NIM : P07220119004
A. Pengertian
Potter & Perry, 1997, Mendefinisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tertulis atau
tercetak tentang suatu pelaksanaan peristiwa tertentu atau suatu keadaan tertentu dan dapat dijadikan
bukti hukum. Sedangkan pendokumentasian adalah suatu rangkaian proses “action” dari mencatat atau
merekam peristiwa dari sesuatu objek atau aktifitas pemberian jasa atau pelayanan yang dianggap
berharga dan penting. Definisi dari dokumentasi keperawatan adalah suatu bukti dari kegiatan
pencatatan atau pelaporan dari semua aktifitas yang berkaitan dengan pemberian atau pelaksanaan
proses perawatan ataupun asuhan keperawatan kepada klien yang berguna bagi kepentingan klien,
perawat dan mitra kerja. Dokumentasi keperawatan dapat juga diartikan sebagai suatu informasi
lengkap yang meliputi status kesehatan klien, kebutuhan klien, kegiatan asuhan keperawatan serta
respons klien terhadap asuhan keperawatan yang diterimanya.
Berdasarkan Permenkes No. 269/Menkes/Per III/2008, dinyatakan bahwa rekam edic adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Jelas sekali dinyatakan bahwa rekam
edic berisikan berkas catatan baik catatan edic (dokter) maupun catatan edicdic (perawat) dan atau
catatan petugas kesehatan lain yang berkolaborasi melakukan upaya pelayanan kesehatan dimaksud.
Selain itu rekam edic juga berisikan dokumen yang dapat terdiri dari lembaran expertise pemeriksaan
radiologi, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan EKG dll.
• Catatan/ grafik secara universal dapat dianggap sebagai bukti dari suatu
pekerjaan.
telah ditetapkan.
c. Menunjukan bukti yang nyata dan akurat tentang pelaksanaan proses keperawatan
3. Menurut Potter & Perry (1984) Panduan Legal dalam Mendokumentaikan Asuhan
Keperawatan :
a. Jangan menghapus dengan menggunakan tipex atau mencoret tulisan yang salah, sebaiknya
tulisan yang salah diberi garis lurus, tulis ‘salah’ lalu beri paraf.
b. Jangan menuliskan komentar yang bersifat mengkritik klien atau tenaga kesehatan/
keperawatan lainnya.
f. Jangan biarkan bagian kosong pada catatan perawat, karena kalau dibiarkan kosong oranglain
dapat menambah informasi lain. Untuk menghindarinya, buat garis lurus dan paraf.
g. Catatan dapat dibaca dan ditulis dengan tinta (untuk menghindari salah tafsir.
2. Tindakan Kriminal
Tindakan kriminal berkaitan dengan perselisihan antara individu dan masyarakat keseluruhan.
• Menurut Hukum jika sesuatu tidak di dokumentasikan berarti pihak yang bertaggung jawab
tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Jika perawat tidak melaksanakan atau tidak
menyelsaikan suatu aktifitas atau mendokumentasikan secara tidak benar, dia bisa dituntut melakukan
malpraktik. Dokumentasi keperawatan harus dapat dipercaya secara legal, yaitu harus memberikan
laporan yang akurat mengenai keperawatan yang diterima klien.
• Tappen Weiss dan whitehead (2001) manyatakan bahwa dokumen dapat dipercaya apabila hal-
hak sbb :
1. Dilakukan pada periode yang sama. Perawatan dilakukan pada waktu perawatan diberikan.
2. Akurat. Laporan yang akurat ditulis mengenai apa yang dilakukan oleh perawat dan bagian klien
berespon.
3. Jujur. Dokumentasi mencakup laporan yang jujur mangenai apa yang sebenarnya dilakukan atau
apa yang sebenarnya diamati.
4. Tepat. Apa saja yang dianggap nyaman oleh seseorang untuk dibahas di lingkungan umum di
dokumentasikan.
2. Berfungsi sejalan dengan legislasi dan standar praktek keperawatan yang sesuai dengan tingkat
pendidikannya.
3. Menunjukan minat, empati, percaya, jujur dan hangat pada saat bertinteraksi dengan klien.
4. Bertindak sebagai perwakilan klien dengan membantu klien memahami informasi yang relevan.
5. Bertindak sebagai perwakilan klien dengan melindungi dan meningkatkan hak-hak klien untuk :
b. Menyepakati secara sadar akan asuhan keperawatan , pengobatan dan peran sertanya dalam
kegiatan penelitian.
7. Menunjukan kemampuan dalam hal pengetahuan yang mutakhir pada saat menjalankan praktek.
8. Mencari bantuan dan bimbingan bila tidak dapat melaksanakan tugas tugas nya secara kompenten
12. Membuat pertimbangan dalam menjalankan rencana keperawatan yang bersifat multidisplin yang
telah disusun.
14. Melakukan tindakan pada kondisi dimana keamanan atau kesejahteraan klien tidak diperhatikan /
terancam.
15. Melaporakan kejadian tentang praktek yang tidak benar atau kekeliruan dalam menjalankan
pelayanan keperawatan oleh tenaga lain ( bukan perawat ) kepada yang berwenang.
16. Membantu mengembangkan kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan asuhan klien