S TR E S D A N KON FL I K

KELOMPOK 4

AM A S IMANIA 121 19 0 00 14

SUKMAWATI 1211900050
US MA RIO 121 19 00 15 0
FRANSISK
 PENGERTIAN

• STRES JIKA TIDAK DITANGANI DENGAN SEGERA AKAN DAPAT MENIMBULKAN

PENGARUH YANG JASMANI DAN ROHANI DISAMPING DAPAT BERBAHAYA BAGI
KESEHATAN MEREKA. DEMIKIAN PULA DENGAN KONFLIK, MERUPAKAN KEADAAN
DIMANA TIDAK ADA KESERASIAN ANTARA BERBAGAI HAL PADA SESEORANG
DENGAN LINGKUNGANNYA, TERMASUK PEKERJAAN DAN ORANG-ORANG
DISEKITARNYA. OLEH KARENA ITU PERAN ORGANISASI DAN KARYAWAN YANG
DIPERLUKAN DALAM MANAJEMEN SERTA PENANGANAN STRES DAN KONFLIK
DALAM ORGANISASI
 MUNCULNYA STRES

TUNTUTAN LINGKUNGAN KONTEMPORER

APA ITU STRES DAN BUKAN

1. BAGAIMANA DENGAN BURNOUT?

 PENYEBAB STRES

STRESOR ORGANISASI EKSTRA

• STRESOR ORGANISASI
• STRESOR KELOMPOK
• STRESOR INDIVIDU: PERAN DISPOSISI
 PROSES STRES

PERISTIWA INTERPRETASI KONSEKUENSI

• Suatu • Evaluasi • Penderitaan

kejadian mental; jasmanai,
nyata/ bagaimana mental, dan
suatu yang hal tersebut emosional
dibayangka mengancam
n pribadi
seseorang
 KONFLIK INTRAINDIVIDUAL
KONFLIK KARENA FRUSTAS
1. PERBEDAAN PRIBADI. SETIAP ORANG MEMILIKI LATAR BELAKANG
YANG UNIK KARENA NYA PENDIDIKAN, TRADISI BUDAYA DAN
KELUARGA, DAN PROSES SOSIALISASI.
2. KEKURANGAN INFORMASI. SUMBER KONFLIK INI DIHASILKAN
DARI GANGGUAN KOMUNIKAS DALAM ORGANISASI.
3. KETIDAKCOCOKAN PERAN. JENIS KONFLIK INTERPERSONAL INI
BERASAL DARI KONFLIK PERAN INTRAINDIVIDUAL (DIBAHAS DI
BAGIAN SEBELUMNYA) DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK (DIBAHAS
DI BAGIAN SEBELUMNYA) BAGIAN BERIKUTNYA)
4. STRES LINGKUNGAN. JENIS KONFLIK INI DAPAT DIPERKUAT OLEH
LINGKUNGAN YANG PENUH TEKANAN
PERILAKU DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK
1. PERSAINGAN UNTUK SUMBER DAYA. SEBAGIAN
BESAR ORGANISASI SAAT INI MEMILIKI SUMBER DAYA
YANG SANGAT TERBATAS.
2. SALING KETERGANTUNGAN TUGAS. JIKA DUA KELOMPOK DALAM ORGANISASI
BERGANTUNG SATU SAMA LAIN DALAM CARA TIMBAL BALIK ATAU BAHKAN ARAH SATU
ARAH.
3. AMBIGUITAS YURISDIKSI. INI MUNGKIN MELIBATKAN MASALAH "RUMPUT" ATAU
RESPONS YANG TUMPANG TINDIH SAUDARA KANDUNG.
4. PEREBUTAN STATUS. KONFLIK INI TERJADI KETIKA SATU KELOMPOK BERUSAHA UNTUK
MENINGKATKAN STATUSNYA DAN KELOMPOK LAIN MEMANDANG INI SEBAGAI
ANCAMAN TERHADAP TEMPATNYA DALAM HIERARKI STATUS.
 PENGARUH STRES DAN KONFLIK
INTRAINDIVIDUAL
SEPERTI YANG TELAH DITUNJUKKAN, STRES DAN KONFLIK TIDAK SECARA OTOMATIS BURUK BAGI
INDIVIDU KARYAWAN ATAU KINERJA ORGANISASI MEREKA. FAKTANYA, SECARA UMUM DIAKUI
BAHWA TINGKAT STRES DAN KONFLIK BAHKAN DAPAT MENINGKATKAN KINERJA PEKERJAAN. ADA
TIGA PERMASALAHAN INDIVIDU YAITU:

MASALAH FISIK AKIBAT STRES DAN KONFLIK

• MASALAH PSIKOLOGIS AKIBAT STRES DAN KONFLIK

• MASALAH PERILAKU KARENA STRES DAN KONFLIK
 STRATEGI MENGATASI STRES DAN KONFLIK
STRATEGI MENGATASI INDIVIDU
STRATEGI MENGATASI ORGANISASI
1. LATIHAN. HARI INI, BUKAN APAKAH ANDA MENANG ATAU KALAH, TETAPI
APAKAH ANDA MENDAPATKAN SESUATU YANG BAIK LATIHAN YANG PENTING STRATEGI KOPING ORGANISASI DIRANCANG OLEH MANAJEMEN UNTUK
MENGHILANGKAN ATAU MENGENDALIKAN STRESOR TINGKAT ORGANISASI
2. RELAKSASI. APAKAH SESEORANG HANYA MENGAMBIL SANTAI SESEKALI UNTUK MENCEGAH ATAU MENGURANGI STRES KERJA BAGI KARYAWAN
ATAU MENGGUNAKAN TERTENTU TEKNIK RELAKSASI SEPERTI BIOFEEDBACK INDIVIDU.
ATAU MEDITASI, TUJUANNYA ADALAH UNTUK MENGHILANGKAN SITUASI STRES
SEGERA ATAU MENGELOLA SITUASI STRES BERKEPANJANGAN LEBIH EFEKTIF. BEBERAPA PANDUAN UNTUK MEMBANTU ORGANISASI YANG DIRAMPINGKAN
MEMERANGI MASALAH SINDROM PENYINTAS TERMASUK YANG BERIKUT:
3. KONTROL DIRI PERILAKU.
1. JADILAH PROAKTIF
4. TERAPI KOGNITIF. SELAIN TEKNIK PENGENDALIAN DIRI PERILAKU,
SEJUMLAKOGNITI PSIKOLOG TELAH MEMASUKI BIDANG STRES DENGAN TEKNIK 2. AKUI EMOSI PARA PENYINTAS
TERAPI KOGNITIF.
3. BERKOMUNIKASI SETELAH PERAMPINGAN
5. JARINGAN. SATU TEMUAN JELAS YANG KELUAR DARI PENELITIAN PSIKOLOGI
4. MEMPERJELAS PERAN BARU
SOSIAL TAHUN ADALAH BAHWA ORANG MEMBUTUHKAN DAN AKAN
MENDAPAT MANFAAT DARI DUKUNGAN SOSIAL.
 KETERAMPILAN NEGOSIASI: MELANJUTKAN
MANAJEMEN KONFLIK
DALAM BEBERAPA TAHUN TERAKHIR NEGOSIASI TELAH BERGERAK DARI BIDANG HUBUNGAN
INDUSTRIAL KE GARIS DEPAN KETERAMPILAN MANAJERIAL YANG DIPERLUKAN. SEPERTI YANG
DICATAT NEALE DAN BAZERMAN: “SEMUA ORANG BERNEGOSIASI. DI DALAMNYA BERBAGAI
BENTUK, NEGOSIASI ADALAH MEKANISME UMUM UNTUK MENYELESAIKAN PERBEDAAN DAN
MENGALOKASIKAN SUMBER DAYA.” MEREKA KEMUDIAN MENDEFINISIKAN NEGOSIASI SEBAGAI
“PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI ANTARA PIHAK-PIHAK YANG SALING BERGANTUNG YANG
TIDAK MEMILIKI PREFERENSI YANG SAMA. MELALUI NEGOSIASI ITULAH PIHAK MEMUTUSKAN APA
YANG MASING-MASING AKAN BERIKAN DAN TERIMA DALAM HUBUNGAN MEREKA
PENDEKATAN NEGOSIASI TRADISIONAL

1. NEGOSIATOR CENDERUNG TERLALU TERPENGARUH OLEH KERANGKA, ATAU BENTUK PENYAJIAN, INFORMASI DALAM NEGOSIASI.

2. NEGOSIATOR CENDERUNG MENINGKATKAN KOMITMEN SECARA TIDAK RASIONAL KE ARAH YANG DIPILIH SEBELUMNYA TINDAKAN
KETIKA ITU BUKAN LAGI ALTERNATIF YANG PALING MASUK AKAL.

3. NEGOSIATOR CENDERUNG MENGANGGAP BAHWA KEUNTUNGAN MEREKA HARUS DATANG DENGAN MENGORBANKAN PIHAK LAIN
DAN DENGAN DEMIKIAN KEHILANGAN PELUANG UNTUK PERTUKARAN YANG SALING MENGUNTUNGKAN ANTARA PARA PIHAK.

4. PENILAIAN NEGOSIATOR CENDERUNG DIDASARKAN PADA INFORMASI YANG TIDAK RELEVAN, SEPERTI INISIAL MENAWARKAN.

5. NEGOSIATOR CENDERUNG MENGANDALKAN INFORMASI YANG TERSEDIA.

6. NEGOSIATOR CENDERUNG GAGAL MEMPERTIMBANGKAN INFORMASI YANG TERSEDIA DENGAN BERFOKUS PADA

PERSPEKTIF LAWAN.

7. NEGOSIATOR CENDERUNG TERLALU PERCAYA DIRI MENGENAI KEMUNGKINAN MENCAPAI HASIL

YANG MENGUNTUNGKAN INDIVIDU YANG TERLIBAT.

KETERAMPILAN NEGOSIASI KONTEMPORER
SEKARANG ADA PENDEKATAN ALTERNATIF YANG DIAKUI UNTUK DIDISTRIBUSIKAN SECARA
TRADISIONAL DAN TAWAR-MENAWAR POSISIONAL DAN STRATEGI KERAS VERSUS LUNAK DALAM
NEGOSIASI. MEMBASAHI DAN CAMERON MENYARANKAN PENDEKATAN INTEGRATIF YANG
MENGAMBIL PERSPEKTIF "MEMPERLUAS KUE“ YANG MENGGUNAKAN TEKNIK PEMECAHAN
MASALAH UNTUK MENEMUKAN HASIL MENANG-MENANG.
 SEKI
TERI AN
MAK
AS IH