PRENATAL CARE
Oleh :
A. Pengertian
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari. (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu :
1) Trimester I : dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan kehamilan.
2) Trimester II : dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan kehamilan.
3) Trimester III : dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan. (Saifuddin, 2002 : 89 ).
Sedangkan masa antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Antenatal care juga merupakan
suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu
hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan.
Adapun tujuan antenatal care adalah :
1. Pengawasan kesehatan ibu, deteksi dini penyakit penyerta dan komplikasi
kehamilan, menetapkan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap resiko
kehamilan.
2. menyiapkan persalinan.
3. mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi.
4. mengantarkan pulihnya kesehatan optimal.
5. menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
a. Uterus
2) Berat : Berat Uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram
sepertio buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir
kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur
ayam, pada kehamilan 2 bulan seperti telur bebek, dan kehamilan 3 bulan
seperti telur angsa. Pada minggu pertama Isthimus rahim mengadakan hipertrofi
dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft ), disebut
tanda Hegar. Pada kehamilan 5 bulan rahim diraba seperti berisi cairan ketuban,
dinding perut terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui
d) Rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan
atau kiri
5) Vaskularisasi arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang dan
bertambah.
6) Servik uteri : Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft)
pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut tanda Chadwick.
b. Indung Telur
1) Ovulasi terhenti.
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada Vagina dan Vulva. Akibat
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid
elastik dibawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan
yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastasis
rekti bahkan hernia. Kulit pada linea alba bertambah pigmentasinya yang disebut
linea nigra.
e. Payudara (mammae)
Selama kehamilan payudara bertambah besar tegang dan berat dapat teraba noduli-
Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara kalau diperas keluar air susu
1) Volume darah : volume darah total dan volume darah plasma darah naik pesat
sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira
2) Protein darah : gambaran protein dalam serum berubah jumlah albumin, protein
dan gamma globulin menurut pada triwulan pertama dan meningkat pada
4) Nadi dan tekanan darah : Tekanan darah arteri cenderung menurun selama
trimester I dan naik lagi seperti prahamil. Tekanan Vena dalam batas normal
pada ektramitas atas dan ekstramitas bawah cenderung naik setelah akhir
b. Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan pendek nafas, ini disebabkan usus
ditekan kearah diagfrakma oleh pembesaran rahim kapasitas paru sedikit meningkat
selama hamil.
c. Saluran pencernaan
Trimester I Saliva meningkat, mengeluh mual dan mutah tonus otot-otot saluran
pencernaan melemah akibat motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam
muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut
morning sickness.
Bila kebutuhan kalsium janin kurang dan pemberian makanan maka kalsium pada
tulang punggung berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini bila kalsium cukup
e. Kulit
f. Kelenjar Endokrin
c. Keperluan terhadap protein lebih besar untuk perkembangan fetus, mammae dan
persiapan laktasi.
d. Metabolisme lemak : kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg atau lebih per
40 gram kalsium untuk membentuk tulang terutama dalam trimester terakhir. Fosfor
dibutuhkan rata-rata 29/ hari. Zat besi kurang lebih 800 mg, atau 30 – 50 mg sehari.
f. Peningkatan berat badan : BB Wanita hamil meningkat sekitar 6,5 – 16,5 kg.
Kenaikan BB wanita hamil oleh janin, uri, air ketuban, uterus, mamae, kenaikan
1. Trimester I (1 – 3 bulan)
mempengaruhi emosi, segera setelah konsepsi progresteron dan estrogen dalam tubuh
mulai meningkat. Terjadinya morning sicknes, kelemahan dan perasaan mual lalu ibu
2. Trimester II (4 – 6 bulan)
Biasanya lebih menyenangkan, tubuh waniti telah terbiasa dengan tingkat hormon
tinggi. Morning sicknes telah hilang dan dia telah menerima kehamilannya. Janin masih
kecil dan belum menyebabkan ketidak nyamanan terjadinya quickening, karena itu ibu
merasakan gerakan bayinya pertama kali. Hal ini menyebabkan colon ibu memiliki
Ditandai klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Pada bulan ke delapan
mungkin terdapat tanda klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Pada bulan
kedelapan mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi ketika bayi membesar
senang.
D. Diagnosa Kehamilan Dapat Ditegakkan Jika Terdapat Tanda dan Gejala Kehamilan :
a. Amenorhoe.
b. Mual muntah.
c. Mengidam.
d. Pingsan.
f. Lelah / fartigue.
h. Miksi sering.
i. Pigmentasi kulit.
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
a. Perut membesar.
b. Uterus membesar.
c. Tanda Chadwick.
d. Tanda piscasek.
e. Tanda hegar.
f. Teraba ballotement.
a. Gerakan janin yang dapat dilihat / dirasakan diraba, juga bagian – bagian janin.
(Mochtar, 1998 : 43 – 45 )
E. Penatalaksanaan Kehamilan
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen
sebagi berikut :
1. Anamnesa
Dibagi atas :
a. Inspeksi
b. Palpasi
Tujuan untuk menentukan tuanya kehamilan, letak anak dalam rahim dan untuk
Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian yang terdapat difundus
Leopold IV : Menentukan apakah bagian bawah sudah masuk PAP atau belum.
3. Tuanya kehamilan
6. Letak janin
9. KU penderita
3,5 cm
TFU dalam cm Umur kehamilan dalam bulan
20 5
23 6
26 7
30 8
33 9
1. Timbang badan
2. Tensi darah
3. TFU
5. Tablet besi
Pemberian tablet zat besi dimulai dengan memberikan satu sehari segera mungkin
setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 (zat besi 60 mg) dan asam
folat 500 mg minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum
I. Pengkajian
1. Anamnesa
Ciptakan hubungan terapeutik perawat dan klien
Ada Planing terlebih dahulu
Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data, interpretasi
pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi perawat.
- Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat
ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat
kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan
persalinan.
2. Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
a) Persiapan Alat
1) Timbangan BB
2) Pengukur tinggi badan
3) Tensi meter
4) Stetoskop
5) Monokuler atau linec
6) Meteran atau midline
7) Hamer reflek
8) Jangka panggul
b) Pemeriksaan fisik
1) penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
2) TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
3) Muka dan kepala
Muka : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada
sclera.
Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
4) Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran
slauran limfe.
5) Dada
Paru :
Jantung :
Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting susu
menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan areola
mamae.
6) Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris),
linea alba,striae gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
Tekhnik Leopod :
Leopod I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang
berada pada bagian fundus,usia kehamilan
Cara : - pasien tidur telentang
Perawat berdiri disebelah
kanan pasien pandangan
ke pasien
Gunakan kedua tangan,
dorong fundus uteri ke
tengah ( kiri-kanan)
Gunakan 1 tangan kiri untuk menekan f.u tangan kanan memegang
perut.
Ukur tinggi fundus uteri, dari simpissi pubis sampai fundus uteri.
Leopod II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang
dan bagian janin yang teraba disebelah kiri atau kanan.
Cara : kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan,jari kearah
kepala pasien, mencari sisi bagian besar ( biasanya punggung) janin
atau mungkin bagian keras bulat (kepala) janin.
Leopod III : untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah
(presentasi)
Cara : Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak dibawah
(diatas sympisis) sementara tangan lainya menahan fundus untuk
fiksasi.
3. Pemeriksaan Penunjang
9) PP tes
10) X ray
11) USG
Pada tahap implementasi atau pelaksanaan ini, fase pelaksanaan terdiri dari berbagai
kegiatan yaitu :
1. Intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan konsulidasi
2. Keterampilan interpersonal, intelektual, tehnical, dilakukan dengan cermat dan efisien
pada situasi yang tepat
3. Keamanan fisik dan psikologia dilindungi
4. Dokumentasi intervensi dan respon klien ( Budi Anna keliat, SKP, th 1994, hal 13).
Sedangkan pada tahap evaluasi yang evaluasi merupakan langkah terakhir dari
proses keperawatan. Semua tahap proses keperawatan (Diagnosa, tujuan untervensi)
harus di evaluasi, dengan melibatkan klien, perawatan dan anggota tim kesehatan lainnya
dan bertujuan untuk menilai apakah tujuan dalam perencanaan keperawatan tercapai atau
tidak untuk melakukan perkajian ulang jika tindakan belum hasil.
Ada tiga alternatif yang dipakai perawat dalam menilai suatu tindakan berhasil atau
tidak dan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan rencana yang ditentukan, adapu alternatif tersebut adalah :
1. Tujuan tercapai hentikan intervensi atau lanjutkan intervensi mandiri
2. Tujuan tercapai sebagian lanjutkan intervensi
3. Tujuan tidak tercapai lanjutkan intervnsi