Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

PRENATAL CARE

Oleh :

ANGGORO PANDU PRATAMA


NIM. 170104017

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN MATERNITAS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2017
KEHAMILAN FISIOLOGIS & ANTENATAL (ANC)

A. Pengertian
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari. (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu :
1) Trimester I : dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan kehamilan.
2) Trimester II : dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan kehamilan.
3) Trimester III : dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan. (Saifuddin, 2002 : 89 ).
Sedangkan masa antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Antenatal care juga merupakan
suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu
hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan.
Adapun tujuan antenatal care adalah :
1. Pengawasan kesehatan ibu, deteksi dini penyakit penyerta dan komplikasi
kehamilan, menetapkan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap resiko
kehamilan.
2. menyiapkan persalinan.
3. mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi.
4. mengantarkan pulihnya kesehatan optimal.
5. menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

B. Perubahan Fisiologis Wanita Hamil

1. Perubahan Pada Sitem Reproduksi

a. Uterus

1) Ukuran : untuk akomodasi pertumbuhan janin rahim membesar disebabkan

karenan hipertropik dan hiperplasi otot polos, serabut- serabut kolagennya


menjadi higros kiopus endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan

cukup bulan: 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc.

2) Berat : Berat Uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram

pada kehamilan (40 minggu).

3) Bentuk dari konsistensi : pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk rahim

sepertio buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir

kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur

ayam, pada kehamilan 2 bulan seperti telur bebek, dan kehamilan 3 bulan

seperti telur angsa. Pada minggu pertama Isthimus rahim mengadakan hipertrofi

dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft ), disebut

tanda Hegar. Pada kehamilan 5 bulan rahim diraba seperti berisi cairan ketuban,

dinding perut terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui

dinding perut dan dinding rahim.

4) Posisi rahim dalam kehamilan :

a) Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi.

b) Pada 4 bulan kehamilan rahim tetap berada dalam rongga pelvis.

c) Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya

dapat mencapai batas hati.

d) Rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan

atau kiri

5) Vaskularisasi arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang dan

anak-anak cabangnya. pembuluh darah balik (vena) mengembang dan

bertambah.
6) Servik uteri : Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft)

disebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan pelebaran

pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut tanda Chadwick.

b. Indung Telur

1) Ovulasi terhenti.

2) Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang

mengambil alih pengeluaran estrogen dan progresteron

c. Vagina dan vulva

Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada Vagina dan Vulva. Akibat

hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid

pada vagina dan portio servik disebut tanda Chadwick.

d. Dinding perut (Abdominal Wall)

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut

elastik dibawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan

yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastasis

rekti bahkan hernia. Kulit pada linea alba bertambah pigmentasinya yang disebut

linea nigra.

e. Payudara (mammae)

Selama kehamilan payudara bertambah besar tegang dan berat dapat teraba noduli-

noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.

Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara kalau diperas keluar air susu

jolong (kolostrum) berwarna kuning.

2. Perubahan pada organ dan sistem lainnya


a. Sirkualsi darah

1) Volume darah : volume darah total dan volume darah plasma darah naik pesat

sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira

25 %, dengan puncaknya pada khamilan 32 minggu, diikuti curah jantung

(cardiac output) yang meningkat sebanyak kurang lebih 30 %. Kenaikan plasma

darah mencapai 40 % mendekati cukup bulan.

2) Protein darah : gambaran protein dalam serum berubah jumlah albumin, protein

dan gamma globulin menurut pada triwulan pertama dan meningkat pada

kehamilan. Beta globulin dan fibrinogen terus meningkat.

3) Hitung jenis dan Hb : jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi

kebutuhan transport Oksigen yang diperlukan selama kehamilan, konsentrasi Hb

menurun. Anemia Fisiologis ini disebabkan volume plasma meningkat.sampai

10.000/cc begitu pula dengan trombosit.

4) Nadi dan tekanan darah : Tekanan darah arteri cenderung menurun selama

trimester I dan naik lagi seperti prahamil. Tekanan Vena dalam batas normal

pada ektramitas atas dan ekstramitas bawah cenderung naik setelah akhir

trimester I nadi naik biasanya 84 kali permenit.

5) Jantung : Pompa jantung mulai naik kira-kira 30 % setelah kehamilan 3 bulan

dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.

b. Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan pendek nafas, ini disebabkan usus

ditekan kearah diagfrakma oleh pembesaran rahim kapasitas paru sedikit meningkat

selama hamil.

c. Saluran pencernaan

Trimester I Saliva meningkat, mengeluh mual dan mutah tonus otot-otot saluran

pencernaan melemah akibat motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam

saluran makanan. Reabsorbsi makanan baik, namun menibulkan Obstipasi. Gejala

muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut

morning sickness.

d. Tulang dan gigi

Bila kebutuhan kalsium janin kurang dan pemberian makanan maka kalsium pada

tulang punggung berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini bila kalsium cukup

maka gigi tidak kekurangan kalsium

e. Kulit

Muka : Disebut cloasma gravidarum.

Payudara : Puting susu dan areola payudara.

Perut : Linea nigra, linea alba dan strie gravidrum.

Vulva : Lebih merah.

f. Kelenjar Endokrin

Kelenjar tiroid : Dapat membesar.

Kelenjar hipofise : Dapat membesar terutama lobus anterior.

Kelenjar adrenal : Tidak begitu terpengaruh.

(Mochtar, 1998 : 37-38 )


3. Metabolisme

a. Tingkat metabolisme basal : meningkat 15 – 20 % terutama Trimester III.

b. Keseimbangan asam alkali : sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali.

c. Keperluan terhadap protein lebih besar untuk perkembangan fetus, mammae dan

persiapan laktasi.

d. Metabolisme lemak : kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg atau lebih per

100cc deposit lemak terjadi dibadan perut paha dan lengan.

e. Metabolisme mineral : kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 gram/hari dibutuhkan 30 –

40 gram kalsium untuk membentuk tulang terutama dalam trimester terakhir. Fosfor

dibutuhkan rata-rata 29/ hari. Zat besi kurang lebih 800 mg, atau 30 – 50 mg sehari.

wanita hamil cenderung mengalami retensi air.

f. Peningkatan berat badan : BB Wanita hamil meningkat sekitar 6,5 – 16,5 kg.

Kenaikan BB wanita hamil oleh janin, uri, air ketuban, uterus, mamae, kenaikan

volume darah, lemak, protein dan retensi air.

g. Kebutuhan kalori meningkat. (Mochtar, 1998 : 38 )

C. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil

1. Trimester I (1 – 3 bulan)

Karena tubuh dan emosi seluruhnya berhubungan dengan perubahan fisikdapat

mempengaruhi emosi, segera setelah konsepsi progresteron dan estrogen dalam tubuh

mulai meningkat. Terjadinya morning sicknes, kelemahan dan perasaan mual lalu ibu

biasanya tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi.

2. Trimester II (4 – 6 bulan)
Biasanya lebih menyenangkan, tubuh waniti telah terbiasa dengan tingkat hormon

tinggi. Morning sicknes telah hilang dan dia telah menerima kehamilannya. Janin masih

kecil dan belum menyebabkan ketidak nyamanan terjadinya quickening, karena itu ibu

merasakan gerakan bayinya pertama kali. Hal ini menyebabkan colon ibu memiliki

dorongan fisik yang besar.

3. Trimester III (7 – 9 bulan)

Ditandai klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Pada bulan ke delapan

mungkin terdapat tanda klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Pada bulan

kedelapan mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi ketika bayi membesar

dan ketidak nyamanan bertambah sekitar 2 minggu sebelum melahirkan perasaan

senang.

D. Diagnosa Kehamilan Dapat Ditegakkan Jika Terdapat Tanda dan Gejala Kehamilan :

1. Tanda tidak pasti

a. Amenorhoe.

b. Mual muntah.

c. Mengidam.

d. Pingsan.

e. Tidak ada selera makan (Anoreksia).

f. Lelah / fartigue.

g. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri.

h. Miksi sering.

i. Pigmentasi kulit.
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil

a. Perut membesar.

b. Uterus membesar.

c. Tanda Chadwick.

d. Tanda piscasek.

e. Tanda hegar.

f. Teraba ballotement.

g. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton Hicks).

3. Tanda-tanda pasti hamil

a. Gerakan janin yang dapat dilihat / dirasakan diraba, juga bagian – bagian janin.

b. Denyut jantung janin.

c. Didengar dengan stetoskop monoral laenec : UK 18 – 20 minggu.

d. Dicatat dan didengar dengan dopler : UK 16 minggu.

e. Dicatat dengan feto – elektro kardiogram : UK 12 minggu.

f. Dilihat dengan USG : UK 17 minggu.

g. Terlihat tulang – janin dalam foto rontgen.

(Mochtar, 1998 : 43 – 45 )

E. Penatalaksanaan Kehamilan
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen

sebagi berikut :

1. Mengupayakan kehamilan sehat.

2. Melakukan deteksi dini komplikasi penatalaksanaan awal serta rujukan.

3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.


4. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk rujukan jika terjadi komplikasi.

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakuakan 4 kali selama kehamilan :

1. Satu kali pada trimester I.

2. Satu kali pada trimester II.

3. Dua kali pada trimester III.

Oleh sebab itu setiap kunjungan antenatal dilakukan :

1. Anamnesa

2. Pemeriksaan umum dan Pemeriksaan obstetric

Dibagi atas :

a. Inspeksi

b. Palpasi

Tujuan untuk menentukan tuanya kehamilan, letak anak dalam rahim dan untuk

membedakan dengan tumor lain dalam rahim.

Menurut leopold ada 4 macam palpasi :

Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian yang terdapat difundus

Leopold II : Menentukan pungung anak dan bagian kecil janin

Leopold III : Menentukan bagian bawah janin

Leopold IV : Menentukan apakah bagian bawah sudah masuk PAP atau belum.

Auskultasi : Menentukan letak dan irama DJJ.

Perkusi : Untuk menentukan reflek patella kanan dan kiri.

(Mochtar, 2002 : 50 – 51).

Diagnosa dan Ikhtisar Pemeriksaan


Untuk menentukan diagnosa dan beberapa pertanyaan yang harus di jawab antara lain:

1. Hamil atau tidak

2. Primi atau multi gravida

3. Tuanya kehamilan

4. Anak hidup atau tidak

5. Anak tunggal atau kembar

6. Letak janin

7. Anak intra uteri atau extra uteri

8. Keadaan jalan lahir

9. KU penderita

Untuk menentukan tuanya kehamilan dapat dilihat dari TFU

Umar Kehamilan TFU


Sebelum bulan ke 3 Fudus uteri belum dapat diraba dari luar

Akhir bulan ke 3 ( 12 minggu ) 1 –2 jari atas symphisis


Akhir bulan ke 4 ( 16 minggu ) Pertengahan simphisis – pusat
Akhir bulan ke 5 ( 20 minggu ) 3 jari bawah pusat

Akhir bulan ke6 ( 24 minggu ) Setinggi pusat


Akhir bulan ke7 ( 28 minggu ) 3 jari diatas pusat

Akhir bulan ke8( 32 minggu ) Pertengahan Px – pusat


Akhir bulan ke9 ( 36 minggu ) 3 jari dibawah Px

Akhir bulan ke10 ( 40 minggu ) Pertengahan Px – pusat

Menentukan tuanya kehamilan menurut Mc. Donald :

TFU dalam cm = Tuanya kehamilan dalam bulan

3,5 cm
TFU dalam cm Umur kehamilan dalam bulan

20 5

23 6

26 7

30 8
33 9

Disini mencakup standart pelayanan minimal 7T :

1. Timbang badan

2. Tensi darah

3. TFU

4. TT lengkap (pemberian imunisasi tetanus oksoid)

5. Tablet besi

Pemberian tablet zat besi dimulai dengan memberikan satu sehari segera mungkin

setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 (zat besi 60 mg) dan asam

folat 500 mg minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum

bersama teh atau kopi karena mengganggu penyerapan.

6. Tes terhadap penyakit menular seksual.

7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

(Syaifuddin, 2002 : 90)

F. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

I. Pengkajian
1. Anamnesa
 Ciptakan hubungan terapeutik perawat dan klien
 Ada Planing terlebih dahulu
 Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data, interpretasi
pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi perawat.
- Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat
ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat
kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan
persalinan.
2. Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
a) Persiapan Alat
1) Timbangan BB
2) Pengukur tinggi badan
3) Tensi meter
4) Stetoskop
5) Monokuler atau linec
6) Meteran atau midline
7) Hamer reflek
8) Jangka panggul
b) Pemeriksaan fisik
1) penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
2) TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
3) Muka dan kepala
Muka : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada
sclera.
Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
4) Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran
slauran limfe.
5) Dada
Paru :
Jantung :
Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting susu
menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan areola
mamae.
6) Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris),
linea alba,striae gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
Tekhnik Leopod :
Leopod I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang
berada pada bagian fundus,usia kehamilan
Cara : - pasien tidur telentang
 Perawat berdiri disebelah
kanan pasien pandangan
ke pasien
 Gunakan kedua tangan,
dorong fundus uteri ke
tengah ( kiri-kanan)
 Gunakan 1 tangan kiri untuk menekan f.u tangan kanan memegang
perut.
 Ukur tinggi fundus uteri, dari simpissi pubis sampai fundus uteri.
Leopod II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang
dan bagian janin yang teraba disebelah kiri atau kanan.
Cara : kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan,jari kearah
kepala pasien, mencari sisi bagian besar ( biasanya punggung) janin
atau mungkin bagian keras bulat (kepala) janin.
Leopod III : untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah
(presentasi)
Cara : Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak dibawah
(diatas sympisis) sementara tangan lainya menahan fundus untuk
fiksasi.

Leopod IV : untuk mengetahui apakah bagian bawah janin sudah


masuk ke panggul/belum.
Cara : Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan,
jari kearah kaki pasien,untuk konfirmasi bagian terbawah janin dan
menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk/melewati pintu atas
panggul (biasanya inyatakan dengan satuan X/5).jika memungkinkan
dalam palpasi diperkirakan taksiran berat janin
7) Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus
otot,kram kaki.
8) Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran
cairan/darah dr jalan lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell
sign,hegar sign.

3. Pemeriksaan Penunjang
9) PP tes
10) X ray
11) USG

II. Diagnosa & Intervensi Keperawatan

1. Perubahan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diagfragma sekunder


kehamilan
Kriteria Hasil : Melaporkan penurunan keluhan dan mendemonstrasikan fungsi
pernapasan normal
Intervensi :
 Kaji status pernapasan
 Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC)
 Kaji kadar hemoglobin dan tekankan pentingnya vitamin.
 Informasikan hubungan program latihan & kesullitan pernafasan
 Anjurkan istirahat & latihan berimbang
 Tinjau tindakan pasien untuk mengurangi keluhan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
napsu makan, mual & muntah
Kriteria Hasil :
 Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
 Mengikuti diet yg dianjurkan
 Mengkonsumsi Zat besi / vitamin
 Menunjukkan peningkatan Berat Badan ( minimal 1,5 kg pada Trimester
I)
Intervensi :
 Tentukan asupan nutrisi /24 jam
 Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet
 Berikan nformasi tertulis diet prenatal & suplemen
 Tanyakan keyakinan diet sesuai budaya
 Timbang Berat Badan & kaji berat badan pregravid
 Berikan peningkatan berat badan selama trimester I yang optimal
 Tinjau tentang mual & muntah
 Pantau kadar Hemoglobin, test urine (aseton, albumin & glukosa)
 Ukur pembesaran uterus
 Kolaborasi : program diet ibu hamil
III. Implementasi & Evaluasi

Pada tahap implementasi atau pelaksanaan ini, fase pelaksanaan terdiri dari berbagai
kegiatan yaitu :
1. Intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan konsulidasi
2. Keterampilan interpersonal, intelektual, tehnical, dilakukan dengan cermat dan efisien
pada situasi yang tepat
3. Keamanan fisik dan psikologia dilindungi
4. Dokumentasi intervensi dan respon klien ( Budi Anna keliat, SKP, th 1994, hal 13).
Sedangkan pada tahap evaluasi yang evaluasi merupakan langkah terakhir dari
proses keperawatan. Semua tahap proses keperawatan (Diagnosa, tujuan untervensi)
harus di evaluasi, dengan melibatkan klien, perawatan dan anggota tim kesehatan lainnya
dan bertujuan untuk menilai apakah tujuan dalam perencanaan keperawatan tercapai atau
tidak untuk melakukan perkajian ulang jika tindakan belum hasil.
Ada tiga alternatif yang dipakai perawat dalam menilai suatu tindakan berhasil atau
tidak dan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan rencana yang ditentukan, adapu alternatif tersebut adalah :
1. Tujuan tercapai hentikan intervensi atau lanjutkan intervensi mandiri
2. Tujuan tercapai sebagian lanjutkan intervensi
3. Tujuan tidak tercapai lanjutkan intervnsi

Anda mungkin juga menyukai