji.
2. Tambahkan es batu pada mochi pisang, dan siram dengan susu, susu
kental manis, dan sirup secukupnya.
3.5 Diagram Alir Proses Pembuatan Es Mochi Pisang

Bahan tepung beras,


ketang, vanili, garam dan
esens pisang

Campurkan

Tuang air panas

Uleni

Tambahkan bahan
pengisi (campuran Tipiskan adonan
pisang, corn dan SKM)

Bentuk bulat

Rebus

Mochi

Tambahkan es batu,
susu, skm, dan sirup Potong-potong kecil
secukupnya

Pengemasan
3.6 Kemasan Produk
Rancangan kemasan untuk es mochipisang digunakan kemasan yang cukup
rigit, unik dan menarik. Dengan beberapa kriteria yang diinginkan, rencana
penggunaan kemasan klepon ini menggunakan gelas kertas atau biasa disebut
“plastic cup”. Gelas plastik adalah sebuah gelas yang terbuat dari plastik tebal
biasanya PET.
Kemasan gelas plastik yang dibutuhkan berukuran diameter ±10cm dengan
tinggi15cm. Es mochipisang yang akan dikemas oleh gelas plastik ini akan
dimasukan dengan posisi tegak, berisi irisan-irisan kecilmochi pisang yang telah
ditambahkan dengan es batu, susu, skm, dan sirup. Lalu digunakan penutup
berbahan plastik, untuk menjaga es mochipisang agar tidak tumpah.
Pada kemasan gelas plastik digunakan label pula, untuk memberikan
identitas produk dan label legalitas produk. Label akan diposisikan di badan gelas
plastiknya, karena pada posisi ini sangatlah terlihat yang menjadikan dominasi
ketertarikan dari sebuah produk. Maka warna dan tulisan yang akan dicantumkan
akan semenarik mungkin untuk menambah daya beli konsumen. Dan juga
memasukan informasi-informasi ketentuan sebuah kemasan.

Gambar 3.Kemasan Mochi Bermotif dan Berpenutup


3.7 Tampilan Produk

Gambar 4. Tampilan Produk Mochi


(Sumber : google.com, 2016)

Perhitungan Break Event Point (BEP)


Mochi Pisang
Tabel 1. Biaya Langsung
Jenis Jumlah Satuan Harga Bahan
No Harga
Barang Bahan Bahan yang Digunakan
1. Tepung Beras 250 gram Rp 10.000/kg Rp. 2.500
2. Tepung Ketan 350 gram Rp 16.000/kg Rp. 4.500
3. Pisang 500 gram Rp. 15.000/kg Rp. 7.500
4. Gula Pasir 150 gram Rp. 15.000/kg Rp. 1.750
5. Vanili 1 bungkus Rp. 500/bks Rp. 500
6. Susu Kaleng ½ kaleng Rp. 10.000/klg Rp. 5.000
7. Susu Murni 3 liter Rp. 18.000/ltr Rp. 6.000
8. Kemasan 15 buah Rp. 500/buah Rp. 6.000
Total Rp. 33.750

Tabel 2. Biaya Tidak Langsung


No Jenis Barang Jumlah Harga Harga Bahan
Bahan yang Digunakan
1. Gas 0,5 kg Rp 17000/ 3 kg Rp 2.800
Total Rp 2.800
Tabel 3. Biaya Pemasaran
No Jenis Barang Jumlah Harga
Bahan
1. X-banner 1 Rp 20.000
2. Dekorasi 1 Rp 10.000
Total Rp 30.000

Tabel 4. Harga Pokok Produk


Perincian Biaya Pembuatan
Komponen Biaya Jumlah (Rp)
Rp. 33.750
Biaya Bahan Langsung
Rp. 33.750
Biaya Primer
Biaya Bahan Tak Langsung Rp 2.800
Biaya Produksi Rp. 36.560
Biaya Komersial Rp. 30.000
Harga Pokok Produk Per Produksi Rp. 66.560
Harga Pokok Produk Per Satuan Rp 4.437

Tabel 5. Break Event Point (BEP)


Rumus keterangan BEP
Q = 66560/5000
Total pendapatan = HPP per Produksi / Harga
Q = 13,3
total Pengeluaran Jual Produk
Q = 14 pcs

Tabel 6. Revenue/Cost
Rumus keterangan R/C
(Harga Jual x Q)/ Total Biaya
Total Pendapatan/Total R/C= 75000/66560
Produksi
Biaya Produksi
(5000x15) / 66.560 R/C = 1,12

Jumlah produk yang dibuat sesuai BEP: 14 pcs


Harga Jual Produk : Rp 5000
Total Pendapatan = Rp 5000 x 14 porsi
= Rp 70.000,-
Keuntungan/produk = Harga jual – Harga pokok per satuan produk
= Rp 5000 – Rp 4437
= Rp 563,-
Keuntungan total = Total Pendapatan – Harga Pokok Produk per Produksi
= Rp 70.000 – Rp 62.118
= Rp 7.882,-

Pembuatan Es Mochi Pisang memerlukan biaya total sebesar Rp 66.560,-


yang terdiri dari biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya pemasaran,
sehingga didapatkan harga pokok per produk adalah sebesar Rp. 4.437,-. Harga
jual produk adalah Rp 5000,- per satuan produk sehingga didapatkan keuntungan
dari setiap produknya sebesar Rp 563,-
BEP merupakan suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan
tidak mendapat untung maupun rugi/impas (penghasilan = total biaya). Produk Es
Mochi Pisang memiliki titik impas atau titik balik modal ketika produk terjual
sebanyak 14 produk.
IV. KESIMPULAN

1. Konsep produk yang kita buat yaitu dari bahan baku pangan lokal
yaitu pisang, yang diolah menjadi mochi pisang. Karena pisang tinggi
karbohidrat jadi tingi patinya dan tinggi kebutuhan energinya yang
kita butuhkan.
2. Pengembangan produk dengan pemanfaatan buah pisang kedua yaitu
es mochi pisang dengan isian sereal pisang dengan kombinasi corn
dan susu kental manis, serta disajikan dengan tambahan es batu, susu,
skm, dan sirup.
3. Modifikasi kemasan juga dilakukan pada produk mochi pisang dan es
mochi pisang ini sehingga mampu menambah nilai estetika, praktis
sehingga mampu meningkatkan daya jual konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, S. 2006. Holtikultura Aspek Budidaya (Edisi Revisi). Penerbit Universitas


Indonesia (UI-Press). Jakarta. 481 hlm.

Balqis, Iip, dkk. 2016. Resep Pembuatan Kue Cubit Pisang.


http://www.lezatgrup.com/lezatgrup/index.php?option=com_content&task=
view&id=1502. (Diakses pada tanggal 04 Oktober 2016 pukul 21.00 WIB).

Badan Pusat Statistik. (2013, Juli) bps.go.id. [Online].


http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321

Prabawati, S., Suyanti.,dan D. A. Setyabudi. 2008. Teknologi Pascapanen dan


Teknik Pengolahan Pisang. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian. 68 hlm.

Winarno, F. G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama.

Anda mungkin juga menyukai